Anda di halaman 1dari 10

GRINDER KOPI : SAECO MC 2002

GRINDER KOPI

Artikel tepat di awal tahun ini adalah sebuah grinder kopi mungil dari Saeco, merek Italia yang
salah satu mesin espressonya tipe Armonia sudah pernah saya ulas di blog ini. Mari kita lihat
bagaimana kinerja grinder kopi ini.
Grinder Saeco dengan jenis MC 2002 ini sebenarnya model yang sudah lama beredar,
namun tipe ini masih dipasarkan di Indonesia. Sebagai usulan saya berharap Saeco
Indonesia bisa memasarkan tipe grinder terbarunya Titan Gt-1 yang dijual di luar negeri dengan
kisaran harga 130-150 dollar dan menurut saya bentuknya lebih trendi.
Grinder ini menggunakan mata pisau burr, sebuah istilah dimana mata pisaunya berbentuk
lingkaran dengan gerigi di sampingnya.
Berbeda dengan jenis mata piasu biasa seperti Braun yang juga pernah saya bahas
di sini, burr lebih konsisten dalam menghasilkan bubuk kopi, artinya butiran kopi yang sama
kehalusan atau kekasarannya. Mata pisaunya berdiameter 43mm, sebagai
gambaran grinder komersial untuk keperluan kedai kopi berukuran 58mm seperti Mazzer Mini
atau Gino Rossi yang berukuran 62mm.
Material yang digunakan adalah plastik berwarna hitam walaupun di luar juga dipasarkan
dengan warna putih dengan berat 2.7kg dan menggunakan daya listrik 150 watt. Hanya
terdapat satu kontrol on/off yang terletak di samping grinder dan harus dioperasikan secara
manual. Saeco memasarkan grinder MC 2002 ini dengan harga 4,5 jutaan.
Saeco MC 2002 mempunyai tempat penyimpanan biji kopi atau hopper bean yang bisa memuat
hingga kurang dari seperempat kilogram. Disarankan untuk tidak memenuhi kontainer biji kopi
ini, cukup seperlunya saja demi menjaga kesegaran kopi.
Di bawah tempat penyimpanan biji kopi terdapat pengaturan halus-kasar bubuk kopi yang
diberi angka 1 hingga 15, semakin besar angkanya, semakin kasar bubuk kopinya dengan
jumlah total 30 setting yang bisa diatur sesuai dengan kebutuhan. Saeco mendesain
perpindahan setting ini dengan bunyi klik dan harus menggunakan dua tangan untuk menjaga
agar pengaturannya agar tidak mudah berubah.

Tempat penampungan kopi bisa dilepas dengan menekan tombol yang ada di samping mesin ini
dan tidak sulit untuk dilakukan. Selanjutnya mari kita lihat bagaimana cara kerjanya melalui
foto-foto di bawah ini. Saat mesin dinyalakan suaranya cukup halus dan biji kopi cukup cepat di
proses dalam pisau burr-nya.

Hanya beberapa saat bubuk kopi sudah masuk ke kontainer kopi sesuai dengan tiga setting
yang saya atur di angka 1, 8, dan 15 (lihat hasilnya di foto bawah)

Dari hasil coba-coba yang saya lakukan, grinder kopi Saeco ini tentu layak digunakan untuk
keperluan sehari-hari di rumah dimana keperluan ngopi hanya sebatas 2 atau tiga kali. Namun
tidak menutup kemungkinan bila akan digunakan di cafe kecil, namun harus dipertimbangkan
bahwa grinder kecil seperti Saeco ini akan bekerja lebih berat apabila lalu lintas tamu cukup
padat.
Apapun mereknya, sebuah grinder adalah alat penting yang harus anda miliki untuk bisa

menikmati kopi secara maksimal. Salam

*****

Anda mungkin juga menyukai