SKRIPSI
Disusun oleh :
Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat
dan karunia-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan tugas Prarancangan
Pabrik Kimia Biphenyl dari Benzena kapasitas 10.000 ton/tahun”.
Pra Rancangan Pabrik Kimia merupakan tugas yang diwajibkan bagi setiap
mahasiswa Teknik Kimia sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana pada
Prodi Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri, UPN “Veteran” Yogyakarta.
Tugas prarancangan ini disusun berdasarkan hasil studi pustaka, beberapa jurnal,
data paten, dan materi kuliah.
Penyusun mengucapkan terima kasih kepada kedua dosen pembimbing,
kedua orang tua, dan semua pihak yang telah memberikan bantuan dan dorongan
moral dalam penyelesaian TA-II.
Semoga Pra Ranangan Pabrik Kimia ini dapat memberi manfaat.
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
Halaman Pengajuan....................................................................................... ii
Halaman Pengesahan .................................................................................... iii
Kata Pengantar ............................................................................................. iv
Daftar Isi........................................................................................................ v
Intisari ........................................................................................................... vii
v
E. Gambar Tata Letak Alat Proses…………………………………. ........ 31
F. Gambar Tata Letak Pabrik ………………………………………. ...... 32
G. Gambar Struktur Organisasi ……………………………………... ...... 33
H. Spesifikasi Alat Proses ………………………………………………. 34
I. Spesifikasi Alat Utilitas ……………………………………………… 39
vi
INTISARI
vii
Skripsi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
industri kimia. Industri kimia terus mengalami peningkatan, baik industri yang
menghasilkan bahan jadi, bahan setengah jadi, bahkan bahan baku untuk
industri lain.
negara kita masih mengimpor, maka pendirian pabrik biphenyl ini akan dapat
kebutuhan dalam negeri sehingga dapat menekan angka impor dan menambah
B. Lokasi Pabrik
tersebut adalah:
di daerah Gresik, Jawa Timur merupakan jarak yang cukup dekat dengan
bahan baku yaitu C6H6 dalam fase cair yang didapat dari Trans Pacific
darat.
2. Pemasaran
elektronik, dan juga untuk fluida thermo. Lokasi pabrik di Gresik, Jawa
Timur cukup strategis karena dekat dengan pelabuhan Tanjung Perak dan
3. Sarana transportasi
lancar, karena telah tersedia jalan raya yang memadai dan dekat dengan
dan luar negeri bila diperlukan, sedangkan yang kurang terdidik dapat
mengurangi pengangguran.
5. Penyediaan utilitas
dan steam dapat terpenuhi. Untuk pabrik biphenyl ini, membeli air dari PT.
generator.
terpenuhi.
7. Iklim
letak pabrik ini berada dekat dengan kawasan industri dan beberapa pabrik
besar sehingga telah mendapat izin dari pemerintah daerah dan masyarakat
C. Tinjauan Pustaka
1. Tinjauan Proses
Biphenyl merupakan salah satu bahan penunjang yang sangat penting dan
Technology)
a) Dehidrogenasi Benzene
Reaksi :
b) Dimerisasi Benzene
reaksi berikut :
(RATB).
D. Pemilihan Proses
ekonomi. Potensial ekonomi dari kedua proses di atas adalah sebagai berikut :
= US$ 318,82/kmol
Keterangan :
** : Baik
* : Kurang baik
berikut :
a. Ditinjau dari kondisi operasi, reaksi ini tidak menggunakan katalis serta
berlangsung pada fase gas-gas dengan suhu dan tekanan yang tidak
BAB II
PROSES PRODUKSI
A. Proses Pendahuluan
1. Bahan baku
a. Benzene
Kemurnian : 99,8%
Fase : gas
Hazard :
2.) Hindari kontak langsung dengan mata atau kulit karena dapat
menyebabkan iritasi.
b. Toluene
Fase : Gas
Kloroform, etanol.
Hazard :
2.) Hindari kontak langsung dengan mata atau kulit karena dapat
menyebabkan iritasi.
2. Produk
a. Biphenyl
Fase : padatan
Hazard :
tertelan.
3.) Hindarkan kontak dengan tanah dan jauhkan dari persediaan atau
saluran air.
b. Hidrogen
Rumus molekul : H2
Fase : gas
dipanaskan dan diuapkan dengan Vaporizer (V-01) agar berubah fase dari
benzene cair menjadi gas. Agar lebih sempurna pemisahannya, setelah dari
1. Proses Pembuatan
Reaksi dalam Reaktor (R-01) berlangsung pada fase gas dengan tekanan 2 atm
media pemanas agar suhu operasi di dalam reaktor tidak terlampau rendah.
Produk yang keluar dari reaktor berupa campuran benzene, toluene, hydrogen,
biphenyl.
30%
C6H6 ½ C12H10+ ½ H2
dalam Kondesor Parsial (CD-01) sampai mencapai suhu 89,39 °C, kemudian
beda fasenya. Hasil atas berupa hydrogen, benzene, toluene, biphenyl dalam
fase gas dialirkan ke unit pengolahan lanjut (UPL). Sedangkan hasil bawah
berupa benzene, toluene, dan biphenyl dalam fase cair dipompa dan
benzene dan toluene sedangkan hasil atas berupa benzene dengan kemurnian
99,8% serta toluene. Hasil bawah berupa biphenyl adalah produk yang
(SL-01). Hasil atas berupa benzene 99,8% serta toluene direcyle menuju
C. Diagram Alir
D. Tata Letak
a. Tangki – 01 (T – 01)
selama 7 hari.
Jumlah : 2 unit
Tekanan : 1 atm
Diameter : 8,15 m
Tinggi : 12,23 m
Jumlah :1
Jumlah : 1 unit
2. Alat Proses
a. Reaktor (R – 01)
Tekanan : 2 atm
Jumlah : 1 unit
Kondisi operasi :
a. Puncak menara
b. Umpan
c. Dasar menara
Jumlah = 1 unit
a. Vaporizer (V – 01)
Tekanan = 2 atm
Dimensi :
Shell Tube
Pass :1 ID : 0,01483 m
Pitch : 0,0238 m
triangular pitch
Panjang : 3,6576 m
nt : 68
Pass :2
Jumlah : 1 unit
Kondisi operasi :
Tekanan = 2 atm
Dimensi :
Shell Tube
Nt : 372 ID : 0,01483 m
triangular pitch
Panjang : 3,6576 m
pass :2
Jumlah : 1 unit
sampai 50 °C.
Dimensi :
Shell Tube
nt : 176 ID : 0,01483 m
triangular pitch
Panjang : 3,6576 m
Jumlah : 1 unit
sampai 50 °C.
Dimensi :
Shell Tube
nt : 106 ID : 0,01483 m
triangular pitch
Panjang : 3,6576 m
Pass :2
Jumlah : 1 unit
Kondisi operasi :
Dimensi :
Shell Tube
nt : 744 ID : 0,01483 m
triangular pitch
Panjang : 2,4384 m
Pass :2
Jumlah : 1 unit
4. Alat Pemisah
P = 2 atm
Diameter :1m
Tinggi :3m
Jumlah : 1 unit
Diameter :1m
Tinggi :3m
Jumlah : 1 unit
c. Priling Tower
Suhu : 518,17
Diameter : 1,5 m
Tinggi : 6,39 m
Tebal : 1/16 in
Jumlah : 1 unit
6. Pompa Proses
a. Pompa – 01 (P – 01)
Benzene (T-01).
Lokasi : Outdoor
Kapasitas : 48 m3/jam
Efisiensi pompa : 70 %
Jumlah : 2 unit
b. Pompa – 02 (P – 02)
01)
Lokasi : Outdoor
Efisiensi pompa : 50 %
Efisiensi motor : 80 %
Jumlah : 2 unit
c. Pompa – 03 (P – 03)
Lokasi : Outdoor
Efisiensi pompa : 50 %
Efisiensi motor : 80 %
Jumlah : 2 unit
d. Pompa – 04 (P – 04)
Lokasi : Outdoor
Efisiensi pompa : 58 %
Efisiensi motor : 80 %
Jumlah : 2 unit
e. Pompa – 05 (P – 05)
Tower (PT-01)
Lokasi : Outdoor
Efisiensi pompa : 40 %
Efisiensi motor : 80 %
Jumlah : 2 unit
7. Alat Pengangkut
Suhu = 30 0C
b. Bucket Elevator
Suhu = 30 0C
Tinggi BE : 4,81 m
Jumlah bucket : 12
BAB III
A. Neraca Massa
1. Vaporizer (V-01)
2. Separator-01 (SP-01)
3. Heater-01 (HE-01)
4. Reaktor (R-01)
6. Separator-02 (SP-02)
8. Kondensor (CD-02)
9. Akumulator (AC-01)
B. Neraca Energi
1. Vaporizer (V-01)
2. Heater-01 (HE-01)
3. Reaktor (R-01)
BAB IV
UTILITAS
pabrik. Maka selain bahan baku dan bahan pembantu diperlukan kebutuhan
infrastruktur terutama utilitas. Unit ini memegang peranan penting dalam produksi
karena tanpa adanya unit ini maka proses produksi tidak dapat bekerja.
Unit utilitas pabrik biphenil dengan kapasitas produksi 10.000 ton/tahun ini
A. Air
Air yang diperlukan untuk pabrik biphenil ini meliputi air pendingin, air
untuk proses pendinginan di reaktor, air untuk steam, air kebutuhan kantor
dan rumah tangga serta kebutuhan lain. Kebutuhan air dipenuhi dengan cara
membeli dari PT. Petrokimia Gresik yang berlokasi dekat dengan lokasi
----------------------------------------------------------------------------------------- (+)
Air yang telah dibeli tersebut diolah terlebih dahulu sebelum digunakan
sejumlah air yang hilang sehingga diperlukan tambahan supply air make up
B. Steam
Steam yang dibutuhkan pada pabrik biphenil ini adalah steam jenuh pada
suhu 257,17 oC dan tekanan 44,2 atm. Steam dihasilkan dari boiler (B – 01),
reboiler. Kebutuhan steam pada V-01 sebanyak 2.660,68 kg/jam, dan RB-01
C. Listrik
a. Penerangan
Untuk kebutuhan listrik sebesar ini dipenuhi dari PLN sebesar 80 kWatt.
Tetapi apabila terjadi pemadaman oleh PLN atau hal-hal lain, maka
diesel oil.
sebagai pembangkit listrik sebanyak 2.730 kg/tahun. Kebutuhan fuel oil untuk
28,8 m3/jam.
Jumlah = 1 unit
Jumlah = 1 unit
°C.
Panjang, P = m
Lebar, L = m
Tinggi, Ht = 9,14 m
Motor standar = 8 Hp
Jumlah = 1 unit
Ukuran tangki :
Diameter, D = 0,381 m
Tinggi, H = 1,28 m
Jumlah = 2 unit
Ukuran tangki :
Diameter, D = 0,381 m
Tinggi, H = 0,4096 m
Jumlah = 2 unit
Massa air = kg
Ukuran tangki :
Diameter, D = 0,48 m
Tinggi, H = 0,48 m
Pengaduk : manual
Jumlah : 1 unit
Jumlah : 1 unit
Over design = 20 %
Jumlah = 1 unit
Over design = 20 %
Jumlah = 1 unit
Over design = 20 %
Jumlah = 1 unit
Spesifikasi tube :
OD = 0,75 in
ID = 0,62 in
BWG = 16
L = 16 ft
Jumlah : 1 unit
01)
Jumlah : 1 unit
Lokasi : Outdoor
Efisiensi pompa : 70 %
Jumlah : 2 unit
Lokasi : Outdoor
Kapasitas : 72 m3/jam
Efisiensi pompa : 85 %
Efisiensi motor : 83 %
Jumlah : 2 unit
16. Furnace
Data :
Jumlah : 1 unit
Volume silika, Vl : m3
Jumlah : 2 unit
Jumlah : 1 buah
Jumlah : 1 unit
BAB V
MANAJEMEN PERUSAHAAN
perusahaan yang terdiri dari pemegang saham dan berbentuk badan hukum.
sebagai berikut:
berganti-ganti.
lain.
Bentuk perusahaan ini dipimpin oleh direksi yang terdiri dari seorang
direktur utama dan dibantu oleh manajer-manajer. Direktur dipilih oleh rapat
umum anggota, yang dipilih menjadi direktur tidak selalu orang yang
memiliki saham, dapat juga orang lain. Pekerjaan direksi sehari-hari diawasi
mestinya. Direksi dan komisaris dipilih kembali oleh rapat umum pemilik
terbatas adalah rapat umum para pemilik saham yang biasanya dilakukan
B. Struktur Organisasi
fungsional. Pada sistem ini, garis kekuasaan lebih sederhana dan praktis
jawab pada seorang atasan saja. Kekuasaan mengalir secara langsung dari
dibawahnya.
1. Klasifikasi Pegawai
2. Sistem Penggajian
3. Rencana Kerja
kontinyu setiap hari selama 330 hari dalam satu tahun. Karyawan dibagi
menjadi dua kelompok yaitu karyawan shift dan karyawan non shift.
a. Karyawan shift
kelompok istirahat, dengan pola dari hari ke-1 hingga seterusnya dan
Keterangan :
* : Libur
non shift bekerja selama 5 hari kerja dalam satu minggu dan libur
pada hari sabtu dan minggu serta hari-hari besar agama ataupun hari
Jabatan Jumlah
Direktur Utama : 1
Direktur : 2
Sekretaris Direktur : 2
Staf Direktur : 4
Kepala Departemen : 5
Kepala Seksi : 17
Supervisor : 10
Staf (shift) : 68
Satpam : 20
Supir : 7
Dokter : 2
Perawat : 4
Petugas kantin : 6
Cleaning service : 11
_____________ +
5. Jaminan Sosial
perusahaan.
C. Evaluasi Ekonomi
and Economics for Chemical Engineers”, 1991, 4th ed., halaman 163, dan
sebesar 184; indeks tahun 2007 sebesar 525,4 dan indeks tahun 2012
sebesar 570,1. Kurs Dollar pada tanggal 29 Juli 2014, US$ 1 = Rp.
Harga jual produk adalah US$ 2,83 / kg atau Rp. 34.325,- / kg.
sebagai berikut :
5. Sales (Sa)
Sa = $ 28.300.000
= Rp. 343.250.700.001,-
yang lain sehingga lebih baik pabrik tutup. Dari hasil perhitungan
Chart Title
350
340
330 Fa
320 Va
310
300 Ra
290
280 Sa
270 Ra
260
250
240
230
220
Biaya (milyar rupiah)
210
200
190 Sa
180
170
160
150
140
130
120 Va
110
100
90
80
70
60
50
40 SD BEP
30
0,320
Ra10 F
0
0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100%
Kapasitas (%)
BAB VI
KESIMPULAN
teknologi, bahan baku, proses produksi, hasil produksi dan tenaga kerja maka pabrik
Biphenyl dengan kapasitas produksi 10.000 ton/tahun menarik untuk dikaji lebih
lanjut.
Ditinjau dari segi ekonomi, maka pabrik ini juga layak untuk dikaji lebih lanjut.
Ini didasarkan atas tolak ukurnya dari Aries Newton sebagai berikut:
DARTAR PUSTAKA
Aries, R.S. and Newton, R.D., 1955, Chemical Engineering Cost Estimation, Mc.
Graw Hill Book Co., New York.
Brown, G.G., 1978, Unit Operation, John Wiley and Sons Inc., Wiley Eastern
Limited, Charles E. Tuttle co, New York.
Brownell, L. E., and Young E. H., 1959, Process Equipment Design, John Wiley and
Sons, New York.
Faith, W.L., Lowenheim, F.A., Moran, M.K., 1975, Faith, Keyes, and Clark’s
Industrial Chemicals, 4th ed., John Willey and Sons, New York.
Geankoplis, C.J., 1993, Transport Processes and Unit Operations, 3rd ed., Prentice-
Hall, Inc., New Jersey.
Karrassik, I.J., 2001, Pumps Handbook, 3rd ed., Mc. Graw Hill, New York.
Kern, D.Q., 1950, Process Heat Transfer, Mc. Graw Hill Kogakusha Ltd, Tokyo.
Kirk, R.E., and Othmer, D.F., 1964, Encyclopedia of Chemical Technology, 2nd ed.,
vol. 5, Intersci.Pub.Ad.of John Wiley and Sons, Inc., New York.
Ludwig, E.E., 2001, Applies Process Design for Chemical and Petrochemical Plants,
3rd ed., vol. 1, 2, 3, Gulf Pub. Co., Houston.
Mc Cabe, W.L., Smith, J.C, dan Harriott, P., 1985, Unit Operation of Chemical
Engineer, 3rd ed., Mc. Graw Hill Book Co., New York.
Megyesy, E.F., 1999, Pressure Vessel Handbook, 10th ed., Butherfold, London.
Lange, N.A., 1934, Lange’s Handbook of Chemistry, Mc. Graw Hill Book Co. Inc.,
New York.
Perry, R.H., and Green , D., 1984, Perry’s Chemical Engineers Handbook, 8th ed.,
Mc. Graw Hill Book Co., New York.
Peter, M.S., and Timmerhaus, K.D., 1991, Plant Design and Economics for
Chemical Engineers, 4th ed., Mc. Graw Hill Kogakusha Ltd., Tokyo.
Powell, S.T., 1954, Water Conditioning for Industry, 1st ed., Mc. Graw Hill, New
York.
Reid, Robert C., 1988, The Properties of Gasses and Liquids, 4th ed., Mc. Graw Hill
Company, Tokyo.
Smith, R., 2005, Chemical Process Design and Integration, John Wiley and Sons
Ltd., USA.
Towler, G., and Sinnott, R., 2008, Chemical Engineering Design Principles, Practice
and Economics of Plant and Process Design, Elsevier Inc., UK.
Treyball, R.E., 1984, Mass Transfer Operation, 3rd ed., Mc. Graw Hill Kogakusha
Ltd., Tokyo.
Ullmann, Encyclopedia of Industry Chemistry, 6th ed., Wiley Vch, New York.
Walas, S.M., 1990, Chemical Process Equipment, Butterworth-Heinemann, USA.
White, F.M., Fluid Mechanics, 4th ed., Mc. Graw Hill, New York.
Winkle, M.V., 1967, Distillation, Mc. Graw Hill Book Co., New York.
Yaws,C.L.,1999, Chemical Properties Handbook, Mc. Graw Hill Co., Inc., New
York.
http://www.alibaba.com/product-gs/564873853/biphenyl.html
http://www.bi.go.id/web/id/Moneter/KursBankIndonesia/KursTransaksi/
http://www.matche.com/
REAKTOR (R – 01)
C12H10 dan H2
P : 2 atm
Umpan Masuk
Pemanas Masuk
Pemanas Keluar
Produk Keluar
Reaktor
C6H6 C12H10 + H2
Langkah perhitungan :
2. Persamaan pendukung
4. Perhitungan pelengkap
Asumsi :
Dihitung dengan cara membuat neraca massa dan neraca panas dalam
(m)
Neraca massa :
| | ( )
| | ( )
Dimana :
| | ( )
| |
( )
| |
( )
( )
Dimana :
( )
( )
( )
( )
( )
( )
Dimana :
Q|z + z
Z + Z
Qp Qr Z Qp
Q|z
(kJ/s)
(kJ/s)
(kJ/s)
(kJ/s)
Neraca panas :
karena reaksi dalam sistem – panas yang diserap pendingin dalam sistem =
akumulasi.
| |
| | ( ) ( )
| | ( ) ( )
| | ( )
( )
| |
( ) ( )
| |
( ) ( )
( ) ( )
Dimana :
( )
( )
( ) ( )
( ) ( )
( )
Dimana :
(kJ/s)
Qp|z +z
Z+
Z
Z
Skripsi
Neraca panas :
| |
| | ( )
| | ( )
| |
( )
| |
( )
( )
Dimana :
( )
( )
( )
( )
( )
d. Penurunan Tekanan
F=∆P.2g.D ; L=∆Z
4.G2.L
F=0,0035 + 0,264
(D.G/0,42
∆P= 4.G2.f
∆Z 2.g.D
Dari neraca massa dan neraca panas dalam elemen volume ΔV, diperoleh
( )
( )
( ) ( )
( )
( )
( )
* + ( )
2. Persamaan Pendukung
a. Data fisik :
Dengan hubungan :
A, B, C, D = Konstanta
-
C6H6 3.14E01 4.75E-01 -3.11E-04 8.52E-08 -5.05E-12
-
C7H8 2.41E01 5.22E-01 -2.98E-04 6.12E-08 1.26E-12
-
C12H10 2.92E01 7.67E-01 -3.43E-04 -3.77E-08 4.62E-11
kgas = A + BT + CT2
Dengan hubungan :
A, B, C = Konstanta
µgas = A + BT + CT2
Dengan hubungan :
A, B, C = konstanta
b. Variabel rancangan :
Pada perhitungan reaktor alir pipa ini, besaran yang digunakan sebagai
c. Ukuran Pipa
Plant” (1977), John Wiley and Son, Inc., N.Y., Vol. I, hal. 535. Ukuran pipa
(diameter dalam dan luar pipa) yang digunakan berkisar antara 1 - 2 inchi.
d. Jumlah Pipa
yang digunakan
Dimana :
Re = bilangan Reynold
Dimana :
Np = jumlah pipa
e. Susunan Pipa
Pipa di dalam reaktor dapat disusun secara triangular, bujur sangkar atau
bujur sangkar yang dirotasi. Dalam perancangan ini, dipilih susunan bujur
sangkar karena dari segi pembersihannya lebih mudah dan pressure drop
kecil.
f. Diameter Ekivalen
persamaan:
( *
Dimana:
Sumber: Kern, D.Q., “Process Heat Transfer” (1950), Mc Graw Hiil, hal
138.
,( ) - ( ), ( ) -
( )
Dimana:
Nilai konstanta K1, K2, K3, dan K4 untuk susunan bujur sangkar :
K1 = -1,04
K2 = -0,10
K3 = 0,43
K4 = -0,25
Dari persamaan 6.12 halaman 108 Kern, D.Q., "Process Heat Transfer"
Dimana :
Dari persamaan 6.7 halaman 106 Kern, D.Q., "Process Heat Transfer"
(1950).
Dimana:
berikut :
persamaan berikut :
Dimana :
∑ √
∑ √
zn+1 = zn + Δz
Tinggi xa Tg [C ] Tp [ C ] Pt [atm]
0 0 376,85 386,8500 2,0265
0,1 0,010589 376,8472 385,5331 2,026366
0,2 0,021176 376,8443 384,2304 2,026231
0,3 0,031761 376,8415 382,9419 2,026097
0,4 0,042343 376,8386 381,6674 2,025962
0,5 0,052922 376,8358 380,4069 2,025828
0,6 0,063499 376,8329 379,1601 2,025693
0,7 0,074073 376,8301 377,9271 2,025559
0,8 0,084645 376,8272 376,7077 2,025424
0,9 0,095215 376,8244 375,5018 2,02529
1 0,105782 376,8215 374,3093 2,025155
Neraca Massa
Media Pemanas
Ukuran pipa
= 35,0967 kg/jam
4. Perhitungan Pelengkap
halaman 986.
Dimana :
e = efisiensi sambungan
f = 74.442.857,14 Pa
Tekanan operasi
Tekanan perancangan:
Pdesign = 182.385 Pa
Efisiensi sambungan
( )
( ) ( )
2) Tutup Reaktor
Dimana :
e = efisiensi sambungan
= 141.855 Pa
( )
( ) ( )
3) Tinggi Penutup
t
h
O
ic
A
r
sf
O
rc D
OA = sf + B + th
r √ C2 A 2
BC = r – icr
Ids
A icr
2
Equipment Design” (1959), John Willey and Son, New York. Nilai sf
Dipiih r = 42 dan t = 13/8 maka didapt icr = 41/8 in (tabel 5.7 Brownell
and Young).
OA = th + B + sf
= 0,2122 m
b. Isolator
Bahan isolator yang dipilih adalah jenis glass fiber. Pilihan bahan
isolator didasarkan :
1. Suhu operasi
lingkungan
Asumsi :
Tp Ts
q kths
Xs
Dimana :
Ts Ti
q kthi
Xi
Dimana :
ke udara lingkungan
q hc (Ti Tu)
Dimana :
(kJ/m2.s.K)
Dirancang :
dimana :
Tu = (303,15- 273,15)×1,8+32 = 86 °F
(BTU/jam.ft2.°F)]
Tp Ti
qc
xs⁄ xi⁄
kths kthi
xs = 0,00476 m
Nilai ∆xs = dihitung dengan trial and error sampai diperoleh luas kiri =
ruas kanan.
kJ K 313 15 K
00
m2 s 0 0048 m xi m
0 08 kJ⁄m2 s K 0 000043 kJ⁄m2 s K
Diperoleh xi = 0,3404 m
Tekanan : 2 atm
Jumlah : 1 unit
H2 H2
C6H6 C6H6
C7H8 C7H8
C12H10 C12H10
T1 = 376,78°C T2 = 89,39 °C
Dimana :
( )
Dimana :
Dimana :
Qsg = beban panas untuk menurunkan suhu gas dari Tembun sampai T’
(kJ/jam)
sampai T’ (kJ/jam)
( )
Dimana :
Qsg = beban panas untuk menurunkan suhu gas dari Tembun sampai T’
(kJ/jam)
(kg/jam)
(kJ/kg.K)
sebesar 52526,08253kJ/jam.
Dimana :
(kg/jam)
Panas laten pengembunan dievaluasi pada suhu masuk zona, T embun = 466,18
K = 193,03°C
( )
Dimana :
sampai T’ (kJ/jam)
(kg/jam)
(kJ/kg.K)
262037,6133kJ/jam
Dimana :
(kJ/jam)
T2 (kJ/jam)
( )
Dimana :
Qsg = beban panas untuk menurunkan suhu gas dari Tembun sampai T’
(kJ/jam)
(kg/jam)
(kJ/kg.K)
Dimana :
(kg/jam)
T’= 474,076 K
( )
Dimana :
(kJ/jam)
(kg/jam)
(kJ/kg.K)
288060,604 kJ/jam
Qt = 2214638,1445 kJ/jam
2. Media Pendingin
( )
Dimana :
⁄ ( )
( )
Dimana :
t’ = 314,79 K = 41,64 °C
( )
Dimana :
t’’ = 316,459 K
berikut :
. /
. /
LMTDds = 178,47 K
Subzona 1
. /
. /
LMTD1 = 186,89 K
Subzona 2
. /
. /
LMTD2 = 142,84 K
∆t = 195,29 K
E.E., “Applied Process Design for Chemical and Petro Chemical Plant”, Ed III,
⁄
Dicoba ⁄ ( )
Ud = 0,209 kJ/m2.s.K
yaitu :
dengan hubungan :
Luas perpindahan kalor > 10 m2, maka alat penukar kalor jenis shell dan
b. Ukuran tube
Dipilih ¾” OD, 14 WG
Panjang tube :
c. Jumlah tube
A
nt
a L
m2
nt 2
0 05985 m ⁄m m
Jumlah tube, nt = 68
Jumlah pass, np =2
= 0,01397 m
As = nt x a” x L
As = 14,885 m2
Qt
Ud
t
kJ jam
jam 3 600 s
Ud 0 kJ m2 sK
m2 K
6. Route fluida
Fluida panas dialirkan dalam shell dan fluida dingin dialirkan dalam tube.
Zona Desuperheater
C 2
Pitch persamaan : 4
Clearance at
Fluks massa :
kg jam ⁄
⁄jam
3600 s
0 m2 vlin = 1,2575 m/s
Gs = 38,9330 kg/m2s
Bilangan Reynold :
μ
Suhu rerata pada zone 1 :
kg
0 01483 m ⁄ 2
( ) m s
2 kg⁄
0 000 ms
K K
2
Re = 21834,554
Tav = 499,158263 K
Koefisien perpindahan kalor dihitung
Sifat fisis fluida panas pada 441,73 K :
dengan persamaan :
08
4 2 (1 35 0 02 )
02
827)
y.Cpg
(kJ/kmol.K)
24,64961
18,43772
0,46665
9,98079
53,53477
Viskositas
= 1,2125E-05 kg/m.s
Kapasitas Panas
= 2,9613 kJ/kg.K
= 1,3467E-04 kJ/m.s.K
Bilangan Reynold
Re = 8791,9
Bilangan Prandtl
⁄ ⁄
Pr = 0,26598
87920,55 × 0,265981/3
ho = 0,3331 kJ/m2.s.K
⁄ ⁄
⁄ ⁄
(m2)
((kJ/m2.s.K)
⁄ ( ⁄ +
Subzona 1
= 499,152 K t’ = 306,62 K
subzona 1 : tav =
⁄ ( )( )
hi = 20,5709 kJ/m2.s.K
⁄
⁄
Mr = 18,1230/kmol
Fluks massa
⁄ . /
Gs = 7,63099 kg/m2.s
Bilangan Reynold
⁄
⁄
Re = 8792
Bilangan Prandtl
Pr = 0,26598
= 0,3295 kJ/m3.s.K
( ) ( ) ( ) ( )
Dengan hubungan :
(kJ/m2.s.K)
⁄ ⁄
( )
( ⁄ ) ⁄
Dengan hubungan :
Difusivitas
. /
*( ) +
Dengan hubungan :
Untuk perhitungan ini, bahan yang mendifusi diwakili oleh C 12H10 dan bahan
. /
(( * )
*( ) +
( *
Pada, Tk = 215,01 K
0,309623197
( )
. /
( )
( )
Kg = 0,002086641 kJ.kmol/m2.bar
Ruas Kiri
Ruas Tengah
---------------------------------------------------------- (-)
l--
Ruas Kanan
-2,8733374
Subzona 2
t’’ = 306,6 K
= 448,99464 K
Suhu rerata,
Komposisi gas dan sifat fisis pada
subzona 2 : tav =
= 304,88631 K
( )
827)
Dengan hubungan :
29,57404
0
0
0
29,57404
Viskositas
Mr = 2 kg/kmol
Kapasitas Panas
⁄
⁄
Fluks massa :
⁄ . /
Gs = 0,02724 kg/m2.s
Bilangan Reynold
⁄
⁄
Re =32,7
Pr = 4,33970
ho = 0,011358 kJ/m3.s.K
( ) ( ) ( ) ( )
Dengan hubungan :
(kJ/m2.s.K)
⁄
( ( ⁄ ))
⁄
( ( ⁄ ))
Dengan hubungan :
Difusivitas
. /
*( ) +
Dengan hubungan :
Untuk perhitungan ini, bahan yang mendifusi diwakili oleh C 12H10 dan bahan
. /
(( * )
*( ) +
( *
Pada, Tk = 319,8726 K
( )
. /
( )
( )
Kg = 50,003709954 kJ.kmol/m2.bar
Ruas Kiri
Ruas Tengah
= 256,6349916 kJ/m2.s
---------------------------------------------------------- (-)
Ruas Kanan
⁄ ⁄
Uc = 1,0325 kJ/m2.s.K
8. Faktor Pengotoran
⁄ ⁄
⁄
= 0,1763 m2.s.K/kJ
9. Penurunan Tekanan
Shell Tube
( )
Faktor Friksi
Jumlah Baffle
(N + 1) = L / B
(Kern, D. Q., halaman 53)
( )
( )
f = 0,0065
Bilangan Reynold
Penurunan Tekanan
Re = 8791,90
( ) ( ⁄ )
Faktor Friksi ⁄
( )
( )
⁄
( ⁄ )
⁄
Prarancangan Pabrik Biphenyl dari Benzene ∆Pr = 1573,2954 Pa
Kapasitas 10.000 ton/tahun 80
Dimensi :
Shell Tube
nt : 176 ID : 0,01483 m
triangular pitch
Panjang : 3,6576 m
Pass :2
Jumlah : 1 unit
01).
P : 1,1 atm
SP-02
Langkah perhitungan :
Asumsi :
a) Komposisi uap
b) Komposisi cair
halaman XVIII, Vessel (Drums) No. 9 untuk menentukan kecepatan uap, dihitung
dengan persamaan :
Dimana K = 0,35
( )
Dengan hubungan :
A, B, n : konstanta
T = 423,913 K
Komposisi uap :
Kecepatan linier
. / √
( )
⁄
Diameter separator
Dt = 0,1662 m
b) Luas penampang
( )
c) Tinggi cairan
Dipilih rasio = 3
Tinggi separator, Ht = 3 x 1 m = 3 m
01).
Diameter :1m
Tinggi :3m
Jumlah : 1 unit
Jenis alat :
C6H6
C6H6 C7H8
C7H8
C12H10
C6H6
C7H8
C12H10
Langkah perhitungan :
1. Kondisi operasi
3. Refluks minimum
4. Refluks operasi
6. Effisiensi plate
Asumsi :
1. Kondisi Operasi
Komponen kunci
. / ( )
Dengan hubungan :
C : Konstanta
= 3,55941 kmol/jam
= 0,00713kmol/jam
( * ( ,
ln ( i) = ln (2, 0973)
= 0,00018 kmol/jam
= 0,092 kmol/jam
( * ( ,
ln ( i) = ln 1 = 0
( *
x = ln ( )
Y = ax + b
0,74656 + b = 6.21261
( * ( )
( ( ) )
( ( ) )
Di + Bi = Fi
i (exp (a ln ( ) + b)) + i = Fi
i (1 + exp (a ln ( ) + b)) = Fi
( ( )
Maka diperoleh neraca massa pada menara distilasi adalah sebagai berikut :
Tembun = 356 K = 83 °C
Tdidih = 356 K = 83 °C
Kondisi operasi bawah merupakan suhu didih dari residu, dihitung secara
Tdidih = 529 K
0. / . / 1
( )
Dengan hubungan :
D : Distilat
B : Residu
(√ )
0. / . /1
( )
3. Refluks Minimum
∑
θ
∑
θ
Dengan hubungan :
f : Indek umpan
ϴ : Konstanta Underwood
Konstanta Underwood
∑
θ
ϴ = 1,01396 (iterasi)
∑
θ
4. Refluks Operasi
Refluks rasio operasi berkisar antara 1,05 sampai 1,25 Rmin (berdasarkan
Towler, G., Ray Sinnot, 2008, “Chemical Engineering Design”, Elsevier, San
= 1,25 x 0,65085
= 0,81357
1987, “Applied Process Design for Chemical and Petrochemical Plant”, Gulf
Diperoleh :
Nmin = 7, maka
6. Efisiensi Plate
Dimana :
Suhu = 424 K
Dengan hubungan :
676).
[ ] *( * ( *( * +
Dengan hubungan :
b = Residu
d = Distilat
f = Umpan
[ ] *( * ( * ( * +
= 0,19143
Prarancangan Pabrik Biphenyl dari Benzene
Kapasitas 10.000 ton/tahun 105
Skripsi
Nr = Ns
Ns + Nr = 59
Ns + Ns = 59
Nr = 59 – 23 = 36
Seksi enriching, Nr = 36
Reboiler =1
Seksi stripping = 22
a. Puncak Menara
Sketsa permasalahan
Neraca massa :
V1 = L0 + D
V2 = L1 + D
V3 = L2 + D
Vn = Ln-1 + D
Vn+1 = Ln +D
V1=V2=V3=Vn=Vn+1=V
L0=L1=L2=L3=Ln=L
V = Lo + D
Lo/D = Rop
V = (Rop + 1).D
Fraksi mol uap = fraksi mol distilat karena kondensor total, maka komposisi
V = 6,45556 kmol/jam
Komposisi
Dengan hubungan :
= 0,08314 m3.bar/kmol.K
⁄
⁄
⁄
⁄
Tegangan Muka
Dengan hubungan :
Indek :
i = komponen
Parameter Flooding
Prarancangan Pabrik Biphenyl dari Benzene
Kapasitas 10.000 ton/tahun 111
Skripsi
( )
Dengan hubungan :
⁄ ⁄
( )
⁄ ⁄
Puncak Menara
( ) ( *
⁄
⁄ ⁄
⁄ ( ) ( *
⁄ ⁄
Uf = 0,67853 m/s
⁄
⁄
⁄
⁄
⁄
Diameter Menara
Dt = 0,3764 m
Diameter standar :
b. Dasar Menara
Kecepatan mol V0 = kecepatan mol V1, karena aliran konstan molal, maka
V0 = 6,456 kmol/jam.
Dengan hubungan :
= 0,08314 m3.bar/kmol.K
⁄
⁄
⁄
⁄
Tegangan Muka
Dengan hubungan :
Indek :
i = komponen
Parameter Flooding
( )
Dengan hubungan :
⁄ ⁄
( )
⁄ ⁄
( ) ( *
⁄
⁄ ⁄
⁄ ( )
⁄
( *
⁄
Uf = 0,68316 m/s
⁄ . /
⁄
⁄
halaman 720).
⁄
⁄
Diameter Menara
Dt = 0,4567 m
Diameter standar :
Tinggi Menara
Ht = H1 + H2 + H3 + H4
Dengan hubungan :
Tinggi cairan :
Dengan hubungan :
L1 = 3449,318 kg/jam
l = 501,1832 kg/m3
⁄ . /
⁄
Vl = 0,22941 m3
( )
Dengan hubungan :
Karena fluida yang mengair dalam nozzle merupakan uap yang berasal
⁄ ( * ( *
⁄
⁄ ⁄
√ ⁄ ( *
⁄
⁄
√ ( *
Design and Economics for Chemical Engineers”, ed. IV, Mc Graw Hill,
Dipilih :
8 in NPS, Sch. No 40
= 0,1143 m
= 0,10226 m
H2 = Hl + H + OD
+ 0,11 m
=1m
Tinggi total :
Ht = H1 + H2 + H3 + H4
( *
Dengan hubungan :
= faktor aerasi
Perhitungan pressure drop pada seksi enriching dievaluasi pada puncak menara,
a. Seksi Enriching
Winkle, “Distillation”, Mc. Graw Hill, New York (1967), halaman 519
( *
Dengan hubungan :
Referensi :
148)
halaman 727).
727).
( )
Aa = 80 % × 1,76 m2 = 1,413 m2
( *
⁄
⁄
ft/s.
Tebal plate = 5 mm
do = 4,76 mm
= 1,0498
= x 100%
=6,25 %
Diperoleh, Co = 0,8
ho = 0,186 in × . /
ho = 0,01389 in ×
ho = 0,0003 m
⁄
( )
dengan hubungan :
lw = 0,8706 × 1 m = 0,8706 m
⁄ ⁄
( )
⁄
Faktor aerasi
Graw Hill, New York (1967), halaman 516 tentang hubungan antara U v
⁄
⁄ ⁄
⁄ ( * ( *
( ) ⁄ ( ⁄ )
Diperoleh, = 0,71
Winkle, “Distillation”, Mc. Graw Hill, New York (1967), halaman 521,
Dengan hubungan :
Tegangan muka
= 20,70200 dyne/cm
⁄ ( * ( )
⁄
( *
⁄ ⁄
( *
ΔHT = 0,0106 m
ΔPt = ΔHT × l ×g
ΔPt = 24,598 Pa
( *
b. Seksi Stripping
Winkle, “Distillation”, Mc. Graw Hill, New York (1967), halaman 519
( *
Dengan hubungan :
Graw Hill, New York (1967), halaman 490, diameter lubang perforated
berkisar antara 1/16 in sampai 1 in. Tebal tray berkisar antara 12 Gage
sampai 16 Gage.
halaman 727).
halaman 727).
( )
Aa = 80 % × 1,76 m2 = 1,41 m2
( *
⁄
⁄
Tebal plate = 5 mm
do = 4,8 mm
= 1,049
= x 100%
= 6,25 %
Diperoleh, Co = 0,8
ho = 0,186 in × . /
ho = 0,01441 in ×
ho = 0,0003 m
⁄
( )
Dengan hubungan :
⁄ ⁄
( )
⁄
Faktor aerasi
Graw Hill, New York (1967), halaman 516 tentang hubungan antara U v
⁄
⁄ ⁄
⁄ ( * ( *
( ) ⁄ ( ⁄ )
Diperoleh, = 0,7
Winkle, “Distillation”, Mc. Graw Hill, New York (1967), halaman 521,
Dengan hubungan :
Tegangan muka
=18,13404 dyne/cm
⁄ ( * ( )
⁄
( *
⁄ ⁄
( *
ΔHT = 0,0106 m
ΔPt = ΔHT × l ×g
( *
= 0,0089 bar
= 0,01149 bar
= 1,1203 bar
Kondisi operasi :
a. Puncak menara
b. Umpan
c. Dasar menara
Jumlah = 1 unit
POMPA – 01 (P – 01)
Tugas : Memompa bahan baku Benzena dari tangki unit pembelian ke Tangki
Sketsa pompa :
Titik 1 suction :
Titik 2 discharge berada pada ujung pipa masuk Tangki Penyimpanan Etanol (T-01)
Langkah perhitungan :
Dengan hubungan :
ρl = Σ xmassi x ρli
= 0,10676 m x
Diopt = 4,20305 in
b. Pipa standar
= 0,0129 m2
Dengan hubungan :
Dengan hubungan :
f : Faktor friksi
a. Bahan konstruksi
349).
b. Kekasaran relatif
c. Kecepatan linear
d. Viskositas
μl = Σ xmassi x μli
dengan hubungan :
μl : Viskositas (kg/ms)
e. Bilangan Reynold
Dengan hubungan :
Re : Bilangan Reynold
f. Faktor friksi
349).
f = 0,0214
Rencana pemipaan
Pipa lurus, L = 69 m
Panjang ekivalen (Ludwig, 2001, “Applied Process Design for Chemical and
g. Rapat massa
ϒ = ρl x g
ϒ = 2473,41 N/m3
h. Head pompa
Head potensial
z2 – z1 = 12 m – 1 m = 11 m
Head kinetik
Head pompa
( )
Hman = 12,8845 m
halaman 190.
( )
Keterangan :
Panjang ekivalen
= 48,959 cm
Dengan hubungan :
Untuk 1 kg fluida :
Pv = 0,157 bar
( )
NPSH = 35,1477898 m
Keterangan :
NPSHR = 0,59 m
NPSH yang tersedia (NPSHA) > NPSH yang diperlukan (NPSHR), maka
Dengan hubungan :
Kecepatan putar
Dipilih berdasarkan tabel 14.2 Ludwig, 2001, “Applied Process Design for
N = 712,5
√ ⁄
Dengan hubungan :
Efisiensi pompa
Diperoleh dari fig 10.63 Towler and Sinnot, 2008, “Chemical Engineering
halaman 625.
Diperoleh eff = 70 %
⁄ ⁄
Efisiensi motor diperoleh dari fig 14.38 Peters and Timmerhaus, 1991, “Plant
Design and Economics for Chemical Engineers”, ed. IV, halaman 521.
Daya : 1 Hp
Lokasi : Outdoor
Kapasitas : 48 m3/jam
Efisiensi pompa : 70 %
Kecepatan perputaran :
Jumlah : 2 unit
TANGKI – 01 (T – 01)
Prarancangan Pabrik Biphenyl dari Benzene
Kapasitas 10.000 ton/tahun 173
Skripsi
Suhu : 303.15 K = 30 °C
Langkah perhitungan :
Agar pada saat pengisian tangki tidak mengganggu proses secara kontinyu maka tangki
di bagi menjadi 2 tangki dengan volume bahan yg di simpan masing masing tangki
sebesar 3599,28 m3
Vt = 120% Vl
( )
Vt = 6.378,454 bbl
( )
H3 = 180,54 m3
H = 5,65 m = 18,54 ft
Sehingga, D = 8/3 H
D = 15,0715 m = 49,45 ft
D fabrikasi = 45 ft = 13,72 m
H fabrikasi = 18 ft = 5,49 m
Tebal tangki fabrikasi dipilih berdasarkan Appendix E, Item ke-2, Brownell and
= 20 %
Jumlah : 2 unit
POMPA – 02 (P – 02)
Langkah perhitungan :
7. Menghitung kapasitas pompa
8. Menghitung ukuran pipa
9. Menghitung head pompa
10. Menghitung kecepatan spesifik
11. Menghitung daya penggerak poros
12. Menentukan motor standar
9,9980 0,00278
= 0,005272 m x
Diopt = 2,07541 in
d. Pipa standar
Dipilih berdasarkan tabel 10-22 Perry, R.H., “Chemical Engineering
Handbook”, halaman 10-79.
Dipilih 2 in NPS, 40 ST, 40 S
Diameter luar, Od : 2,375 in x (0,0254 m/in) = 0,0603 m
Diameter dalam, Id : 2,067 in x (0,0254 m/in) = 0,0525 m
= 0,00216 m2
Dengan hubungan :
g : Percepatan gravitasi normal (m/s2)
hf : Head karena friksi (m)
Hman : Head pompa (m)
P1 : Tekanan pada titik 1 (bar)
P2 : Tekanan pada titik 2 (bar)
V1 : Kecepatan linear pada titik 1 (m/s)
V2 : Kecepatan linear pada titik 2 (m/s)
Z1 : Elevasi titik 1 (m)
Z2 : Elevasi titik 2 (m)
Dengan hubungan :
f : Faktor friksi
ID : Diameter dalam pipa (m)
L : Panjang pipa lurus (m)
Le : Panjang ekivalen (m)
a. Bahan konstruksi
Dipilih : Baja komersial
Kekasaran pipa, e = 0,00015 ft (White, ”Fluid Mechanics”, halaman
349).
e = 0,00015 ft x (0,3048 m/ft) = 0,00004572 m
b. Kekasaran relatif
c. Kecepatan linear
d. Viskositas
μl = Σ xmassi x μli
Dengan hubungan :
μl : Viskositas (kg/ms)
xmass : Fraksi massa masing-masing komponen
Pada suhu, T = 303,15 K = 30 °C
e. Bilangan Reynold
Dengan hubungan :
ID : Diameter dalam (m)
Re : Bilangan Reynold
V : Kecepatan linear fluida (m/s)
μl : Viskositas fluida (kg/ms)
f. Faktor friksi
Diperoleh dari diagram Moody (White, ”Fluid Mechanics”, ed IV, halaman
349).
f = 0,02563
Rencana pemipaan
Pipa lurus, L = 122,5 m
Panjang ekivalen (Ludwig, 2001, “Applied Process Design for Chemical and
Petrochemical Plants”, ed. III, vol I, halaman 87).
g. Rapat berat
ϒ = ρl x g
= 253,006 kg/m3 x 9,8 m/s2
ϒ = 2479,46 N/m3
h. Head pompa
Head beda tekanan
Head potensial
z2 – z1 = 2 m – 0,5 m = 1,5 m
Head kinetik
( ) ( )
Head pompa
( )
( )
Keterangan :
Pa : Tekanan operasi (bar)
Pv : Tekanan uap murni (bar)
Z1 : Elevasi suction head (m)
U : Rapat berat (wight density) (N/m3)
Untuk 1 kg fluida :
Tabel Pompa – 02 – 06. Komposisi Fluida
( )
NPSHA = 34,2 m
Keterangan :
N : Kecepatan putaran (rpm)
Q : Kapasitas pompa (m3/menit)
Q = m3/s = 0,0924 m3/menit
NPSHR = 0,41 m
NPSH yang tersedia (NPSHA) > NPSH yang diperlukan (NPSHR), maka
tidak terjadi kavitasi.
Kecepatan putar
Dipilih berdasarkan tabel 14.2 Ludwig, 2001, “Applied Process Design for
Chemical and Petrochemical Plants”, ed III, vol 3, halaman 624.
Dipilih kecepatan putar = 500 rotasi/menit
Faktor slip = 5 % (prediksi)
Rpm = 500 rotasi/menit x 95,00 % = 475 rotasi/menit
N =
√ ⁄
Dengan hubungan :
eff : Efisiensi pompa
Hman : Head pompa (m)
Ql : Kapasitas pompa (m3/s)
Po : Daya penggerak poros (watt)
ϒ : Rapat berat (N/m3)
Efisiensi pompa
Diperoleh dari fig 10.63 Towler and Sinnot, 2008, “Chemical Engineering
Design Principles, Practice, and Economics of Plant and Process Design”,
halaman 625.
Untuk kapasitas, Ql = 0,00278 m3/s x (3.600 s/jam) = 9,99797 m3/jam
Diperoleh eff = 50 %
Daya penggerak poros :
⁄ ⁄
VAPORIZER (V – 01)
pada tekanan 2 atm dengan media pemanas steam jenuh pada suhu
257,16 °C.
C6H6(g) 99,8%
Steam jenuh dari utilitas
C7H8(g)
Vaporizer (V-01)
C7H8(l)
P : 2 atm
Tf : 338,34 K` = 65,19 °C
Langkah perhitungan :
Suhu keluar t2 merupakan suhu embun dari umpan, dihitung dengan cara iterasi
Pada vaporizer, maksimum fluida dingin yang diijinkan menguap 80% untuk
F zf = V yi + L xi …………………………………....……… (2)
Kesetimbangan :
yi = Ki xi …………………………………………………………… (3)
Rasio = 0,8
Komposisi F :
L=F–V
Qf + Q2 – Q3 = 0
Tf = 338,34 K = 65,19 °C
Treff = 298,15 K = 25 °C
Qf = 204.427,432 kJ/jam
T2 = 378,334 K = 105,184 °C
Treff = 298,15 K = 25 °C
T1 = 346,37 K = 73,23 °C
Treff = 298,15 K = 25 °C
Q3 = 309.012,001 kJ/jam
Total panas :
Q3 = 309.012,001 kJ/jam
Q1 + Q2 = 309.012,001 kJ/jam
--------------------------------------------------- -
Qt = Qs + Qv
T1 = 346,37 K
T2 = 378,334 K
Qv = Σvmassi x hvapi
Qv = 1.173.576,715 kJ/jam
Qt = Qs + Qv
Qt = 1.387.289,247 kJ/jam
= 719,5 kJ/kg
Massachusset.
Dengan hubungan :
a. Zone pemanasan
Fluida Fluida
Panas Dingin
b. Zone penguapan
= 151,965 K
( ) ( )
Diprediksi berdasarkan table 8 D.Q Kern, halaman 840. Nilai Ud berkisar antara
Dicoba :
( )
( )
Ud = 0,232 kJ/m2sK
Dengan hubungan :
( )
Karena A > 200 ft, maka jenis alat pada vaporizer adalah Shell dan Tube
b. Ukuran tube
Luas permukaan /m : a” = π x OD
Panjang tube :
Dipilih :
Jumlah tube, nt = 68
Pass tube, np =2
A = nt × a” × L
⁄ ( )
⁄
Fluida dingin dialirkan dalam shell dan fluida panas dialirkan dalam tube.
Dengan hubungan :
C’ : Clearance (m)
IDs = 0,2540 m
Pitch = 0,0238 m
C’ = 0,0048 m
Sehingga :
ρl = 234,823 kg/m3
Bilangan Reynold
Re = 114.979,9
Bilangan Prandtl
Pr = 0,4626
ho = 8,458 kJ/m2sK
desuperheater (kJ/m2sK)
Uc = 4,924 kJ/m2sK
Luas perpindahan kalor yang digunakan untuk penurunan suhu dihitung dengan
persamaan :
Ac = 0,0836 m2
Zone penguapan :
At = Av + Ac = 0,58941
Sehingga,
Uc = 4,24 kJ/m2.s.K
⁄ ⁄
Rd hitung > Rdmin, maka alat penukar kalor yang dipilih memenuhi syarat.
(kg/m3)
Jumlah baffle
(Kern, D.Q., “Process Heat
(N+1) = L/B
Transfer”, halaman 53).
f = 0,00276
Bilangan Reynold
persamaan :
Re = 114979,86
persamaan :
ΔPt = 1002,77 kg m ms-2/m2
ΔPt = 1002,77 Pa
f = 0,0055
Penurunan tekanan
ΔPs = 244,115 Pa
Tekanan = 2 atm
Dimensi :
Shell Tube
ID : 0,01483 m
Pitch : 0,0238 m
triangular pitch
Panjang : 3,6576 m
Pass :2
nt : 68
Jumlah : 1 unit
Prarancangan Pabrik Biphenyl dari Benzene
Kapasitas 10.000 ton/tahun 219
Skripsi
C6H6(g)
C6H6(g)
C6H6(l)
C6H6(l)
Langkah perhitungan :
Asumsi :
Komposisi uap :
Komposisi cair :
dimana K = 0,35.
Dengan hubungan :
A, B, n : konstanta
T = 377,78 K = 104,65 °C
702,382 kg/jam
ρl = = 229,817 kg/m3
3,056 m3 /jam
Komposisi uap
Kecepatan linier
( ) √
Diameter separator
Dt = 0,526 m
vl = 0,509 m3
b) Luas penampang
c) Tinggi cairan
Dipilih rasio = 3
Ht = 3 x 1 m = 3 m
Bahan konstruksi untuk separator dipilih yaitu carbon steel grade A285 Gr
A.
P = 2 atm
Diameter :1m
Tinggi :3m
Jumlah : 1 unit
C6H6
Hitech
C7H8
Heater - 01
C6H6
C7H8
Data :
Fluida dingin :
Tekanan = 2 atm
Langkah perhitungan :
dengan hubungan :
t1 = 378 K = 105 °C
t2 = 650 K = 377 °C
Dengan hubungan :
Fluida Fluida
Panas Dingin
Design and Principles Practice and Economics of Plant and Process Design”,
Dicoba : ( )
Ud = 0,12 kJ/m2sK
Dengan hubungan :
Karena A < 10 m2, makan jenis alat penukar kalor yang sesuai adalah pipa
ganda
b. Ukuran pipa
Dipilih berdasarkan Kern, D.Q., 1950, “Process Heat Transfer”, tabel 10:
a” = 0,05985 m2/m
805, panjang Tube standar, yaitu 6 ft, 8 ft, 10 ft, 12 ft, 16 ft, 24 ft.
Dipilih:
Jumlah Tube, nt = 42
Pass Tube, np =2
Diameter ekivalent
A = nt x a” x L
= 9,1937 m2
Fluida dingin dialirkan dalam shell dan fluida panas dialirkan dalam Tube.
Dengan hubungan :
C’ : Clearance (m)
sampai IDs.
b) Fluks massa
Dipilih, B = IDs / 1
IDs = 0,2032 m
( )
Pitch = 0,0238 m
C’ = 0,0238 m – 0,0191 m
Sehingga :
d) Bilangan Reynold
Fluks massa :
Gs = 94,445 kg/m2.s
Re = 5,1 106
Pr= Cp x µ/ Kt
Tav = 514 K
= 2,11.103
Tube
( )
( )
Viskositas
Kapasitas panas
Bilangan Reynold
Re = 101.843,535
Bilangan Prandtl
Pr = 0,77
ho = 7,3 kJ/m2sK
Uc = 3,919 kJ/m2sK
⁄ ⁄
Rd hitung > Rdmin, maka alat penukar kalor yang dipilih memenuhi syarat.
f ( N 1) Gs 2 Ids
Ps
2 f De
(N+1) = L/B
(N+1) = 3,6576 m = 18
0,2032 m
Bilangan Reynold
De Gs
Re
f
Re = 1,02x105
persamaan : persamaan :
f = 0,0056 f = 0,00229
Kondisi operasi :
Tekanan = 2 atm
Dimensi :
Shell Tube
ID : 0,01483 m
Pitch : 0,0238 m
triangular pitch
Panjang : 3.6576 m
nt : 225
pass :2
Jumlah : 1 unit
01) sebanyak 6287,769 kg/jam dengan media pendingin air dari suhu
30 °C sampai 50 °C.
C6H6
C6H6
C7H8
C7H8
T = 82,85°C
T = 82,91°C
Kondensor
Air Pendingin
Air Pendingin
T = 30 °C
T = 50 °C
Langkah perhitungan :
Dengan hubungan :
Qt = 196965,160 kJ/jam
Sifat fisis air pada suhu rerata berdasarkan Perry, R.H., “Perry’s Chemical
Dengan hubungan :
( )
Fluida Fluida
Panas dingin
( )
b. Faktor efektivitas
Dengan hubungan :
Dari fig 10-34D, Ludwig E. E., “Applied Process Design for Chemical
ΔT = F × LMTD
ΔT = 1 × 42,563 K
ΔT = 42,563 K
Design and Principles, Practice and Economics of Plant and Process Design”,
halaman 797.
Ud = 0,702 kJ/m2.s.K
Dengan hubungan :
ΔT : Beda suhu
rerata (K)
( )
Luas perpindahan kalor > 10 m2, maka jenis alat penukar kalor yang
b. Ukuran tube
a” = 0,1899 m2/m
805, panjang tube standar, yaitu 6 ft, 8 ft, 10 ft, 12 ft, 16 ft, 24 ft.
Jumlah = 1
As = 3 × a” × L
As = 0,6946 m2
( )
Fluida panas dialirkan dalam shell dan fluida dingin dialirkan dalam tube.
Dengan, D2 = 0,06045 m π
D1 = 0,04216 m
a) Luas aliran
at’ = 0,001 m2
= 0,00147 m2
b) Fluks massa :
at = 0,00096 m
h) Fluks massa
Ga = 34,0901 kg/m2.s ( )
Re = 31666,59
G” = 0,0382 kg/m.s
dengan persamaan :
Dengan hubungan :
(m/s2)
Dengan hubungan :
ho : Koefisien perpindahan kalor
ID : Diameter dalam (mm)
2
embunan (kJ/m sK)
Dimana :
( )
Tav : Suhu rerata fluida panas (K)
⁄
⁄ ⁄
Tw = 356,05 K
Tf = 334,82 K
μf = 0,00038 kg/m.s
ρl = 327,5096 kg/m3
Sehingga, ho diperoleh :
⁄
( )
⁄
⁄
( )
⁄ ⁄ ⁄
ho =1384,4 kJ/m2.s.K
------------------------------------ (-)
Selisih = 0 kJ/m2sK
⁄ ⁄
⁄ ⁄
Uc = 14,08842 kJ/m2sK
Dengan hubungan :
⁄
⁄ ⁄
( )
Rd hitung > Rdmin, maka alat penukar kalor yang dipilih memenuhi syarat.
9. Penurunan Tekanan
Faktor friksi
De = D2 – D1
= 0,060452 m – 0,042164 m
f = 0,0059
Re = 1655,87
Penurunan tekanan dihitung dengan
persamaan :
Faktor friksi dihitung dengan
persamaan :
ΔPT = ΔPt
Prarancangan
f = 0,0152Pabrik Biphenyl dari Benzene
Kapasitas 10.000 ton/tahun ΔPT = 573,908 Pa 264
Penurunan tekanan
Skripsi
Tekanan = 1atm
Dimensi :
Shell Tube
nt : 106 ID : 0,01483 m
triangular pitch
Panjang : 3,6576 m
Pass :2
Jumlah : 1 unit
C6H6
C7H8 C6H6
C12H10 C7H8
T = 244,95 °C C12H10
Reboiler (RB – 01) T = 255,35 °C
Steam Steam
T = 255,17 °C T = 255,05°C
Langkah perhitungan :
1. Beban Panas
Dengan hubungan :
Dimana :
reboiler (kg/jam)
T1 = 518,10 K = 244,95 °C
T2 = 528,5 K = 255,35 °C
Dimana :
Jadi Qv = 297165,207kJ/jam.
Qt = 376180,283 kJ/jam
2. Media Pemanas
= 719,5 kJ/kg
Massachusset).
Dimana :
⁄
⁄
522,8357
( ) ( )
Dengan hubungan :
⁄ ( )
⁄
b. Ukuran Tube
Luas permukaan/m, a” = π × OD
Panjang tabung :
c. Jumlah Tube
Dipilih :
Jumlah pass, np =2
As = nt × a” × L
⁄ ( )
6. Route Fluida
Fluida panas dialirkan dalam tube dan fluida dingin dialirkan dalam shell.
dengan persamaan :
* +
at’ = 0,0002 m2
(Towler dan Sinnott, 2008, halaman
894)
Dengan hubungan :
(Pa)
dinding (Pa)
⁄
⁄ ⁄
Tw = 530 K
Pw = 147108 Pa
Sifat fisis :
Dengan hubungan :
Komposisi uap :
⁄
⁄
⁄
⁄
⁄
⁄
[ ]
( )
ho = 0,218606 J/m2.s.K
---------------------------------------------- (-)
beda = 0 kJ/m2.s.K
⁄ ⁄
⁄
⁄ ⁄
8. Faktor Pengotoran
⁄ ⁄
Rd hitung > Rdmin, maka alat penukar kalor yang dipilih memenuhi syarat.
9. Penurunan Tekanan
boiling). ⁄
⁄
Re = 23950,06254
Faktor friksi :
f = 0,00636
persamaan :
⁄
⁄
∆Pt = 0,944744371 Pa
257,17 °C.
Kondisi operasi :
Dimensi :
Shell Tube
nt : 744 ID : 0,01483 m
triangular pitch
Panjang : 2,4384 m
Pass :2
Jumlah : 1 unit
Prarancangan Pabrik Biphenyl dari Benzene
Kapasitas 10.000 ton/tahun 287
Skripsi
Data :
Total 503.538
Langkah perhitungan :
menit.
= 0,354 m3
Vt = 120% Vl
Dirancang, rasio = 3
√( )
=1mx3
=3m
= 2,355 m3
= 20 %
( )
( )
= 19,69 in
= 0,0311 in
Equipment Design”, halaman 350 diperoleh tshell standar adalah 3/8 in.
Diameter, D = 1 m = 19,69 in
= 0,0172 in
Equipment Design”, halaman 350 diperoleh thead standar adalah 3/8 in.
Jumlah : 1 unit
UTILITAS
penyediaan air, steam, listrik, udara tekan dan bahan bakar. Airdiperoleh dari PT
A. Kebutuhan Air
------------------------------------------------------ (+)
2. Air demin
------------------------------------------------------ (+)
tinggal 2 bulan.
= Air Rumah Tangga Pabrik + Kebutuhan Air Hidran + Kebutuhan Air Servis
1. Air untuk rumah tangga hanya digunakan sekali pakai. Maka kebutuhan air
Air hilang karena menguap dan blowdown cooling tower adalah 12,5 %
= 4280,38967 kg/jam
Air yang hilang pada unit boiler diperkirakan dari blowdown sebesar 10%
Suhu : 303.15 K = 30 °C
Langkah perhitungan :
5. Ringkasan hasil
⁄
V ⁄
⁄
Vt = Vl
V x 1 bbl/158 x 10-3m3
( )
V
H3 = 337,57m3
H = 6,96 m= 22,83 ft
Sehingga, D = 8/3 H
D = 18,56 m= 60,89 ft
D fabrikasi = 70 ft = 21,34 m
H fabrikasi = 24 ft = 7,31 m
V V
V
= 37,93 %
5. Ringkasan Hasil
Jumlah = 1 unit
Tugas : Mematikan bakteri yang terikut dalam air sanitasi dengan cara
Langkah perhitungan :
6. Ringkasan hasil
Air untuk keperluan kantor dan perumahan sebanyak 1.355,56 kg/jam dengan
⁄
V
⁄
Vl = m3 = 1.255 liter
= 5.020 mg
Vt = Vl
Volume tangki, Vt = m3
Dirancang rasio = 1.
H=D
V
√( )
√( ) = 3,94 ft
V ( ) ( )
= 2,02 m3
V V
V
= 48,25 %
6. Ringkasan Hasil
Jumlah = 1 unit
30 °C.
Data operasi :
Kelembaban relatif, RH = 70 %
Data diperoleh dari Treybal, R. E., 1981, “Mass Transfer Operations”, Ed III, Mc
Langkah perhitungan :
4. Ringkasan hasil
Dari humidity chart untuk suhu 30 °C atau 89,6 °F atau 303,15 K dan
Kebutuhan udara diperoleh dengan cara mebuat neraca massa dan neraca
panas.
Rasio uap air/massa udara (Y2) = 0,025 kg/kg udara (dari humidity chart).
Neraca Massa :
G(Y1 – Y2) + L1 – L2 = 0
Dengan hubungan :
Neraca Panas :
Dengan hubungan :
Qg = G × hg
Tg1 = 303,15 K
Y1 = 0,018 kg/kg
= 46,646 kJ/kg
Tg2 = 35 °C = 308,15 K
Y2 = 0,025 kg/kg
= 36,9291 kJ/kg
= 7163660,155 kJ/jam
= 125,52 L2 kJ/jam
Dari neraca massa dan neraca panas didapat dua persamaan linear dengan
L2 = 34243,11738 – 0,007 G
Maka,
= 560,956361 kg/jam
a. Luas Penampang
( )
⁄
⁄
= 34,4152 m3/jam
⁄
⁄
P= m
4. Ringkasan Hasil
Panjang, P = m
Lebar, L = m
Tinggi, Ht = 9,14 m
Motor standar = 10 Hp
Jumlah = 1 unit
Data :
Apabila resin sudah jenuh pencucian dilakukan dengan menggunakan larutan H2SO4
2%.
RM + ₂S ₄ RH2 + MgSO4
Kapasitas = 8 kgrain/ft3 (Powell, S. T., “Water Conditioning for Industry”, hal 187)
Langkah perhitungan :
4. Ringkasan hasil
= 2,260 kg
( )
V
⁄
a. Diameter Tangki
Dihitung berdasarkan fluks volume air yang diolah. Fluks volume berkisar
( )
⁄
⁄
⁄
⁄
⁄
√ √
b. Tinggi Tangki
V
T
Tinggi tangki :
c. Volume Tangki
( )
V
4. Ringkasan Hasil
Ukuran tangki :
Diameter, D = 0,41467 m
Tinggi, H = 0,49761 m
Jumlah = 2 unit
Data :
Apabila resin sudah jenuh maka dilakukan pencucian menggunakan larutan NaOH
Kapasitas = 25 kgrain/ft3 (Powell, S. T., “Water Conditioning for Industry”, hal 187)
Langkah perhitungan :
4. Ringkasan hasil
= 2,260 kg
( )
V
⁄
d. Diameter Tangki
Dihitung berdasarkan fluks volume air yang diolah. Fluks volume berkisar
( )
⁄
⁄
⁄
⁄
⁄
√ √
e. Tinggi Tangki
V
T
Tinggi tangki :
f. Volume Tangki
( )
V
4. Ringkasan Hasil
Ukuran tangki :
Diameter, D = 0,381 m
Tinggi, H = 0,4096 m
Jumlah = 2 unit
Data :
Langkah perhitungan :
6. Menentukan pengaduk
7. Ringkasan hasil
S ( )
= 1,7942 kg
+
V
⁄
Dirancang : D = H
D : diameter (m)
H : tinggi (m)
V
√ √
H = D = 0,48 m
6. Menentukan Pengaduk
7. Ringkasan Hasil
Massa air = kg
Ukuran tangki :
Diameter, D = 0,48 m
Tinggi, H = 0,48 m
Pengaduk : manual
Jumlah : 1 unit
Data :
Langkah perhitungan :
6. Menghitung pengaduk
7. Hasil ringkasan
Diperoleh dari S.T. Powell, “Water Conditioning for Industry”, halaman 172.
resin
( )
= 1,7942kg
= 34,09 kg
M +
V
= 0,0361 m3
Vt = 120% x Vl
Vt = 120% x 0,0361m3
= 0,0433 m3
D = Diameter (m)
H = Tinggi (m)
V
√ √
6. Menentukan Pengaduk
7. Ringkasan Hasil
Diameter tangki, D : m
Tinggi tangki, H : m
Jumlah : 1 unit
Data :
Langkah perhitungan :
6. Ringkasan hasil
⁄
V
⁄
Vt = Vl
Rasio antara panjang : diameter berkisar antara 3 sampai 5 (Wallas, S.M., “Chemical
Process Equipment Selection and Design”, Rule of Thumbs, halaman XVIII, bagian
Vessels).
Dirancang, rasio = 3
V
√( )
√( )
= 3,2 m x 3
L = 9,6 m
V ( ) ( )
= 77,46 m3
V V
V
= 20%
6. Ringkasan Hasil
Over design = 20 %
Jumlah = 1 unit
selama 1 jam
Data :
Langkah perhitungan :
6. Ringkasan hasil
⁄
V
⁄
Vt = Vl
Rasio antara panjang : diameter berkisar antara 3 sampai 5 (Wallas, S.M., “Chemical
Process Equipment Selection and Design”, Rule of Thumbs, halaman XVIII, bagian
Vessels).
Dirancang, rasio = 3
V
√( )
√( )
= 1,25 m x 3
L = 3,76 m
V ( ) ( )
= 8,79 m3
V V
V
= 43,05%
6. Ringkasan Hasil
Over design = 20 %
Jumlah = 1 unit
Langkah perhitungan :
6. Ringkasan hasil
Jumlah umpan tangki air umpan boiler = 8.028,41 kg/jam = 8,028 ton/jam
⁄
M
= 794,81 kg/jam
Karena massa Na2HPO4.2H2O dalam larutan sangat kecil, maka dianggap densitas
⁄
V
⁄
= 0,958 m3
Vt = Vl
Dirancang rasio = 1.
H=1D
V
√( )
√( )
H = 1,13 m
V ( ) ( )
= 1,15 m3
V V
V
Prarancangan Pabrik Biphenyl dari Benzene
Kapasitas 10.000 ton/tahun 344
Skripsi
= 20 %
6. Ringkasan Hasil
Over design = 20 %
Jumlah = 1 unit
BOILER (B – 01)
Data :
1. Tangki Boiler
Tugas: Membuat steam jenuh bersuhu 257,17°C dengan tekanan 44,22 atm.
V ⁄
⁄
= 8,79 m3/jam
= 8.758,26 kg/jam
Kondisi operasi :
= 530,32 K 93,38 oC
Cp = J/mol.K
Komponen A B C D
H2O 92,0530 -0,039953 -0,00021103 5,3469×107
∫ ( +( )T + ( )T +
T ).dT
T1 = 366,54 K
T2 = 530,32 K
= 13.275,15 J/mol.K
= 737,51 J/kg
Q1 = m.Cp.dT
= 6.459,29 kJ/jam
Q2 = m.λ
= 18.512.796,55 kJ/jam
Panas total, Qt = Q1 + Q2
= 18.519.255,87 kJ/jam
1 bulan.
Fuel oil yang digunakan = low sulfur No. 6 FO, 12,6 °API (tabel 24.6 Perry 8th
ed).
Nilai NHV (Net Heating Value) = 151.000 BTU/gal (fig 24.1, Perry 8th ed)
= 42.083.700 kJ/m3
= 42.856,9694 kJ/kg
⁄
⁄
= 540,15 kg/jam
V
⁄
a. Volume Tangki
Vt = V bahan bakar
Vt = m3
b. Ukuran Tangki
Dirancang, rasio = 3
V
√( )
√( )
= 5,82 m x 3
L = 17,46 m
V ( ) ( )
= 464,26 m3
V V
V
= 17,22 %
3. Luas Permukaan
TU⁄
( )
⁄
( )
⁄
= 135,89 m2
OD = 0,75 in = 0,01905 m
ID = 0,62 in = 0,01574 m
BWG = 16
L = 16 ft = 0,4064 m
( )
Udara yang diperlukan 25 % berlebih setara dengan 17,4 kg udara/kg bahan bakar,
= 9.398,56 kg udara/jam
= 71,05 lb/menit
= 303,15 K
= 111,60 °F
= 571,60 R
Data termodinamika :
k = Cp/Cv = 1,4
W ( T [R ])
M
W ( [ ])
= 12,1418 ft/stage
W ( ) W
Efisiensi blower ( B) adalaha berkisar 70-80 % (Ludwig, Vol. 3), diambil nilai efisiensi 75
%.
GHP = 0,035 Hp
Power Motor
= 0,044 Hp
Kebutuhan total = 12 × 2 m3 = 24 m3
Over design 20 %
Keterangan :
AF = Air filter
KU = Kompresor udara
TS = Tangki Silika
TU = Tangki Udara
Uraian proses :
Udara lingkungan diambil dan dilewatkan pada penyaringan udara (air filter) untuk
mengubah tekanannya menjadi 4 atm. Udara tekan ini dilewatkan pada tangki silika
untuk diserap uap air yang terbawa, sehingga menjadi udara kering. Udara kering
Tugas : Menekan udara sebanayak 28,8 m3/jam dari tekanan 1 atm menjadi 4
atm.
V1 = 28,8m3/jam
T1 = 30 °C
P1 = 1Pabrik
Prarancangan atm Biphenyl dari Benzene
Kapasitas 10.000 ton/tahun 356
KU-01
Skripsi
= 33,70 kg/jam
= 0,25 lb/menit
Data termodinamika :
k = Cp/Cv = 1,4
= 303,15 K
= 111,60 °F
= 571,60 R
= 44,58 °C
= 317,73 K
= 137,84 °F
= 597,84 R
W ( T [R ])
M
W ( [ ])
= 4.073,1215 ft/stage
W ( ) W
Efisiensi blower ( B) adalaha berkisar 70-80 % (Ludwig, Vol. 3), diambil nilai efisiensi 75
%.
GHP = 0,0419 Hp
Power Motor
= 0,0524 Hp
Data :
Kelembaban relatif yang diinginkan untuk udara keluar = 0,018 H2O/kg udara
kering.
× waktu kerja
× (7 hari/1 minggu)
= 113,22 kg/minggu
2) Massa Silika
M
⁄
3) Volume Silika
V
⁄
Vt = 0,1002 m3
Dirancang rasio = 1
H=D
V
√( )
√( )
Tinggi tangki, H =D
H = 0,58 m
V ( ) ( )
= 0,15 m3
V V
V
= 52,87 %
Kesimpulan :
Jumlah = 2 buah
Data :
Suhu = 44,58 °C
Tekanan = 4 atm
a. Volume Tangki
= 1,1245 m3
b. Ukuran Alat
Dirancang, rasio = 3
V
√( ) √( )
=1mx3
L =3m
V ( ) ( )
= 10,8 m3
V V
V
= 49,62 %
Kesimpulan :
Jumlah = 1 buah
Sketsa pompa :
Data :
Suhu, T = 303,15 K = 30 °C
Viskositas, µ = 0,7 cP
pembelian).
Titik 2 discharge berada pada ujung pipa masuk Tangki Deklorinasi (TU-02)
Langkah perhitungan :
( )
⁄
⁄
Dengan hubungan :
( ) ( )
= 0,05153 m x
Diopt = 2,0289 in
b. Pipa standar
halaman 10-79.
( )
=
= 0,0048 m2
V V
+ + + + + +
Dengan hubungan :
( + )V
Dengan hubungan :
f : Faktor friksi
a. Bahan konstruksi
b. Kekasaran relatif
c. Kecepatan linear
d. Viskositas
μl = 0,0007 kg/m.s
e. Bilangan Reynold
R
μ
Dengan hubungan :
Re : Bilangan Reynold
R
⁄
f. Faktor friksi
Diperoleh dari diagram Moody (White, ”Fluid Mechanics”, ed IV, halaman 349).
f = 0,0209
Rencana pemipaan
Panjang ekivalen (Ludwig, 2001, “Applied Process Design for Chemical and
( )
Head karena friksi,
g. Rapat massa
ϒ = l xg
ϒ = 9.796,57 N/m3
h. Head pompa
( ) ( )
Head potensial
z2 – z1 = 20 m – (-1) m = 21 m
Head kinetik
V V ( ) ( )
Head pompa
V V
+( )+( )+
Hman = 22,06 m
NPSHA dapat dihitung dengan persamaan 3-10 Ludwig, 2001, “Applied Process
Design for Chemical and Petrochemical Plants”, ed III, vol I, (2001), halaman 190.
S +( )( )
U
Keterangan :
( + ) V
Panjang ekivalen
L + Le = 2 m + 31,3944 m = 33,3944 m
( )
Head karena friksi,
S +( )
NPSHA = 8,84 m
S ( ) ( )
Keterangan :
S ( ) ( ⁄ )
NPSHR = 0,3 m
NPSH yang tersedia (NPSHA) > NPSH yang diperlukan (NPSHR), maka tidak terjadi
kavitasi.
√
( )
(Karrassik, I.J., 2001, “Pumps Handbook”, ed III, Mc Graw Hill, halaman 1.5)
Dengan hubungan :
Kecepatan putar
Dipilih berdasarkan tabel 14.2 Ludwig, 2001, “Applied Process Design for Chemical and
N =
√ ⁄
( ( ))
Dengan hubungan :
Efisiensi pompa
Diperoleh dari fig 10.63 Towler and Sinnot, 2008, “Chemical Engineering Design
Principles, Practice, and Economics of Plant and Process Design”, halaman 625.
Diperoleh eff = 75 %
Efisiensi motor diperoleh dari fig 14.38 Peters and Timmerhaus, 1991, “Plant Design
Efisiensi motor = 83 %
Pendingin – 01 (CT-01).
Sketsa pompa :
Data :
Suhu, T = 303,15 K = 30 °C
Viskositas, µ = 0,7 cP
Titik datum berada di pipa pengeluaran pada dasar Menara Pendingin (CT-01)
pembelian).
Titik 2 discharge berada pada ujung pipa masuk Menara Pendingin (CT-01)
Langkah perhitungan :
( )
⁄
⁄
Dengan hubungan :
( ) ( )
= 0,15 m x
Diopt = 4,3195 in
b. Pipa standar
halaman 10-79.
( )
=
= 0,0357 m2
V V
+ + + + + +
Dengan hubungan :
( + )V
Dengan hubungan :
f : Faktor friksi
a. Bahan konstruksi
halaman349).
b. Kekasaran relatif
c. Kecepatan linear
d. Viskositas
μl = 0,0007 kg/m.s
e. Bilangan Reynold
R
μ
Dengan hubungan :
Re : Bilangan Reynold
R
⁄
f. Faktor friksi
349).
f = 0,01886
Rencana pemipaan
Panjang ekivalen (Ludwig, 2001, “Applied Process Design for Chemical and
( )
Head karena friksi,
ϒ = l xg
ϒ = 9790,37 N/m3
h. Head pompa
( ) ( )
Head potensial
z2 – z1 = 13 m – 0 m = 13 m
Head pompa
P2 P1 V2 2 V1 2
Hman +( 2 1 ) + ( ) + hf
2g
Hman = 10,11 m
NPSHA dapat dihitung dengan persamaan 3-10 Ludwig, 2001, “Applied Process
Design for Chemical and Petrochemical Plants”, ed III, vol I, halaman 190.
S +( )( )
U
Keterangan :
( + ) V
Panjang ekivalen
( )
Head karena friksi,
S +( )
NPSHA = 9,86 m
S ( ) ( )
Keterangan :
S ( ) ( ⁄ )
NPSHR = 0,97 m
NPSH yang tersedia (NPSHA) > NPSH yang diperlukan (NPSHR), maka tidak terjadi
kavitasi.
√
( )
Dengan hubungan :
Kecepatan putar
Dipilih berdasarkan tabel 14.2 Ludwig, 2001, “Applied Process Design for
rad √ m3
99 4838 s 0 02 s
Ns m 0 45 rad
(9 8 2 (10 m )3 4
s
Dengan hubungan :
Efisiensi pompa
Diperoleh dari fig 10.63 Towler and Sinnot, 2008, “Chemical Engineering
halaman 625.
Diperoleh eff = 85 %
Efisiensi motor diperoleh dari fig 14.38 Peters and Timmerhaus, 1991, “Plant Design
= 3,146 Hp
Effisiensi motor = 83 %
UNIT HITEC
pemanas.
------------------------------------------------------ (+)
didistribusikan kembali .
FURNACE
Data :
Bahan bakar
Langkah perhitungan :
1. Beban panas
Qt = Qs
Dengan hubungan :
= 4.716.115,4 kJ/jam
3. Ukuran pipa
a. Ukuran pipa
1ft/0,3048 m
= 81.375,16 kJ/m2jam
4. Ringkasan hasil
Data :
KEBUTUHAN LISTRIK
No alat hp kW
1 Pompa P01 5 3,729
2 Pompa P02 5 3,729
3 Pompa P03 0,75 0,559
4 Pompa P04 0,5 0,373
5 Pompa P05 0,5 0,373
7 PompaPU01 2 1.491
8 PompaPU02 5 5.593
9 PompaPU03 5 5.593
10 BC 01 0,5 0,373
11 BE 01 0,5 0,373
12 KompersorK1 0,5 0,373
13 Fan 7,5 5,593
14 Blower 0,5 0,373
Total 33,75 25,17
= 33,75 Hp
= 33,75 Hp × 10 %
= 37,125 Hp
= 33,75 Hp × 5 %
= 1,69 Hp
= 33,75 Hp × 25 %
= 8,44 Hp
= 47,25 Hp
Hp
80
= 59,06 Hp
= 44,04 kW
Energi listrik sebesar ini diperoleh dari membeli PLN sebesar 80 kW, namun juga
disediakan generator untuk cadangan berkuatan 100 kW, jika sewaktu-waktu listrik
Generator
Spesifikasi generator :
= 360.000 kJ/jam
Bahan Bakar
Bahan bakar yang digunakan = No. 1 fuel oil, 41,5 °API (tabel 2.6, Perry 8th ed,
2008).
Nilai NHV (Net Heating Value) = 151.000 BTU/gal (fig. 24.1, Perry 8th ed,
2008).
= 42.083.700 kJ/m3
= 42.856,97 kJ/kg
Prarancangan Pabrik Biphenyl dari Benzene
Kapasitas 10.000 ton/tahun 402
Skripsi
= 93.600.000 kJ/tahun
Qt
Kebutuhan bahan bakar
eff NHV
= 2.730 kg/tahun
= 2,78 m3/tahun
1 tahun 4 minggu
Kebutuhan selama 1 bulan kg⁄tahun
52 minggu 1 bulan
= 210 kg
kg
Volume bahan bakar 0 21 m3
kg
m3
a. Volume Tangki
Vt = 0 21 m3
b. Ukuran Alat
Dirancang, rasio = 3
D2
L Vt
4
D2
3D Vt
4
4Vt
D √( )
3
4 0 21 m3
D √( ) 0 4484 m
3 3 14
= 0,5 m x 3
L = 1,5 m
V fabrikasi D2 L
4
3 14
V fabrika (0 5 m )2 (1 5 m )
4
= 0,29 m3
V fabrikasi Vt
Over design 100
Vt
0 29 m3 0 21 m3
100
0 21 m3
= 37,65 %
Kesimpulan :
Jumlah = 1 buah
EVALUASI EKONOMI
kelayakan pabrik dengan indikator Pay Out Time (POT), Return On Investment
(ROI), Discounted Cash Flow (DCF), Break Even Point (BEP) dan Shut Down Point
(SDP). Evaluasi ekonomi tersebut meliputi penentuan harga alat, investasi, biaya
Dengan hubungan :
1. Harga alat diambil dari majalah Chemical Engineering tahun 2008, Peters dan
2. Nilai Rupiah
3. Upah Buruh
4. Kemampuan Kerja
b. Instalasi Alat
Lokal =
⁄
= Rp. 324.376.132,-
Lokal =
⁄
= Rp. 30.410.262,-
d. Pemipaan
Lokal =
⁄
= Rp. 375.059.902,-
e. Instalasi Isolasi
Lokal =
⁄
= Rp. 50,683,771,-
f. Instalasi Listrik
Lokal =
⁄
= Rp. 50.683.771,-
(Sumber : www.rumahdanproperti.com)
(m2) (Rp.)
1. Gedung pertemuan 1 211 369.250.000
2. Gedung kantor Utama 1 203 354.786.387
3. Tempat Ibadah 1 81 142.554.150
4. Gedung Klinik 1 67 117.250.000
5. Gedung Kantin 1 67 117.250.000
6. Gedung Laboratorium 1 41 71.750.000
7. Gedung Bengkel 1 185 323.750.000
8. Gedung Pemadam Kebakaran 1 79 138.250.000
9. Gedung Logistik 1 129 225.750.000
10. Pos Jaga 3 10 54.870.858
Total PPC Bangunan 1.915.461.396
b. Instalasi
Lokal =
⁄
= Rp. 315.181.728,-
Lokal =
⁄
= Rp. 29.548.287,-
d. Pemipaan
Lokal =
⁄
= Rp. 364.428.873,-
e. Instalasi Isolasi
Lokal =
⁄
= Rp. 49.247.145,-
f. Instalasi Listrik
Lokal =
⁄
= Rp. 49.247.145,-
____________________________________________________________ +
_____________________________________________________________ +
____________________________________________________________ +
= Rp. 85.233.153.256,-
B. Biaya Produksi
Kepala Departemen
Departemen Produksi
Seksi Proses
Seksi Utilitas
Departemen Teknik
Seksi Instrumentasi
Departemen Litbang
Departemen Administrasi
Seksi Keuangan
Seksi Pemasaran
Seksi Pembelian
Seksi Akuntansi
Departemen Umum
Seksi Humas
Seksi Keamanan
Seksi Transportasi
Total = 14,148,000,000
f. Plant Supplies
a. Payroll overhead
b. Laboratorium
d. Plant overhead
__________________________________________________________ +
_____________________________________________________________ +
_______________________________________________________ +
2. In Process Inventory
3. Product Inventory
_______________________________________________________________ +
= Rp 129.598.662.933,-
________________________________________________________________ +
E. Biaya Produksi
________________________________________________ +
= Rp 10.227.978.391
_____________________________________________________ +
Va = Rp. 227.396.363.332,-
__________________________________________________________ +
= Rp 62.679.851.051,-
VA = Rp 227.396.363.332,-
= Rp 300.304.192.774,-
1. Harga Jual
2. Harga Dasar
G. Profit Estimation
1. Sa = Rp. 343.250.700.000,-
4. Pajak
dikembalikan.
FC = Rp. 85.233.153.256,-
ROIb =
= 50,38 %
ROIa =
= 32,75 %
FC = Rp. 85.233.153.256,-
POTb =
= 1,65 tahun.
POTa =
= 2,34 tahun.
BEP adalah kondisi dimana jika pabrik menjual produk sebagian dari
mendapat rugi.
Besarnya BEP yang dapat diterima adalah sebesar 40% sampai 60%.
BEP = 40,33 %
SDP =23,75 %
tahun, didasarkan pada jumlah investasi yang tidak kembali pada setiap tahun
Dimana :
n = Umur ekonomi
FC = Fixed Capital
WC = Working Capital
i = Interest/Discounted Flow
FC = Rp. 85.233.153.256,-
WC = Rp. 129.598.662.933,-
SV = 10% x FC
= Rp. 8.523.315.325,-
n = 10 tahun
+ Rp. 5.279.807.953,-
= Rp. 41.718.352.976
i = 23%
Jika persamaan (1) = persamaan (2), maka dengan trial and error
diperoleh interest (i) sebesar 23%. Nilai bunga bank saat ini berkisar 7,5% per
KESIMPULAN
BEP = 40,33 %
SDP = 23,75 %
i = 23%