Anda di halaman 1dari 5

Ini adalah contoh pengujian bobot isi/berat isi pada pekerjaan teknik sipil yang

dilakukan di Politeknik Negeri Malang.

3.5 BOBOT ISI AGREGAT ( PADAT DAN LEPAS )

3.5.1 Dasar Teori


Berat isi atau disebut juga sebagai berat satuan agregat adalah rasio antara berat agregat
dan isi / volume. Berat isi agregat diperlukan dalam perhitungan bahan campuran beton,
apabila jumlah bahan ditakar dengan ukuran volume.

3.5.2 Tujuan
Tujuan Instruksional Umum
Setelah melakukan pekerjaan ini, mahasiswa akan dapat mengetahui dan memahami
sifat – sifat fisik, mekanik, dan teknologi agregat serta pengaruhnya terhadap beton dengan
benar.

Tujuan Instruksional Khusus


Setelah melakukan percobaan ini, mahasiswa dapat :
a. Menentukan berat isi agregat halus dan kasar.
b. Menjelaskan prosedur pelaksanaan pengujian berat isi agregat halus dan kasar.
c. Menggunakan peralatan dengan terampil.

3.5.3 Alat Yang Digunakan


a. Timbangan
b. Talam
c. Tongkat pemadat dengan diameter 15mm, panjang 60 cm dengan ujung bulat,
sebaiknya terbuat dari baja tahan karat.
d. Mistar perata
e. Sendok/ sekop
f. Wadah (mould) baja yang cukup kaku berbentuk silinder dengan alat pemegang.

3.5.4 Bahan-bahan Pengujian


Benda uji adalah agregat halus dan kasar sebanyak kapasitas wadah yang digunakan.
52
3.5.5 Langkah Pengujian
A. Berat Isi Lepas
1. Menimbang dan catatlah beratnya wadah / mould baja.
2. Memasukkan benda uji dengan hati-hati dengan ketinggian maksimum 5 cm
diatas wadah dengan menggunakan sendok atau sekop sampai penuh.
3. Meratakan permukaan benda uji dengan menggunakan mistar perata.
4. Menimbang dan catatlah berat wadah beserta benda uji.
5. Menghitung berat benda uji.
B. Berat Isi Padat
1. Menimbang dan mencatat berat wadah / mould
2. Mengisi wadah dengan benda uji dalam tiga lapis tang sama tebal. Setiap lapis
dipadatkan dengan tongkat pemadat sebanyak 25 kali tusukan secara merata.
3. Meratakan permukaan benda uji dengan menggunakan mistar perata.
4. Menimbang dan mencatat berat wadah beserta benda uji.
5. Menghitung berat benda uji.

3.5.6 Data Hasil Pengujian


Tabel 15. Data hasil pengujian berat isi agregat
Agregat Halus Agregat Kasar
Pemeriksaan Lepas Padat Lepas Padat
( kg ) (kg ) ( kg ) ( kg )
Berat Mould W1 3,345 3,345 3,350 3,350
Berat Mould +
W2 6,621 7,750 7,525 8,691
benda uji
W3 = W2 -
Berat benda uji 3,276 4,905 4,175 5,311
W1
Berat Mould + air W4 7,293 7,293 7,293 7,293
Berat air / volume
V = W4 - W1 3,948 3,948 3,943 3,943
Mould
W3
Berat Isi Agregat (kg/liter) 0,829 1,115 1,057 1,352
V
53
3.5.7 Analisa dan Perhitungan
1. Agregat Halus
a. Berat benda uji
Lepas : W3 = W2 – W1 = 6,621 – 3,345 = 3,276 kg
Padat : W3 = W2 – W1 = 7,750 – 3,345 = 4,905 kg

b. Berat Air / volume Mould


Lepas : V = W4 - W1 = 7,293 – 3,345 = 3,948 liter
Padat : V = W4 - W1 = 7,293 – 3,345 = 3,948 liter
c. Berat Isi Agregat
𝑊3 3,276
Lepas : = 3,948 = 0,829 kg/liter
𝑉
𝑊3 4,905
Padat : = 3,948 = 1,115 kg/liter
𝑉

2. Agregat Kasar
a. Berat benda uji
Lepas : W3 = W2 – W1 = 7,525 – 3,350 = 4,175 kg
Padat : W3 = W2 – W1 = 8,691 – 3,350 = 5,311 kg
b. Berat Air / volume Mould
Lepas : V = W4 - W1 = 7,293 – 3,350 = 3,943 liter
Padat : V = W4 - W1 = 7,293 – 3,350 = 3,943 liter
c. Berat Isi Agregat
𝑊3 4,175
Lepas : = 3,943 = 1,057 kg/liter
𝑉
𝑊3 5,311
Padat : = 3,943 = 1,352 kg/liter
𝑉

3.5.8 Kesimpulan
Dari percobaan yang kami lakukan, pada agregat halus diperoleh berat isi lepas sebesar
0,829 kg/liter dan berat isi padat sebesar 1,115 kg/liter. Sedangkan pada agregat kasar
diperoleh berat isi lepas 1,057 kg/liter dan berat isi padat 1.352 kg/liter.
Besar kecilnya berat isi agregat terkandung pada berat butiran agregat dan volume
agregat. Semakin besar berat butiran agregat maka semakin besar pula berat isi agregat dan

54
sebaliknya. Karena berat isi agregat berbanding lurus dengan berat butiran agregat sedangkan
semakin besar volume agregat maka semakin kecil berat isi agregat dan sebaliknya. Karena
berat isi agregat berbanding terbalik dengan besarnya volume agregat.

3.5.9 Gambar Alat

Gambar 53. PENUMBUK


Digunakan untuk memadatkan tiap – tiap lapis
agregat didalam Mould.

Gambar 55. TIMBANGAN


Untuk menentukan berat Mould dan benda uji.

Gambar 54. MOULD


Digunakan sebagai wadah benda uji.

Gambar 56. SENDOK


Digunakan untuk memasukkan agregat kedalam
Mould

55

Anda mungkin juga menyukai