Berita informasi pada abad ini telah mengawinkan beberapa elemen media,
dalam tujuanya yang sama – sama bertujuan menyampaikan informasi kepada
masyarakat umum. Satu elemen media yang sering digunakan adalah media berbasis
online, dengan kecepatan hitungan detik sebuah informasi dapat disebar secara
perorangan ataupun oleh lembaga media yang mempunyai kepetingan tertentu.
Pembahasan dalam tulisan ini akan kami sajikan sebuah topic permasalahan
yang ada disekitar kita dan mudah untuk kita analisis dalam bermedia. Kalangan
Mark pernah berargumen kritis tentang peran media massa dalam kapitalisme secara
umum, untuk kemudian dilanjutkan secara khusus pada pembahasan terkait media
komersial. Setelah itu, akan dijelaskan bagaimana kapitalisme global berkembang dan
di mana arti penting perkembangan televisi sebagai media komersial di dalam
perkembangan itu.
Disisi lain kaum pluralis adalah kalangan yang percaya bahwa media massa
adlah juga organisasi yang independent dan otonom yang berdiri seimbang dengan
Negara, partai politik, dan kelompok penekan lainya. Istilah ”Pluralis” sendiri
merujuk pada keberagaman kekuasaan yang menyebar secara merata di masyarakat.
Dalam hal ini, media massa beperan sebagai kekuatan yang melakukan pengawasan
terhadap Negara (Government,Law,Parlement) dan merupakan “Pilar keempat
demokrasi” (Selain eksekutif, legislative dan yudikatif). Media massa diisi oleh
kalangan professional yang terpanggil untuk membela kepentingan public dan
bersikap kritis terhadap siapapun, tidka berat sebelah terhadap pemegang kekuasaan.
Media massa tidak dimiliki oleh pemeerintah dan posisinya berseberangan dengan
penguasa.
Mengikuti alur berpikir tersebut, kemudian lahir banyak para peneliti kritis
yang memandang media massa sebagai intrumen kelas kapitalis dan bahwa produk
yang mereka hasilkan merupakan semacam sistem transmisi kepentingan dan ideologi
kapitalis. Herman dan Chomsky (1998), dua pemikir kritis yang lebih kontemporer,
misalnya memandang media massa sebagai instrument elite dominan dalam upaya
pemanufakturan kesepakatan dan ketertundukan(Consent) masyarakat. Menurut
mereka, tujuan kemasyarakatan (Societal purpose) media adalah meneguhkan dan
mempertahankan agenda ekonomi, social, dan politik kelompok elite yang
mendominasi masyarakat dan Negara. Media melayani tujuan ini dalam beragam
cara-melalui penyeleksian topic, penyebaran kepedulian, pembangunan kerangka isu,
seleksi informasi, penekanan dan nada(tone) , serta pemeliharaan perdebatan dalam
batas-batas yang diterima.