Anda di halaman 1dari 9

I.

TUJUAN

1. Mahasiswa dapat Menentukan secara kualitatif dankuantitatif kation Ca2+ dan Mg2+
2. Mahasiswa dapat Membuat larutan dan melakukan pengenceran

II. DASAR TEORI

Dalam mendukung oprasi dalam industri seringkali diperlukan air, diantaranya industri
makanan, bahan-bahan, minyak bumi, dan lain lain. Untuk itu setiap industri memerlukan
persyaratan yang harus dimiliki oleh air.
Adapun fungsi air dalam industri adalah sebagai berikut :
1. Sebagai sumber tenaga
2. Sebagai media perpindahan panas
3. Sebagai pengangkut bahan dasar
4. Sebagai aksi mekanik (penghilang kerak misalnya)

Air biasanya merupakan campuran zat terlarut atau bias membentuk koloid dan suspensi
dengan komponen lain. Beberapa komponen yang dijumpai pada air :
1. Kandungan gas, terutama CO2 dan O2
2. Lumpur
3. Zat organik
4. Asam dan basa
5. Kesadahan
6. Kandungan biologis (missal, lumut, bakteri, amuba, dll)

Untuk memurnikan air sesuai dengan spesifikasi air yang dibutuhkan dapat dilakukan
teknik teknik pemisahan dan pemurnian air sebagai berikut :
1. Filtrasi, bila ukuran partikel yang tersupensi kecil.
2. Sedimentasi atau pengendapan, bila ukuran partikel yang tersuspensi besar.
3. Koagulasi, bila ukuran partikel yang tersuspensi sangat kecil. Setelah dikoagulasi
partikel disedimentasi atau difiltrasi.
4. Pemanasan, bertujuan menghilangkan gas terlarut dan membunuh bakteri.
5. Destilasi atau pemanasan bertingkat.
6. Ion exchange atau penukaran ion.
7. Chemical treatment, missal dengan penambahan klorin, iodin (untuk membunuh bakteri,
mengurangi kadar sianida yang ada dalam garam alakalin, menghasilkan H2S dan air
buangan), borax, soda, (melembutkan air).

Kesadahan Air
Kesadahan air adalah kandungan mineral-mineral tertentu di dalam air, umumnya ion
kalsium (Ca) dan magnesium (Mg) dalam bentuk garam karbonat. Air sadah atau air keras
adalah air yang memiliki kadar mineral yang tinggi, sedangkan air lunak adalah air dengan
kadar mineral yang rendah. Selain ion kalsium dan magnesium, penyebab kesadahan juga bisa
merupakan ion logam lain maupun garam-garam bikarbonat dan sulfat. Metode paling
sederhana untuk menentukan kesadahan air adalah dengan sabun. Dalam air lunak, sabun akan
menghasilkan busa yang banyak. Pada air sadah, sabun tidak akan menghasilkan busa atau
menghasilkan sedikit sekali busa. Kesadahan air total dinyatakan dalam satuan ppm berat per
volume (w/v) dari CaCO3.
Kesadahan seringkali dihubungkan dengan sifat meniadakan busa sabun. Kesadahan ini
diesbabkan oleh adanya ion ion Ca2+ dan Mg2+ dalam air. Terdapat dua jenis kesadahan yaitu,
sadah sementara dan sadah tetap. Air sadah sementara adalah air sadah yang mengandung ion
bikarbonat (HCO3-), atau boleh jadi air tersebut mengandung senyawa kalsium bikarbonat
(Ca(HCO3)2) dan atau magnesium bikarbonat (Mg(HCO3)2). Air yang mengandung ion atau
senyawa-senyawa tersebut disebut air sadah sementara karena kesadahannya dapat dihilangkan
dengan pemanasan air, sehingga air tersebut terbebas dari ion Ca2+ dan atau Mg2+. Dengan
jalan pemanasan senyawa-senyawa tersebut akan mengendap pada dasar ketel. Reaksi yang
terjadi adalah :
Ca(HCO3)2 (aq) → CaCO3 (s) + H2O (l) + CO2 (g)
Air sadah tetap adalah air sadah yang mengadung anion selain ion bikarbonat, misalnya
dapat berupa ion Cl-, NO3- dan SO42-. Berarti senyawa yang terlarut boleh jadi berupa kalsium
klorida (CaCl2), kalsium nitrat (Ca(NO3)2), kalsium sulfat (CaSO4), magnesium klorida
(MgCl2), magnesium nitrat (Mg(NO3)2), dan magnesium sulfat (MgSO4). Air yang
mengandung senyawa-senyawa tersebut disebut air sadah tetap, karena kesadahannya tidak
bisa dihilangkan hanya dengan cara pemanasan. Untuk membebaskan air tersebut dari
kesadahan, harus dilakukan dengan cara kimia, yaitu dengan mereaksikan air tersebut dengan
zat-zat kimia tertentu. Pereaksi yang digunakan adalah larutan karbonat, yaitu Na2CO3 (aq)
atau K2CO3 (aq). Penambahan larutan karbonat dimaksudkan untuk mengendapkan ion Ca2+
dan atau Mg2+.
Dengan terbentuknya endapan CaCO3 atau MgCO3 berarti air tersebut telah terbebas dari
ion Ca2+ atau Mg2+ atau dengan kata lain air tersebut telah terbebas dari kesadahan.. Biasanya
kesadahan air dinyatakan oDH (derajat kesadahan), misalnya :

Derajat Kesadahan (oDH) Konsentrasi garam Ca, Mg (ppm)


Air Lunak <50
Sedikit sadah 50-100
Sedang 100-200
Sangat sadah >200

Kesadahan air sering diukur dengan cara titrasi, menggunakan anion dari
polyaminocarboxaylic acid yang disebut ethylenediamineteraacetic acid. Nama ini cukup
dikenal dengan singkatan EDTA, suaru tetrapotic acid yang diberi symbol H4Y ataupun H2Y2-
. Anion H2Y2- bereaksi dengan Ca2+ atau Mg2+ menghasilkan ion kompleks.

H2Y2- + Ca2+ ↔ CaY2- + 2H+

Untuk menentukan akhir titrasi, ditambahkan larutan indikator. Larutan indikator akan
membentuk kompleks berwarna terlebih dahulu dengan ion logam. Larutan dinatrium EDTA
ditambahkan sebagai penitrasi ke ion kompleks logam-indikator. Saat sejumlah EDTA telah
cukup ditambahkan untuk bereaksi dengan seluruh logam, EDTA yang berfungsi sebagai ligan,
akan menggantikan indikator pada senyawa kompleks indikator-logam. Hal ini terjadi karena
konstanta kesetimbangan pada pembentukan ion kompleks logam-EDTA lebih besar daripada
ion kompleks logam-indikator. Dampaknya akan dihasilkan perubahan warna yang lebih tajam
pada indikator yang berubah dari warna Mg2+ -indikator kompleks (merah) ke indikator bebas
(biru).

Pada buffer pH 10, reaksinya adalah :

HY3- + MgIn- ↔ MgY2- + HIn2-


(Mg2+ indikator) indikator bebas, baru

Pada percobaan ini, anda menentukan kesadahan air cuplikan dengan titrasi EDTA.
Kesadahan dapat dihilangkan dengan resin penukar kation dalam bentuk ion natrium dan
mentitrasi cuplikan yang sudag lunak untuk melihat apakah masih ada sejumlah kecil air
sadahnya. Anda juga akan melihat efek dari cuplikan yang tidak diproses dan air lunak pada
pencucian dengan sabun.
III. ALAT DAN BAHAN

Alat

1. Buret

2. Erlenmeyer

3. Gelas kimia

4. Pipet seukuran

5. Labu ukur
6. Corong

7. Batang pengaduk

8. Spatula

9. Pipet tetes

10. Botol semprot


Bahan

1. EDTA 0,01 M

2. EBT

3. Buffer pH 10

4. CaCO3

5. Sampel air
IV. CARA KERJA
4.1 Titrasi pembakuan larutan EDTA 0,01 N

Timbang CaCO3 Larutkan dengan air Masukkan ke dalam


dan HCL labu ukur

Tambahkan pH Masukkan ke Pipet larutan Encerkan dengan


10 dan EBT erlenmeyer CaCO3 aquadest

Larutan dititrasi Larutan dititrasi


oleh EDTA secara duplo

1. Timbang teliti 0,125 gram CaCO3, kemudian larutkan dengan sedikit air dan HCL
pekat. Masukkan kedalam labu ukur 250 ml secara kuantitatif, encerkan dengan
aquadest hingga tanda batas.
2. Pipet 25 ml larutan CaCO3 masukkan kedalam Erlenmeyer kedalam larutan
tersebut tambahkan 2 ml larutan buffer pH 10 dan 0,5 mg EBT.
3. Larutan dititrasi oleh EDTA hingga warna berubah dari ungu menjadi biru laut
4. Lakukan titrasi secara duplo.

4.2 Penenutan kesadahan total (Ca + Mg)

Pipet 50 ml Masukkan ke Tambahkan pH


sampel air dalam erlenmeyer 10 dan EBT

Larutan dititrasi Titrasi dengan


secara duplo EDTA

1. Pipet 50 ml sampel air masukan kedalam Erlenmeyer. Kemudian tambahkan 2 ml


larutan buffer pH 10 dan 0,5 mg EBT.
2. Titrasi dengan EDTA hingga warna berubah dari ungu menjadi biru laut.
3. Lakukan titrasi secara duplo.
4.3 Penentuan kesadahan tetap

Didihkan sampel Dinginkan Larutan diencerkan


air selama 30 menit lalu saring kembali

Tmbahkan buffer Masukkan kedalam Pipet larutan


dan EBT erlenmeyer tersebut

Titrasi dengan Larutan dititrasi


EDTA secara duplo

1. Sebanyak 250 ml sampel air dididihkan selama 30 menit, dinginkan kemudian


saring. Larutan diencerkan kembali hingga volumenya menjadi 250 ml.
2. Pipet 50 ml larutan tersebut masukan kedalam erlenmayer kemudian tambahkan
20 ml larutan buffer pH 10 dan 0,5 mg EBT.
3. Titrasi dengan EDTA hingga warna berubah dari ungu menjadi biru laut
4. Lakukan titrasi secara duplo.
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA TERAPAN
PENENTUAN KESADAHAN DALAM AIR

Dosen Pembimbing : Ayra S.Pd HS.

Nama Praktikan : Rifqi Muhamad Romdon (151734025)

Rizal Aqimul Haq A.E. (151734026)

Rizki Azka Fadhilah (151734027)

Rizky Adi Firdaus (151724028)

Kelas : 1 D (D4 Teknik Konservasi Energi)

LABORATORIUM KIMIA TERAPAN UP MKU


POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2015

Anda mungkin juga menyukai