terdapat di dalam Alquran dan kitab kita hadis yang sahih, kita segara dapat menegetahui
tujuan hukum Islam. Secara umum sering dirumuskan bahwa tujuan hukum Islam adalah
kebahagiaan hidup manusia di dunia ini dan di akhirat kelak, dengan jalan mengambil
(segala) yang bermanfaat dan mencegah atau menolak yang mudrat, yaitu yang tidak berguna
Dengan kata lain tujuan hukum Islam adlah kemaslahatan hidup manusia, baik rohani
maupun jasmani, individual dan sosial. Kemaslahatan itu tidak hanya untuk kehidupan di
dunia ini saja tetapi untuk kehidupan kekal di akhirat kelak. Abu Ishaq al Shatibi (m.d.
1. Agama
2. Jiwa
3. Akal
4. Keturunan
5. Harta
Kelima tujuan hukum Islam itu di dalam kepustakaan disebut al-maqasid al-khamsah atau al-
maqasid al-shari’ah.
Tujuan hukum Islam tersebut di atas dapat dilihat dari dua segi, yakni:
Kalau dilihat dari Pembuat Hukum Islam itu adalah: pertama, untuk memenuhi
keperluan hidup manusia yang bersifat primer (daruriyyat), sekunder (hajjiyat), dan tertier
(tahsiniyyat). Kebutuhan primer (daruriyyat), adalah kebutuhan utama yang harus dilindungi
dan dipelihara sebaik-baiknya oleh hukum Islam agar kemaslahatan hidup manusia benar-
benar terwujud. Kepentingan manusia yang bersifat primer di atas adalah lima hal yang telah
Merupakan tujuan pertama hukum Islam. Sebabnya adalah karena agama merupakan
pedoman hidup manusia, dan di alam agama Islam selain komponen-komponen akidah yang
merupakan pegangan hidup setiap Muslim serta akhlak yang merupakan pegangan sikap
hidup seorang Muslim, terdapat juga syariah(t) yang merupaka jalan hidup seorang Muslim
baik dalam berhubungan dengan Tuhannya mapin dalam berhubungan dengan manusia lain
dan benda dalam masyarakat. Ketiga komponen itu, dalam agama Islam, berjalin berkelindan.
Karena itulah maka hukum Islam wajib melindungi agama yang dianut oleh seseorang dan
2. Pemeliharaan Jiwa
Merupakan tujuan kedua hukum Islam. Karena itu hukum Islam wajib memelihara
hak manusia untuk hidup dan mempertahankan hidupnya. Untuk itu hukum Islam melarang
pembunuhan (QS 17:33) sebagai upaya menghilangkan jiwa manusia dan melindungi
berbagai sarana yang dipergunakan oleh manusia untuk dan mempertahankan kemaslahatan
hidupnya.
3. Pemeliharaan Akal
Sesuatu yang sangat dipentingkan oleh hukum Islam, karena dengan mempergunakan
akalnya, manusia dapat berpikir tentang Allah, alam semesta, dan dirinya sendiri. Dengan
Tanpa akal, manusia tidak mungkin pula menjadi pelaku dan pelaksana hukum Islam. Oleh
karena itu, pemeliharaan akal menjadi salah satu tujuan hukum Islam. Penggunaan akal itu
harus diarahkan pada hal-hal atau sesuatu yang bermanfaat bagi kepentingan hidup manusia,
minuman yang memabukkan yang disebut dengan istilah khamar dalam Alquran (5:90) dan
4. Pemeliharaan Keturunan
Bertujuan agar kemurnian darah dapat dijaga dan kelanjutan umat manusia dapat
diteruskan. Hal ini tercermin dalam hubungan darah yang menjadi syarat untuk saling
mewarisi (QS 4:11), larangan-larangan yang disebut secara rinci dalam Alquran (4:23), dan
larangan berzina (QS 17:32). Hukum kekeluargaan dan kewarisan Islam adalah hukum-
hukum yang secara khusus diciptakan Allah untuk memelihara kemurnian darah dan
kemaslahatan keturunan. Dalam hubungan ini perlu dicatat bahwa dalam Alquran, ayat-ayat
hukum mengenai kedua bagian hukum Islam ini diatur lebih rinci dan pasti dibandingkan
dengan ayat-ayat hukum lainnya. Maksudnya adalah agar pemeliharaan dan kelanjutan
5. Pemeliharaan Harta
Menurut ajaran Islam, harta adalah pemberian Tuhan kepada manusia, agar manusia
dapat mempertahankan hidup dan melangsungkan kehidupannya. Oleh karena itu, hukum
Islam melindungi hak manusia untuk memperoleh harta dengan cara-cara yang halal dan sah
serta dilindungi kepentingan harta seseorang, masyarakan dan negara, misalnya dari penipuan
(QS 4:39), penggelapan (QS 4:58), perampasan (QS 5:33), pencurian (QS 5:38), dan
kejahatan lainya terhadap harta orang lain. Peralihan harta seseorang setelah ia meninggal
dunia pun diatur secara rinci oleh hukum Islam agar peralihan itu dapat berlangsung dengan
baik dan adil berdasarkan fungsi dan tanggung jawab seseorang dalam kehidupan rumah
kebutuhan primer, seperti misalnya kemerdekaan, persamaan, dan sebagainya, yang bersifat
primer dan sekunder itu yang perlu diadakan dan dipelihara untuk kebaikan hidup manusia
Kedua, tujuan hukum Islam adalah untuk ditaati dan dilaksanakan oleh manusia
dalam kehidupannya sehari-hari. Ketiga, supaya dapat ditaati dan dilaksankan dengan baik
dan benar, manusia wajib meningkatkan kemampuan untuk memahami hukum Islam dengan
mempelajari usul al fiqh (baca; usuluh fiqih) yakni dasar pembentukan dan pemahaman
Tujuan hukum Islam adalah mencapai kehidupan yang berbahagia dan sejahtera.
Caranya adalah, seperti yang telah disinggungkan di muka, dengan mengambil yang
bermanfaat dan mencegah atau menolak yang mudarat bagi kehidupan. Dengan kata lain,
tujuan hakiki hukum Islam, jika dirumuskan secara umum, adalah tercapainya keridaan Allah
dalam kehidupan manusia di dunia ini dan di akhirat kelak (Juhaya S. Praja, 1988:196).