3 Transitive Relation
Jika kita gunakan ∨ untuk nilai maksimum dan ∧ untuk nilai minimum, maka kondisi
akhirnya menjadi :
Jika relasi fuzzy 𝑅 diwakili oleh matriks fuzzy 𝑀𝑅 . Kita tahu bahwa sisi kiri dalam rumus di
atas sesuai dengan 𝑀𝑅 dan yang benar ke 𝑀𝑅2 . Artinya, sisi kanan identik dengan komposisi
relasi 𝑅 itu sendiri. Jadi kondisi sebelumnya menjadi,
𝑀𝑅 ≥ 𝑀𝑅2 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑅 ⊇ 𝑅 2
Contoh 4.10
Mari kita lihat relasi matriks fuzzy 𝑀𝑅 dengan 𝑀𝑅2 yang diperoleh dengan operasi komposisi
Max-Min (Gambar 4.20).
Untuk menyelidiki apakah ini adalah hubungan transitif atau tidak, kita harus memeriksa
semua elemen di 𝑀𝑅 dan 𝑀𝑅2 .
Sebagai contoh :
Untuk (𝑎, 𝑎), kita memiliki 𝜇𝑅 (𝑎, 𝑎) ≥ 𝜇𝑅2 (𝑎, 𝑎)
Untuk (𝑎, 𝑏), 𝜇𝑅 (𝑎, 𝑏) ≥ 𝜇𝑅2 (𝑎, 𝑏)
Kita melihat 𝑀𝑅 ≥ 𝑀𝑅2 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑅 ⊃ 𝑅 2 , Oleh karena itu, hubungan fuzzy R ini memiliki
karakteristik transitif.
4.2.4 Transitive Closure
Seperti yang telah kita sebut ekspresi hubungan fuzzy dengan matriks 𝑀𝑅 , matriks fuzzy 𝑀𝑅2
yang sesuai 𝑅 2 harus dihitung dengan perkalian 𝑀𝑅
Relasi transitif disebut sebagai 𝑅 ⊇ 𝑅 2 , dan dengan demikian hubungan antara 𝑀𝑅 , dan 𝑀𝑅2
berlaku :
𝑀𝑅 ≥ 𝑀𝑅2
3
Sekali lagi, hubungan 𝑅 ⊇ 𝑅 mungkin terpenuhi, dan dengan metode generalisasi yang kita
ketahui
𝑅 ⊇ 𝑅 3 , 𝑘 = 1,2,3, …
dari properti penutupan, penutupan transitif R harus
𝑅∞ = 𝑅 ∪ 𝑅2 ∪ 𝑅3 ∪ …
Umumnya, jika kita terus mengalikan matriks fuzzy (yaitu komposisi relasi), persamaan
berikut diadakan
𝑅 𝑘 = 𝑅 𝑘+1 , 𝑘 ≤ 𝑛
Disini 𝑀𝑅 ≥ 𝑀𝑅2 jadi 𝑅 ⊇ 𝑅 2 dan hubungan transitif diverifikasi. Karena 𝑀𝑅2 = 𝑀𝑅3 , kita
tahu 𝑀𝑅2 = 𝑀𝑅3 = ⋯, Oleh karena itu, penutupan transitif harus, 𝑅 ∞ = 𝑅 ∪ 𝑅 2 atau
𝑀𝑅∞ = 𝑀𝑅 + 𝑀𝑅2 . Perhatikan bahwa jumlah operasi "+" berarti operator Max diperkenalkan
pada (Sec 3.3.3)
4.3 KLASIFIKASI RELASI KABUR
Kita generalisasikan disini konsep dari equivalence, compatibilty, pre-order, dan order
dari relasi tegas untuk menghubungkan ke relasi fuzzy. Kita assumsikan relasi R
didefinisikan dengan 𝐴 × 𝐴
Contoh 4.13 :
Tunjukkan partisi A dengan relasi yang diberikan relasi R. Dalam hal ini, relasi ekuivalensi
kabur berlaku pada kelas 𝐴1 dan 𝐴2 , tetapi tidak antara 𝐴1 dan 𝐴2 .
Partisi oleh 𝛼 − 𝑐𝑢𝑡
Jika 𝛼 − 𝑐𝑢𝑡 dilakukan pada sebuah relasi kabur, kita mendapatkan pada relasi tegas.
Dengan melakukan 𝛼 − 𝑐𝑢𝑡 pada relasi ekuivalensi kabur, kita mendapatkan relasi
ekuivalensi tegas dan dengan demikian himpunan A dapat di partisi. Misalnya, jika partisi
dilakukan pada himpunan A menjadi himpunan bagian 𝐴1 , 𝐴2 , … , kesamaan antara elemen di
𝐴𝑖 tidak kurang dari 𝛼. Kemudian relasi ekuivalensi 𝛼 − 𝑐𝑢𝑡𝑅𝐴 didefinisikan
𝜇𝑅 (𝑥, 𝑦) = 1 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝜇𝑅 (𝑥, 𝑦) ≥ 𝛼, ∀𝑥, 𝑦 ∈ 𝐴𝑖
= 0 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑙𝑎𝑖𝑛𝑛𝑦𝑎
Jika kita menerapkan 𝛼 − 𝑐𝑢𝑡 sesuai𝛼1 di himpunan level {𝛼1 , 𝛼2 , … }, partisi oleh prosedur
𝐴
ini dinotasikan oleh 𝜋(𝑅𝑎1 ) atauu 𝜋(𝑅 ). Dengan cara yang sama, kita dapatkan 𝜋(𝑅𝑎2 ) dari
𝑎1