Anda di halaman 1dari 8

PROPOSAL KEWIRAUSAHAAN

USAHA KERIPIK SINGKONG RASA

DISUSUN OLEH:
NANDA JULIAN
21090115120026
KELAS B

JURUSAN TEKNIK S1 PERKAPALAN FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS DIPONEGORO
TAHUN 2017/2018
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Zaman sekarang ini kebutuhan akan makanan yang bervariasi dan juga bernilai gizi tinggi telah
mengalami peningkatan. Potensi salah satu komoditas pangan yang patut dipertimbangkan untuk
memenuhi kebutuhan ini adalah umbi-umbian seperti singkong. Selama ini, di daerah - daerah
pedesaan, para petani hanya menjual singkong secara langsung tanpa mengalami proses pengolahan
terlebih dahulu. Sehingga harga jualnya sangat rendah dan tidak bisa memberikan pendapatan lebih
bagi para petani. Dengan mengetahui pemanfaatan dan produk-produk apa saja yang dapat dihasilkan
dari singkong tentu akan mendorong dan memotivasi petani untuk memanfaatkan hasil pertaniannya
agar memperoleh penghasilan yang lebih tinggi. Singkong dapat diolah menjadi berbagai jenis
makanan yang enak dan juga bernilai gizi tinggi. Banyaknya produk olahan dari singkong menjadi
alasan utama mengapa singkong perlu dikembangkan dalam pengolahannya. Dipilihnya singkong juga
sangat tepat mengingat manfaat dan kegunaan singkong cukup luas, terutama untuk industri
makanan. Banyaknya manfaat dan kegunaan dari singkong memungkinkan singkong lebih
ditumbuhkembangkan di daerah - daerah sentra produksi singkong. Berbagai jenis produk olahan
langsung terdiri dari produk olahan kering (misalnya keripik singkong dan kerupuk singkong,dan
renggenek ) dan produk olahan semi basah (contohnya tape, getuk dan makanan tradisional lainnya).
Untuk produk awetan olahan singkong dapat dijadikan produk tapioka dan turunannya, gaplek dengan
produk turunannya (antara lain tiwul, nasi rasi (beras singkong), serta tepung singkong sebagai bahan
baku untuk tiwul instan dan juga berbagai aneka kue.

Di daerah Kendal terdapat makanan khas yang masih sedikit diketahui masyarakat diluar
Kendal,keripik singkong contohnya.Di Kabupaten Kendal keripik menjadi makanan Khas ,dengan harga
yang murah dan rasa yang enakl ,renggenek sangat diminati masyarakat kendal,dan untuk
mengembangkan usaha keripik ,perlu menambah variasi produk seperti keripik rasa,dengan adanya
variasi baru ini diharapkan dapat meningkatkan pendapatan daerah dan masyarakat pembuat makan
khas ini sendiri.

1.2 Visi

Menjadikan usaha ini sebagai awal membangun usaha yang lebih besar kedepannya serta
menjadi salah satu usaha kuliner yang sukses,

1.3 Misi

1. Terus berinovasi dalam mengembangkan usaha kuliner


2. Membangun ide-ide kreatif untuk membuat berbagai macam kuliner
3. Menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat
BAB II

ANALISIS USAHA

2.1 Aspek Pemasaran

1. Product (Produk)

Nama Usaha ini adalah “SINGRAS” yang merupakan singkatan dari Singkong Rasa.Keripik
singkong dengan rasa ,dapat menjadi variasi baru yang menjanjikan.

2. Price (Harga)

Singras ini dijual dengan harga Rp.5000 / seperempat kg.Harga ini9 disesuaikan dengan modal
dan harga yang ada dipasaran.

3. Place (Tempat/Lokasi)

Lokasi yang direncanakan untuk memasarkan usaha SINGRAS ini di daerah Kendal dan
sekitarnya

4. Promotion (Promosi)

Promosi yang akan dilakukan yaitu dengan menjajakan langsung kepada para konsumen yang
berada di kampus dan ditempat lainnya. Menitipkan singras ke warung-warung yang ada di
sekitar daerah rumah. Kemudian dirpomosikan dari mulut ke mulut dan juga melalui sosmed.

2.2 Aspek Produksi

Pembuatan keripik singkong sangat sederhana dan tidak dibutuhkan keahlian khusus, tetapi
perlu diperhatikan dalam memilih singkong dan teknik pembuatannya. Apabila menggunakan
bahan singkong yang berkualitas baik dan juga teknik pembuatan yang baik, maka akan
menghasilkan keripik singkong yang enak dan renyah. Singkong yang baik untuk keripik
adalah singkong yang masih muda yang berumur sekitar 3 bulan,tidak memiliki banyak serat,
dan diolah ketika singkong masih dalam keadaan segar.
Bahan-bahan yang diperlukan dalam pembuatan keripik singkong adalah singkong, garam,
bawang putih, air kapur sirih, air dan minyak goring dan perasa makanan. Tahap-tahap
pembuatan keripik singkong adalah sebagai berikut :
1. Langkah awal pembuatan keripik singkong diawali dari memanen singkong yang sudah
berumur sekitar 3 bulan. Dipilih singkong yang tidak terlalu tua, karena biasanya singkong
yang tua cenderung lebih keras dibandingkan singkong yang muda.
2. Singkong yang sudah dipanen lalu dibersihkan dari kulit arinya,pembersihan ini dilakukan
hingga tidak ada lagi kulit ari yang tersisa kemudian dicuci hingga bersih. Jika sudah di cuci
dengan bersih, singkong tersebut di iris - iris. Pengirisan bisa dilakukan dengan dua cara yaitu
vertikal dan horizontal, menurut selera dan nilai jualnya. Irisan harus tipis dan rata agar tidak
keras.
3. Bawang putih dan garam dihaluskan,kemudian dimasukkan ke dalam air,dan ditambahkan
sedikit air kapur sirih.
4. Kemudian irisan singkong dimasukkan ke dalam air yang sudah dibumbui lalu direndam (
sekitar setengah jam atau semalaman agar bumbunya meresap). Setelah itu ditiriskan, singkong
yang telah direndam tersebut dikeringkan hingga benar - benar kering tanpa terkena sinar
matahari secara langsung.
5. Setelah singkong selesai dibersihkan dan diiris, kemudian masuk ke tahap penggorengan. Di
saat menggoreng singkong, harus selalu dilakukan pengecekan agar tidak lengket satu sama
yang lain. Dan dipastikan minyak untuk menggoreng singkong dalam keadaan cukup panas.
6. Setelah keripik matang (bagian tepi irisan singkong bewarna kecoklatan), keripik singkong
ditiriskan, selanjutnya keripik siap masuk ketahap berikutnya yaitu proses penimbangan dan
pengemasan. Dalam proses ini tidak boleh sembarangan mengemasnya, harus dilakukan
dengan teliti agar kemasan tertutup dengan benar. ( Adijaya, 2012)

2.3 Analisis SWOT

1. Strength ( Kekuatan )

 Kualitas produk yang terjamin


 Proses pembuatan yang mudah
 Harganya terjangkau
 Terbuat dari bahan baku yang sehat
 Asli 100 % olahan sendiri

2. Weaknes ( Kelemahan )

 Pemilihan bahan baku sulit


 Pemasaran masih belum luas, masih dalam lingkup kecil

3. Opportunity ( Peluang )

 Budaya masyarakat yang konsumtif


 Cocok untuk semua kalangan mulai dari anak-anak sampai orang tua
 Masyarakat yang senang dengan makanan ringan, enak ,bervariasi rasa
4. Threat ( Ancaman )

 Banyaknya pesaing yang sudah memproduksi keripik


 Perubahan selera masyarakat atau sifat manusia yang cepat bosan
 Munculnya pesaing-pesaing baru
BAB III

ASPEK KEUANGAN

3.1 Modal yang Dibutuhkan

Diasumsikan dalam satu kali proses produksi rata - rata dihasilkan 1000 bungkus keripik
dengan harga produk Rp 5.000,00 per bungkus. Pembayaran upah tenaga kerja dilakukan setiap
pekerjaan selesai dilakukan. Perhitungan biaya produksi dan keuntungannya adalah sebagai
berikut :
1. Biaya Variabel
Jumlah @(Rp) Total(Rp)
TLKL 4 35.000 140.000
Bawang putih 10 kg 15.000 150.000
Garam 10 kg 1.000 10.000
Minyak goreng 100 kg 7.000 700.000
Plastik 10 pack 5.000 50.000
Perasa 1 kg 20.000 80.000
Total 1.130.000

2. Biaya Tetap
Nama Alat Jumlah @ (Rp) Umur Total (Rp)
Ekonomis setelah
Penyusutan
per tahun
Kompor gas 2 buah 200.000 5 400.000
Penggorengan 2 buah 50.000 5 10.0000
Sarung tangan 2 buah 5.000 1 100.00
Pisau 10 buah 10.000 4 100.000
TKDK 4 35.000 - 140.000
Total 750.000
3. Total Biaya
Total biaya = Biaya variabel + Biaya tetap
= Rp 1.130.000,00 + Rp 750.000,00
= Rp 1.880.000,00
4. Penerimaan Kotor
Penerimaan Kotor = Jumlah produksi x Harga produksi
= 1000 x Rp 5.000,00
= Rp 5.000.000,00
5. Pendapatan Bersih
Pendapatan Bersih = Penerimaan kotor – Total biaya
= Rp 5 000.000,00 – Rp 1.880.000,00
= Rp 3.120. 000,00
6. Pendapatan Keluarga
Pendapatan Keluarga = Pendapatan bersih + Biaya tetap
= Rp 3.120.000,00 + Rp 750.000,00
= Rp 3.870.000,00

Keuntungan dari hasil produksi tersebut dapat digunakan untuk pengembangan usaha
tani selanjutnya karena dari keuntungan yang diperoleh, setelah dapat mencukupi kebutuhan
hidup masih ada uang yang tersisa yang dapat digunakan untuk pengembangan usaha tani
selanjutnya. Dengan asumsi bahan baku singkong yang digunakan dalam proses produksi
sebesar 500 kg diperoleh keuntungan sekitar Rp 3.120.000,00. Sehingga jika 1 hektar tanah
dapat menghasilkan 10 ton singkong, maka keuntungannya adalah Rp 62.400.000,00. Dengan
usaha keripik ini, tentu akan diperoleh keuntungan yang lebih besar yang dapat meningkatkan
penghasilan petani dibandingkan jika hanya menjual singkong secara langsung.
BAB IV

KESIMPULAN

Singkong yang baik untuk digunakan sebagai bahan makanan adalah singkong manis, karena
memiliki kadar asam sianida yang relatif rendah sehingga tidak beracun jika dikonsumsi. Selain
itu juga harus diperhatikan dalam cara pengolahannya serta memilih singkong yang masih
segar untuk dijadikan bahan makanan.
Singkong dapat diolah menjadi berbagai macam makanan, salah satunya adalah keripik
singkong. Dalam proses pembuatan keripik, ada beberapa tahap yang harus dilakukan yaitu
pemilihan, pencucian, pemotongan, penggorengan, dan pengemasan.
Dalam membuat suatu usaha, tujuan yang paling utama adalah memperoleh
keuntungan. Dengan mengolah singkong menjadi keripik, akan diperoleh keuntungan yang
lebih besar daripada menjual singkong secara langsung tanpa proses pengolahan. Dalam
pembuatan usaha ini, diperlukan modal yang lebih besar, namun keuntungan yang diperoleh
juga lebih besar, dan dari keuntungan tersebut, selain dapat digunakan untuk memenuhi
kebutuhan hidup, juga dapat digunakan untuk modal usaha selanjutnya. Sehingga dengan usaha
keripik singkong ini penghasilan petani akan meningkat.

Anda mungkin juga menyukai