Anda di halaman 1dari 14

Studio Perancangan Arsitektur 5

Muhammad Haris Usman 0551010010


Sendy Vebriansa 0551010095
Muhammad Abdul Farik 0851010008
Kurnia Nursandy 0851010020
Pratama Fajar 0851010050
JAWA? JawaTimur?
JawaTimura dalah Provinsi terpadat setelah DKI Jakarta, disinilah tempat
Kota – kota besar seperti Surabaya, Malang, lamongan, maupun Kediri berada.
Jika kita berbicara soal Tradisi dan Budaya yang ada di bagian Jawa Timur ini,
mungkin hamper banyak tidak bias disebutkan dalam hal Arsitekturnya,
Beberapa tempat seperti Pulau Madura atau Suku Osing di Banyuwangi saja
yang masih kental dengan Budayanya, yang lainnya? Tentu saja terhimpit
dengan pembangunan kota yang sekarang sudah mulai merata ini.
Surabaya sebagai kotametropolis, kota terbesar ke-2 setelah Jakartapun
juga mulai mengalami kepadatan penduduk, mulai berbondong – bondongnya
pendatang, dan wiraswasta yang mulai mengukir bisnis di kota ini dikarenakan
semakin penuhnya kota Jakarta.
Jawa Timur tidak seperti DI Yogyakarta maupun Jawa Tengah, yang
masih memiliki kekentalan budaya dan tradisinya, semua hal ini mungkin sedikit
dikarenakan bahwa Jawa Timur dulunya merupakan pusat perdagangan
Indonesia dengan Surabaya sebagai pusatnya. Jadinya banyak dari pengaruh
luar yang masuk ke Jawa Timur.
Akhirnya menjadi pertanyaan, apakah kita bias mengembangkan
Arsitektur Nusantara di Jawa Timur ini? Ditempat dengan Pembangunan pesat
kotanya? Dan akhirnya terfikirkan salahsatu inovasi dan solusi memanfaatkan
lingkungan yang ada, yakni sebuah tempat hunian baru? Yang dimaksud adalah
tempat dengan hunian baru, yaituPesisir.
Mengapa Pesisir? Karena disaat bagian Pusat Kota sekarang sudah
semakin padat, maka adalah sebuah inovasi rasanya untuk kembali menuju
Hunian Pesisir, lagipula Negara kita adalah Negara kepulauan yang kaya akan
garis pesisir.
Akhirnya dapat ditarik garis, ada 3 inovasi yang dapat dihadirkan
dalam hunian pesisir ini, adalah
1. Memanfaatkan kembali kekayaan Arsitektur Nusantara di bangsa ini Jadi kita
dapat memanfaatkan kembali, membangun kembali, dalam satu wilayah. Di
era modern ini kita dapat menghasilkan suatu kawasan yang baru tetapi tetap
menggunakan basis Arsitektur Nusantara.

2. Memanfaatkan Bangsa Indonesia sebagai penghasi lHutan Mangrove


terbesar di dunia! Selama ini mungkin tidak terlalu sering kita dengar, tetapi
kawasan Hutan Mangrove ini memiliki sesuatu keunikan, dan dapat
dimanfaatkan sebagai inovasi, namun tetap berbasis lingkungan (eco).

3. Dapat bermanfaat bagi Pariwisata baru di Indonesia

Maka dari itu, sebuah konsepsi baru akan diciptakan. Marisaya jelaskan maksud
dari ketiga konsep diatas!

1.ARSITEKTUR NUSANTARA ?
Jika kita bicara ekstrimnya, maka, ya! Sebenarnya Arsitektur
Nusantara memanglah Harga Mati, tinggal sudut pandang saja pada akhirnya
kita melihatnya dari mana. Ini adalah warisan budaya dari leluhur yang memang
sudah tertuliskan di Indonesia. Arsitektur Nusantara diresmikan sebagai Ilmu
yang ditinjau murni dari sudut Arsitektur, maka tidak ada batasan soal tempat
dan desain yang harus kita tampilkan, tetapi melainkan tetap pada basis
Arsitektur Tradisional. Arsitektur Tradisional sendiri merupakan ilmu yang
ditinjau dari sudut Antropologi, bukan Arsitektur. Dan, jika dilihat, Kita memang
KAYA! Dalam Arsitektur Nusantara, Kaya sekali! Sehingga pertanyaannya
adalah, masih maukah kita dalam memanfaatkan khasanah kekayaan Arsitektur
milik kita ini? Ya! Dalam konsepsi yang saya buat ini, saya akan
menggunakannya sebagai style dan desain hunian pesisir ini.

Setelah selesai berkutat soal desain, selanjutnya sayaberbicara soal lahan.


Dibagian pesisir mana ini akan diletakkan? Sebuah inovasi yang pernah
diciptakan dalam proyek penelitian yang dilakukan oleh beberapa mahasiswa
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOVEMBER (ITS) Surabaya, (bukanI nstitut
Teknologi Surabaya) menghasilkan sebuah konsep yakni sebuah Hunian
berbasis lingkungan pada kawasan “Hutan Mangrove”.

2.MANGROVE ?
Mengapa Pesisir? Mengapa Mangrove?
Indonesia adalah Negara penghasil mangrove terbesar di dunia.

Global Ecology and Biogeography, (Global Ecol. Biogeogr.) (2010)


C. Giri1*, E. Ochieng2, L. L. Tieszen3, Z. Zhu4, A. Singh5, T.
Loveland3, J. Masek6 and N. Duke7

Negara kepulauan dengan garis pantai terpanjang

Perairan 70% : Daratan 30%


Sumber daya alam pesisir: hutan bakau, pada nglamun, terum bukarang, migas,
sumberdaya mineral, pantai pasir putih, berpotensi besar untuk dikembangkan
melalui konsep yang ramah lingkungan (eco-region).
Fakta Perkem bangan Kawasan Pesisir?

Dari kanankekiri, perkembangan kawasan pesisir yang memiliki kecenderungan


lebih cepat dibandingkan wilayah di sekelilingnya:
a) Lamongan, b) Tuban, c) Gresik dan d) Probolinggo
(sumber: google earth database,2011)

Kawasan pesisir merupakan daerah yang strategis untuk dikembangkan.


Pembangunan di kawasan tersebut berdasarkan pertimbangan yang menyeluruh
terutama mengenai lingkungan sekitarnya. Kawasan pesisir menjadi target dari
pengembangan ekoregion di Indonesia, yaitu sebuah model pengembangan
kawasan yang pembangunannya berbasis lingkungan.

Dari Fakta dari kawasan pesisir tersebut,akhirnya ditambahkan konsep


Ekoregion

Mengapa Ekoregion?

Wilayah geografis yang memiliki kesamaan ciri iklim, tanah, air, flora,
dan fauna asli, serta pola interaksi manusia dengan alamyang menggambarkan
integritas sistem alam dan lingkungan hidup (Pasal 1 no. 29 UU 23 tahun 2009
tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup).
Kawasan pesisir terusber kembang, dan seiring dengan perkembangan tersebut,
konsekuensi terhadap lingkungana kan terus terjadi.

Konsep EKOREGION muncul sebagai bentuk ketidakpuasan terhadap


paradigma pembangunan yang umum dijalankan, yang hanya berbasis ekonomi
dan politik, memperhatikan produksi komoditas dan skala wilayah pemerintahan,
tanpamem perhatikan aspek-aspek karakteristik ruang hidup lingkungan

Contoh Pengembangan di Kawasan Pesisir tanpa konsep ekoregion?

Tumpahanminyakdarida Limbah- volumesampah di


erahpertambanganmence limbahindustridanrumaht daerahPanturamencapai
marilaut Jakarta anggamencemariTeluk 170 x volume
2 CandiBorobudur
Jakarta seluas 2,8 km (WALHI, 2000)
Hutan Mangrove sendirijugamengalamibeberapa proses pengrusakan

Sumber :
Sumber : Djamali, 2004
Djamali, 2004

Penjelasan diatas tersebut merupakan Beberapa alasan mengapa


Kawasan Pesisir diunggulkan dan mengapa pengembangan kawasan pesisir
sendir ijuga harus didukung dengan Ekoregion, yaitu hunian berbasis
lingkungan. Dan sekarang akhirnya ditemukan sebuah konsep ekoregion dengan
menggunakan hutan mangrove. Konsepi tua dalah…MANGROVE
RHIZOPHORACHITECTURE (MRaC)

MRaC? MANGROVE RHIZOPHORACHITECTURE (MRaC) sendiri merupakan


hasil dari penelitian yang dilaksanakan oleh beberapa mahasiswa Arsitektur ITS,
yang menciptakan sebuah konsep hunian baru di Hutan Mangrove.
Prinsip umum MraC sendiri merupakan arsitektur alternatif hijau masa
depan yang memanfaatkan Rhizophora spp. sebagai komponen bio
materialstruktur utama bangunan. (Prawirodkk, 2009).
KEKUATAN AKAR MANGROVE:
Populasi mangrove Rhizophora apiculata setebal 200 m, dengan kepadatan 30
pohon/100m2, masing-masing dengan diameter 15 cm atau lebih, bisa mereduksi
energi gelombang tsunami hingga 50%.
(Harada dkk., 2003 dalam Diposaptono, 2005).

Konfigurasi antara batang dan akar mangrove menciptakan sebuah ruang pada
sebuah individu mangrove (Prawiro dkk, 2009).
F F

F is
vertical Rhizophora apiculata receive vertical force F, the
force. load is continued to the aeral roots as the main
roots and partly continued to the stilt roots in
linear curve to the ground. The roots responds the
force by giving a contrary force direction. The
result is the roots got the compressive stress.
Ruang tercipta secara alami dan memiliki proporsi yang beragam.
Ruangakan terbentuk secara sendirinya dengan struktur utama akar dan batang

Jadi kawasan hutan mangrove yang akan dijadikan hunian tersebut akhirnya
dapat dimanfaatkan tidak melalui merusaknya, melainkan langsung
menggunakannya sebagai ruang.
Gambar diatas adalah pemanfaatan lahan dengan cara merusaknya dan
mengatur ulang

Gambar diatas merupakan pemanfaatan secara Ekoregion, inilah yang


dikunakan oleh MRaC.
Triangulation?
metode mengeksplorasi ruang MRaC.

Pembagian sebuah bidang atau permukaan menjadi beberapa set segitiga,


Gambar 6.Contohpembagiansebuahbidangmenggunakantriangulation
(Sumber: http://mathworld.wolfram.com/images/eps-gif/Triangulation_800.gif,
2011).

dengan tiap sisi saling berhubungan dan membentuk segitiga di sebelahnya.


Segitiga-segitiga tersebut dapat dengan fleksibel mengikuti bentuk melingkar
(curvature) bermacam-macam permukaan. Hal ini juga membuat jejaring segitiga
ini cocok untuk diterapkan dalam perhitungan bidang-bidang yang tidak
beraturan bentuknya. Metode ini menjadi dasar bagi sistem Global Positioning
System (GPS) dan banyak software pemodelan 3D.

TRIANGULASI dan MRaC ?

Contoh dan Studi Kasus:


meninjau triangulasi lahan mangrove
Labuhan, Brondong, Lamongan

Lahan terbagi menjadi dua plot area penelitian, dengan luas masing-masing 20m
x 80 m. Pendataan dilakukan atas sampel mangrove dengan diameter >100mm
(standar ukuran untuk mangrove dengan kekuatan tekan 60 Mpa.

BENTUKAN RUANG
yang terbentuk pada plot pemetaan mangrove.

Ruang-ruang hasil triangulation ini menunjukkan” ruang dalam” yang merupakan


hasil rekayasa manusia secara sadar yang dirancang berdasarkan prinsip
melestarikan lingkungan dan hidup harmoni dengan alam. Konsep ini merupakan
intisari pokok pada perancangan MRaC.
Kawasan pesisir merupakan kawasan yang mudah berkembang dengan
pesat dan akan terus berkembang. Dibutuhkan sebuah konsep pengembangan
kawasan pesisir yang tidak merusak, dan bahkan menjaga lingkungan
sekitarnya.

Konsep yang diusulkan adalah Mangrove Rhizophora Chitecture (MRaC)


yang merupakan arsitektur alternative hijau masa depan yang berbasis
mangrove yang berusaha untuk mengembangkan wilayah pesisir pantai
Indonesia karena memiliki potensi yang besar untuk memanfaatkan mangrove
terutama Rhizo phora spp., sebagai biomaterial bangunan. Melaluinya, ruang
dapat dibentuk atau direkayasa untuk aktivitas manusia tanpa merusaknya

Akhirnya lahan MRaC ini dipakai untuk lahan Arsitektur Nusantara.


Maka,terciptalah MRaC berbasis Nusantara.

“MRaC berbasis Arsitektur Nusantara”

3.PARIWISATA
Konsep hunian pada kawasan Hutan Mangrove ini menjadi sesuatu inovasi yang
unik, yang akan menghantarkan konsep ini menjadi sebuah pariwisata baru bagi
JawaTimur, maupun Indonesia.
Kelemahan:
Sistem Utilitas memang belum terfikirkan secara detail, mungkin akan
diadakan penelitian lebihlanjut.

Terimakasih.

Anda mungkin juga menyukai