Anda di halaman 1dari 3

Nama : Ainoel Roziqin

NBI : 1231700015

Kelas : BB

Mata kuliah : Bahasa Indonesia

Soal

1. Di dalam perkembangan dunia pendidikan, bahasa Inggris dianggap menjadi salah satu yang
penting. Bahkan di beberapa instansi pendidikan, nilai dari uji kemampuan bahasa Inggris (TOEFL)
menjadi salah satu syarat untuk memperoleh gelar akademis. Apakah fungsi dan kedudukan
bahasa Indonesia dapat tergeser bahasa asing (bahasa Inggris)? Jelaskan pendapat Anda! (Skor
maksimal 20)

2. Mengapa karya ilmiah harus disusun dengan menggunakan bahasa Indonesia ilmiah serta pola
berpikir ilmiah? Jelaskan! (Skor maksimal 20)

3. Tulislah esai dengan tema berikut (minimal 500 kata)! (Pilih salah satu tema) (Skor maksimal 25)

- Fungsi bahasa Indonesia sebagai identitas nasional dalam keberagaman budaya


- Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi di dalam pemanfaatan ilmu pengetahuan dan
teknologi modern

4. Susunlah Bab I (Pendahuluan) PKM-GT yang terdiri dari latar belakang, tujuan, dan manfaat!
(Skor maksimal 35)

*&*&^%^%&^*&(%$^%^*&(&^%#$^%&^*&(&&(*&%^$^%&^*&%^*
Jawaban :

1. Kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia tidak akan pernah tergeser dengan adanya
bahasa asing (bahasa inggris) karena, bahasa Indonesia merupakan cerminan terhadap
Negara Republik Indonesia itu sendiri. Sebagaimana bahasa Indonesia mempunyai banyak
fungsi, salah satunya sebagai lambing nasionalisme dan patriotisme, sebagai pemersatu
didalam bangsa Indonesia. Namun, kenyatan dilapang sekarang memang banyak
pemuda/pemudi lebih tertarik mempelajari bahasa asing, tak jarang mereka
berkomunikasi dengan memnggunkan bahasa asing. Bahkan mereka bangga karena
mampu dalam berbahasa asing. Tak hanya itu, di instansi pun juga mengedepankan
bahasa asing, dengan menuntut pelajar mendalami bahasa asing dan menjadikannya
sebagai syarat kelulusan. Dilingkup keluarga pun keadaanya sangat memperihatinkan,
banyak orang tua yang mendidik anaknya debgan bahasa asing sejak anaknya masih kecil,
keadaan yang seperti ini yang lama-kelamaan akan menggerus budaya Negara kita
sendiri, yang berimbas bergesernya kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia itu sendiri.
Mempelajari bahasa asing (bahsa inggris) tidak ada salahnya dan benar setiap individu
tersebut mempunyai hak sendiri. Namun alangkah baiknya mereka tetap berbangga akan
bahasa meraka sendiri, tetap mengedepankan bahasa Indonesia sebagai bahasa mereka
sendiri.

2. karena bahasa Indonesia sendiri kini menjadi bahasa ilmiah. Bahwa kita ketahui bahasa
ilmiah ialah bahasa yang digunakan untuk mengutarakan pikiran dan gagasan yang tinggi
dan rumit baik lisa maupun tulisan. Bahasa ilmiah mempunyai ciri: jelas, teratur, tepat,
namu juga estetis. Yang dimaksud estetis ialah bahasa ilmiah pun harus bagus tersusun
dengan baik. Bahasa ilmiah yang ditulis dengan baik tidak akan membosankan pembaca
dan memudahkan pembaca memahaminya. (Badudu, J.S.,cakrawala Bahasa Indonesia,
Jakarta: PT. Gramedia, 1985)

3. Tema essai : Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi didalam pemanfaatan ilmu
pengetahuan dan teknologi modern.
Kita yang hidup dimasa dimas pertumbuhan bahasa kita ini harus dapat
memberikan perhatian yang lebih kepada bahasa Indonesia, bahasa nasional kita. Karena
jika tidak, Kita tidak akan dapat mengikuti pertumbuhan dan perkembangannya dengan
baik. Kita akan ketinggalan oleh laju perkembangannya, malh mungkin akan terbawa
hanyut oleh salah kaprah dewasa ini yang banyak dijumpai dalam pemakaian bahasa kita.
Jangan menganggap bahasa Indonesia itu mudah. Yang mudah ialah bahasa indonesia
tutur (lisan), yang kita gunakan dalam pergaulan sehari-hari, tetapi bahasa indonesia ragam
resmi yang baku tidak semuda yang disangkakan orang. Seseorang yang tidak bisa
menggunakan bahasa Indonesia secara teratur dalam bertutur akan merasaka
kesukarannya bila tiba-tiba diminta berbecira di depan umum. Seseorang yang tidak bisa
menulis akan merasa sukar bila ia harus membuat karangan, misalnya surat resmi, kertas
kerja, dan laporan ilmiah.
Sikap kita terhadap bahasa Indonesia milik nasional sering negatif. Untuk ini
dapat di berikan contoh yand sederhana tentang betapa kurang atau tidak adanya
perhatian kita terhadap bahasa Indonesia yang kita gunakan tiap hari itu. Jika kiat bertutur
bahasa asing yang kita gunakan itu baik, bersih dari kesalahan, Ini sikap yang baik yang
positif. Tetapi mengapa bila berbahasa Indonesia, bahasa sendiri, lalu sikap tadi menjadi
berubah? Kita seolah-olah kurang peduli. Kita merasa tak ada kekurangan pada diri kita
atas kekurang sanggupan kita menggunakan bahasa Indonesia itu dengan baik, akan
kesalahan bahasa yang banyak kita buat baik susunan kata dalam kalimat bentukan kata,
maupun kata dengan makna yang tepat. Contoh berbahasa yang kurang baik ini dapat kita
saksikan dan kita alami dalam kehidupan kita sehari-hari. Jika bangsa indonesia sebagai
pemilik dan pemakai bahasa Indonesia terus bersikap negatif tehadap bahasa nasionalnya,
bahasa Indonesia akan berkembang secara kacau dan tak pernah bahasa ini menjadi bahasa
yang mantap. Kita
menginginkan dan berusaha menjadikan bahasa Indonesia, bahasa nasional kita, bahsa
yang lebih tinggi tarafnya dari pada bahasa pergaulan saja. Kita ingin bahasa Indonesia
menjadi bahasa ilmiah. Keinginan kita itu kita bagi berbagai ilmu salah satunya
pemanfaatan ilmu pengetahuan dan tekhnologi modern. Kita mencoba meningkatkan
swadaya bahasa kita dengan menciptakan bentu-bentuk baru dari unsur bahasa yang ada.
Di perguruan tinggi kuliah diberikan dalam bahasa Indonesia dan hal ini kita merdeka.
Kekurangan melihat hasilnya walapun kita belum puas benar.
Bahasa Indonesia ragam resmi baku digunakan dalam semua situasi resmi baik lisan
maupun tulisan. Bila kita berpidato, berdiskusi memimpin rapat, memberika ceramah,
kuliah, pelajaran, tentu bahasa Indonesia ragam resmi lisan yang baku kita gunakan,
demikian juga kita menulis surat resmi. Surat dinas misalnya, menulis buku artikel dalam
surat kabar atau majalah, menulis makalah, laporan penelitian, skripsi, disertai bahasa
Indonesia ragam resmi tulis yang bakulah yang seharusnya kita gunakan. Bahasa Indonesia
ragam resmi baku dipelajari di sekolah dan di semua lembaga pendidikan di Indonesia,
digunakan juga sebagai bahasa pengantar di semua sekolah di Indonesia dari taman kanak-
kanak sampai perguruan tinggi. Maka
dapat disimpulkan bahwa sikap kita terhadap bahasa Indonesia, bahasa nasional, kita
haruslah positif. Artinya cinta akan bahasa Indonesia haruslah diejawatankan dengan
perbuatan yang nyata. Setiap putra putri bangsa Indonesia haruslah mau berusaha
meningkatkan pengetahuannya tentang bahasa Indonesia dan penguasaan serta
keterampilannya berbahasa Indonesia tiap orang Indonesia sewajarnyalah bila dapat selalu
menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Dengan berbahasa Indonesia yang
ragam resmi baku kita dapat memanfaatkan dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan dan
juga tekhnologi modern (Badudu. J.S Cakrawala Bahasa Indonesia Jakarta PT. Gramedia
1985)

Anda mungkin juga menyukai