Tugas Phi (HTN)
Tugas Phi (HTN)
,
1. Dasril Radjab, S.H., M.H., Hukum Tata Negara Indonesia Rineka Cipta, Jakarta, 2005, hlm 1-2
J.A. Logemann, berpendapat bahwa hukum tata negara adalah hukum
yang mengatur organisasi negara. Negara merupakan organisasi yang
terdiri atas fungsi-fungsi dalam hubungannya satu dengan yang lainnya
serta keseluruhannya maka dalam arti yuridis, negara merupakan
organisasi jabatan-jabatan. Oleh karena itu, Logemann mengatakan bahwa
yang dipelajari dalam hukum tata negara adalah sebagai berikut:
1) Jabatan-jabatan yang ada dalam suatu negara atau dalam susunan
ketatanegaraan tertentu;
2) Orang yang mengadakan jabtan-jabatan itu;
3) Cara melengkapi dengan pejabat
4) Tugas para pejabat itu
5) Wewenang hukumnya;
6) Bagaimana hubungan kekuasaan antarpejabat tersebut;
7) Batas-batas apakah organisasi negara dan bagian-bagiannya
menjalankan tugas kewajiban. (Sumbodo Tikok, 1988:3-4)
J.R. Stellinga, berpendapat bahwa hukum tata negara adalah hukum yang
mengatur wewenang dan kewajiban dari alat-alat perlengkapan negara
serta mengatur hak dan kewajiban warga negara (Sumbodo Tikok,
1988:7)
3. J.B. Daliya, S.H., Pengantar Hukum Indonesia, PT Prenhallindo, Jakarta, 2001, hlm 50-51
Ilmu negara memberikan dasar-dasar teoretis untuk hukum tata negara positf
dan hukum tata negara merupakan penerapan nyata dari bahan-bahan teoretis yang
dihasilkan oleh ilmu negara.
b. Kelompok Kedua
Kelompok kedua tidak membedakan hukum tata negara dengan hukum
administrasi negara secar tidak prinsipiil (tidak tajam).
Van der Pot
Menurut Van der Pot, perbedaan antara hukum tata negara dengan
hukum administrasi negara tidak membawa akibat hukum. Oleh karena itu,
tidak prinsipiil dan kalu diadakan perbedaan hanya untuk kepentingan ilmu
pengetahuan hukum.
Vegting
Menurut Vegting, hukum tata negara dan hukum administrasi negara
penyelidikannya sama. Oleh karena itu, tidak prinsipiil perbedaannya.
Perbedaan itu hanya dari pendekatannya. Cara pendekatannya hukum tata
negara hanya untuk mengetahui organisasi negara dan badan lainnya,
sedangkan hukum administrasi negara menghendaki bagaimana caranya
negara dan organ-orang melakukan tugasnya.
4. Dasril Radjab, S.H., M.H., Hukum Tata Negara Indonesia, Rineka Cipta, Jakarta, 2005, hlm 7-16