Laporan Estimasi Sumberdaya Dan Cadangan
Laporan Estimasi Sumberdaya Dan Cadangan
PENDAHULUAN
.
BAB II
LANDASAN TEORI
3.1 Tugas
1. Membuat peta estimasi sumberdaya berdasarkan data bor yang diperoleh
2. Membuat perhitungan dari area cadangan.
3.2 Pembahasan
1. Dalam pembuatan peta estimasi sumber daya adalah diawali dengan
mencari daerah terukur, yaitu daerah yang memiliki sumberdaya yang
telah dilakukan terlebih dahulu pembuktian-pembuktian secara geologi
sehingga memiliki keyakinan yang sangat tinggi dimana jarak antar titik
pengambilan contoh relatif cukup rapat. Dengan menggunakan bentuk
lingkaran yang kemudian dicari garis tengahnya apabila bertumbukan
bentuk lingkarannya dengan memiliki jari jari sebesar 2,2 cm yaitu didapat
dari aturan SNI terukur sebesar 250 kemudian dibagi skala. Sumberdaya
Terukur ini ditandai pada peta dengan warna biru.
Kemudian mencari sumberdaya terunjuk pada prosesnya sama dengan
terukur. Sumberdaya Terunjuk adalah daerah yang memiliki sumberdaya
yang telah dilakukan terlebih dahulu pembuktian-pembuktian secara
geologi sehingga memiliki keyakinan yang sangat tinggi dimana jarak
antar titik pengambilan contoh relatif cukup jauh namun cukup untuk
menggambarkan kontinuitas endapan. Dalam pengambilan lingkaran
sebagai daerah yang mengelilingi titik bor adalah dengan jari-jari 4,5 cm.
Sumberdaya ini ditandai pada peta dengan warna hijau.
Kemudian yang terkahir adalah Sumberdaya Tereka yang merupakan
daerah kontinuitas endapan yang terbatas dalam pengambilan data-data
pembuktian geologi sehingga keyakinannya sangat rendah. Daerah
sumberdaya ini ditandai dengan warna merah.
2. Contoh Perhitungan Luas
1
Luas = Banyaknya jumlah persegi kecil x 4 x Skala2
14
PR 15 = 4
x 12345,4321 = 43209,01235 m2
48,5
PR 14 = 4
x 12345,4321 = 149688,3642 m2
49,5
PR 13 = 4
x 12345,4321 = 152774,7222 m2
7
PR 23 = 4 x 12345,4321 = 21604,50618 m2
32,5
PR 27 = 4
x 12345,4321 = 100306,6358 m2
Dari data yang telah diolah, didapat luas keseluruhan area , volume dan
tonase adalah sebagai berikut :
Seam Bottom 13
Luas = 2231745,488 m2
Volume = 12453210,81 m3
Tonase = 16189174,05
Seam Bottom 15
Luas = 1820642,599 m2
Volume = 6341851,556 m3
Tonase = 8244407,023
Seam Bottom 19
Luas = 1095657,099 m2
Volume = 3070694,758 m3
Tonase = 3991903,185
Gambar 3.1
Peta Estimasi Sumberdaya Seam 15
Gambar 3.2
Peta Estimasi Sumberdaya Seam 19
Gambar 3.3
Peta Estimasi Sumberdaya Seam 13
BAB IV
ANALISA
Dari peta estimasi sendiri dapat diambil pernyataan bahwa daerah yang
mengurut dari warna biru hingga merah memiliki tingkat keyakinan yang semakin
menurun. Sehingga titik yang memiliki tingkat keyakinan tinggi adalah daerah
yang paling dekat dengan kegiatan pembuktian geologi seperti pemboran.
Seperti yang diketahui, bahwa lapisan endapan mempunyai sifat yang
kontinuitas, artinya menerus dalam jarak yang signifikan dan hampir bisa
dipastikan dalam satu arah yang lurus. Akan tetapi, apabila dilihat dari peta
estimasi sumberdaya, tampak arah sebaran endapan batubara membelok. Hal ini
dikarenakan terdapat kontrol struktur yaitu struktur geologi sesar. Sesar ini
menyebabkan pembelokan arah dari lapisan batubara tersebut.
BAB V
KESIMPULAN