Oleh :
KELOMPOK 10
2016
LEMBAR PENGESAHAN
MEWARNAI GAMBAR
Di Ruang RIB
Anggota :
KELOMPOK 11
(……………………………………………….) (………………………………………….)
PROPOSAL TERAPI BERMAIN ANAK
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
rahmat dan kasih-Nyalah sehingga kami dapat menyusun dan menyelesaikan Peoposal Terapi
Bermain Anak Mewarnai Gambar ini tepat pada waktu yang telah ditentukan. Proposal terapi
bemain ini diajukan guna memenuhi tugas yang diberikan dosen mata kuliah Keperawatan
Anak.
Pada kesempatan ini juga kami berterima kasih atas bimbingan dan masukan dari
semua pihak yang telah memberi kami bantuan wawasan untuk dapat menyelesaikan
Proposal Terapi Bernain ini baik itu secara langsung maupun tidak langsung.
Kami menyadari isi ini Proposal Terapi Bernain masih jauh dari kata sempurna, baik
dari segi kalimat, isi maupun dalam penyusunan, oleh karen itu kritik dan saran yang
membangun dari pembimbing lahan danpembimbing institusi, sangat kami harapkan demi
kesempurnaan Proposal Terapi Bernain ini.
1. Bermain Aktif: Anak banyak menggunakan energy inisiatif dari anak sendiri.
Contoh: bermain sepak bola.
2. Bermain Pasif: Energi yang dikeluarkan sedikit, anak tidak perlu melakkan aktivitas
(hanya melihat)
Contoh: Memberikan support.
2.3 CIRI-CIRI BERMAIN
1. Selalu bermain dengan sesuatu atau benda
2. Selalu ada timbal balik interaksi
3. Selalu dinamis
4. Ada aturan tertentu
5. Menuntut ruangan tertentu
2. 5 menit Pembukaan :
o Membuka kegiatan dengan o Menjawab
mengucapkan salam. salam
o Memperkenalkan diri o Mendengarkan
o Menjelaskan tujuan dari terapi o Memperhatikan
bermain
o Kontrak waktu anak dan orang tua o Memperhatikan
3. 15 menit Kegiatan bermain :
o Menjelaskan tata cara pelaksanaan o Memperhatikan
terapi bermain origami o Antusias saat
o Memberikan kesempatan kepada menerima
anak untuk bertanya jika belum peralatan
jelas o Memulai untuk
o Membagikan kertas lipat mewarnai
o Fasilitator mendampingi anak dan gambar
memberikan motivasi kepada anak o Menjawab
o Menanyakan kepada anak apakah pertanyaan
telah selesai membuat origami o Mendengarkan
o Memberitahu anak bahwa waktu
yang diberikan telah selesai o Memperhatikan
o Memberikan pujian terhadap anak
yang mampu membuat origami
hingga selesai
3. 10 menit Kegiatan penutup:
o Memotivasi anak untuk o Menceritakan
menyebutkan bentuk apa yang
dibuat
o Mengumumkan nama anak yang
dapat mebuat origami dengan baik o Gembira
contoh: membagikan reward
kepada seluruh peserta
4. 5 menit Terminasi:
o Memberikan motivasi dan pujian o Memperhatikan
kepada seluruh anak yang telah
mengikuti program terapi bermain
o Mengucapkan terima kasih kepada o Mendengarkan
anak dan orang tua
o Mengucapkan salam penutup o Menjawab
salam
8. Analisa tugas
a. Anak dibimbing membuat origami yang telah ditentukan dan sesuai dengan
kemampuan anak masing-masing.
b. Anak dibimbing memilih bentuk sesuai dengan keinginannya.
c. Anak dilatih untuk membentuk origami sesuai dengan pola.
9. Aspek kognitif
a. Pengetahuan atau hafalan anak tentang bentuk misalkan bunga, burung .
b. Pemahaman anak tentang bentuk origami .contoh: mengerti bahwa itu bentuk bunga.
10. Aspek psikomotor
a. Motorik halus
Pengetahuan dan pemahaman anak tentang bentuk. contoh: mengerti bahwa itu
bentuk bunga.
b. Motorik kasar
Anak dibimbing untuk membentuk kertas menjadi bentuk bungan dan burung.
Hasilnya dapat diukur melalui
1. Pengamatan langsung dan penilaian tingkah laku anak selama proses bermain.
2. Anak mampu mengikuti proses bermain dari awal hingga akhir.
11. Aspek afektif
Anak dapat member respon rangsangan dari pembimbing.
12. Aspek sosial
Anak dapat berinteraksi dengan ibu,teman sebaya dan pembimbing.
13. Perkiraan hambatan :
a) Jadwal terapi bermain yang kurang sesuai (lebih lambat dari yang di jadwalkan)
b) Anak rewel atau ingin keluar dari terapi bermain
14. Antisipasi hambatan/masalah
1. Jadwal terapi bermain disesuaikan (tidak pada waktu terapi)
2. Melakukan kerjasama dengan orang tua untuk mendampingi anak selama program
terapi.
15. Pengorganisasian
1) Ketua kelompok :
Tugas : Pengkoordinir anggota kelompok dan mengawasi jalannya acara dari awal
hingga akhir
2) Moderator :
Tugas : Mengawal dan mengawasi jalannya terapi yang menjadi tanggung jawab
agar berjalan sesuai dengan topic
3) Observer :
Tugas : Membuat interpretasi terhadap apa yang diamati dan informasi yang direkam
dalam bentuk nilai tertentu sebagai refleksi dari penilaian skala observasi terapi
bermain.
4) Fasilitator :
Tugas : Memfasilitasi peralatan yang dibutuhkan agar tujuan dari terapi bermain
dapat tercapai.
16. Kriteria evaluasi
1. Evalusi Struktur
a. Anak hadir di ruangan minimal 3 orang.
b. Penyelenggaraan terapi bermain dilakukan di ruang RIB.
c. Pengorganisasian penyelenggaraan terapi dilakukan sebelumnya.
2. Evaluasi Proses
a. Anak antusias dalam kegiatan membuat origami
b. Anak mengikuti terapi bermain dari awal sampai akhir
c. Tidak terdapat anak yang rewel atau malas untuk membuat origami
3. Kriteria Hasil
a. Anak terlihat senang dan gembira
b. Kecemasan anak berkurang
c. Anak mampu menyebutkan bentuk yang dibuat.
BAB III
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
2.1 Saran
1. Orang tua
Sebaiknya orang tua lebih selektif dalam memilih permainan bagi anak agar anak
dapat tumbuh dengan optimal. Pemilihan permainan yang tepat dapat menjadi poin penting
dari stimulus yang akan didapat dari permainan tersebut. Faktor keamanan dari permainan
yang dipilih juga harus tetap diperhatikan.
2. Rumah Sakit
Sebagai tempat pelayanan kesehatan, sebaiknya rumah sakit dapat meminimalkan
trauma yang akan anak dapatkan dari hospitalisasi dengan menyediakan ruangan khusus
untuk ruangan untuk bermain.
3. Mahasiswa
Mahasiswa diharapkan dapat tetap membantu anak untuk mengurangi dampak
hospitalisasi dengan terapi bermain yang sesuai dengan tahap tumbuh kembang anak. Karena
dengan terapi bermain yang tepat, maka anak dapat terus melanjutkan tumbuh kembang anak
walaupun dirumah sakit.
DAFTAR PUSTAKA