BAB IV
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
pilihan proses yaitu proses foto USG dan proses foto X-Ray.
Pasien masuk pada ruang foto berdasarkan antrian yang ada.
Setelah proses foto baik USG dan X-Ray pasien akan
mendapatkan hasil foto tersebut pada hari berikutnya.
Secara garis besar tahapan pasien pada rawat jalan dapat
dilihat pada gambar 4.1
40
Gambar 4.1
Flow Pasien Rawat Jalan Poli Penyakit Dalam.
41
Gambar 4.2
Big Picture Mapping Pasien Poli Penyakit Dalam
42
4.6 Simulasi.
Dari flow pasien rawat jalan RSU Haji Surabaya
khususnya pada poli penyakit dalam akan dibuatkan model
simulasi dengan menggunakan software Arena 5.0. Pada
pembuatan model simulasi ini diperlukan data-data yang
berkaitan dengan waktu proses dari setiap tahapan yang ada pada
rawat jalan khusunya poli penyakit dalam RSU Haji Surabaya.
Data-data tersebut meliputi :
1. Data kedatangan pasien.
Data kedatangan untuk pasien lama
Data kedatangan untuk pasien baru.
2. Data waktu proses meliputi :
Waktu proses pendaftaran untuk pasien lama.
Waktu proses pendaftaran untuk pasien baru.
Waktu proses penulisan formulir pendaftaran untuk
pasien baru.
48
4.6.5. Validasi.
Std. Error
Strategi N Mean Std. Deviation Mean
Output 1.00 10 63.1000 4.77144 1.50886
2.00 10 61.8000 2.69979 .85375
Dari hasil diatas tampak bahwa pada bagian kedua terdapat hasil
uji test, dimana harga t hitung = 0.750 dengan = 0.05 dan df =
18 didapatkan dari tabel tabel student’s t = 2.101 Oleh karena
t hitung 0.750 < t tabel 2.101, maka dapat disimpulkan terima Ho yang
artinya tidak terdapat perbedaaan yang signifikan antara output
pasien penyakit dalam model simulasi dengan output pasien
penyakit dalam real system.
Berikut ini adalah output jumlah pasien keseluruhan per hari
dan output jumlah pasien keseluruhan model simulasi
Tabel 4.7
Uji Validasi Jumlah Pasien Keseluruhan
Replikasi Real Model
1 448 443
2 398 431
53
Std. Error
model N Mean Std. Deviation Mean
real 1.00 10 435.9000 35.28755 11.15890
2.00 10 435.1000 20.50718 6.48494
Dari hasil diatas tampak bahwa pada bagian kedua terdapat hasil
uji test, dimana harga t hitung = 0.062 dengan = 0.05 dan df =
18 didapatkan dari tabel tabel student’s t = 2.101 Oleh karena
t hitung 0.062 < t tabel 2.101, maka dapat disimpulkan terima Ho yang
artinya tidak terdapat perbedaaan yang signifikan antara output
jumlah pasien keseluruhan model simulasi dengan output real
system.
54
Z s
2
n / 2
e
Dimana: Z /2 = t ,/2
S = Standart deviasi
x x
2
i
s i
n 1
t n 1, / 2 s
halfwidth
n
Output
Replikasi
arena
n' 9.71
n' 10
4.7.1 Skenario I.
Gambar 4.5
Model skenario perbaikan I
58
Gambar 4.6
Model skenario perbaikan II
60
n 10
= 6.75
sehingga 95 % confidence levelnya adalah
x (1-2) – hw ≤ μ (1-2) ≤ x (1-2) + hw
14.50 – 6.75 ≤ μ (1-2) ≤ 14.50 + 6.75
7.75 ≤ μ (1-2) ≤ 21.25
Karena nilai μ (1-2) > 0 maka terima H 1 dan nyatakan
terdapat perbedaan yang signifikan antara skenario I dan model
awal. Berdasarkan hasil uji hipotesis di atas yaitu μ (1-2) > 0
maka dapat diketahui bahwa skenario I lebih baik daripada model
awal.
Dan di bawah ini juga dibandingkan output jumlah pasien
secara keseluruhan yang dapat dilihat pada tabel 4.11.
62
Tabel 4.11
Perbandingan Skenario I Dengan Model Awal
Output jumlah keseluruhan pasien
Replikasi Skenario I Model Awal Selisih
1 481 443 38
2 386 431 -45
3 442 442 0
4 423 387 36
5 425 440 -15
6 471 450 21
7 471 460 11
8 394 430 -36
9 450 449 1
10 431 419 12
Mean 2.3
Stdev 27.77
n 10
= 19.86
sehingga 95 % confidence levelnya adalah
x (1-2) – hw ≤ μ (1-2) ≤ x (1-2) + hw
2.30 – 19.86 ≤ μ (1-2) ≤ 2.30 + 19.86
63
n 10
= 7.09
n 10
= 25.86
Skenario Skenario
Replikasi Selisih
II I
6 81 89 -8
7 75 66 9
8 67 69 -2
9 75 74 1
10 91 85 6
Mean 4.10
Stdev 9.57
n 10
= 6.86
sehingga 95 % confidence levelnya adalah
x (1-2) – hw ≤ μ (1-2) ≤ x (1-2) + hw
4.10 – 6.86 ≤ μ (1-2) ≤ 4.10 + 6.86
-2.75 ≤ μ (1-2) ≤ 10.95
Karena nilai μ (1-2) > 0 maka terima H 1 dan nyatakan
terdapat perbedaan yang signifikan antara skenario II dan
skenario I. Berdasarkan hasil uji hipotesis di atas yaitu μ (1-2) > 0
maka dapat diketahui bahwa skenario II lebih baik daripada
skenario I.
Dan di bawah ini juga dibandingkan output jumlah pasien
secara keseluruhan yang dapat dilihat pada tabel 4.15
Tabel 4.15
Perbandingan Skenario II Dengan Model Awal
Output jumlah pasien keseluruhan
Skenario Skenario
Replikasi Selisih
II I
1 502 481 21
2 388 386 2
67
Skenario Skenario
Replikasi Selisih
II I
3 480 442 38
4 461 423 38
5 469 425 44
6 474 471 3
7 477 471 6
8 442 394 48
9 427 450 -23
10 475 431 44
Mean 22.10
Stdev 24.03
n 10
= 17.188
sehingga 95 % confidence levelnya adalah
x (1-2) – hw ≤ μ (1-2) ≤ x (1-2) + hw
22.10 – 17.188 ≤ μ (1-2) ≤ 22.10 + 17.188
4.91 ≤ μ (1-2) ≤ 39.29
Karena nilai μ (1-2) > 0 maka terima H 1 dan nyatakan
terdapat perbedaan yang signifikan antara skenario II dan
skenario I. Berdasarkan hasil uji hipotesis di atas yaitu μ (1-2) > 0
maka dapat diketahui bahwa skenario II lebih baik daripada
skenario I.
Paired Differences
95% Confidence
Interval of the
Std. Error Difference
Mean Std. Deviation Mean Lower Upper t df Sig. (2-tailed)
Pair 1 real - skenarioI 160.82000 14.48897 4.58182 150.45521 171.18479 35.100 9 .000
Hasil uji :
t 2 , n1 n2 2 t t 2 , n1 n2 2
150,455 t 171 .1848
TOLAK H 0
Hal ini berarti terdapat perbedaan yang signifikan antara real
system dan penggunaan skenario 1 untuk karakteristik waktu
tunggu pasien pada proses pendaftaran pasien baru.
69
Hipotesa :
real perbaikan1 0
real perbaikan1 0
Paired Samples Test
Paired Differences
95% Confidence
Interval of the
Std. Error Difference
Mean Std. Deviation Mean Lower Upper t df Sig. (2-tailed)
Pair 1 real - skenarioI 181.29900 29.70339 9.39304 160.05048 202.54752 19.301 9 .000
Hasil uji :
t 2 , n1 n2 2 t t 2 , n1 n2 2
160,05 t 202 .54
TOLAK H 0
70
Hipotesa :
real perbaikan1 0
real perbaikan1 0
Paired Samples Test
Paired Differences
95% Confidence
Interval of the
Std. Error Difference
Mean Std. Deviation Mean Lower Upper t df Sig. (2-tailed)
Pair 1 real - skenarioI 15.65300 14.16499 4.47936 5.51998 25.78602 3.494 9 .007
Hasil uji :
t 2 , n1 n2 2 t t 2 , n1 n2 2
5,52 t 25,79
71
TOLAK H 0
Hal ini berarti terdapat perbedaan yang signifikan antara real
system dan penggunaan skenario 1 untuk karakteristik waktu
tunggu pasien pada proses pembelian obat di apotik.
Proses pemeriksaan dokter.
Tabel perbandingan antara model awal dengan skenario perbaikan
I dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 4.19
perbandingan model awal dengan skenario I berdasarkan waktu
tunggu proses pemeriksaan dokter.
Replikasi model awal skenario I
1 84.65 39.25
2 64.31 36.18
3 42.56 6.15
4 92.99 19.83
5 73.36 13.62
6 67.33 37.86
7 42.16 6.90
8 57.17 23.69
9 101.46 21.89
10 80.11 42.64
Mean 70.61 24.80
Stdev 19.93 13.56
Hipotesa :
real perbaikan1 0
real perbaikan1 0
Paired Differences
95% Confidence
Interval of the
Std. Error Difference
Mean Std. Deviation Mean Lower Upper t df Sig. (2-tailed)
Pair 1 real - skenarioI 45.80900 18.50765 5.85263 32.56942 59.04858 7.827 9 .000
72
Hasil uji :
t 2 , n1 n2 2 t t 2 , n1 n2 2
32,57 t 59,05
TOLAK H 0
Hal ini berarti terdapat perbedaan yang signifikan antara real
system dan penggunaan skenario 1 untuk karakteristik waktu
tunggu pasien pada proses pemeriksaan dokter.
b. Model Awal Dengan Skenario II
Proses pendaftaran pasien baru
Tabel perbandingan antara model awal dengan skenario
perbaikan I dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 4.20
perbandingan model awal dengan skenario II berdasarkan waktu
tunggu proses pendaftaran pasien baru.
Model
Replikasi Awal Skenario II
1 173.64 3.63
2 162.33 1.68
3 157.64 3.87
4 168.84 3.5
5 185.42 2.71
6 153.61 2.31
7 178.71 3.11
8 187.74 2.97
9 140.61 1.46
10 153.07 1.78
Mean 166.16 2.7
Stdev 15.37 0.86
73
Hipotesa :
real perbaikan1 0
real perbaikan1 0
Paired Samples Test
Paired Differences
95% Confidence
Interval of the
Std. Error Difference
Mean Std. Deviation Mean Lower Upper t df Sig. (2-tailed)
Pair 1 real - skenarioI 163.45900 14.93407 4.72257 152.77581 174.14219 34.612 9 .000
Hasil uji :
t 2 , n1 n2 2 t t 2 , n1 n2 2
15,.77 t 174.14
TOLAK H 0
Hal ini berarti terdapat perbedaan yang signifikan antara real
system dan penggunaan skenario II untuk karakteristik waktu
tunggu pasien pada proses pendaftaran pasien baru.
Pendaftaran pasien lama
Tabel perbandingan antara model awal dengan skenario
perbaikan I dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 4.21
perbandingan model awal dengan skenario II berdasarkan waktu
tunggu proses pendaftaran pasien lama
Replikasi model awal skenario II
1 197.31 3.2
2 176.29 1.49
3 175.8 4
4 117.01 3.46
5 190.09 2.48
6 212.72 2.29
7 221.71 2.75
8 167.21 3.08
9 215.93 1.09
10 199.28 1.28
74
Hipotesa :
real perbaikan1 0
real perbaikan1 0
Paired Samples Test
Paired Differences
95% Confidence
Interval of the
Std. Error Difference
Mean Std. Deviation Mean Lower Upper t df Sig. (2-tailed)
Pair 1 real - skenarioI 184.82300 31.21222 9.87017 162.49513 207.15087 18.725 9 .000
Hasil uji :
t 2 , n1 n2 2 t t 2 , n1 n2 2
162,49 t 207 ,15
TOLAK H 0
Hal ini berarti terdapat perbedaan yang signifikan antara real
system dan penggunaan skenario II untuk karakteristik waktu
tunggu pasien pada proses pendaftaran pasien lama.
Paired Differences
95% Confidence
Interval of the
Std. Error Difference
Mean Std. Deviation Mean Lower Upper t df Sig. (2-tailed)
Pair 1 real - skenarioI 19.26300 16.22076 5.12945 7.65937 30.86663 3.755 9 .005
Hasil uji :
t 2 , n1 n2 2 t t 2 , n1 n2 2
7,66 t 30,87
TOLAK H 0
Hal ini berarti terdapat perbedaan yang signifikan antara real
system dan penggunaan skenario II untuk karakteristik waktu
tunggu pasien pada proses pembelian obat di apotik.
Proses pemeriksaan dokter.
Tabel perbandingan antara model awal dengan skenario perbaikan
II dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
76
Tabel 4.23
perbandingan model awal dengan skenario II berdasarkan waktu
tunggu proses pemeriksaan dokter.
Replikasi model awal Scenario II
1 84.65 60.20
2 64.31 22.25
3 42.56 17.42
4 92.99 45.87
5 73.36 26.92
6 67.33 35.02
7 42.16 11.05
8 57.17 21.89
9 101.46 15.97
10 80.11 33.07
Mean 70.61 28.96
Stdev 19.93 15.05
Hipotesa :
real perbaikan1 0
real perbaikan1 0
Paired Samples Test
Paired Differences
95% Confidence
Interval of the
Std. Error Difference
Mean Std. Deviation Mean Lower Upper t df Sig. (2-tailed)
Pair 1 real - skenarioI 41.64400 17.67407 5.58903 29.00073 54.28727 7.451 9 .000
Hasil uji :
t 2 , n1 n2 2 t t 2 , n1 n2 2
29,0 t 54,29
TOLAK H 0
Hal ini berarti terdapat perbedaan yang signifikan antara real
system dan penggunaan skenario II untuk karakteristik waktu
tunggu pasien pada proses pemeriksaan dokter.
c. Skenario Perbaikan I Dengan Skenario Perbaikan II
Proses pendaftaran pasien baru
77
Paired Differences
95% Confidence
Interval of the
Std. Error Difference
Mean Std. Deviation Mean Lower Upper t df Sig. (2-tailed)
Pair 1 real - skenarioI 2.63900 2.11693 .66943 1.12464 4.15336 3.942 9 .003
Hasil uji :
t 2 , n1 n2 2 t t 2 , n1 n2 2
1,12 t 4,15
TOLAK H 0
Hal ini berarti terdapat perbedaan yang signifikan skenario I dan
penggunaan skenario II untuk karakteristik waktu tunggu pasien
pada proses pendaftaran pasien baru.
78
Hipotesa :
real perbaikan1 0
real perbaikan1 0
Paired Samples Test
Paired Differences
95% Confidence
Interval of the
Std. Error Difference
Mean Std. Deviation Mean Lower Upper t df Sig. (2-tailed)
Pair 1 real - skenarioI 3.52400 2.46100 .77824 1.76351 5.28449 4.528 9 .001
Hasil uji :
t 2 , n1 n2 2 t t 2 , n1 n2 2
1,76 t 5,28
TOLAK H 0
79
Hipotesa :
real perbaikan1 0
real perbaikan1 0
Paired Samples Test
Paired Differences
95% Confidence
Interval of the
Std. Error Difference
Mean Std. Deviation Mean Lower Upper t df Sig. (2-tailed)
Pair 1 real - skenarioI 3.61000 9.61895 3.04178 -3.27098 10.49098 1.187 9 .266
Hasil uji :
t 2 , n1 n2 2 t t 2 , n1 n2 2
3,27 t 10,49
80
TOLAK H 0
Hal ini berarti terdapat perbedaan yang signifikan skenario
perbaikan I dan penggunaan skenario II untuk karakteristik waktu
tunggu pasien pada proses pembelian obat apotik.
Paired Differences
95% Confidence
Interval of the
Std. Error Difference
Mean Std. Deviation Mean Lower Upper t df Sig. (2-tailed)
Pair 1 real - skenarioI -4.16500 13.31924 4.21191 -13.69301 5.36301 -.989 9 .349
TOLAK H 0
Hal ini berarti terdapat perbedaan yang signifikan skenario
perbaikan I dan penggunaan skenario II untuk karakteristik waktu
tunggu pasien pada proses pemeriksaan dokter.