Anda di halaman 1dari 2

A.

Latar Belakang
Peternakan di Indonesia saat ini mengalami kemajuan yang pesat baik
dalam penggemukan maupun pembibitan. Peternakan baik sapi potong, sapi perah
maupun sapi di daerah berkebudayaan local yang mempunyai nilai dapat
memberikan kontribusi yang sangat besar dalam pemenuhan kebutuhan
industrialisme masyarakat Indonesia. Namun demikian kebutuhan masyarakat ini
belum dapat terpenuhi seluruhnya, untuk memenuhi kebutuhan inilah dibutuhkan
pengembangan usaha peternakan. Oleh karena itu dibutuhkan manajemen yang
baik dalam usaha pengembangannya. Manajemen yang baik dapat membantu
untuk melihat potensi ternak juga untuk melihat sejauh mana produktivitas dari
ternak tersebut, sehingga diharapkan di masa mendatang produktivitasnya dapat
terus meningkat.

Manajemen dalam peternakan sangat penting dalam membantu mengetahui


semua kegiatan yang dilakukan dan dapat mengambil keputusan-keputusan yang
tepat dalam kebijakan peternakan demi kelangsungan usaha. Manajemen
merupakan suatu usaha untuk merencanakan, mengorganisir, mengarahkan,
mengkoordinir serta mengawasi kegiatan dalam suatu organisasi agar tercapai
tujuan organisasi secara efisien dan efektif (Reksohadiprodjo, 1992).

Recording adalah catatan tentang segala kejadian mengenai ternak yang


dipelihara yang dapat memberikan informasi yang diperlukan untuk membuat
keputusan yang objektif didasarkan atas fakta yang ada, sehingga keputusan yang
dibuat merupakan keputusan yang terbaik (Soetarno, 2003). Pencatatan
(recording) pada ternak sangat penting sebagai persyaratan untuk mengambil
keputusan yang penting dalam kebijakan peternakan karena dengan recording
dapat memberikan informasi tentang ternak secara lengkap serta semua kegiatan
yang berkaitan dengan usaha peternakan. Pencatatan pada usaha peternakan sangat
penting karena kemampuan daya ingat manusia yang sangat terbatas untuk
mengingat semua kegiatan dan keputusan yang telah dibuat (Eustice, 1988 cit
Hutauruk, 2007).

Sapi perlu dicatat mengenai silsilah, perkawinan, berat lahir dan rata-rata
pertambahan berat badan per hari selama masa pertumbuhan sampai hewan
mencapai dewasa tubuh dan siap dipasarkan (Toelihere, 1993). Selanjutnya untuk
mengetahui dan memahami bagaimana proses manajemen recording yang baik,
maka dalam pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan ini penulis terdorong untuk
mengambil judul Manajemen Recording Sapi Sonok di UPTD Keswan dan Pos IB
1 Waru Barat, Pamekasan. Hanya ada beberapa data lapangan yang terkumpul
yang menjadi bahan utama dalam pembuatan laporan ini, baik itu di dapat selama
kegiatan magang ataupun pencarian data yang didapat dari peternak yang sedang
memajang sapinya diwaktu tertentu dan diwawancarai.

Anda mungkin juga menyukai