Anda di halaman 1dari 2

AGRI U NGGAS

Enzim, Biokatalis
yang Makin Populer
Tren penelitian dunia mengarah pada penggunaan multi enzim
dalam pakan unggas

T
ren penggunaan enzim pada pakan kuncinya. Karena itu kita harus memper- TROBOS belum lama ini di Jakarta.
unggas di dunia terus meningkat, hatikan substrat ini,” katanya. Tambah Lee, dari sekian banyak enzim
termasuk Indonesia. Biokatalis Terang Johney Lee – General Mana- pakan yang ada, ada 2 jenis enzim yang
yang mempercepat reaksi-reaksi kimia ger Animal Science Marketing Division banyak digunakan pabrik pakan. Yaitu
ini, kini dijadikan pilihan pertama dalam CTC Bio – perusahaan produsen enzim enzim phytase dan enzim yang mende-
mengoptimalkan performa produksi pakan asal Korea –, substrat merupakan gradasi NSP (Non-Starch Polysaccharide).
unggas sekaligus meminimalkan dampak molekul saat awal proses enzimatik yang Enzim yang mendegradasi NSP ada
lingkungan. kemudian dikonversi menjadi molekul beberapa macam, kata Lee, antara lain
Belum lama ini di Bogor, pakar enzim lain sebagai produknya. Sebagai contoh, xylanase, β-glucanase, dan β-mannanase.
pakan unggas dari University of Maryland, produk dari enzim lactase adalah galak-
Amerika Serikat, Prof Rosaline Angel ber- tosa dan glukosa, yang merupakan hasil Kestabilan Panas Enzim Phytase
bagi hasil penelitian dan perkembangan konversi dari substrat laktosa. ”Contoh Angel menginformasikan, dibanding
enzim pakan pada nutrisi unggas. Angel lainnya, enzim phytase substrat spesifik- 5 tahun lalu, penggunaan enzim phytase
mengatakan bahwa enzim adalah protein. nya adalah phytate . Glucanase adalah pada pakan broiler (ayam pedaging)
Dalam aktivitasnya, dapat dipengaruhi glucan, xylanase adalah xylan dan manna- di Amerika Serikat sekarang mencapai
oleh beberapa molekul. Inhibitor yaitu nase adalah mannan,” tuturnya kepada sekitar 95 %. Tingginya penggunaan ini,
molekul yang menurunkan aktivitas enzim menurutnya, karena pabrik
dan aktivator yaitu molekul yang mening- pakan memahami bagaimana
katkan aktivitas enzim. cara kerja dan manfaatnya,
Enzim juga spesifik terhadap suhu yaitu dapat menurunkan biaya
dan pH, kata Angel. Menurutnya, rentang pakan karena menurunkan
pH lebih penting diperhatikan ketimbang level penggunaan P (fosfor)
pH optimum dari suatu enzim. Tak inorganik. Sekaligus menurun-
kalah pentingnya, Angel juga menyebut kan ekskresi P pada feses.
tiap enzim memiliki substrat spesifik. Di Indonesia, kata Suaedi
trobos/arIEF

trobos/arIEF

”Substrat ini sangat penting dalam reaksi Sunanto yang Animal Nutri-
enzimatik. Ibarat gembok dan kunci, tion and Health Manager DSM
substrat adalah gembok dan enzim adalah Rosaline Angel Johney Lee Indonesia, penggunaan enzim

48 TROBOS Edisi 149 l Tahun XIII l Februari 2012


AGRI U NGGAS
phytase pada pakan layer (ayam petelur)
mencapai sekitar 95 %. Sedangkan pada
pakan broiler, faktor stabilitas terhadap
panas masih menjadi masalah sehingga
penggunaannya tak setinggi pada layer.
Dalam sebuah artikel di AllAboutFeed.
net dinyatakan, sejatinya enzim phytase
kurang stabil terhadap panas tinggi. Pa-
nas tinggi dapat menurunkan efikasinya.
Ini juga dibuktikan oleh penelitian Danish
Technical Institute – Kolding, Denmark.
Institut ini menguji enzim phytase alami
selama 60 detik dengan derajat panas
yang berbeda.
Pada pemanasan 75 oC, aktivitasnya
turun menjadi 255 FYT unit/kg dari yang
sebelumnya 364 FYT unit/kg dengan
pemanasan proses pembuatan pakan tipe
mash (< 75 oC). Lalu menurun menjadi
120 FYT unit/kg pada pemanasan 85
o
C. Kemudian 60 FYT unit/kg pada 90
istimewa

o
C dan 0 FYT unit/kg pada 95 oC. Dari
Tidak semua enzim phytase komersial stabil terhadap suhu pelleting
pengujian ini dinyatakan bahwa dibutuh-
kan semacam teknologi pembungkusan yang bersaing dengan kebutuhan bahan enzim. Meski belum banyak hasil peneli-
(coating) agar enzim phytase lebih stabil bakar dan pangan, penggunaan bahan tian pada penggunaan kombinasi enzim,
terhadap panas. baku alternatif menjadi keniscayaan. tapi beberapa penelitian menunjukkan ha-
Institut tadi juga menguji persen- Tuturnya, Indonesia merupakan pengha- sil yang positif. Angel lalu mengulas hasil
tase recovery dari 5 jenis enzim phytase sil minyak kelapa sawit besar di dunia. penelitian Wu et al. (2004) yang menguji
komersial terhadap panas proses pellet- Artinya Indonesia memiliki jumlah Palm pengaruh enzim phytase dan xylanase
ing pakan, yaitu 95 oC selama 120 detik. Kernel Meal (PKM – tepung inti sawit) pada broiler.
Hasilnya tidak semua enzim itu memiliki dalam jumlah yang banyak. Pada pakan berbasis gandum yang
persentase recovery yang tinggi. Artinya Melihat kondisi itu, bagi Lee, peng- disuplementasi phytase saja, tidak ter-
tidak semua enzim itu resisten terhadap gunaan PKM sebagai bahan baku pakan dapat perbedaan pencernaan P dibanding­
panas proses pelleting pakan. Dari hasil ini unggas alternatif adalah potensial sebagai kontrol. ”Ada sesuatu dalam saluran
dinyatakan faktor kestabilan terhadap pa- upaya efisiensi. PKM mengandung banyak pencernaan yang membuat molekul
nas dapat dijadikan kriteria dalam memilih b-mannan. b-mannan juga tergolong phytic tak terakses,” kata Angel. Tapi
enzim phytase komersial. serat antinutrisi yang berdampak negatif pada pakan yang disuplementasi phytase
pada performa produksi unggas. Karena dan xylanase, pencernaan P-nya berbeda
b-mannanase dan PKM jumlah b-mannan nya banyak sehingga signifikan. ”Ini artinya xylanase dapat
Dari enzim yang mendegradasi NSP, membuat penggunaan PKM jadi terbatas. membuat phytase bekerja. Ada efek siner-
kata Lee, b-mannanase cukup banyak ”Enzim b-mannanase dapat menghidrolisa gitas dari kedua enzim itu,” katanya.
digunakan pada pakan unggas. ”Suple- b-mannan yang banyak tersebut, sehingga Tertarik mendalami interaksi dan
mentasi b-mannanase terbukti mampu tidak terdapat lagi efek negatif pada ung- pengaruh dari kombinasi berbagai enzim
meningkatkan utilitas energi pada pakan gas dan bahkan meningkatkan ketersedia­ pakan, Angel mengatakan bahwa ia dan
unggas yang berbasis jagung-kedelai dan an energi,” ungkap doktor lulusan Seoul timnya akan melakukan penelitian dengan
berpotensi menurunkan biaya pakan. Ini National University, Korea ini. mengkombinasikan enzim phytase, xyla-
karena enzim ini dapat menghidrolisa nase, dan protease. ”Penelitian ini akan
b-mannan yang terkandung dalam tepung Multi Enzim memiliki 7 negatif kontrol. Masing-masing
kedelai,” tuturnya. Menurut Angel, hal yang menarik 1 negatif kontrol pada tiap enzim. Dan
Menurut Lee, terjadinya pemanasan di masa mendatang dari enzim pakan 4 negatif kontrol untuk kombinasi dari
global yang berdampak pada ketersediaan adalah menggabungkan beberapa enzim ketiga enzim itu,” terangnya.lTROBOS
bahan baku pakan, serta seperti jagung dalam pakan secara bersamaan atau multi arief

50 TROBOS Edisi 149 l Tahun XIII l Februari 2012

Anda mungkin juga menyukai