Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

Natrium hidroksida atau caustic soda mempuyai rumus kimia NaOH.


Senyawa ini merupakan senyawa yang larut dalam air dan memiliki kristal
bewarna putih. Umumnya NaOH tersedia dalam bentuk padat dan dalam bentuk
larutan dengan konsentrasi 50%.

Natrium hidroksida umumnya digunakan dalam industry kimia seperti


bahan baku dalam industri sabun dan detergen, bahan pemutih dalam industri pulp
dan kertas, dan textil. Natrium hidroksida juga berfungsi untuk bahan pembersih
kerak dalam pipa.

Industri natrium hidroksida di Indonesia sudah banyak berkembang.


Produksi natrium hidroksida di Indonesia sudah dikonsentrasikan untuk pasar
eksport, terutama di Negara-negara ASEAN seperti Singapura dan Malaysia.
Potensi bahan baku berupa garam tersedia dalam jumlah cukup besar di Jawa
Timur seperti di Madura dan Gresik.

I.2. Sejarah Natrium Hidroksida


Proses elektrolisa larutan garam pertama kali dilakukan di Inggris pada
tahun 1851 oleh Charles Watt. Pada awalnya metode ini dinilai kurang ekonomis
untuk memproduksi NaOH karena tidak dapat mencegah masuknya klorin ke
dalam katoda, sehingga klorin masih bercampur dengan larutan garam. Pada tahun
1892 Hamilton Castener, ilmuwan berkebangsaan Amerika mampu
menyelesaikan permasalahan ini dengan penemuannya yaitu menggunakan sel
merkuri. Industri klor-alkali pertama kali didirikan di Eropa. Proses sel merkuri
masih digunakan sampai saat ini. Namun seiring dengan berkembangnya ilmu
pengetahuan, penggunaanya mulai dikurangi karena telah ditemukam metode
membrane cell yang lebih efisien dan ramah lingkungan.
TUGAS PRA DESAIN PABRIK KIMIA
JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

I.3. Definisi Natrium Hidroksida

Natrium hidroksida adalah senyawa kimia dengan rumus NaOH yang


bersifat basa dan memiliki bentuk padat berupa Kristal putih. Natrium hidroksida
dihasilkan dalam bentuk larutan yang kemudian dipekatkan untuk mendapat
larutan NaOH dengan konsentrasi 50%, 73%, dan Kristal NaOH.

I.4. Bahan Baku

Bahan baku dalam pembuatan natrium hidroksida adalah garam. Garam


(NaCl) dapat diperoleh dari Pulau Madura atau Gresik.

Sifat sifat garam adalah:

1. Sifat fisik
Berat molekul : 58,5
Titik lebur : 8010C
Berwarna putih
Tidak berbau
Kelarutan dalam air : 35,9 g/100 ml (250C)
Tidak mudah terbakar
Spesific gravity: 2,16
(Perry, tabel 2-1)
2. Sifat kimia
Komposisi garam lokal secara umum yang dipakai dalam pembuatan
natrium hidroksida adalah:
NaCl : 97%
CaCl2 : 0,72%
CaSO4 : 0,41%
MgCl2 : 0,08%
MgSO4 : 0,4%
H2O : 0,63%
Lain-lain : 0,65%
(PT. Garam)

Pendahuluan 2
TUGAS PRA DESAIN PABRIK KIMIA
JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

Dapat bereaksi dengan asam maupun basa


Tidak beracun
Mudah dipisahkan dari larutan garam-air
(www.wikipedia.com)
I.5. Hasil Produk

Produk utama yang dihasilkan adalah Larutan Natrium hidroksida dengan


konsentrasi 50% dengan hasil samping berupa gas klorin (Cl2) dan hidrogen (H2).

I.5.1 Natrium hidroksida

Kegunaan Natrium hidroksida antara lain:

1. Bahan baku dalam industri sabun dan detergent


2. Sebagai bahan pemutih dalam industry textil, pulp, dan kertas.
3. Sebagai katalis dalam proses transesterifikasi methanol dan trigliserida
dalam pembuatan biodiesel.
4. Sebagai cleaning agent yang berfungsi untuk melarutkan pelumas, minyak,
dan bahan-bahan berbasis protein dan lemak dalam industri maupun
rumah tangga.

Sifat fisika dan kimia dari natrium hidroksida adalah:

1. Sifat fisik
Rumus kimia : NaOH
Berat molekul : 39,99
Bentuk : Kristal
Warna : Putih
Densitas : 1,04 g/cm3
Titik leleh : 3230C
2. Sifat kimia
Komposisi yang dihasilkan:
NaOH : 50%

Pendahuluan 3
TUGAS PRA DESAIN PABRIK KIMIA
JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

H2O : 50%
Higroskopis
Kelarutan dalam air : 111g/100ml air (200C)
(Perry, tabel 2-1)

I.5.2 Klorin

Kegunaan klorin antara lain:

1. Sebagai disinfektan dalam pemurnian air.


2. Sebagai bahan baku dalam industri pemutih
3. Sebagai bahan baku dalam industry kloroform.

Sifat fisika dari klorin adalah:

Rumus kimia : Cl2


Berat molekul : 71,8
Bentuk : Gas
Warna : Kekuningan
Titik didih : -34.04 °C
(Perry, tabel 2-1)

I.5.3 Hidrogen

Kegunaan hidrogen antara lain:

1. Sebagai bahan bakar


2. Sebagai bahan pengisi balon

Sifat fisika dari hidrogen adalah:

Rumus kimia : H2
Berat molekul : 2,01
Bentuk : Gas
Warna : tidak berwarna
Titik didih : -252.87 °C
I.6. (Perry, tabel 2-1)

Pendahuluan 4
TUGAS PRA DESAIN PABRIK KIMIA
JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

I.7. Pembuatan Natrium Hidroksida

Natrium hidroksida diperoleh dari proses elektrolisa air dan garam (NaCl).
Dalam elektrolisa terbentuk ion Na+ dan OH- yang akan saling berikatan
membentuk NaOH.

Reaksi yang terjadi dalam pross elektrolisa adalah:

Anoda : 2Cl- - 2e- → Cl2

Katoda : 2H2O + 2e- → H2 + 2OH-

Reaksi overall adalah:

2Na+ + 2Cl- + 2 H2O → 2NaOH + Cl2 + H2

I.8. Aspek Ekonomi


Sampai saat ini Caustic Soda (NaOH) yang diproduksi di dalam negeri
masih menggunakan garam impor yang harganya lebih tinggi dibandingkan garam
lokal.

Di Indonesia, industry Caustic Soda sudah berkembang sangat pesat. Hal ini
ditunjukkan dengan semakin menurunnya perbandingan atara eksport dengan import
karena kebutuhan dalam negeri sudah banyak terpenuhi oleh industri dalam negeri. Nilai
eksport dari Caustic Soda juga mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Dengan
volume eksport yang lebih besar daripada import dan terus meningkat, maka dapat
diketahui bahwa saat ini konsentrasi dari produsen kaustik soda di Indonesia adalah pasar
eksport. Data pemakaian kaustik soda di Indonesia adalah sebagai berikut:

Produksi Konsumsi Eksport Import


Tahun (ton) (ton) (ton) (ton)

2003 6982225 6987051 8257 3431

2004 7077488 7083067 8781 3202

2005 7233392 7234519 5163 4036

Pendahuluan 5
TUGAS PRA DESAIN PABRIK KIMIA
JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

2006 7262430 7267842 10503 5091

2007 7344882 7356892 19600 7590

(Badan Pusat Statistik)

Dari data di atas dapat diperoleh proyeksi untuk tahun berikutnya adalah:

Produksi Konsumsi Eksport Import


Tahun (ton) (ton) (ton) (ton)

2008 7435907.6 7449337.7 22040.8 8610.7

2009 7526933.2 7541783.4 24481.6 9631.4

2010 7634229.1 26922.4 10652.1

2011 7726674.8 29363.2 11672.8

2012 7819120.5 31804 12693.5

2013 7911566.2 34244.8 13714.2

Dari data di atas, apabila diasumsikan pabrik didirikan pada tahun 2011 dan pada
tahun 2013 beroperasi penuh, dapat diperoleh selisih antara konsumsi 2013 dan produk
2009 sebesar 384633 ton. Namun karena saat ini pabrik baru yang berdiri memiliki
kapasitas produksi tidak lebih dari 300000 ton/ tahun, maka kami memilih kapasitas
produksi sebesar 300000 ton/tahun dengan jumlah hari kerja 330 hari/tahun.

I.8. Lokasi Pabrik

Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan lokasi pabrik


antara lain:

 Bahan baku
Bahan baku merupakan hal yang paling berpengaruh dalam penentuan
lokasi pabrik. Semakin dekat jarak antara bahan baku dan pabrik maka
akan memudahkan menyiapkan bahan baku, selain itu juga menghemat
biaya transportasi.

Pendahuluan 6
TUGAS PRA DESAIN PABRIK KIMIA
JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

 Pasar
Lokasi pemasaran yang akan dijangkau akan berpengaruh pada biaya
distribusi produk.

 Transportasi
Transportasi yang baik akan memudahkan dalam pengambilan bahan baku
dan penyaluran dari produk-produk yang dihasilkan.

 Air
Proses produksi memerlukan air dalam jumlah yang cukup besar, oleh
karena itu harus dipilih lokasi pabrik yang dengan mudah mendapatkan
suplai air dalam jumlah yang besar.

Dengan pertimbangan di atas, maka dipilih Gresik sebagai lokasi terbaik


untuk pabrik Caustic Soda dari garam lokal dengan proses membrane cell.

Pendahuluan 7

Anda mungkin juga menyukai