Rheology
Oleh:
Zati Hulwani
22117006
Model burger adalah model kompleks yang paling banyak digunakan untuk
menjelaskan perilaku batuan sedimen karena dianggap mampu mengakomodasi
tahapan dalam rayapan. Tahap regangan seketika dan rayapan sekunder biasanya
dikaitkan dengan model Maxwell, sedangkan tahap rayapan primer dikategorikan
sebagai model Kelvin.
Tahap rayapan tersebut dapat diuraikan menjadi regangan seketika, rayapan
primer dan rayapan sekunder disebut sebagai model Burger (seri antara Maxwell
& Kelvin) representatif untuk kepentingan praktis.
υ = 0.5
σ1 = η 3ε1
maka σ dapat dituliskan sebagai berikut,
k = E, maka
Gambar 6. Kurva, model, dan rumus Rheologi Kompleks Kelvin/Voigt Firm Viscous
Persamaan regangan pada model rheologi kompleks Kelvin/Voigt Firm
Viscous dapat ditulis sebagai berikut:
σ = η1 ε1 + E1 ε1
σ = E2ε2
σ = η1 (ε - (σ/E1) + κ1 (ε - (σ/E2)
η1 σ + (E1 + E2) σ = E2(η1 ε + E1 ε)
9. Rheologi Kompleks Burger
Rheologi kompleks burger merupakan kombinasi dari model Maxwell dan
model Kelvin yang dirangkai secara seri. Model ini merupakan gambaran paling
sederhana dari perilaku material batuan, dan cukup representatif untuk berbagai
pengujian pada batuan. Dimana proses rayapannya meliputi rayapan primer dan
rayapan sekunder dengan kecepatan tertentu secara konstan. Perilaku yang
kompleks pada batuan memerlukan penambahan beberapa konstanta seperti
modulus elastik dan koefisien viskositas.
Gambar 8. Kurva, model, dan rumus Rheologi Kompleks Burger
Model ini paling cocok digunakan untuk material sedimen. Persamaan
regangan pada model rheologi kompleks Generalized Kelvin dapat ditulis sebagai
berikut:
Tabel 1. Model Rheologi untuk Tipe Batuan yang Berbeda (Lama & Vutukuri, 1978)
Berikut rangkuman mengenai model-model rheologi menurut Kramadibrata
(2007) dalam Astawa Rai, M., Suseno, K., dan Ridho, K. W. (2014) dapat dilihat
pada Tabel 2.
Tabel 2. Model Rheologi
https://www.scribd.com/doc/304607461/MEKANIKA-BATUAN-docx.
Didownload pada tanggal 10 Oktober 2017.