PENDAHULUAN
1
Analisis Laporan Keuangan Bank Syariah
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan Syariah (KDPPLKS), tujuan
laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta
perubahan posisi keuangan suatu perbankan syariah yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai
dalam pengambilan keputusan. Selain itu, tujuan lainnya adalah sebagai berikut:
a. Meningkatkan kepatuhan terhadap prinsip syariah dalam semua transaksi dan kegiatan
usaha;
b. Informasi kepatuhan perbankan syariah terhadap prinsip syariah, serta informasi aset,
kewajiban, pendapatan dan beban yang tidak sesuai dengan prinsip syariah bila ada dan
bagaimana perolehan dan penggunaannya;
c. Informasi untuk membantu mengevaluasi pemenuhan tanggung jawab perbankan syariah
terhadap amanah dalam mengamankan dana, menginvestasikannya pada tingkat
keuntungan yang layak; dan
d. Informasi mengenai tingkat keuntungan investasi yang diperoleh penanam modal dan
pemilik dana syirkah temporer; dan informasi mengenai pemenuhan kewajiban (obligation)
fungsi social perbankan syariah, termasuk pengelolaan dan penyaluran zakat, infak, sedekah
dan wakaf.
2
Analisis Laporan Keuangan Bank Syariah
2.3 Pihak-pihak yang Berkepentingan
Dalam praktiknya, pembuatan laporan keuangan ditujukan untuk memenuhi kepentingan
berbagai pihak. Laporan keuangan yang dikeluarkan oleh bank akan memberikan berbagai manfaat
kepada berbagai pihak. Masing-masing pihak mempunyai kepentingan dan tujuan tersendiri
terhadap laporan keuangan yang diberikan oleh bank.
Adapun pihak-pihak yang memiliki kepentingan (dalam Kerangka Dasar Penyusunan dan
Penyajian Laporan Keuangan Syariah (KDPPLKS)) terhadap laporan keuangan bank adalah sebagai
berikut:
1. Investor
Investor dan penasihat berkepentingan dengan risiko yang melekat seta hasil
pengembangan dari investasi yang mereka lakukan. Mereka membutuhkan informasi untuk
membantu menentukan apakah harus membeli, menahan atau menjual investasi tersebut.
Pemegang saham juga tertarik pada informasi yang memungkinkan mereka untuk menilai
kemampuan perbankan syariah untuk membayar dividen.
2. Pemberi dana qardh
Pemberi dana qardh tertarik dengan informasi keuangan yang memungkinkan mereka
untuk memutuskan apakah dana qardh dapat dibayar pada saat jatuh tempo.
3. Pemilik dana syirkah temporer
Pemilik dana syirkah temporer yang berkepentingan akan informasi keuangan yang
memungkinkan mereka untuk mengambil keputusan investasidengan tingkat keuntungan yang
bersaing dan aman.
4. Pemilik dana titipan
Pemilik dana titipan tertarik dengan informasi keuangan yang memungkinkan mereka
untuk memutuskan apakah dana titipan dapat diambil setiap saat.
5. Pembayar dan penerima zakat, infak, sedekah dan wakaf
Pembayar dan penerima zakat, infak, sedekah dan wakaf, serta mereka yang
berkepentingan akan informasi mengenai sumber dan penyaluran dana tersebut.
6. Pengawas syariah
Pengawas syariah yang berkepentingan dengan informasi tentang keputusan pengolah
bank akan prinsip syariah.
7. Karyawan
Karyawan dan kelompok-kelompok yang mewakili mereka tertarik pada informasi
mengenai stabilitas dan profitabilitas perbankan syariah. Mereka juga tertarik dengan
informasi yang memungkinkan mereka untuk menilai kemampuan perbankan syariah dalam
memberikan balas jasa, manfaat pensiun dan kesempatan kerja.
8. Pemasok dan mitra usaha lainnya
Pemasok dan mitra usaha lainnya tertarik dengan informasi yang memungkinkan
mereka untuk memutuskan apakah jumlah yang terhutang akan dibayar pada saat jatuh
tempo. Mitra usaha berkepentingan pada perbankan syariah dalam tenggang waktu yang lebih
pendek daripada pemberi pinjaman qardh kecuali kalau sebagai pelanggan utama mereka
tergantung pada kelangsungan hidup perbankan syariah.
9. Pelanggan
3
Analisis Laporan Keuangan Bank Syariah
Para pelanggan berkepentingan dengan informasi mengenai kelangsungan hidup
perbankan syariah, terutama kalau mereka terlibat dalam perjanjian jangkan panjang dengan/
atau tergantung pada perbankan syariah.
10. Pemerintah
Pemerintah dan berbagai lembaga yang berada dibawah kekuasaannya berkepentingan
dengan alokasi sumber daya dan karena itu berkepentingan dengan aktivitas perbankan
syariah. Mereka juga membutuhkan informasi untuk mengatur aktivitas perbankan syariah,
menetapkan kebijakan pajak dan sebagai dasar untuk menyusun statistik pendapatan nasional
dan statistic lainnya.
11. Masyarakat
Perbankan syariah memengaruhi anggota masyarakat dalam berbagai cara. Misalnya
perbankan syariah dapat memberikan kontribusi berarti pada perekonomian nasional,
termasuk jumlah orang yang dipekerjakan dan perlindungan kepada para penanaman modal
domestic. Laporan keuangan dapat membantu masyarakat dengan menyediakan informasi
kecenderungan (tren) dan perkembangan terakhir kemakmuran perbankan syariah serta
rangkaian aktivitasnya.
4
Analisis Laporan Keuangan Bank Syariah
Agar dapat diandalkan, informasi harus menggambarkan dengan jujur transaksi serta
peristiwa lainnya yang seharusnya disajikan atau yang secara wajar dapat diharapkan
untuk disajikan.
Jika informasi dimaksudkan untuk menyajikan dengan jujur transaksi serta peristiwa lain
yang seharusnya disajikan, makaa peristiwa tersebut perlu dicatat dan disajikan sesuai
dengan substansi dan realita ekonomi dan bukan hanya bentuk hukumnya. Substansi
transaksi tersebut harus mengacu kepada substansi transaksi sesuai prinsip syariah dan
dalam kondisi tertentu, prinsip syariah menentukan substansi ekonomi dalam transaksi
syariah. Contoh ijarah dengan hak obsi untuk pengalihan kepemilikan aset ijarah kepada
penyewa (ijarah muntahiyah bittamlik) secara substansi ekonomi aset ijarah tidak diakui
sebagai aset oleh penyewa.
Informasi harus diarahkan pada kebutuhan umum pemakai, dan tidak bergantung pada
kebutuhan dan keinginan pihak tertentu (netral).
Agar dapat diandalkan, informasi dalam laporan keuangan harus lengkap dalam batasan
materialitas dan biaya.
(4) Dapat dibandingkan,
Pemakai harus dapat memperbandingkan laporam keuangan perbankan syariah antar
periode untuk mengidentifikasi kecenderungan (trend) posisi dan kinerja keuangan.
Pemakai juga harus dapat memperbandingkan laporan keuangan antar perbankan
syariah untuk mengevaluasi posisi keuangan secara relatif.
Implikasi penting dari karakteristik kualitatif dapat diperbandingkan adalah bahwa
pemakai harus mendapat informasi tentang kebijakan akuntansi yang digunakan dalam
penyusunan laporan keuangan dan perubahan kebijakan serta pengaruh perubahan
tersebut.
5
Analisis Laporan Keuangan Bank Syariah
1. Neraca;
Unsur-unsur neraca meliputi aset, kewajiban, investasi tidak terikat dan ekuitas yang
disajikan secara terpisah. Pembiayaan mudharabah mutlaqah yang diterima bank syariah
dalam neraca pada unsur tidak terikat diantara unsur kewajiban dan ekuitas.
Investasi tidak terikat adalah dana yang diterima oleh bank dengan kriteria:
Bank mempunyai hak untuk menggunakan dan menginvestasikan dana, termasuk hak
untuk mencampur dana dimaksud dengan dana lainnya;
Keuntungan dibagikan sesuai dengan nisbah yang disepakati; dan
Bank tidak memiliki kewajiban secara mutlak untuk mengembalikan dana tersebut jika
mengalami kerugian.
Penyajian pos-pos yang terkait dengan transaksi istishna adalah sebagai berikut:
Termin yang sudah jatuh tempo disajikan sebagai pos pengurang istishna dalam
penyelesaian;
Selisih lebih antara istishna dalam penyelesaian dan termin yang sudah disajikan sebagai
aset, sedangkan selisih kurang antara istishna dalam penyelesaian dan termin yang sudah
ditagih sebagai kewajiban;
Aset istishna dalam penyelesaian yang telah selesai dibuat disajikan sebagai persediaan
sebesar harga jual istishna kepada pembeli akhir; dan
Dalam istishna parallel, piutang istishna dan hutang istishna tidak boleh saling hapus.
Qardh yang sumber dananya dari intern bank (modal bank) disajikan pada aset lainnya
sebagai pinjaman qardh. Sedangkan qardh yang sumber dananya dari ekstern (dana
kebajikan yang diterima oleh bank) disajikan dalam laporan sumber dan penggunaan dana
qaedulhasan.
6
Analisis Laporan Keuangan Bank Syariah
Pengaruh kumulatif dari perubahan kebijakan akuntansi dan perbaikan terhadap
kesalahan mendasar sebagaimana diatur dalam PSAK terkait;
Transaksi modal dengan pemilik dan distribusi kepada pemilik;
Saldo akumulasi laba atau rugi pada awal dan akhir periode serta perubahannya; dan
Rekonsiliasi antara nilai tercatat dari masing-masing jenis modal saham, agio, dan
cadangan pada awal dan akhir periode yang mengungkapkan secara terpisah setiap
perubahan.
7
Analisis Laporan Keuangan Bank Syariah
6. Laporan sumber dan penggunaan dan zakat;
Zakat adalah sebagian harta yang wajib dikeluarkan pleh muzaki (pembayar zakat) untuk
diserahkan kepada mustahiq (penerima zakat). Pembayaran zakat dilakukan apabila nisab
dan haul-nya terpenuhi dari harta yang memenuhi kriteria wajib zakat. Pada prinsipnya wajib
zakat adalah shahibulmal. Bank dapat beratindak sebagai amil zakat.
Unsur dasar laporan sumber dan penggunaan dana zakat meliputi: sumber dana,
penggunaan dana selama suatu jangka waktu, serta saldo akhir dana zakat pada tanggal
tertentu. Sumber dana zakat berasal dari bank dan pihak lain yang diterima bank untuk
disalurkan kepada yang berhak. Penggunaan dana zakat berupa penyaluran kepada yang
berhak sesuai dengan prinsip syariah. Saldo dana zakat adalah dana zakat yang belum
dibagikan pada tanggal tertentu.
Bank syariah harus menyusun laporan keuangan atas dasar akrual, kecuali untuk laporan arus
kas dan perhitungan pendapatan untuk tujuan pembagian hasil usaha. Dengan kata lain,
perhitungan pembagian hasil usaha didasarkan pada pendapatan yang telah direalisasi menjadi kas
(dasar kas).
8
Analisis Laporan Keuangan Bank Syariah
Ilustrasi Laporan Keuangan Bank Syariah
1. Neraca
EKUITAS
Modal disetor xxx
Tambahan modal disetor xxx
saldo laba (rugi) xxx
Jumlah Ekuitas xxx
Jumlah Aset xxx Jumlah Kewajiban, Dana Syirkah Temporer dan Ekuitas xxx
Sumber: Penyajian Laporan Keuangan Syariah, PSAK No 101.18.
9
Analisis Laporan Keuangan Bank Syariah
2. Laporan Laba Rugi
Beban Usaha
Beban kepegawaian xxx
Beban administrasi xxx
Beban penyusutan dan amortisasi xxx
Beban usaha lain xxx
Jumlah Beban Usaha xxx
Laba (Rugi) Usaha xxx
10
Analisis Laporan Keuangan Bank Syariah
3. Laporan Arus Kas
11
Analisis Laporan Keuangan Bank Syariah
4. Laporan Perubahan Ekuitas
12
Analisis Laporan Keuangan Bank Syariah
6. Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Zakat
13
Analisis Laporan Keuangan Bank Syariah
8. Laporan Rekonsiliasi Pendapatan dan Bagi Hasil
Penambahan :
Pendapatan periode sebelumnya yang kasnya diterima pada periode berjalan :
Penerimaan pelunasan piutang :
Margin murabahah xxx
Istishna xxx
Pendapatan sewa xxx
Penerimaan piutang bagi hasil :
Pembiayaan mudhrabah xxx
Pembiayaan musyarakah xxx
xxx
Pendapatan yang tersedia untuk bagi hasil xxx
Bagi hasil yang menjadi hak bank syariah
Bagi hasil yang hak menjadi pemilik dana xxx
Dirinci atas : xxx
Hak pemilik dana atas bagi hasil yang sudah didistribusikan xxx
Hak pemilik dana atas bagi hasil yang belum didistribusikan xxx
Sumber : Penyajian Laporan Keuangan Syariah, No.101.22
14
Analisis Laporan Keuangan Bank Syariah
2.6 Analisis Laporan Keuangan Perbankan Syariah
A. Analisis Laporan Keuangan
Analisis laporan keuangan merupakan suatu proses untuk membedah laporan keuangan
ke dalam unsur-unsurnya dan menelaah masing-masing dari unsur tersebut dengan tujuan
untuk memperoleh pengertian dan pemahaman yang baik dan tepat atas laporan keuangan itu
sendiri. Analisis laporan keuangan merupakan suatu metode yang membantu para pengambil
keputusan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan perusahaan melalui informasi yang
didapat dari laporan keuangan.
Langkah-langkah atau Prosedur Analisis Laporan Keuangan
Berikut adalah langkah-langkah atau prosedur dalam melakukan analisis laporan
keuangan:
1. Mengumpulkan data keuangan dan data pendukung yang diperlukan selengkap
mungkin, baik untuk satu periode maupun beberapa periode;
2. Melakukan pengukuran-pengukuran atau perhitungan-perhitungan secara cermat
dengan memasukkan angka-angka yang ada dalam laporan keuangan ke dalam rumus-
rumus tertentu;
3. Memberikan interpretasi terhadap hasil perhitungan dan pengukuran yang telah
dilakukan;
4. Membuat laporan hasil analisis;
5. Memberikan rekomendasi sehubungan dengan hasil analisis yang telah dilakukan.
Metode Analisis Laporan Keuangan
Ada dua metode analisis laporan keuangan yang lazim dipergunakan dalam praktek,
yaitu:
1. Analisis Vertikal (Statis)
Analisis yang dilakukan hanya terhadap satu periode laporan keuangan. Analisis
ini berupa analisis perbandingan terhadap laporan keuangan perusahaan lain pada
satu periode waktu tertentu, yang mana perbandingan dilakukan terhadap informasi
serupa dari perusahaan lain yang berada dalam satu industry yang sama atau dikaitkan
dengan data industry (sebagai patokan) pada periode waktu yang sama.
2. Analisis Horisontal (Dinamis)
Analisis yang dilakukan dengan membandingkan laporan keuangan dari
beberapa periode. Perbandingan dilakukan dengan informasi serupa dari perusahaan
yang sama (perusahaan itu sendiri) tetapi untuk periode waktu yang berbeda. Melalui
hasil analisis ini, dapat dilihat kemajuan atau kemunduran kinerja perusahaan dari
periode satu ke periode berikutnya.
Teknik Analisis Laporan Keuangan
Berikut jenis-jenis teknik analisis laporan keuangan yang dapat dilakukan:
1. Analisis Perbandingan Laporan Keuangan
2. Analisis Trend
3. Analisis Common Size
4. Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja
5. Analisis Sumber dan Penggunaan Kas
15
Analisis Laporan Keuangan Bank Syariah
6. Analisis Rasio Keuangan
7. Analisis Perubahan Laba Kotor
8. Analisis Titik Impas (BEP)
9. Analisis Kredit
Aset Lancar
Current Ratio = Utang Lancar
b. Quick (Acid Test), adalah ukuran untuk mengetahui kemampuan bank dalam
membayar utang jangka pendeknya dengan asset lancar yang lebih likuid.
Kas
Quick Rasio = Utang Lancar
c. Loan to Deposit Ratio (LDR), adalah ratio untuk mengukur komposisi jumlah kredit
yang diberikan dibandingkan dengan jumlah dana masyarakat dan modal sendiri
yang digunakan. Menurut pemerintah besarnya Loan to Deposit Ratio maksimal
sebesar 110%.
Total Loans
Loan to Deposit Ratio = Total Deposit+Equity x 100%
16
Analisis Laporan Keuangan Bank Syariah
2. Rasio Aktivitas, adalah ukuran untuk menilai tingkat efisiensi bank dalam
memanfaatkan sumber dana yang dimilikinya. Rasio ini meliputi:
a. Fixed Asset Turnover (FAT), adalah kemampuan aktivitas (efisiensi) dana yang
tertanam dalam keseluruhan asset tetap bank dalam suatu periode tertentu
dengan jumlah keseluruhan asset.
Aset tetap
Fixed Asset Turnover = Total aset
b. Total Asset Turnover, adalah rasio yang menunjukkan kemampuan dana yang
tertanam dalam keseluruhan asset berputar dalam suatu periode tertentu atau
kemampuan bank dalam mengelola sumber dana dalam menghasilkan
pendapatan (revenue). Rasio ini dihitung dengan menggunakan rumus:
Pendapatan Operasional
Total Asset Turnover = Total Aset
3. Rasio Profitabilitas, adalah rasio yang menunjukkan tingkat efektivitas yang dicapai
melalui usaha operasional bank, yang meliputi:
a. Profit Margin, adalah gambaran efisiensi suatu bank dalam menghasilkan laba.
Laba Bersih
Profit Margin = Penjualan
Laba Bersih
Return on Asset = Total Aset
Biaya Operasional
Rasio Biaya = Pendapatan Operasional
17
Analisis Laporan Keuangan Bank Syariah
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Laporan keuangan merupakan hasil dari proses siklus akuntansi yang melandasi
pencatatan operasional bisnis. Yang kemudian, laporan keuangan sapat digunakan sebagai data
yang akan dianalisis menggunakan rasio keuangan.
Analisis rasio membantu pengungkapan makna laporan keuangan. Hasil dari analisis
rasio dengan mudah dapat digunakan berbagai pihak yang berkepentingan dengan perusahaan
meliputi pihak kreditor, investor, dan pihak manajemen perusahaan untuk pengambilan
keputusan.
18
Analisis Laporan Keuangan Bank Syariah
DAFTAR PUSTAKA
Suwiknyo, Dwi. Analisis Laporan Keuangan Perbankan Syariah. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009.
Kasmir. Manajemen Perbankan. Edisi Revisi 2008. Jakarta: PT. Raja Grafindo, 2011.
19
Analisis Laporan Keuangan Bank Syariah