TRIGGER I
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BAITURRAHMAH
PADANG
2018
OLEH:
2. Elsa DwikaPutriHarni(15-060)
5. MeyniDwiWahyuputri(15-063)
Laporan mengenai trigger tiga modul Ilmu bedah dalam ini secara keseluruhan membahas
mengenai dislokasi dan tumor tulang (osteosarkoma). Kemudian diharapkan mahasiswa dapat
memahami dengan gejala klinis setiap penyakit, dan bagaimana penanganannya sesuai
dengan standar kompetensi yang diharapkan dapat tercapai.
Melalui penyusunan laporan ini kami ingin mengucapkan terimakasih atas diperolehnya
bimbingan bantuan serta dukungan dari fasilitator kami yang bernama dr. M.Nurhuda Sp.B
Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi yang membacanya.
Wassalamualaikumwarrahmatullahiwabarakatuh.
i
Daftar Isi
Daftarisi .................................................................................................................... ii
I. Pendahuluan ...................................................................................................... 1
Trigger ................................................................................................................ 1
II. Isi ........................................................................................................................ 2
Step 1 ......................................................................................................................... 2
Step 2 ......................................................................................................................... 2
Step 3 ......................................................................................................................... 2
Step 4 ......................................................................................................................... 4
Step 5 ......................................................................................................................... 4
Step 7 ......................................................................................................................... 4
Kesimpulan ................................................................................................................ 10
DaftarPustaka .......................................................................................................... 11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Sammy adalah mahasiswa fakultas kedokteran semester 6, yang saat ini mempelajari
modul ilmu bedah. Sammy sangat penasaran dengan ilmu bedah, karena banyak tetangga
yang bertanya karena mengetahui Sammy mahasiswa kedokteran
tetangganya, seorang laki-laki berusia 18 tahun. Dalam 6 bulan ini, tetangganya ini
kembali merasakan nyeri pada tungkai kirinya, sehingga gerakannya terbatas. Tetangganya
ini mulai berjalan pincang, dan dalam beberapa bulan juga muncul benjolan. Dari hasil
rontgen terdapat gambaran Sun Burts Appearance.
Riwayat trauma pada usia 7 tahun, tetangganya ini mengalami kecelakaan lalu lintas
sehingga lutut sebelah kiri bergeser, bengkak dan sangat nyeri bila digerakkan. Waktu itu
langsung dibawa ke praktik dokter, dan dilakukan penanganan awal. Setelah penanganan
awal, tetangganya ini di rujuk ke RS. Di RS, tetangganya diperiksa dan di rontgen.
Berdasarkan hasil pemeriksaan di dapatkan hip fleksi, adduksi,dan endorotasi. Dilakukan
penatalaksanaan closed reduction.
tetangganya ini bertanya pada Sammy, apakah ada hubungan kejadian kecelakaan
pada usia 7 tahun dengan keadaan sekarang ? Lalu apakah kakinya kembali harus di operasi?
Setelah mempelajari ilmu bedah, Sammy menganjurkan tetangganya ini agar kembali
berkonsultasi pada spesialis ortopedi, karena kasusnya berbeda agar dapat segera ditangani
3
BAB II
ISI
4
STEP 3Brainstrom possible hypothesis or explanation
1. LO
4. LO
5. LO
6. Ada
7. Tumor : Perlu
Dislokasi
5
STEP 5 DefineLearning Objective
1. Etiologi
2. Patofisiologi
3. Epidemiologi
4. Gejala klinis
5. Pemeriksaan fisik
6. Pemeriksaan penunjang
7. Diagonasa
8. Diagnosa banding
9. Komplikasi
10. Penatalaksanaan
11. Prognosis.
1.Dislokasi
Dislokasi adalah keadaan dimana tulang-tulang yang membentuk sendi tidak lagi
berhubungan secara anatomis (tulang lepas dari sendi). Atau dislokasi merupakan suatu keadaan
keluarnya kepala sendi dari mangkuknya.
Etiologi
1. Trauma
- Jika disertai fraktur, keadaan ini disebut fraktur dislokasi
- Cedera olah raga
- Trauma yang tidak berhubungan dengan olah raga misal:benturan keras pada sendi.
2. Kelainan Kongenital
3. patologis
patofisiologi
6
Gejala klinis:
rasa nyeri
perubahan kontur sendi
perubahan panjang ekstremitas
perubahan sumbu tulang yang mengalami dislokasi
deformitas pada persendian
gangguan gerakan
kehilangan mobilitas normal
kekakuan
pembengkakan
pemeriksaan fisik
a. Deformitas:
■ Pemendekan
b. Bengkak
Pemeriksaan penunjang
Sinar x (rontgen)
Ct-scan
MRI
Radiologi
USG
Diagnosis banding:
Komplikasi
1. Komplikasi dini
Cedera saraf
Cedera pembuluh darah
Fraktur dislokasi
7
2. Komplikasi lanjut
Kekakuan sendi.
dislokasi yang berulang
kapsul terlepas dari bagian depan leher glenoid
kelemahan otot
avaskuler nekrosis.
Penatalaksanaan
Prognosis
prognosis tergantung tempat tertentu yang mengalami dislokasi dan cedera jaringan sekitarnya,
cedera saraf dan arteri di sekitar sendi memiliki prognosis buruk.jadi dislokasi sendi memiiki
prognosis yang buruk.
8
Diagnosis pada trigger adalah dislokasi coxae posterior.
Berdasarkan arah dislokasi, dislokasi panggul dibagi menjadi tiga,yaitu dislokasi posterior,
dislokasi anterior, dan dislokasi pusat (central).
Gejala klinis
Dislokasi posterior
Dislokasi anterior
Dislokasi Sentral
Komplikasi dini
Kelumpuhan N.ischiadikus
Biasa terjadi pada dislokasi posterior karena internal rotasi yang hebat atau tekanan
langsung oleh fragmen fraktur acetabulum.
Kerusakan pembuluh darah (A.Glutea superior)
Biasanya terjadi pada dislokasi anterior
Kerusakan kaput femur
Komplikasi lanjut
Nekrosis avaskular
Miositis ossifikans
Rekurent dislokasi
Osteoarthritis
9
a. Dislokasi Posterior
1) Mekanisme Cedera
Caput femoris keluar dari acetabulum melalui suatu trauma yang dihantarkan pada diaphisis
femur dimana sendi panggul dalam posisi flexi atau semiflexi. Trauma biasanya terjadi
karena kecelakaan lalu lintas dimana lutut penumpang dalam keadaan flexi dan menabrak
dengan keras benda yang ada di depan lutut. Mekanisme khas untuk dislokasi posterior
adalah perlambatan dimana lutut penderita mengenai dashboard dengan menekuk lutut
dan panggul. Dislokasi posterior sendi panggul biasa disebabkan oleh trauma. Ini terjadi pada
axis longitudinal pada femur saat femur dalam keadaan flexi 90 derajat dan sedikit adduksi.
Berikut ini adalah klasifikasi dislokasi panggul posterior menurut Epstein dan Thompson:
Tipe I : Dislokasi sederhana, dengan atau tanpa fragmen di dinding posterior acetabulum.
Tipe II : Dislokasi dengan fragmen besar di dinding posterior acetabulum.
TipeIII : Dislokasi dengan kominusi dinding posterior acetabulum.
Tipe IV : Dislokasi dengan fraktur dasar (lantai) acetabulum.
Tipe V : Dislokasi dengan fraktur caput femoris.
10