Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Globalisasi merupakan proses tatanan masyarakat yang tidak mengenal batas wilayah. Globalisasi
dapat mempengaruhi kehidupan berbangsa dan bernegara baik secara langsung maupun tidak
langsung. Globalisasi tidak hanya menjadi tantangan, tetapi juga sekaligus merupakan peluang untuk
lebih mengetahui kehidupan lain di berbagai belahan dunia.

Globalisasi tentunya membawa dampak bagi kehidupan suatu negara termasuk Indonesia. Dampak
globalisasi tersebut meliputi dampak positif dan negatif diberbagai bidang kehidupan sosial, politik,
ekonomi, dan budaya yang akan berpengaruh pada semangat mewujudkan nilai-nilai nasionalisme
bangsa.

Semangat nasionalisme merupakan salah satu modal utama yang harus dimiliki bangsa Indonesia
dalam menghadapi ancaman-ancaman ketahanan nasional terutama globalisasi. Disadari atau tidak,
nasionalisme bangsa memberikan pengaruh yang besar bagi kemajauan suatu bangsa tersebut.

Untuk memahami kaitan antara globalisasi dan nasionalisme bangsa, maka makalah ini berusaha
menjelaskan terlebih dahulu mengenai pengertian nasionalisme, gambaran nasionalisme bangsa
Indonesia saat ini, serta pengaruh globalisasi.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Apa yang dimaksud dengan nasionalisme ?

2. Bagaimana wujud nasionalisme Bangsa Indonesia saat ini ?

3. Bagaimana pengaruh dari globalisasi terhadap nasionalisme Bangsa Indonesia?

4. Bagaimana cara menyikapi dampak globalisasi terhadap nasionalisme ?

C. Tujuan
Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah :

1. Untuk menjabarkan pengertian dari nasionalisme.

2. Untuk menggambarkan wujud nasionalisme Bangsa Indonesia saat ini.

3. Untuk mengetahui pengaruh dari globalisasi terhadap nasionalisme Bangsa Indonesia.

4. Untuk mengetahui cara menyikapi dampak globalisasi terhadap nasionalisme.


BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Nasionalisme

Nasionalisme adalah paham (ajaran) untuk mencintai bangsa dan negara sendiri serta kesadaran
anggota dalam suatu bangsa yang secara potensial atau aktual bersama-sama mencapai,
mempertahankan, dan mengabdikan identitas, integritas, kemakmuran, dan kekuatan bangsa.

Nasionalisme menurut pendapat para ahli adalah sebagai berikut :

a) Joseph Ernest Renan mengatakan bahwa nasionalisme adalah sekelompok individu yang ingin
bersatu dengan individu-individu lain dengan dorongan kemauan dan kebutuhan psikis. Sebagai
contoh adalah bangsa Swiss yang terdiri dari berbagai bangsa dan budaya dapat menjadi satu bangsa
dan memiliki negara.

b) Otto Bauer mengatakan bahwa nasionalisme adalah kesatuan perasaan dan perangai yang timbul
karena persamaan nasib, contohnya nasionalisme negara-negara Asia

c) Menurut Hans Kohn nasionalisme adalah suatu paham yang berpendapat bahwa kesetiaan
tertinggi inividu harus diserahkan kepada negara kebangsaan. dan bangsa.

d) Louis Snyder mengemukakan nasionalisme adalah hasil dari faktor-faktor politis, ekonomi, sosial
dan intelektual pada suatu taraf tertentu dalam sejarah. Sebagai contoh adalah timbulnya
nasionalisne di Jepang.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa nasionalisme adalah kecintaan alamiah terhadap tanah air,
kesadaran yang mendorong untuk membentuk kedaulatan dan kesepakatan untuk membentuk
negara berdasar kebangsaan yang disepakati dan dijadikan sebagai pijakan pertama dan tujuan
dalam menjalani kegiatan kebudayaan dan ekonomi.

Jiwa nasionalisme akan tumbuh di tengah masyarakat ketika ada sesuatu yang mengganggu atau
mengancam dirinya. Jiwa nasionalisme ini terjadi saat manusia mulai hidup bersama dalam suatu
wilayah tertentu dan tak berpindah-pindah. Saat itu, tentu akan tumbuh naluri untuk
mempertahankan negerinya, tempat hidupnya, dan menggantungkan diri. Hal yang serupa juga
tampak pada hewan. Saat ada ancaman dari pihak luar yang hendak menyerang atau mengganggu
mereka, maka tumbuhlah semangat untuk dapat mempertahankan diri dari segala ancaman.
Namun, ketika suasanya sudah kembali aman, semangat itu akan menghilang.

B. Nasionalisme Bangsa Indonesia Saat Ini


Menurut James G.Kellas (1998: 4), nasionalisme merupakan suatu bentuk ideologi. Seseorang yang
memiliki jiwa nasionalisme akan merasa menjadi bagian dari suatu bangsa. Walaupun orang
tersebut sedang berada di luar wilayah, namun akan tetap memiliki ikatan yang kuat pada daerah
asalnya. Begitu pula dengan bangsa Indonesia. Walaupun orang tersebut sedang berada di luar
negeri, tentu akan ada rasa memiliki terhadap Negara Indonesia.

Nasionalisme Indonesia pada awalnya muncul karena adanya kolonialisme. Penjajahan yang
dilakukan oleh Jepang dan Belanda dan penderitaan yang harus dirasakan akibat terjajah telah
mampu melahirkan semangat kebersamaan sebagai satu kesatuan yang harus bangkit dan hidup
menjadi bangsa merdeka.

Diakui atau tidak saat ini semangat nasionalisme bangsa Indonesia semakin berkurang. . Semangat
nasionalisme yang dulu pernah berkobar di dalam jiwa bangsa Indonesia ketika melawan penjajah,
nampaknya kini telah sirna bersama jasad para pahlawan dan pejuang kemerdekaan.

Tak ada lagi semangat-semangat nasionalisme dalam diri bangsa Indonesia. Mereka seakan lupa
akan perjuangan para pahlawan-pahlawan bangsa yang telah mengorbankan harta benda dan nyawa
serta keluarga mereka. Sungguh besar jasa mereka, sungguh tinggi jiwa nasionalisme mereka.

Hal ini sangat bertolak belakang dengan kondisi bangsa Indonesia pada masa sekarang ini. Tidak ada
lagi jiwa nasionalis yang dapat ditunjukan kita, kita seakan malah menganggap remeh mereka para
pejuang yang telah berjasa kepada kita. Hal ini dapat kita lihat dari perhatian pemrintah terhadap
nasib para veteran . Kita terlalu sibuk dengan kehidupan diri kita sendiri tanpa memikirkan nasib
orang lain di sekitar kita.

Semangat nasionalisme merupakan salah satu modal utama yang harus dimiliki bangsa Indonesia
dalam menghadapi ancaman-ancaman ketahanan nasional sebagai dampak negatif globalisasi.
Tanpa adanya semangat nasionalisme, maka akan timbul perpecahan dan disintegrasi bangsa
Indonesia. Tanpa adanya semangat nasionalisme dalam setiap jiwa bangsa Indonesia, maka akan
dengan mudah bangsa lain mengobrak-abrik bahkan menjajah kembali Indonesia. Tentu saja ini
semua tidak kita inginkan terjadi, walaupun sebenarnya kini sudah mulai muncul tanda-tanda akan
hal itu. Hal terbaik yang perlu kita lakukan adalah memunculkan kembali semangat nasionalisme
untuk bersatu melawan segala ancaman yang akan mengancam integritas kita sebagai bangsa
Indonesia.
C. Pengaruh Globalisasi terhadap Nasionalisme Bangsa Indonesia

Salah satu faktor kuat yang terus mengikis nasionalisme bangsa Indonesia adalah globalisasi.
Globalisasi adalah suatu proses tatanan masyarakat yang mendunia dan tidak mengenal batas
wilayah. Globalisasi pada hakikatnya adalah suatu proses dari gagasan yang dimunculkan, kemudian
ditawarkan untuk diikuti oleh bangsa lain yang akhirnya sampai pada suatu titik kesepakatan
bersama dan menjadi pedoman bersama bagi bangsa- bangsa di seluruh dunia. (Edison A. Jamli dkk.
Kewarganegaraan. 2005).

Globalisasi berlangsung di semua bidang kehidupan seperti bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial
budaya, pertahanan keamanan dan lain- lain. Teknologi informasi dan komunikasi memberikan
peran yang sangat penting bagi berlangsungnya proses globalisasi.

Kehadiran globalisasi tentunya membawa pengaruh bagi kehidupan suatu negara termasuk
Indonesia. Globalisasi mempunyai pengaruh yang positif dan juga pengaruh negatif, dimana
pengaruh-pengaruh tersebut tidak secara langsung berpengaruh terhadap nasionalisme. Namun
secara keseluruhan dapat menimbulkan rasa nasionalisme terhadap bangsa menjadi berkurang atau
hilang. Sebab globalisasi mampu membuka pandangan masyarakat secara global.

Dampak Positif Globalisasi Terhadap Nasionalisme

Bidang Politik, Dari segi politik, globalisasi akan memberikan pengaruh positif pada pemerintahan
sehingga dapat dijalankan secara terbuka dan demokratis. Karena pemerintahan merupakan bagian
terpenting dari suatu negara, maka apabila pemerintahan dijalankan secara baik tentunya akan
mendapat tanggapan positif dari rakyat. Wujud tanggapan tersebut dapat berupa semangat
nasionalisme terhadap bangsa dan negara.

Bidang Ekonomi, Dari aspek ekonomi, terbukanya pasar internasional, meningkatkan kesempatan
kerja dan meningkatkan devisa negara. Dengan adanya hal tersebut akan meningkatkan kehidupan
ekonomi bangsa yang menunjang kehidupan nasional bangsa.

Bidang sosial budaya, Dari globalisasi sosial budaya kita dapat meniru pola berpikir yang baik seperti
etos kerja yang tinggi dan disiplin dan Iptek dari bangsa lain yang sudah maju untuk meningkatkan
kemajuan bangsa yang pada akhirnya memajukan bangsa dan akan mempertebal rasa nasionalisme
kita terhadap bangsa.

Dampak Negatif Globalisasi Terhadap Nasionalisme

Globalisasi dapat memberikan pandangan pada masyarakat bahwa liberalisme dapat membawa
perubahan yang baik pada mereka. Sehingga tidak menutup kemungkinan berubah arah dari
ideologi Pancasila ke ideologi liberalisme. Jika hal tesebut terjadi akibatnya rasa nasionalisme bangsa
akan hilang.
Dari globalisasi aspek ekonomi, hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri karena
banyaknya produk luar negeri (seperti Mc Donald, Coca Cola, Pizza Hut,dll.) membanjiri di Indonesia.
Dengan hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri menunjukan gejala berkurangnya rasa
nasionalisme masyarakat kita terhadap bangsa Indonesia.

Mayarakat kita khususnya anak muda banyak yang lupa akan identitas diri sebagai bangsa Indonesia,
karena gaya hidupnya yang cenderung meniru budaya barat.

Mengakibatkan adanya kesenjangan sosial yang tajam antara yang kaya dan miskin, karena adanya
persaingan bebas dalam globalisasi ekonomi. Apabila dalam suatu komunitas masyarakat hanya ada
beberapa individu yang dapat mengikuti arus modernisasi dan globalisasi maka akan memperdalam
jurang pemisah antara individu dengan individu lain yang stagnan. Hal tersebut dapat menimbulkan
pertentangan antara yang kaya dan miskin yang dapat mengganggu kehidupan nasional bangsa.

Munculnya sikap individualisme yang menimbulkan ketidakpedulian antarperilaku sesama warga.


Masyarakat merasa dimudahkan dengan teknologi maju membuat mereka merasa tidak lagi
membutuhkan orang lain dalam beraktivitasnya. Kadang mereka lupa bahwa mereka adalah
makhluk sosial. Dengan adanya individualisme maka orang tidak akan peduli dengan kehidupan
berbangsa dan bernegara.

Pengaruh- pengaruh di atas memang tidak secara langsung berpengaruh terhadap nasionalisme.
Akan tetapi secara keseluruhan dapat menimbulkan rasa nasionalisme terhadap bangsa menjadi
berkurang atau hilang. Sebab globalisasi mampu membuka pandangan masyarakat secara global.
Apa yang di luar negeri dianggap baik memberi aspirasi kepada masyarakat kita untuk diterapkan di
negara kita. Jika terjadi maka akan menimbulkan dilematis. Bila dipenuhi belum tentu sesuai di
Indonesia. Bila tidak dipenuhi akan dianggap tidak aspiratif dan dapat bertindak anarkis sehingga
mengganggu stabilitas nasional, ketahanan nasional bahkan persatuan dan kesatuan bangsa.

Pengaruh Globalisasi Terhadap Nilai Nasionalisme Dikalangan Generasi Muda

Arus globalisasi begitu cepat merasuk ke dalam masyarakat terutama di kalangan muda. Pengaruh
globalisasi terhadap anak muda juga begitu kuat. Pengaruh globalisasi tersebut telah membuat
banyak anak muda kita kehilangan kepribadian diri sebagai bangsa Indonesia. Hal ini ditunjukkan
dengan gejala- gejala yang muncul dalam kehidupan sehari- hari anak muda sekarang.

Dari cara berpakaian banyak remaja- remaja kita yang berdandan seperti selebritis yang cenderung
ke budaya Barat. Mereka menggunakan pakaian yang minim bahan yang memperlihatkan bagian
tubuh yang seharusnya tidak kelihatan. Pada hal cara berpakaian tersebut jelas- jelas tidak sesuai
dengan kebudayaan kita. Tak ketinggalan gaya rambut mereka dicat beraneka warna. Pendek kata
orang lebih suka jika menjadi orang lain dengan cara menutupi identitasnya. Tidak banyak remaja
yang mau melestarikan budaya bangsa dengan mengenakan pakaian yang sopan sesuai dengan
kepribadian bangsa.

Teknologi internet merupakan teknologi yang memberikan informasi tanpa batas dan dapat diakses
oleh siapa saja. Apa lagi bagi anak muda internet sudah menjadi santapan mereka sehari- hari. Jika
digunakan secara semestinya tentu kita memperoleh manfaat yang berguna. Tetapi jika tidak, kita
akan mendapat kerugian. Dan sekarang ini, banyak pelajar dan mahasiswa yang menggunakan tidak
semestinya. Misal untuk membuka situs-situs porno. Bukan hanya internet saja, ada lagi pegangan
wajib mereka yaitu handphone. Rasa sosial terhadap masyarakat menjadi tidak ada karena mereka
lebih memilih sibuk dengan menggunakan handphone.

Dilihat dari sikap, banyak anak muda yang tingkah lakunya tidak kenal sopan santun dan cenderung
cuek tidak ada rasa peduli terhadap lingkungan. Karena globalisasi menganut kebebasan dan
keterbukaan sehingga mereka bertindak sesuka hati mereka. Contoh riilnya adanya geng motor anak
muda yang melakukan tindakan kekerasan yang menganggu ketentraman dan kenyamanan
masyarakat.

Jika pengaruh-pengaruh di atas dibiarkan, mau apa jadinya genersi muda tersebut? Moral generasi
bangsa menjadi rusak, timbul tindakan anarkis antara golongan muda. Hubungannya dengan nilai
nasionalisme akan berkurang karena tidak ada rasa cinta terhadap budaya bangsa sendiri dan rasa
peduli terhadap masyarakat. Padahal generasi muda adalah penerus masa depan bangsa. Apa
akibatnya jika penerus bangsa tidak memiliki rasa nasionalisme?

Berdasarkan analisa dan uraian di atas pengaruh negatif globalisasi lebih banyak daripada pengaruh
positifnya. Oleh karena itu diperlukan langkah untuk mengantisipasi pengaruh negatif globalisasi
terhadap nilai nasionalisme.

D. Cara Menyikapi Dampak Negatif Globalisasi

Pada masa sekarang ini satu hal yang perlu dibenahi oleh bangsa Indonesia adalah mentalitas warga
masyarakatnya. Sikap mental yang kuat dan konsisten serta mampu mengeksplorasi diri adalah salah
satu bentuk konkrit yang dibutuhkan bangsa Indonesia pada saat ini. Saat ini memang bangsa
Indonesia sedang mengalami masa-masa keterpurukanya dalam dunia internasional.

Krisis multidimensi yang di barengi dengan krisis ekonomi yang berkepanjanganlah yang
menyebabkan kegoncangan dan keterpurukan mental Indonesia. Bangsa Indonesia yang pada masa
dahulu terkenal dengan kebudayaan yang begitu eksklusif dan memukau serta penduduk yang
ramah-tamah di dukung juga oleh kondisi geografis yang sangat strategis dan dikaruniai tanah yang
subur, sekarang justru berubah180 drajat. Hal ini tidak lepas dari mentalitas warga pendukung yang
sangat lemah.

Globalisasi merupakan suatu proses yang tak terelakkan. Kita tidak mungkin mengabaikan serta
menghentikan proses globalisasi. Agar dampak globalisasi tidak merusak kehidupan masyarakat
maka kita harus mengetahui sisi positifnya, sehingga kita dapat memanfaatkannya dalam kehidupan
sehari-hari.
Dampak negatif globalisasi globalisasi dapat mempengaruhi tingkah laku kita dalam kehidupan
sehari – hari. Untuk itu kita harus dapat menentukan sikap dalam menghadapi globalisasi ,
khususnya dari pengaruh negatif.

Beberapa contoh sikap untuk menghadapi dampak negatif dari globalisasi misalnya :

Menanamkan dan mengamalkan nilai- nilai Pancasila dengan sebaik- baiknya terutama dengan
memperkuat keimanan kita terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

Menanamkan dan melaksanakan ajaran agama dengan sebaik- baiknya.

Belajar tekun agar menjadi manusia yang berguna dan dapat membedakan perilaku yang benar dan
salah.

Memperkuat rasa persatuan dan kesatuan bangsa.

Menumbuhkan semangat nasionalisme yang tangguh, misal semangat mencintai produk dalam
negeri.

Mempertimbangkan setiap perbuatan agar tidak merugikan diri sendiri dan orang lain.

Menggunakan waktu dengan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat.

Bergaul dengan orang-orang yang berakhlak baik dan tidak terpengaruh terhadap lingkungan dan
pergaulan buruk.

Mewujudkan supremasi hukum, menerapkan dan menegakkan hukum dalam arti sebenar- benarnya
dan seadil- adilnya.

Selektif terhadap pengaruh globalisasi di bidang politik, ideologi, ekonomi, sosial budaya bangsa.

Dengan adanya langkah- langkah antisipasi tersebut diharapkan mampu menangkis pengaruh
globalisasi yang dapat mengubah nilai nasionalisme terhadap bangsa. Sehingga kita tidak akan
kehilangan kepribadian bangsa.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Nasionalisme adalah rasa cinta terhadap tanah air, kesadaran yang mendorong seseorang untuk
membentuk kedaulatan dan kesepakatan membentuk negara berdasar kebangsaan dan dijadikan
sebagai pijakan pertama dan tujuan dalam menjalani kegiatan kebudayaan dan ekonomi.

Nasionalisme Indonesia muncul karena adanya kolonialisme. Penjajahan dan penderitaan yang
dialami memunculkan semangat untuk bersatu melawan segala bentuk pejajahan. Berdirinya Boedi
Oetomo (1908) menjadi tanda kebangkitan nasionalisme Indonesia yang kemudian diikuti organisasi-
organisasi nasional lainnya. Pada kurun waktu 1945-1950, jiwa nasionalisme diperteguh oleh
semangat mempertahankan kemerdekaan, serta persatuan dan kesatuan Indonesia.

Hal itu sangat bertolak belakang dengan kondisi bangsa Indonesia saat ini. Semangat nasionalisme
bangsa Indonesia semakin berkurang. Kita terlalu menganggap remeh mereka para pejuang yang
telah berjasa kepada kita. Bangsa Indonesia sedang mengalami masa-masa keterpurukan dalam
dunia internasional.

Globalisasi berasal dari kata global yang artinya universal. Globalisasi adalah suatu proses tatanan
masyarakat yang mendunia dan tidak mengenal batas wilayah Ada sebagain yang berpendapat
bahwa globalisasi merupakan proses sosial, atau proses sejarah, atau proses alamiah yang akan
membawa seluruh bangsa dan negara berada dalam ikatan yang semakin kuat untuk mewujudkan
sebuah tatanan kehidupan baru.

Kehadiran globalisasi tentunya membawa pengaruh bagi kehidupan suatu negara termasuk
Indonesia. Globalisasi mempunyai pengaruh yang positif dan juga pengaruh negatif. Pengaruh-
pengaruh tersebut tidak secara langsung berpengaruh terhadap nasionalisme. Namun secara
keseluruhan dapat menimbulkan rasa nasionalisme terhadap bangsa menjadi berkurang atau
bahkan hilang.

Dampak positif adanya globalisasi adalah Adanya globalisasi menyebabkan pergeseran nilai dan
sikap masyarakat yang semula irasional menjadi rasional; berkembangnya ilmu pengetahuan dan
teknologi yang membuat masyarakat menjadi lebih mudah dalam beraktivitas dan mendorong untuk
berpikir lebih maju; serta tingkat kehidupan yang lebih baik dan meningkatkan taraf hidup
masyarakat.
Sedangkan dampak negatif dari adanya globalisasi diantaranya : Globalisasi mampu meyakinkan
masyarakat Indonesia bahwa liberalisme dapat membawa kemajuan dan kemakmuran; hilangnya
rasa cinta terhadap produk dalam negeri karena banyaknya produk luar negeri; mayarakat lupa akan
identitas diri sebagai bangsa Indonesia karena gaya hidupnya cenderung meniru budaya barat; sikap
individualistik yang menimbulkan ketidakpedulian antarperilaku sesama warga; serta kesenjangan
sosial.

Cara menyikapi dampak globalisasi terhadap nasionalisme adalah kita perlu memahami pentingnya
nasionalisme untuk menjaga integritas kita sebagai bangsa Indonesia. Bangsa Indonesia perlu
membenahi mentalitas warga masyarakatnya.Sikap mental yang kuat dan konsisten adalah salah
satu bentuk konkrit yang dibutuhkan bangsa Indonesia pada saat ini. Bangsa Indonesia harus bangkit
kembali dengan semangat nasionalisme yang lebih besar lagi untuk menghadapi globalisasi. Kita juga
perlu menanamkan dan mengamalkan nilai- nilai Pancasila dengan sebaik- baiknya; memperkuat
rasa persatuan dan kesatuan bangsa; selektif terhadap pengaruh globalisasi di segala bidang.

B. Saran

Globalisasi memang tidak bisa dihindari. Jika kita menghindari justru akan menjadi manusia yang
primitif lagi. Tetapi sebaiknya selektif terhadap pengaruh globalisasi. Dapat membedakan mana yang
memberikan pengaruh baik dan mana yang memberikan pengaruh buruk bagi kita. Kita harus
membekali diri dengan kepribadian yang kuat agar tidak mudah begitu saja terpengaruh dengan
dampak negatif globalisasi. Menanamkan dan mengamalkan nilai- nilai Pancasila dengan sebaik-
baiknya terutama dengan memperkuat keimanan kita terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah cara
terbaik untuk tidak mudah terpengaruh dari arus globalisasi.
DAFTAR PUSTAKA

Dahlan, Saroji dan Asy’ari.2006.Pendidikan Kewarganegaraan.Jakarta : Erlangga.

http://afand.abatasa.com/post/detail/2761/dampak-positif-dan-dampak-negatif–globalisasi-dan-
modernisasi diakses pada 2 Oktober 2011

http://hankam.kompasiana.com/2010/09/24/nasionalisme-bangsa-vs-globalisasi/ diakses pada 29


September 2011

http://khukus.multiply.com/journal/item/28/NASIONALISME diakses pada 30 September 2011

http://www.gusbud.web.id/2010/01/dampak-globalisasi-ekonomi-dan-pengaruh.html diakses pada


30 September 2011

http://www.wikimu.com/News/DisplayNews.aspx?id=7124 diakses pada 29 September 2011

Jamli, Edison dkk.Kewarganegaraan.2005.Jakarta: Bumi Akasara

Kohn, Hans.1984. Nasionalisme Arti dan Sejarahnya.Jakarta: Penerbit Erlangga.

Sunarso, dkk.2008.Pendidikan Kewarganegaraan.Yogyakarta : UNY Press.


ULANGAN AKHIR SEMESTER

MAKALAH TENTANG JIWA NASIONALISME


PENGARUH GLOBALISASI TERHADAP SEMANGAT NASIONALISME BANGSA
INDONESIA

AINOEL ROZIQIN
1231700015
EKONOMI PEMBANGUNAN

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945


SURABAYA
2018/2019

Anda mungkin juga menyukai