Anda di halaman 1dari 15

Vol .

IX Nomor 27 Nopember 2014 - Jurnal Teknologi Informasi ISSN : 1907-2430

PERANCANGAN PULSE OXIMETRY DENGAN SISTEM


ALARM PRIORITAS SEBAGAI VITAL MONITORING
TERHADAP PASIEN

Desak Putri Puspita Indriani1, Yudianingsih2, Evrita Lusiana Utari3


Email : utry_indria@yahoo.com1, nadia_yudia@yahoo.co.id 2,
vrita_lun4@yahoo.com3.

Intisari

Pulse oximetry merupakan suatu metode non-invasive yaitu metode pengukuran dari luar
tubuh untuk pengukuran nilai saturasi oksigen dan pulse rate yang merupakan parameter vital untuk
pendeteksian lebih dini terhadap kekurangan oksigen tingkat lanjut. Metode non-invasive
menggunakan prinsip penyerapan panjang gelombang cahaya merah (660 nm) dan inframerah
(940 nm) yang dideteksi oleh photodioda sebagai detektor pada saat adanya aliran darah yang
mengalir melewati pembuluh darah pada ujung jari tangan.
Pengukuran saturasi darah dan pulse rate ini menggunakan sensor oksigen Nellcor
DS100A dan mikrokontroler ATmega 8535 sebagai pengolah data serta LCD sebagai penampil data
hasil pengukuran. Data yang dibaca oleh sensor akan dikirimkan ke mikrokontroler untuk diolah
kemudian ditampilkan datanya pada LCD.
Penelitian ini menambahkan suatu sistem alarm prioritas sebagai penanda kondisi yang
tidak baik pada pasien sehingga kondisi pasien dapat terus teramati. Sistem alarm prioritas akan
berfungsi ketika nilai dari saturasi oksigen berada di bawah nilai 92% dan nilai pulse rate kurang
dari 60 pulsa sehingga memerlukan penangan lebih lanjut agar tidak terjadi hal yang
membahayakan pasien.

Kata kunci : pulse oximetry, saturasi oksigen, pulse rate, alarm prioritas, sensor oksigen,
mikrokontroler atmega 8535, lcd.

1Mahasiswa Program Studi Teknik Elektro Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Respati Yogyakarta
2 3Dosen Program Studi Teknik Elektro Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Respati Yogyakarta

PENDAHULUAN setiap perubahan terhadap kondisi pasien

Latar Belakang harus selalu terpantau. Salah satu alat


Teknologi di bidang kesehatan saat monitoring keadaan pasien yang vital
ini semakin berkembang seiring dengan adalah pulse oximetry. Pulse oximetry
pemenuhan kebutuhan seseorang terhadap biasanya berada pada unit atau ruangan
kondisi kesehatannya. Pada suatu instansi dengan kasus tindakan tinggi dan cepat
seperti sebuah rumah sakit, keberadaan alat seperti ruang ICU. Pulse oximetry
monitoring sangat diperlukan untuk merupakan suatu metode non-invasive yang
memantau kondisi pasien yang digunakan di luar organ tubuh untuk
membutuhkan penanganan cepat sehingga memonitor persentase saturasi oksigen
dalam darah. Oksigen merupakan suatu

93
Vol . IX Nomor 27 Nopember 2014 - Jurnal Teknologi Informasi ISSN : 1907-2430

kebutuhan pokok untuk kelangsungan hidup. Batasan Masalah


Pada manusia, oksigen yang terdapat dalam Sesuai rumusan masalah yang telah
darah berfungsi untuk mengubah glukosa dikemukakan, maka adapun batasan masalah
menjadi energi bagi tubuh. Kekurangan yang dapat dikaitkan dalam penelitian ini yaitu
oksigen dalam darah dapat membuat tubuh :
mengalami masalah yang serius seperti a. Rancang bangun pulse oximetry dengan
pingsan, stroke ringan hingga stroke SpO2 dan pulse rate sebagai parameter
berat. utama untuk memantau keadaan pasien
Telah banyak jenis pulse oximetry dengan menggunakan ATmega 8535.
yang dijual di pasaran. Namun, mengingat b. Pelaksanaan sistem alarm prioritas untuk
pentingnya fungsi pulse oximetry sebagai alat menunjukkan prioritas kegagalan yang
untuk memantau kondisi pasien maka harus segera ditangani dan sebagai vital
diperlukan adanya alarm prioritas yang monitoring terhadap kondisi pasien.
berfungsi sebagai pengingat atau penanda
apabila terjadi kerusakan atau kegagalan Tujuan Penelitian

pada alat maupun pasien. Fungsi alarm Adapun tujuan dari penelitian yang

prioritas dalam pengukuran dan pemantauan dilakukan yaitu:

pasien dengan menggunakan pulse oximetry a. Merancang dan membangun pulse

sangat penting untuk pencegahan terjadinya oximetry dengan dua parameter utama

kegagalan dengan resiko tinggi terhadap yaitu SpO2 dan pulse rate.

pasien. Oleh sebab itu, penelitian pada b. Membangun aplikasi penampilan dua

skripsi ini akan mengangkat judul parameter tersebut sebagai vital

“Perancangan Pulse Oximetry dengan monitoring terhadap pasien.

Sistem Alarm Prioritas sebagai Vital c. Membangun sistem alarm prioritas

Monitoring terhadap Pasien.” pada pulse oximetry sebagai penanda


terjadinya kondisi yang tidak normal
Rumusan Masalah pada pasien maupun alat.
Adapun rumusan masalah yang akan
dibahas pada penelitian ini meliputi : Manfaat Penelitian
a. Bagaimana merancang dan 1. Bagi Pelaku Kesehatan
membangun pulse oximetry dengan a. Perawat, dokter ataupun pengguna lainnya
dua parameter pengukuran yaitu SpO2 Memudahkan proses pelayanan
dan pulse rate. kesehatan khususnya di ruang ICU
b. Bagaimana cara kerja sistem alarm dan memantau kondisi keadaan pasien
prioritas sebagai penanda terjadinya tanpa harus selalu berada di dekat
kegagalan pada pulse oximetry. pasien. Sistem alarm akan memberikan
tanda apabila terjadi kegagalan pada

94
Vol . IX Nomor 27 Nopember 2014 - Jurnal Teknologi Informasi ISSN : 1907-2430

pasien sehingga user diharapkan rate yang dideteksi melalui pulse rate dan
mampu mengambil tindakan cepat saturasi oksigen dalam darah yang menjadi
terhadap pasien ketika alarm berbunyi. parameter andalan dan sangat diperlukan
b. Pasien untuk mengetahui kondisi pasien saat
Meningkatkan rasa aman dan pemeriksaan. Untuk mendukung dan
nyaman dari pasien karena kondisinya mempercepat proses penelitian maka
dapat terus terpantau oleh user. Ketika digunakan beberapa metode, yaitu:
terjadi kegagalan, user akan segera 1. Metode wawancara
mengambil tindakan cepat untuk Wawancara kepada narasumber
mengatasi masalah tersebut sehingga dilakukan untuk mengumpulkan
resiko kematian pada pasien dapat informasi mengenai alat dan sistem yang
dikurangi. digunakan saat ini.
2. Bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan 2. Metode kepustakaan
teknologi Studi pustaka dilakukan dengan
Menjadi salah satu referensi mencari berbagai referensi seperti buku,
dalam upaya peningkatan pembelajaran laporan penelitian, jurnal, maupun
tentang alat kesehatan yang berfungsi informasi dari internet seperti e-book,
sebagai pemantau atau monitoring blog, website dan sumber internet
kondisi pasien serta untuk menunjang
lainnya. Studi pustaka juga dibutuhkan
perkembangan ilmu pengetahuan
untuk membandingkan alat dari tiap-tiap
dan teknologi dengan mengutamakan
generasi yang telah digunakan.
keselamatan pasien melalui peringatan
3. Metode analisis dan evaluasi
alarm jika terjadi kondisi yang tidak
Metode ini dilakukan dengan
baik.
cara peninjauan secara langsung terhadap
3. Bagi mahasiswa
a. Membantu pembelajaran bagi alat yang akan diteliti. Peninjauan
mahasiswa yang memiliki minat yang dilaksanakan dengan tujuan
sama dengan topik yang dibahas pada
penelitian ini, untuk selanjutnya mengetahui kondisi alat dan
dikembangkan. menganalisis sistem pada alat tersebut.
b. Menjadi suatu pengetahuan yang
bermanfaat bagi mahasiswa yang Selanjutnya hasil analisis akan dievaluasi
menulis penelitian ini.
untuk mengetahui kekurangan dari alat

Metodologi Penelitian yang telah ada untuk kemudian

Pulse oximetry merupakan alat dikembangkan.

medis non-invasive yang digunakan untuk 4. Studi Laboratorium


pemeriksaan kondisi pasien. Pulse oximetry Studi laboratorium dilakukan
pada penelitian ini dirancang untuk dengan melakukan pengujian terhadap
menampilkan frekuensi pulse alat dan sistem yang telah dibangun

95
Vol . IX Nomor 27 Nopember 2014 - Jurnal Teknologi Informasi ISSN : 1907-2430

dengan menggunakan perangkat- diperoleh dengan dua cara yaitu pengukuran


perangkat yang diperlukan. Pengujian bpm (beat per minute) langsung terhadap
akan dilakukan kepada lima orang jantung melalui EKG dan pengukuran nilai

yang berbeda dengan melakukan pulse rate pada beberapa titik pulsa yang

pengukuran pada lima jari yang berbeda merepresetasikan frekuensi denyut jantung
melalui aliran darah yang mengalir
setiap orangnya.
ketika jantung berdenyut. Pengukuran
saturasi oksigen dan heart rate (denyut
TINJAUAN PUSTAKA DAN jantung) menggunakan prinsip transmisi
LANDASAN TEORI
cahaya tampak dan infra merah yang
Tinjauan Pustaka dipaparkan di permukaan kulit jari dan akan
Pulse oximetry merupakan salah berinteraksi dengan sel darah merah.
satu alat untuk memonitor keadaan saturasi Persentase saturasi oksigen dan kadar
dalam darah (arteri) pasien, untuk hemoglobin (Hb) ditentukan dengan
membantu pengkajian fisik pasien tanpa membandingkan tingkat absorpsi cahaya
harus melalui analisa tes darah. Oksigen yang melewati jari. Sedangkan untuk
dalam darah sebagian besar berbentuk pengukuran denyut jantung didasarkan pada
hemoglobin, jadi saturasi oksigen dari darah fraksi perubahan transmisi cahaya selama
yang diukur oleh pulse oximetry adalah terjadi denyut nadi. Cahaya akan menerangi
persentase dari hemoglobin yang satu sisi jari dan akan terdeteksi pada sisi lain
mengikat oksigen dibandingkan dengan setelah melintasi intervensi vascular jaringan.
jumlah total hemoglobin di dalam darah Dari beberapa penelitian
(Putra, 2006). sebelumnya, maka ditemukan salah satu
Monitoring terhadap jantung sangat sistem yang sangat penting pada pulse
penting dilakukan mengingat tubuh manusia oximetry yaitu alarm. Alarm berfungsi
secara kontinu melakukan sirkulasi darah sebagai indikator untuk mengingatkan petugas
ke seluruh tubuh termasuk untuk kesehatan jika terjadi penurunan saturasi
mengalirkan oksigen ke seluruh tubuh. oksigen dibawah kadar 80% dan pulse rate
Nilai dari heart rate diperoleh dari rendah. Penambahan alarm akan menambah
pengukuran pulse rate dengan memeriksa nilai kegunaan pulse oximetry yang lebih
titik pulsa pada tubuh dan menghitung otomatis dan merespon dengan cepat
jumlah denyut per menit. Pada jari tangan terhadap keselamatan pasien. Dengan
manusia terdapat pembuluh darah yang menggunakan rangkaian buzzer yang
memiliki frekuensi atau irama aliran darah disambungkan ke mikrokontroler, parameter
yang merupakan representasi dari frekuensi alarm dapat diatur dengan baik (Guruh, 2012).
pulse rate itu sendiri (Darwinsa, 2011).
Sistem Oksigenasi
Pengukuran heart rate dapat
Sistem oksigenasi merupakan

96
Vol . IX Nomor 27 Nopember 2014 - Jurnal Teknologi Informasi ISSN : 1907-2430

sistem yang berpengaruh terhadap pernafasan yang menukar udara


pertukaran oksigen di dalam tubuh. Dalam dalam alveoli dengan udara luar.
sistem oksigenasi terdapat tiga proses yang b. Arus darah melalui paru-paru,
berpengaruh terhadap pertukaran oksigen darah mengandung oksigen masuk
yaitu : ke seluruh tubuh dan
1. Proses ventilasi paru karbondioksida dari seluruh tubuh
Proses ventilasi paru adalah masuk ke paru-paru.
proses pengaturan inspirasi dan
c. Distribusi arus udara dan arus
ekspirasi udara antara atmosfer dan
darah yang sedemikian rupa
paru-paru. Proses ini berfungsi untuk
sehingga dalam jumlah yang tepat
mengambil oksigen dari atmosfer ke
dapat mencapai semua bagian
dalam sel-sel tubuh dan untuk
tubuh.
membuang karbondioksida yang
d. Difusi gas yang menembus
dihasilkan sel-sel tubuh kembali ke
membran alveoli dan kapiler.
atmosfer.
Karbondioksida lebih mudah
2. Proses respirasi eksternal
Pada respirasi eksternal terjadi berdifusi dari pada oksigen.

pertukaran oksigen dan karbondioksida 3. Proses respirasi internal


Respirasi internal atau
antara paru dan kapiler darah paru.
respirasi jaringan adalah pertukaran
Hanya satu lapis membran dari alveoli
oksigen dan karbondioksida
yang memisahkan oksigendengan
antara kapiler darah jaringan dan sel-
darah yaitu membran alveoli kapiler.
sel jaringan. Darah yang
Oksigen menembus membran tersebut
hemoglobinnya telah jenuh dengan
dan diangkut oleh hemoglobin dalam
oksigen (oksihemoglobin) mengalir ke
sel darah merah untuk selanjutnya
seluruh tubuh dan akhirnya mencapai
dibawa ke jantung.
kapiler, dimana darah bergerak sangat
Kemudian dari jantung akan
lambat. Sel jaringan memungut oksigen
dipompa di dalam arteri ke seluruh
dari hemoglobin dan darah menerima
tubuh. Darah meninggalkan paru-
hasil buangan oksidasi yaitu
paru pada tekanan 100 mmHg dan
karbondioksida.
pada tingkat ini kondisi hemoglobin
adalah 95 persen jenuh oksigen. Saturasi Oksigen
Terdapat empat proses yang Saturasi oksigen adalah persentase
berhubungan dengan pernafasan hemoglobin yang mengikat oksigen
eksternal adalah sebagai berikut: dibandingkan dengan jumlah total
a. Ventilasi pulmoner, gerak hemoglobin yang berada di dalam tubuh.
Peningkatan oksigen pembawa kapasitas

97
Vol . IX Nomor 27 Nopember 2014 - Jurnal Teknologi Informasi ISSN : 1907-2430

darah, dalam kondisi fisiologis normal, Sedangkan pada metode non invasive
hampir 98% dari O2 diangkut dalam darah pengukuran dilakukan dengan memantau
arteri dan dikombinasikan dengan hemoglobin sensor saturasi oksigen yang dipasang pada jari
(Hb). tangan, jari kaki atau telinga.
Ketika Hb dikombinasikan
dengan O2 akan terjadi reaksi dan Pulse Oximetry
membentuk oksihemoglobin (HbO2). Pulse oximetry adalah suatu metode
Saturasi oksihemoglobin (SO2) bersifat non invasive untuk mengukur konsentrasi
relatif pada konsentrasi HbO2 oksigen dalam darah (saturasi oksigen). Pulse
yang terikat pada oksigen dalam jumlah oximetry mengukur saturasi oksigen dalam
darah, yang dinyatakan sebagai pembuluh darah arteri terutama dalam
persentase dari konsentrasi total Hb dan hemoglobin (Hb). Sebuah sensor
HbO2. Tekanan oksigen (tekanan parsial) ditempatkan pada bagian tipis dari tubuh
dalam paru-paru adalah 100 mmHg, pasien, biasanya ujung jari atau cuping, atau
sehingga tekanan oksigen dalam darah yang dalam kasus bayi, dipasang di kaki. Pulse
meninggalkan vena paru juga akan sama oximetry mengirimkan cahaya yang terdiri
dengan 100 mmHg (13,3 kPa). Pada tekanan dari gelombang cahaya merah dan
tersebut, 0,3 mL oksigen akan larut dalam gelombang inframerah dari satu sisi ke sisi
setiap 100 mL plasma dan hemoglobin lain yang akan mengubah serapan dari
akan menjadi 95 persen jenuh dengan masing-masing dua panjang gelombang
oksigen. Jadi, kandungan oksigen darah diukur. Hal ini memungkinkan penentuan
akan menjadi 95 persen dari kapasitas absorbsi karena darah arteri berdenyut
oksigen yaitu 19 mL oksigen per 100 mL sendiri, termasuk darah vena, kulit, tulang,
darah. Perhitungan ini berdasarkan perkiraan otot, dan lemak.
kadar hemoglobin normal dan kapasitas Berdasarkan rasio perubahan
oksigen 20 mL per 100 mL darah. Saturasi absorbsi cahaya merah dan inframerah,
oksigen dalam darah pada orang normal yang disebabkan oleh perbedaan warna
biasanya berkisar antara 95-100%. Namun antara oksigen yang terikat (merah cerah)
terdapat toleransi nilai saturasi oksigen dan oksigen tidak terikat (gelap
dalam darah sampai pada 92% jika merah atau biru, pada kasus yang berat)
saturasi dibawah persentase tersebut maka hemoglobin darah, saturasi oksigen dapat
orang tersebut memerlukan oksigen tambahan. dibuat atau diambil nilainya.
Metode untuk mengukur saturasi
oksigen dalam darah ada dua yaitu metode
invasive dan non invasive. Pada metode
invasive, saturasi oksigen diukur secara
langsung dari arteri dan disebut SaO2. Gambar 1. Penyerapan absorpsi cahaya pada
pembuluh darah di jari

98
Vol . IX Nomor 27 Nopember 2014 - Jurnal Teknologi Informasi ISSN : 1907-2430

Pulse oximetry menggunakan LED


merah dengan panjang gelombang dari 660
nm, dan inframerah dengan panjang
gelombang 940 nm. Penyerapan cahaya
pada panjang gelombang tersebut berbeda
secara signifikan antara darah sarat dengan
oksigen dan darah kurang oksigen. Oksigen
hemoglobin menyerap cahaya inframerah
Gambar 3. Kurva Kalibrasi Beer Lambert
lebih banyak dan memungkinkan lebih
banyak cahaya merah untuk melewatinya.
Fungsi dari oksigen saturasi (SpO2)
Sedangkan hemoglobin terdeoksigenasi
merupakan perbandingan HbO2 dengan
memungkinkan lebih banyak cahaya
jumlah total Hb arteri yang bersedia utuk
inframerah untuk melewati dan menyerap
melepas oksigen. Perbandingan nilai tersebut
lebih banyak cahaya merah. LED berkedip
dapat dihitung melalui persamaan sebagai
sekitar tiga puluh kali per detik. Kemudian
berikut:
photodioda ini mengukur jumlah cahaya
yang ditransmisikan atau cahaya yang tidak
diserap.

Nilai SpO2 juga dapat dihitung


dengan persamaan linier di bawah ini :

Nilai R dihitung dari oximetry


dengan pengambilan perbandingan yang
dinormalkan menyangkut penyerapan
Gambar 2. Prinsip kerja sensor pulse oximetry cahaya merah dan inframerah. Nilai normal
Penyerapan cahaya ini sesuai
dihitung dengan pembagian komponen AC
dengan Hukum Beer Lambert yaitu “jika
dari penyerapan pada frekuensi itu dan
sebuah berkas cahaya dilewatkan ke
komponen DC yang pengambilannya
larutan maka akan ada sebagian cahaya
menggunakan waktu turunan penyerapan
yang diserap”. Pengukuran berfluktuasi
yang dapat diukur melalui persamaan di
dalam waktu karena jumlah darah arteri
bawah ini:
yang hadir meningkat setiap detak jantung.
Rasio pengukuran tersebut kemudian akan
diolah untuk selanjutnya akan ditampilkan
Pada pengukuran saturasi oksigen terdapat
dalam bentuk nilai SpO2 atau saturasi
faktor-faktor yang mempengaruhi
oksigen.

99
Vol . IX Nomor 27 Nopember 2014 - Jurnal Teknologi Informasi ISSN : 1907-2430

keakuratan antara lain cahaya dari 3. Memori


lingkungan sekitar, hemoglobin dalam Merupakan rangkaian-rangkaian
darah, serta irama dan kekuatan denyutan. logika yang berfungsi menyimpan data.
Terdapat dua jenis memori yang sering
ditemui dalam mikrokontroler yaitu Read
Mikrokontroller
Mikrokontroler adalah suatu chip Only Memory (ROM) yang mampu
berupa IC yang dapat menerima sinyal menyimpan hingga 3 Kb data dan

input, mengolahnya dan memberikan sinyal menyimpan program yang berfungsi

output sesuai dengan program yang diisikan untuk mengarahkan kerja kontroler, serta

ke dalamnya. Sinyal input mikrokontroler Random Access Memory (RAM) yang


berasal dari sensor yang merupakan mampu menampung 72 byte data. ROM

informasi dari lingkungan sedangkan sinyal digunakan sebagai media penyimpan

output ditujukan kepada aktuator yang dapat program dan data permanen yang tidak

memberikan efek ke lingkungan. Pada boleh berubah meskipun tidak ada

perancangan pulse oximetry ini tegangan yang diberikan pada

mikrokontroler yang digunakan adalah mikrokontroler. Sedangkan RAM

ATMega 8535. Mikrokontroler ini memiliki digunakan sebagai tempat penyimpan data
tingkat kestabilan yang lebih baik daripada sementara dan hasil kalkulasi selama proses

mikrokontroler sejenisnya seperti ATMega operasi.

8/16/32. Sehingga dengan menggunakan 4. Output (I/O)

mikrokontroler ini diharapkan hasil Pada satu port I/O digital terdiri beberapa

pengukuran lebih akurat. pin, biasanya berjumlah 8 atau satu byte,


dengan masing-masing pin dapat
mentransfer satu bit data biner (logika 0
dan 1) dari/ke mikrokontroler. Selain
port I/O digital, pada suatu mikrokontroler
juga dapat berkomunikasi dengan peranti
lain menggunakan komunikasi serial.
Mikrokontroler umumnya terdiri dari :
5. Analog to Digital Converter (ADC)
1. Central Processing Unit (CPU)
Merupakan sebuah sarana pada
Merupakan otak dari sistem
mikrokontroler yang berfungsi mengubah
computer untuk mengerjakan instruksi-
tegangan analog menjadi tegangan digital.
instruksi yang diprogram oleh programmer.
Konversi data dari analog ke digital
2. Aritmethic Logic Unit (ALU)
merupakan suatu cara untuk mengolah
Merupakan rangkaian-rangkaian
data analog tersebut agar dapat
logika yang melaksanakan operasi-operasi
dimodifikasi, dimanipulasi dan
penjumlahan, pengurangan dan berbagai
operasi logika lainnya.

100
Vol . IX Nomor 27 Nopember 2014 - Jurnal Teknologi Informasi ISSN : 1907-2430

mengubah karakteristiknya atau datanya


disajikan dalam bentuk besaran tertentu.
6. Timer
Merupakan peranti untuk
mencacah sinyal dari clock ataupun sinyal
dari suatu kejadian. Jika sinyal yang
dicacah berasal dari clock maka peranti ini
Keterangan pin:
berfungsi sebagai pewaktu, sedangkan jika
1. VSS digunakan untuk menyalakan
berasal dari clock maka peranti ini berfungsi
LCD (ground)
sebagai pencacah.
2. VDD digunakan untuk menyalakan
LCD ( +5 V )
Liquid Crystal Display (LCD) 3. VEE digunakan untuk mengatur
LCD adalah salah satu jenis display tingkat contrast pada LCD
elektronik yang dibuat dengan teknologi 4. RS (Register Select) berfungsi sebagai
CMOS logic yang bekerja dengan tidak indikator atau yang menentukan jenis
menghasilkan cahaya tetapi memantulkan data yang masuk.
cahaya yang ada di sekelilingnya terhadap 5. R/W (Read Write) menentukan mode
front-lit atau mentransmisikan cahaya dari yang akan digunakan (0 = write , 1 =
back-lit. LCD berfungsi sebagai penampil read)
data baik dalam bentuk karakter, huruf, 6. EN : enable ( untuk clock )
angka ataupun grafik. Secara garis besar 7. Pin Data(D0-D7) merupakan jalur
komponen penyusun LCD terdiri dari kristal untuk memberikan data karakter
cair (liquid crystal) yang diapit oleh 2 buah yang ingin ditampilkan
elektroda transparan dan 2 buah filter menggunakan LCD dapat
polarisasi (polarizing filter). dihubungkan dengan bus data dari
rangkaian lain seperti mikrokontroler
dengan lebar data 8 bit.

Buzzer
Buzzer adalah sebuah komponen
elektronika yang berfungsi untuk mengubah
LCD ini merupakan LCD matrix
getaran listrik menjadi getaran suara.
dengan konfigurasi 16 karakter dan 2 baris
dengan setiap karakternya dibentuk oleh 8
baris pixel dan 5 kolom pixel. LCD ini
memiliki tampilan yang sederhana sehingga
cocok digunakan untuk perancangan alat.

101
Vol . IX Nomor 27 Nopember 2014 - Jurnal Teknologi Informasi ISSN : 1907-2430

Buzzer terdiri dari kumparan yang Pulse oximetry mengolah sinyal


terpasang pada diafragma dan kumparan yang disadap oleh sensor pada jari tangan.
tersebut dialiri arus sehingga menjadi Pada jari tangan terdapat banyak pembuluh
elektromagnet. Setiap gerakan kumparan darah kapiler yang merupakan penghubung
akan menggerakkan diafragma secara bolak- pembuluh darah vena dan arteri. Pada
balik sehingga membuat udara bergetar yang ujung jari, jika diraba akan terasa
menghasilkan suara. Pada perancangan pulse denyutan yang disebut pulse rate.
oximetry ini buzzer digunakan sebagai Denyutan ini merupakan refleksi dari denyut
indikator atau penanda bahwa terjadi jantung (heart rate).
kesalahan pada alat maupun kondisi pasien. Pada sensor oksigen
METODE PENELITIAN menggnakan LED merah dengan panjang

Alat Dan Bahan gelombang 660 nm sedangkan LED

Perancangan perangkat keras inframerah memiliki panjang gelombang


Pulse oximetry menggunakan alat dan 940 nm. Berdasarkan panjang gelombang
bahan sebagai berikut: yang dimiliki tersebut, kedua LED ini

1. Catu daya 9 volt DC. mampu untuk menembus permukaan kulit.


2. Mikroprosesor ATmega 8535 sebagai Sinar merah dan inframerah akan menembus
pengontrol masukan dan keluaran pada permukaan kulit dan menyinari pembuluh
pulse oximetry. darah yang melewatkan darah. Ketika
3. Sensor oksigen yang menggunakan hemoglobin yang mengandung oksigen
Light Emitting Dioda (LED) (oksihemoglobin) melewati sinar merah dan
merah dan inframerah yang memiliki inframerah, maka sinar yang lebih banyak
panjang gelombang berbeda serta diserap adalah sinar merah sedangkan
photodioda sebagai pendeteksi sinyal. sinar inframerah diteruskan. Ketika
4. LCD dengan konfigurasi 16 karakter hemoglobin yang tidak membawa oksigen
sebagai penampil keluaran nilai yang (dioksihemoglobin) melewati kedua sinar
terukur. tersebut, sinar merah tidak mampu
5. LED sebagai indikator kondisi pasien. menembus dan hanya sinar inframerah
6. Alarm sebagai penanda terjadi kesalahan yang dapat diserap. Penyerapan cahaya
pada pasien. tersebut diterima oleh photodioda dan
diubah menjadi pulsa-pulsa sinyal listrik
beserta dengan denyut dari aliran darah yang
Diagram Blok Alat
terdeteksi.
Prinsip kerja dari pulse oximetry
Selanjutnya sinyal dikuatkan
dapat digambarkan dengan diagram blok
melalui rangkaian transimpendance
seperti pada Gambar berikut.

102
Vol . IX Nomor 27 Nopember 2014 - Jurnal Teknologi Informasi ISSN : 1907-2430

amplifier. Rangkaian ini berfungsi selanjutnya akan mengalami proses


mengubah arus menjadi tegangan dengan perhitungan pada mikrokontroler untuk
menggunakan resistor yang memiliki nilai menentukan nilai dari saturasi oksigen
cukup besar. Sinyal yang telah melalui dalam darah.
rangkaian ini masuk pada rangkaian low Rangkaian Digital to Analog
pass filter (LPF) dan high pass filter (HPF). Converter (DAC) selain digunakan untuk
Rangkaian LPF berfungsi untuk meloloskan mengubah sinyal digital menjadi sinyal
tegangan dengan frekuensi rendah dan analog, juga berfungsi sebagai umpan balik
menghambat tegangan dengan frekuensi dari mikrokontroler pada sensor. Nilai
tinggi. Pada perancangan ini LPF juga keluaran DAC akan menjadi trigger untuk
berfungsi untuk menghilangkan derau pada driver LED sehingga terang atau redupnya
sinyal. Sedangkan rangkaian HPF berfungsi nyala LED dapat diatur sesuai dengan kondisi
untuk meloloskan tegangan dengan jari tangan.
frekuensi tinggi dan menghambat Proses pengukuran pulse rate dengan
frekuensi rendah serta menghilangkan mengolah sinyal keluaran dari rangkaian
tegangan DC pada rangkaian. penyearah presisi pertama yaitu yang berada
Digunakan dua buah rangkaian setelah LPF. Sinyal yang sudah disearahkan
penyearah presisi untuk menyearahkan akan masuk pada rangkaian penguat
sinyal AC. Rangkaian penyearah yang selisih yang berfungsi untuk menguatkan
pertama berada setelah LPF dan berfungsi sinyal yang menjadi selisih antara kedua
untuk menyearahkan seluruh tegangan masukannya. Kedua masukan tersebut adalah
total yang masuk rangkaian. Keluaran sinyal dari penyearah presisi dan umpan
dari penyearah ini akan langsung balik yang dikirim DAC dari mikrokontroler.
diteruskan pada mikrokontroler sebagai Selisih antara kedua sinyal tersebut akan
tegangan total arus yang masuk pada dikuatkan oleh penguat selisih dan
rangkaian. keluarannya akan di kirim ke rangkaian
Sedangkan penyearah yang kedua berada penguat tegangan untuk dikuatkan sehingga
setelah HPF dan berfungsi untuk denyutan dari sinyal dapat terlihat dan
menyearahkan tegangan sehingga nilai pembacaan denyut menjadi lebih mudah.
keluaran dari penyearah ini merupakan Rangkaian Schmitt trigger atau
nilai tegangan AC. Untuk mendapatkan komparator adalah rangkaian yang
nilai tegangan DC maka tegangan total berfungsi untuk membandingkan
dikurangi dengan nilai tegangan AC. tegangan masukan dari sinyal yang
Keluaran dari penyearah kedua selanjutnya diterima. Ketika sinyal berdenyut maka
akan masuk pada mikrokontroler. tegangan akan lebih tinggi (high)
Sinyal keluaran dari penyearah dibandingkan dengan ketika sinyal tidak
presisi yang telah diterima mikrokontroler

103
Vol . IX Nomor 27 Nopember 2014 - Jurnal Teknologi Informasi ISSN : 1907-2430

berdenyut (low). adalah berdasarkan pada algoritma sebagai


Berdasarkan perbandingan ini, berikut:
komparator kemudian mengirimkan 1. Proses inisialisasi dengan menetapkan input
perbandingan tersebut ke bagian counter dan output (I/O), interupsi, dan counter
atau penghitung yang berada pada pada mikrokontroler.
mikrokonroler untuk menghitung jumlah 2. Kondisi awal masukan adalah t=0, dan
denyut yang diterima dalam waktu tertentu. cacahan=0.
Dalam perancangan ini jumlah denyut yang 3. Timer mulai menghitung hingga nilai
terhitung disebut pulse rate. Sedangkan hasil t=15. Jika t=15 maka counter akan
dari pengukuran saturasi oksigen dalam mendapatkan nilai cacahan dari pulsa
satuan persen. denyutan. Namun jika t blm mencapai 15
Mikrokontroler akan mengolah detik maka nilai yang tertampilan pada
kedua masukan berupa sinyal dan display bernilai 0.
menghitung nilai dari saturasi oksigen dan 4. Perhitungan nilai pulse rate adalah
pulse rate sesuai dengan rumus program dengan mengalikan jumlah cacahan
yang diberikan pada mikrokontroler. selama 15 detik dengan konstanta 4. Jika
Keluaran dari mikrokontroler akan nilai dari rate sudah didapat maka
ditampilkan pada LCD sebagai penampil. cacahan dan timer akan kembali ke nilai
Apabila nilai saturasi oksigen dari pasien 0 untuk mengulangi proses perhitungan
jauh di bawah nilai toleransi, maka alarm dari awal.
akan berbunyi dan lampu indikator 5. Proses pengambilan nilai saturasi oksigen
akan menyala. Begitupula untuk pulse dimulai dengan pengambilan data ADC
rate, jika nilai pulse rate berada jauh di sinya total dan sinyal AC pada bagian
bawah nilai normalnya yaitu 60-100 pulsa, penyearah presisi.
maka alarm akan berbunnyi dan lampu 6. Nilai dari sinyal DC merupakan selisih
indikator akan menyala. Dengan adanya antara sinyal total dengan sinyal AC.
alarm dan indikator pada alat diharapkan 7. Perhitungan menyerapan cahaya pada
pengguna dapat melakukan penanganan sensor dilakukan dengan membagi
terhadap pasien dengan segera sesuai sinyal AC cahaya merah dengan
dengan penyebab terjadinya alarm, sinyal DC cahaya merah kemudian
sehingga keselamatan pasien dapat terjaga dibagi lagi dengan hasil perhitungan
sinyal AC infamerah dengan sinyal DC
Flowchart Perangkat Lunak inframerah.
Perancangan perangkat lunak 8. Nilai saturasi oksigen diperoleh
dilakukan dengan menggunakan bahasa C dengan pengurangan konstanta 110
yang ditulis pada AVR 4 Studio. dengan perkalian antara konstanta 25
Pemograman yang dilakukan pada editor dengan nilai penyerapan cahaya.

104
Vol . IX Nomor 27 Nopember 2014 - Jurnal Teknologi Informasi ISSN : 1907-2430

9. Alarm akan berbunyi jika nilai saturasi sebagai jalur antar muka untuk
oksigen berada dibawah 92% dan nilai menghubungkan masukan sinyal
pulse rate kurang dari 60. pulse rate dan saturasi oksigen
10. Nilai pulse rate dan saturasi oksigen dengan perangkat penampil,
diberikan ke register untuk ditampilkan. rangkaian DAC, indikator maupun
alarm.
2. Perhitungan saturasi oksigen dan
pulse rate
Perhitungan saturasi dan
pulse rate dihitung berdasarkan
pendeteksian 1 pulsa gelombang,
dimana terdapat 1 puncak dan 1
lembah. Perhitungan pulse rate
dilakukan dengan memasukkan
nilai waktu perhitungan selama 15
detik dan counter pada
mikrokontroler akan menghitung
jumlah denyutan (cacahan).
3. Program tampilan
4. Tampilan nilai SpO2 dan bpm
ditampilkan menggunakan LCD
16x2.

PENGUJIAN DAN ANALISA


Gambar diatas menampilkan proses Pengujian Hasil Pengukuran SpO2
yang terjadi pada mikrokontroler untuk Pengujian hasil pengukuran ini
menghasilkan nilai pulse rate dan saturasi merupakan pengujian terhadap dua
oksigen yang akan ditampilkan. Proses parameter yang dirancang pada pulse
tersebut akan berjalan sebagai oximetry yaitu SpO2 dan pulse rate. Kedua
berikut: parameter ini berfungsi sebagai monitoring
1. Inisialisasi sehingga perlu didapatkan nilai yang
Inisialisasi dilakukan dengan akurat disetiap pengukurannya. Pengujian
memberikan nilai-nilai ke register dilakukan dengan mengukur kadar saturasi
yang berhubungan oksigen pada jari telunjuk subjek. Dari
dengan fasilitas yang digunakan pengujian terhadap pengukuran pulse
seperti port I/O, timer, dan interupsi. oximetry maka didapat hasil seperti pada
Port I/O digunakan tabel berikut.

105
Vol . IX Nomor 27 Nopember 2014 - Jurnal Teknologi Informasi ISSN : 1907-2430

indikator kuning menyala. Begitu pula untuk


kasus berat dengan nilai SpO 2 kurang dari
85% dan nilai pulse rate di bawah 60 pulsa.
Dengan berfungsinya kedua sistem alarm
tersebut maka dapat dinyatakan bahwa
sistem alarm prioritas pada pulse oximetry
ini dapat berfungsi dengan baik. Sehingga
fungsi pulse oximetry dengan alarm prioritas
Dari hasil pengukuran terhadap
sebagai monitoring terhadap pasien dapat
beberapa subjek dapat disimpulkan bahwa
terwujud.
keluaran nilai saturasi oksigen pada pulse
oximetry ini hampir mendekati nilai saturasi KESIMPULAN DAN SARAN
oksigen normal yaitu 92-100%. Nilai
Kesimpulan
saturasi oksigen yang terhitung hanya dapat Dari penelitian Perancangan Pulse
sampai pada ngka 98% dan elum dapat Oximetry dengan Sistem Alarm Prioritas
mencapai 99%. Sedangkan bila sebagai Vital Monitoring terhadap Pasien,
dibandingkan dengan perhitungan secara maka didapat beberapa simpulan yaitu:
manual menggunakan rumus saturasi
1. Pulse oximetry dengan dua

oksigen maka sinyal yang dideteksi oleh


parameter yaitu SpO 2 dan pulse rate
pulse oximetry ini mampu menunjukkan
serta sistem alarm prioritas merupakan
hasil pengukuran saturasi oksigen sebesar
alat yang dibangun berdasarkan prinsip
94-99,5%. Oleh sebab itu perlu dilakukan uji
kerja dasar pulse oximetry namun
kelayakan dan kalibrasi terhadap alat.
dikembangkan dengan sistem alarm

Pengujian Fungsi Alarm Prioritas prioritas sebagai sistem pengaman


Sistem alarm prioritas yang terhadap kondisi pasien.
dibangun pada alat berfungsi sebagai 2. Nilai pulse rate pada pulse oximetry
penanda apabila terjadi kondisi yang tidak ini diambil dari hasil denyutan akibat
diinginkan pada pasien. Sistem ini juga adanya aliran darah pada jari ketika
dilengkapi dengan lampu indikator berwarna jantung berdenyut. Dan nilai pada
merah dan kuning sebagai penanda tingkat pulse rate hampir samadengan denyut
kegagalan dalam sistem tersebut. Pengujian jantung karena merupakan refreksi
terhadap sistem alarm prioritas dilakukan dari denyut jantung itu sendiri.
dengan menguji beberapa pasien dengan Namun penggunaan pulse rate sebagai
kasus kadar oksigen yang rendah dalam parameter denyut jantung hanya dapat
darah. Pada kasus ringan dengan nilai SpO2 digunakan jika tidak terdapat alat
berada diantara nilai 85% sampai dengan untuk mengukur bpm (beat per
92% maka alarm akan berbunyi dan minute) pada suatu tempat.

106
Vol . IX Nomor 27 Nopember 2014 - Jurnal Teknologi Informasi ISSN : 1907-2430

3. Nilai saturasi oksigen yang terukur Hariyanto, Guruh. 2012. Rancang Bangun
Oksimeter Digital Berbasis
pada pulse oximetry ini masih belum
Mikrokontoler ATmega 16. Skripsi.
akurat karena hanya mencapai 98%, Surabaya: Universitas Airlangga.
sehingga perlu dikaji ulang terhadap
Kemalasari. 2006. Analisis Sinyal Pulse
keluaran alat. Oximetry dengan Metode FFT.
Tugas Akhir. Surabaya: Politeknik
4. Nilai dari pulse rate tidak dapat
Elektronika Negeri Surabaya.
diambil karena sinyal keluaran terlalu
kecil dan ketika dikuatkan terdapat Pearce, Evelyn C. 2009. Anatomi Tubuh dan
Fisiologi untuk Paramedis.
banyak arus liar sehingga Jakarta: PT Gramedia Pustaka
mempersulit proses pengolahan Utama.

sinyal. Putra, Andrey A. 2006. Rancang Bangun


5. Alarm prioritas dan indikator dapat Pulse Oximetry Digital Berbasis
Mikrokontroler. Skripsi.
berfungsi dengan baik untuk nilai Surabaya: ITS Surabaya.
saturasi oksigen di bawah 90% dan
Wulansari, Diyan A. 2010. Rancang Bangun
85%. Pendeteksi Kadar Hemoglobin
dalam Darah Secara Non-Invasive
Berbasisi Mikrokontroler ATmega
Saran 8535. Tugas Akhir. Semarang:
Setelah melakukan penelitian Universitas Diponogoro.

Perancangan Pulse Oximetry dengan


Sistem Alarm Prioritas sebagai Vital
Monitoring terhadap Pasien, maka didapat
beberapa saran yaitu
1. Nilai pengukuran terhadap saturasi
oksigen pada alat ini belum akurat
karena komponen yang digunakan masih
berupa komponen biasa bukan dari bahan
tantalum.
2. Pulsa denyutan sangat kecil dan ketika
dikuatkan menjadi banyak arus liar
sehingga perlu ditapis menggunakan
osilator.
DAFTAR PUSTAKA
Darwinsa, Esha. 2011. Perancangan
Biointrument Heart Rate Monitor
Sepuluh Denyut Per Satuan
Waktu dengan Transmisi Radio
Frekuensi (RF). Skripsi.
Surakarta: Universitas Sebelas
Maret.

107

Anda mungkin juga menyukai