Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
ABSTRAK
Infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) merupakan penyakit akut yang menyerang salah
satu bagian atau lebih dari saluran pernafasan mulai dari hidung hingga alveoli, sinus
rongga telinga tengah dan pleura yang di sebabkan oleh salah satunya bakteri genus
streptokokus yang berlangsung kurang lebih 14 hari, bakteri tersebut menyerang tubuh pada
anak melalui tangan, perilaku cuci tangan pakai sabun salah satu cara mencegah terjadinya
ISPA. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis hubungan perilaku cuci tangan pakai
sabun dengan kejadian ISPA pada anak usia sekolah di SDN Plandi 2 Jombang. Desain
penelitian yang digunakan adalah analytic correlation dengan pendekatan cross sectional,
variabel independen perilaku cuci tangan pakai sabun dan variabel dependen kejadian ISPA.
Populasi semua siswa kelas 1,2 dan 3 yang berjumlah 58 dan besar sampel sebagian siswa
kelas 1,2 dan 3 sejumlah 46 siswa. Teknik sampel Proporsional Random Sampling.
Pengumpulan data dengan kuesioner. Pengolahan data dengan proses editing, coding,
scoring dan tabulating dengan uji analisis chi square. Hasil penelitian didapatkan perilaku
cuci tangan pakai sabun sebagian besar negatif adalah 42 siswa (91,3%), dan positif 4
(8,7%), sedangkan kejadian ISPA adalah terjadi 42 (91,3%), tidak terjadi 4 (8,7%) dengan
nilai p-value 0,000<0,05 yang artinya H1 di terima. Kesimpulan penelitian ini adalah ada
hubungan perilaku cuci tangan pakai sabun dengan kejadian ISPA di SDN Plandi 2
Jombang.
Kata kunci : Anak, Infeksi Saluran Pernafasan Akut, Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun
ABSTRACT
Acute respiratory infection (ARI) is an acute disease that attacks one or more of the
respiratory tract from the nose to the alveoli, the sinus of the middle ear and pleural cavity
caused by one of the bacteria streptococcus genus lasting approximately 14 days, the bacteria
Attack the body in children through hands, handwashing behavior with soap one way to
prevent the occurrence of ARI. The purpose of this study was to analyze the relationship of
handwashing with soap with ARI occurrence in school age children at SDN Plandi 2
Jombang. The research design used was analytic correlation with cross sectional approach,
independent variable of handwashing behavior with soap and dependent variable of ARI
occurrence. The population of all the students of grades 1,2 and 3 totaling 58 and the sample
size of some students in grades 1,2 and 3 of 46 students. Technique sample Proportional
Random Sampling. Data collection with questionnaires. Data processing with editing,
coding, scoring and tabulating with chi square test. The result of the research shows that
handwashing behavior with soap mostly negative is 42 students (91,3%), and positive 4
(8,7%), whereas ARI occurrence is 42 (91,3%), not 4 (8, 7%) with p-value 0.000 <0,05
which means H1 received. The conclusion of this research is there is relationship of
handwashing behavior with soap with ARI occurrence at SDN Plandi 2 Jombang.
Kuman penyakit baik berbentuk virus atau Masalah kesehatan pada anak usia sekolah
bakteri tidak terlihat secara kasat mata sebenarnya dapat dicegah dengan
sehingga sering diabaikan dan tanpa kebiasaan cuci tangan pakai sabun.
disadari tangan seringkali menjadi agent Perilaku mencuci tangan harus dilatih
yang membawa kuman dan menyebabkan sejak dini pada anak agar anak memiliki
pathogen berpindah dari satu orang ke kebiasaan mencuci tangan, sehingga
orang lain, baik dengan kontak langsung dibutuhkan peran perilaku kesehatan untuk
ataupun tidak langsung (Kamaruddin, memberikan informasi kepada anak usia
2009, 149). Tangan adalah salah satu sekolah mengenai perilaku cuci tangan
penghantar utama masuknya kuman pakai sabun agar terhindar dari penyakit
penyakit. Perilaku mencuci tangan ISPA. Dari permasalahan tentang perilaku
menggunakan sabun yang tidak benar cuci tangan pakai sabun dengan kejadian
masih tinggi ditemukan pada anak usia ISPA pada usia anak sekolah memerlukan
sekolah, pentingnya mencuci tangan pakai pengkajian secara mendalam. Berdasarkan
sabun dapat diterapkan dalam kehidupan materi dan studi pendahuluan dari latar
sehari – hari. Anak-anak merupakan belakang di atas penulis tertarik untuk
kelompok yang paling rentan terhadap meneliti perilaku cuci tangan pakai sabun
penyakit sebagai perilaku yang tidak sehat. dengan kejadian
Kuman ada di mana pun mencuci tangan
merupakan salah satu cara untuk Setelah dilakukan studi pendahuluan di
menghilangkan kuman dan untuk SDN Plandi 2 Jombang dari 10 siswa
menghindari penularan infeksi saluran tercatat ada 2 orang siswa yang sakit batuk,
pernapasan akut (Endang dan Mega, 2013, pilek. Saat berada di sekolah, hanya
55). delapan orang siswa yang mencuci tangan
3 dari 8 orang siswa, mencuci tangan
Menurut Riset Kesehatan Dasar dengan air yang mengalir. Berdasarkan
(Riskesdas, 2013, 149) period prevalence latar belakang diatas, maka peneliti tertarik
ISPA di Indonesia adalah 25,% ingin mengetahui tentang bagaimana
sDirektorat Jendral pengendalian penyakit hubungan perilaku cuci tangan pakai
dan penyehatan Lingkungan Kemkes RI sabun dengan kejadian ISPA pada anak
(2013) menyebutkan hanya 18,5% usia sekolah di SDN Plandi 2 Jombang.
masyarakat Indonesia yang mencuci Tujuan penelitian ini adalah mengenalisis
tangan dengan sabun di lima waktu hubungan perilaku cuci tangan pakai
sabun dengan kejadian ISPA pada anak Berdasarkan tabel 2 menunjukan sebagian
usia sekolah di SDN Plandi 2 Jombang. besar responden berjenis kelamin laki-laki
sejumlah 27 siswa (58,7%).
BAHAN DAN METODE PENELITIAN
Tabel 3 Distribusi frekuensi responden
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis berdasarkan kelas
perilaku cuci tangan pakai sabun dengan No Kelas Frekuensi Persentase
kejadian infeksi saluran pernafasan akut (%)
pada anak usia sekolah. Penelitian ini 1. 1 12 26,1
menggunakan desain analytic correlation 2. 2 11 23,9
dengan pendekatan cross sectional, dimana 3. 3 23 50
penelitian untuk mengetahui hubungan Total 46 100
Sumber: Data primer Mei 2017
antara dua variabel dependen dan
independen hanya satu kali pada suatu Berdasarkan tabel 3 menunjukkan
saat. setengah responden kelas 3 sejumlah 23
orang (50%).
Populasi dan Sampel
Tabel Tabel 4 Distribusi frekuensi
Populasi dalam penelitian ini adalah responden berdasarkan mendapatkan
semua siswa kelas 1, 2 dan 3 di SDN informasi
Plandi 2 Jombang sejumlah 58 siswa. No. Pernah Frekuensi Persentase
Sampel dalam penelitian ini adalah diajarkan (%)
sebagian siswa kelas 1,2 dan 3 di SDN CTPS
Plandi 2 Jombang sejumlah 46 siswa. 1. Ya 46 100%
2. Tidak 0 0%
HASIL PENELITIAN Total 46 100%
Sumber: Data primer Mei 2017
Data Umum
Berdasarkan tabel 4 menunjukan seluruh
Tabel 1 Distribusi frekuensi responden responden pernah diajarkan cuci tangan
berdasarkan umur pakai sabun sejumlah 46 siswa ( 100%).
No Umur Frekuensi Persentase(%)
1. 6-7 11 23,9 Tabel 5 Distribusi frekuensi responden
2. 8-9 29 63 berdasarkan mendapatkan informasi
3. 10-12 6 13 N Mendapatkan Frekuensi Persentase
o Informasi (%)
Total 46 100
1. Petugas 15 32,6%
Sumber: Data primer Mei 2017
kesehatan
2. Guru 14 30,4%
Berdasarkan tabel 1 menunjukan sebagian
3. Keluarga 17 37%
besar responden berumur 8-9 tahun,
Total 46 100%
sejumlah 29 siswa (63%). Sumber: Data primer Mei 2017
KEPUSTAKAAN