Anda di halaman 1dari 7

TUGAS SKENARIO

STRATEGI BELAJAR MENGAJAR


( LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT )

Dosen Pengampu : Dra. Ruli Meiliawati M.Pd


Agtri Wulandari M.Pd

Oleh :

Nama : SufflaAgustina S.
Nim : ACC 115 047

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA


JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
PALANGKA RAYA
2017
SKENARIO PEMBELAJARAN

Metode : Latihan keterampilan dan diskusi


Model pembelajaran : Problem based instruction

Kegiatan Awal (15 menit)

(Guru membuka pembelajaran dengan mengucapkan salam)


(Guru memeriksa kehadiran siswa)
Guru : “Anak-anak... Sudah siap menerima pelajaran hari ini kan?”
Siswa : “Sudah, Bu...”
Guru : “Kalau begitu, silahkan masing-masing buka bukunya halaman (sekian) tentang Larutan
Elektrolit..”
Siswa : “Iya, Bu...”
Guru : “Ibu mau bertanya, siapa disini yang sudah pernah melihat orang menangkap ikan
dengan alat setrum listrik yang sumber arusnya berasal dari aki; atau mungkin kalian
pernah mendengar penyataan jika kita menyentuh stop kontak dalam kondisi tangan
basah, kemungkinan besar akan kesetrum?”
(Beberapa siswa menjawab)
Siswa1 : “Iya, Bu saya pernah melihat orang menangkap ikan dengan setrum, tenaganya dari air
aki.”
Siswa2 : “Saya penah mengalami sendiri, Bu kalau kesetrum, waktu itu tangan saya basah
pegang stop kontak.”
Guru : “Ya, kenapa fenomena-fenomena ini dapat terjadi akan kita bahas dan hubungkan
dengan pelajaran yang akan kita pelajari hari ini. Kenapa ikan mati jika setrum
dicelupkan dalam air serta kenapa saat tangan kita basah kemuudian memegang stop
kontak kemungkinan besar kesetrum.? Nah, semua jawabannya ada dalam materi yang
kita pelajari, jadi perhatikan baik-baik ya anak-anak?”
Siswa : ” Iya baik bu.”
Kegiatan Inti (60 menit)

Guru : “Coba perhatikan apa yang ibu bawa hari ini...”


(Guru menunjukkan alat uji elektrolit dan larutan-larutan yang akan diuji)
Siswa : “Waah, apa itu, Bu?”
Guru : “Yang ini namanya alat uji elektrolit (sambil menunjuk ke alat) yang fungsinya untuk
mengetahui suatu larutan elektrolit atau nonelektrolit, dan yang ini adalah larutan-
larutan yang akan diuji sifat kelektrolitannya.”
Siswa : “Ooo…Jadi itu gimana Bu mengetesnya?”
Guru : “Ya, Ibu akan membagikan langkah kerja yang harus dilakukan pada percobaan Uji
Keelektrolitan ini.
(Guru membagikan langkah kerja yang harus dilakukan)
Guru : “Jadi, yang pertama kita akan menyiapkan alat uji elektrolit dan bahan yang akan diuji
seperti air sumur, larutan garam dapur, larutan asam klorida, larutan asam sulfat,
larutan natrium hidroksida, larutan gula, larutan asam cuka, bahan-bahan tersebut
sudah ibu bawa. Coba kalian menyiapkannya ke dalam gelas kimia sebanyak 50 ml”
Siswa : “iya Bu,,,,” (siswa mengerjakan perintah gurunya tersebut)
Setelah siswa selesai menyiapkan bahan-bahan kedalam gelas kimia sebanyak 50 ml yang telah
disebutkan guru tadi, guru membimbing siswa untuk merangkai alat penguji elektrolit
Guru : “Sudah belum anak-anak?”
Guru : “Sudah, Bu
Guru : “Baiklah, sekarang kita akan merangkai alat penguji elektrolitnya, semuanya perhatikan
ya...”(alat telah terangkai seperti gambar dibawah ini)
Guru :”Baiklah, untuk menguji bahwa alat ini sudah berfungsi dengan baik, maka kita
tempelkan kedua elektroda pada alat penguji elektrolit. Jika lampu pada alat penguji
elektrolit telah menyala, berarti alat ini sudah dapat berfungsi sehingga kita dapat
menguji sifat keelektrolitan dari bahan-bahan yang kita siapkan tadi.
Guru : “oke, langsung saja ya.... kita akan menguji sifat keelektrolitan air sumur. Sebelumnya
ibu minta 3 orang untuk kedepan kelas!”
Siswa 1 : “Saya, Bu.....”
Siswa 2 :”Saya juga mau, Bu....”
Siswa 3 :”Saya juga ya, Bu.....”
Guru : “Baiklah, silahkan maju kedepan kelas. Ibu akan membagi tugas, Siswa satu bertugas
untuk mencelupkan elektroda kedalam air sumur yang akan diuji sifat
keelektrolitannya sambil mengamati gejala yang terjadi pada air suumur tersebut dan
pada lampu alat penguji elektrolit. Siswa 2 bertugas mencatat hasil pengamatan dan
siswa 3 bertugas untuk membilas kedua elektroda dengan aquades dan
mengeringkannya dengan tissue”.
Siswa 1, 2 dan 3 : “Baik, Bu....”
Guru : “Siswa yang lain perhatikan ya... kemudian catat hasil pengamatan nya!”
Gambar ketika air sumur diuji sifat keelektrolitannya dengan alat penguji elektroli
Guru : “Coba perhatikan! Gejala apa yang terjadi pada elektroda (adanya gelembung atau
tidak) dan lampu (menyala atau tidak) pada alat penguji elektrolit ?
Siswa : “Pada elektrodanya tidak muncul gelembung, Bu, kemudian lampunya tidak menyala..”
Guru : “Oke, kalian catat hasil pengamatan kalian. Semua siswa harus mencatat ya! Kemudian
setelah itu elektrodanya dicuci dengan akuades lalu keringkan dengan tisu, baru kalian
bisa menguji sifat keelektrolitan bahan-bahan yang lain yaitu larutan garam dapur,
larutan asam klorida, larutan asam sulfat, larutan natrium hidroksida, larutan gula, dan
larutan asam cuka.”
Siswa : “ Baik, Bu..”
(Siswa menguji larutan garam dapur, larutan asam klorida, larutan asam sulfat, larutan natrium
hidroksida, larutan gula, dan larutan asam cuka seperti yang telah dilakukan pada air sumur.)
(Setelah siswa selesai menguji sifat keelektrolitan dari larutan-larutan tersebut, guru
membimbing siswa untuk mengelompokkan larutan-larutan berdasarkan kesamaan gejala yang
diamati.)
Guru : “ Bagaimana anak-anak dengan hasil pengamatannya?”
Siswa :”Ada larutan yang ketika diuji tidak muncul gelembung pada elektrodanya dan
lampunya tidak menyala seperti air sumur dan larutan gula. Ada juga larutan yang
ketika diuji muncul gelembung pada elektrodanya tetapi lampunya tidak menyala
seperti larutan asam cuka.”
Guru : “ Bagus. Apa lagi hasil pengamatannya?”
Siswa : “Saya, Bu! Ada larutan yang ketika diuji muncul gelembung pada elektrodanya dan
lampunya menyala terang. Seperti larutan asam klorida, larutan natrium hidroksida,
larutan garam dapur dan larutan asam sulfat.”
Guru : “Ya, larutan yang ketika diuji tidak muncul gelembung dan lampu tidak menyala itulah
yang dinamakan larutan nonelektrolit. Kemudian yang ada gelembung pada elektroda
tapi lampunya tidak menyala disebut larutan elektrolit lemah dan larutan yang ketika
diuji muncul gelembung pada elektroda dan lampunya menyala disebut larutan
elektrolit kuat.”
Guru : ”Jadi larutan apa saja yang termasuk ke dalam larutan nonelektrolit berdasarkan ciri-ciri
yang sudah disebutkan tadi?”
Siswa : ”Air sumur dan larutan gula, Bu. Karena pada saat diuji tidak muncul gelembung pada
elektrodanya dan lampunya tidak menyala.”
Guru : ”Ya, Kemudian larutan apa saja yang tergolong kedalam larutan elektrolit lemah?”
Siswa :”Asam cuka, Bu. Karena pada elektrodanya muncul gelembung tapi lampunya tidak
menyala.”
Guru : ”Betul sekali. Lalu ada yang bisa menyebutkan larutan apa saja yang termasuk larutan
elektrolit kuat berdasarkan kesamaan sifat yang sudah ibu sebutkan tadi?”
Siswa :”Saya Bu! Larutan elektrolit kuat itu seperti larutan asam sulfat, larutan natrium
hidroksida, larutan garam dan larutan asam klorida. Karena semua larutan tersebut
pada elektrodanya muncul gelembung dan lampunya menyala. ”
Guru :”Bagus sekali anak-anak. Sekarang apa ada yang bisa menyebutkan sifat dari larutan
nonelektrolit berdasarkan gejalanya yang terlihat pada lampu?”
(semua siswa terdiam)
Guru : “Coba kalian ingat lagi ketika kalian menguji air sumur dan larutan gula yang telah kita
kelompokkan ke dalam larutan nonelektrolit tadi, lampunya menyala tidak?”
Siswa : ”Tidak menyala, Bu.”
Guru : “Nah, itu berarti air sumur dan larutan gula bersifat apa? Apabila lampunya tidak
menyala? ”
Siswa : “Mungkin air sumur dan larutan gula bersifat tidak bisa menghantarkan listrik, Bu.. hal
itu dapat kita lihat dari lampu yang tidak menyala”
Guru : “Tepat sekali. Berarti larutan nonelektrolit bersifat tidak dapat menghantarkan listrik.”
Siswa : “Kenapa bisa begitu Bu?”
Guru : ”Pada dasarnya listrik adalah aliran elektron. Elektron adalah partikel yang bermuatan
negatif . Elektron meninggalkan kutub negatif baterai menuju lampu pijar. Elektron
tersebut akan mengalir melewati larutan gula yang sedang diuji pada alat penguji
elektrolit. Karena gula menurunkan konduktivitas pada air sehingga aliran listriknya
terputus ketika melewati larutan gula sehingga lampu tidak menyala. Larutan yang
tidak dapat menghantarkan listrik ini disebut dengan non konduktor.”
Siswa : ”Karena air sumur tidak dapat menghantarkan listrik berarti air sumur juga disebut
nonkonduktor ya, Bu?”
Guru : ”Air biasanya digolongkan sebagai nonkonduktor. Tetapi air sebenarnya merupakan
suatu konduktor yang sangat buruk. Zat elektrolit meningkatkan konduktivitas air,
sedangkan zat nonelektrolit tidak meningkatkan konduktivitas air.”
Siswa : “Oo begitu ya, Bu?”
Guru : “Lalu bagaimana sifat dari larutan elektrolit jika dilihat dari gejala lampunya?”
Siswa : “Dapat menghantarkan listrik Bu, karena larutan-larutan yang telah kita golongkan
kedalam larutan elektrolit tadi dapat menyalakan lampu seperti larutan garam, larutan
asam sulfat, larutan natrium hidroksida dan larutan asam sulfat.”
Siswa : ”Tapi kan ada juga larutan elektrolit yang tidak dapat menyalakan lampu, yaitu larutan
elektrolit lemah. Terus gimana Bu?”
Guru : “Begini anak-anak, larutan elektrolit kuat seperti larutan garam, larutan asam sulfat,
larutan natrium hidroksida dan larutan asam klorida dapat menghantarkan listrik
karena semua zat tersebut akan mengalami ionisasi sempurna. Misalnya pada asam
klorida. Asam klorida ini dapat terionisasi menjadi H+ dan Cl- dalam air.
Siswa : “Oksigen mengalami reduksi, bu”
Guru : “Jadi kesimpulannya bagaimana?”
Siswa : “Oksigen disebut oksidator karena menyebabkan Cu mengalami oksidasi sedangkan
oksigen sendiri mengalami reduksi.”
Guru : “Benar nak, jawabannya.
(Waktu pembelajaran sudah habis)
Kegiatan penutup (10 menit)
Guru :”Baik anak-anak tidak terasa waktu pembelajaran kita sudah habis, ibu akan memberikan
evaluasi mengenai materi yang baru saja kita pelajari tadi.”
Siswa :”Baik bu..”
Guru :”Bisa kalian buka halaman (sekian), coba kerjakan soal nomor 1 sampai 5 ya, minggu
depan kita periksa hasil nya sama-sama.”
Siswa :”Baik, siap bu...”
Guru :”Demikian pembelajaran kita hari ini, semoga dapat bermanfaat bagi kalian.”
(Guru mengucapkan salam lalu meninggalkan kelas)

Anda mungkin juga menyukai