Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Plastik adalah valah satu bentuk polimer yang sangat berguna dalam kehidupan
sehari-hari. Beberapa plastik memiliki sifat-sifat khusus, antam lain lebih mudah larut
pada pelarut yang sesuai, pada suhu tinggi akan lunak, tetapi akan mengcras kembali jika
didinginkan dan struktur molekulnya linier .uau bercabang tanpa ikatan silang antar rantai.
Proses melunak dan mengeras ini dapat terjadi berulang kali. Sifat ini dijelaskan sebagai sifat
termoplastik.
Bahan-bahan yang bersifat termoplastik mudah untuk diolah kembali karena
setiap kali dipanaskan, bahan-bah.m tersebut dapat dituangkan kc dalam cetakan yang
berbeda untuk membuat produk plastik yang baru. Polietilen (PE) dan polivinilklorida
(PVC) merupakan contoh jcnis polimer ini.

Polivinil klorida (IUPAC: Poli(kloroetanadiol)), biasa disingkat PVC, adalah polimer


termoplastik urutan ketiga dalam hal jumlah pemakaian di dunia, setelah polietilena dan
polipropilena. Di seluruh dunia, lebih dari 50% PVC yang diproduksi dipakai dalam konstruksi.
Sebagai bahan bangunan, PVC relatif murah, tahan lama, dan mudah dirangkai. PVC bisa
dibuat lebih elastis dan fleksibel dengan menambahkan plasticizer, umumnya ftalat. PVC yang
fleksibel umumnya dipakai sebagai bahan pakaian, perpipaan, atap, dan insulasi kabel listrik.
PVC diproduksi dengan cara polimerisasi monomer vinil klorida (CH2=CHCl). Karena 57%
massanya adalah klor, PVC adalah polimer yang menggunakan bahan baku minyak bumi
terendah di antara polimer lainnya.

1
1.2. MAKSUD DAN TUJUAN

Adapun tujuan penulisan makalah ilmiah ini adalah mengetahui dan memahami
tahapan-tahapan dari proses pembuatan pipa PVC yang meliputi :
 Mengetahui apa itu PVC
 Komponen komponen mesin pembuat pipa PVC
 Bagaimana proses pembuatan pipa PVC
1.3. BATASAN MASALAH

Pada makalah ini hanya menjelaskan poin-poin dalam proses pembuatan pipa PVC dan
tidak dijelaskan secara mendetail atau terperinci dari setiap proses yang dilakukan dalam
pembuatan pipa PVC.

1.4. SISTEMATIKA PENULISAN

Pada penulisan makalah pemilihan bahan dan proses ini tidak lepas dari sistematika
penyusunan penulisan. Adapun sistematika penulisan sebagai berikut :
pada halaman paling depan terdapat cover, kata pengantar dan daftar isi, dan masuk
pada bagian BAB 1 ( pertama ) yaitu pendahuluan yang meliputi latar belakang, maksud dan
tujuan, batasan masalah, dan sistematika penulisan.
Masuk pada BAB 2 ( kedua ) yaitu proses pembuatan pipa PVC, yang meliputi landasan
teori bahan non-logam, landasan teori proses pembuatan pipa PVC, komponen-komponen
mesin atau alat pembutan pipa PVC, prinsip kerja mesin atau alat pembuatan pipa PVC.
Dan pada BAB 3 ( ketiga ) yaitu kesimpulan yang meliputi hasil analisa proses
pembuatan pipa PVC, kesimpulan dan saran lalu ditutup dengan daftar pustaka yang merupakan
acuan penulis dalam penulisan makalah ini.

2
BAB II
PROSES PEMBUATAN PIPA PVC

2.1. Landasan Teori Tentang Bahan NON-LOGAM

2.1.1. BAHAN NON-LOGAM

Bahan non logam adalah suatu bahan teknik yang tidak termasuk kedalam kelompok
logam yang didapat dari bahan galian, tumbuhan atau hasil dari proses pengolahan minyak
bumi. Bahan non logam dapat terdiri dari bahan organik dan bahan an-organik. Bahan organik
seperti ; kayu, kertas, plastik, karet, kulit, kapas dan sebagainya. sedangkan bahan an-organik
seperti ; batu, pasir, semen, keramik,gelas, grafit dan sebagainya. Bahan-bahan non logam yang
digunakan untuk membuat pipa pvc adalah Polimer ( plastik ).

2.1.2. PLASTIK

Plastik adalah bahan sintetis yang berasal dari minyak mineral, gas alam, batu bara, batu
kapur, binatang dan tumbuhan. Istilah plastik mrncakup produk polimerisasi sintetik atau semi-
sintetik. Mereka terbentuk dari kondensasi organik atau penambahan polimerdan bisa juga
terdiri dari zat lain untuk meningkatkan performa atau nilai emonominya. Plastik dapat
dibentuk menjadi film atau fiber sintetik. Nama ini berasal dari fakta bahwa banyak dari mereka
“malleable”, memiliki properti keplastikan.
Plastik didesain dengan variasi yang sangat banyak sehingga tahan terhadap panas,
keras, “rellienci” dan lain-lain. Plastik sangat banyak digunakan di dunia industri untuk
berbagai macam keperluan seperti pengepakan “packaging”, dunia transportasi, alat alat kantor
dan alat alat rumah tangga.
Sifat-sifat plastik pada umumnya :
1. Tahan korosi
2. Berat jenis cukup rendah
3. Ulrt dan kuat
4. Tidak tahan panas yang tinggi
3
Plastik dapat dibagi kedalam dua golongan besar yaitu golongan “termoplast” dan
“termohard”. Sifat dari kedua golongan plastik tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :

 Termoplast
Termoplast terbentuk dari molekul-molekul panjang. Termoplast adalah bahan
plastikyang dapat dibentuk melalui proses pemanasan. Plastik jenis ini banyak
digunakan untuk pengepakan pada makanan-makanan ringan, dan minuman
kemasan.

 Termohard
Termohard terbentuk dari molekul-molekul bentuk jaringan besar. Termoharrd
merupakan bahan yang tahan terhadap panas tinggi, dengan pemanasan plastik jenis
ini tidak mudah menjadi lembek dan menjadi cair.

2.2. Landasan Teori Proses pembuatan Pipa PVC

2.2.1. Sejarah Polivinil Klorida ( PVC )

Senyawa vinil klorida yang memiliki rumus molekul C2H3Cl merupakan salah satu
produk senyawa Petrokimia yang memiliki aplikasi secara komersil yang cukup luas di dunia
terlebih di Amerika Serikat. Jika dilihat dari sejarah penemuannya, senyawa vinil klorida ini
ditemukan oleh seorang kimiawan berkebangsaan Jerman yang bernama Justus Von Liebig
dari Universitas Giessen karena pada sekitar tahun 1835 dialah orang pertama yang
mensintesis senyawa vinil klorida ini.

Pada mulanya Justus Von Liebig mereaksikan Dikloroetana yang sering disebut
minyak oleh kimiawan Belanda dengan alkohol untuk membuat Vinyl Chlorida. Dalam
penelitiannya ia dibantu oleh muridnya yang bernama Victor Regnault yang pada
akhirnya mereka berdua mempublikasikannya pada tahun 1835. Pada tahun 1872, E.
Baumann menemukan bahwa hujan serpihan putih akan terjadi jika senyawa vinil
klorida lama disinari cahaya matahari pada tabung yang tertutup. Ketika itu E. Baumann
menemukan adanya padatan putih dari vinil klorida ketika terkena sinar matahari. Padatan
putih ini bersifat sangat kuat karena tahan terhadap senyawa KOH atau air dan baru dapat

4
0
meleleh dengan proses degradasi pada temperatur diatas 130 C.

Pada awal tahun 1926 senyawa vinil klorida mulai diproduksi secara besar‐besaran
untuk membentuk PVC yang beberapa tahun sebelumnya Fritz Klatte menemukan proses
pembuatan vinil klorida dengan mereaksikan HCl dengan Asetilena menggunakan katalis
Merkuri Klorida (HgCl) yang memperoleh hak paten pada tahun 1912. Melalui penemuan
Klatte inilah industri vinil klorida pertama kali menjadi populer hingga saat ini.

2.2.2. PEMBUATAN PVC

PVC dihasilkan dari dua jenis bahan baku utama: minyak bumi dan garam dapur
(NaCl). Minyak bumi diolah melalui proses pemecahan molekul yang disebut cracking
menjadi berbagai macam zat, termasuk etilena ( C 2H4 ), sementara garam dapur diolah
melalui proses elektrolisa menjadi natrium hidroksida (NaOH) dan gas klor (Cl2). Etilena
kemudian direaksikan dengan gas klor menghasilkan etilena diklorida (CH2Cl-CH2Cl).
Proses cracking/pemecahan molekul etilena diklorida menghasilkan gas vinil klorida
(CHCl=CH2) dan asam klorida (HCl). Akhirnya, melalui proses polimerisasi (penggabungan)
molekul yang disebut monomer, dalam hal ini vinil klorida) dihasilkan molekul raksasa
dengan rantai panjang (polimer): polivinil klorida (PVC), yang berupa bubuk halus berwarna
putih. Masih diperlukan satu langkah lagi untuk mengubah resin PVC menjadi berbagai
produk akhir yang bermanfaat.

Gambar. Unsur penyusun PVC


5
Penampakan resin PVC sangat mirip dengan tepung terigu. Dan resin PVC
memang dapat dianalogikan seperti tepung terigu: keduanya tidak dapat digunakan dalam
bentuk aslinya. Seperti halnya tepung terigu yang harus diolah dengan mencampurkan
berbagai kandungan lain hingga menjadi kue tart dan berbagai jenis roti yang menarik, resin
PVC juga harus diolah dengan mencampurkan berbagai jenis zat aditif hingga dapat menjadi
berbagai jenis produk yang berguna dalam kehidupan sehari-hari.

Satu tahap penting lagi sebelum resin PVC bisa ditransformasikan menjadi
berbagai produk akhir adalah pembuatan compound/adonan (compounding). Compound
adalah resin PVC yang telah dicampur dengan berbagai aditif yang masing-masing
memiliki fungsi tertentu, sehingga siap untuk diproses menjadi produk jadi dengan sifat- sifat
yang diinginkan. Sifat-sifat yang dituju meliputi warna, kefleksibelan bahan, ketahanan
terhadap sinar ultra violet (bahan polimer/plastik cenderung rusak jika terpapar oleh sinar
ultra violet yang terdapat pada cahaya matahari), kekuatan mekanik transparansi, dan
lain-lain. PVC dapat direkayasa hingga bersifat keras untuk aplikasi- aplikasi seperti pipa
dan botol plastik, lentur dan tahan gesek seperti pada produk sol sepatu, hingga bersifat
fleksibel/lentur dan relatif tipis seperti aplikasi untuk wall paper dan kulit imitasi. PVC dapat
juga direkayasa sehingga tahan panas dan tahan cuaca untuk penggunaan di alam terbuka.
Dengan segala keluwesannya, PVC cocok untuk jenis produk yang nyaris tak terbatas
dan setiap compound PVC dibuat untuk memenuhi kriteria suatu produk akhir tertentu.

Polimer polivinil klorida (PVC) termasuk ke dalam jenis polimer thermoplastic: suatu
substansi yang kehilangan bentuknya ketika dipanaskan dan menjadi rigid kembali
ketika didinginkan. Proses ekstrusi dan injection moulding bisa membentuk PVC ke bentuk
yang diinginkan. Karena sifatnya yang termoplastik, daur ulang secara fisik PVC dapat
dilakukan relatif mudah dimana material bisa dibentuk kembali dibawah proses
pemanasan.

Polimer polivinil klorida (PVC) yang juga dikenal dengan resin vinyl, didapatkan dari
polimerisasi senyawa vinil klorida pada suatu reaksi polimerisasi adisi radikal bebas.
Monomer vinil klorida didapatkan dari mereaksikan gas ethylene dengan chlorine
untuk membentuk 1,2–dichloroethane. 1,2–dichloroethane kemudian dipecah untuk
menghasilkan senyawa vinil klorida.

6
PVC memiliki struktur molekul yang mirip dengan PE. Perbedaan antara kedua
polimer tersebut adalah pada PVC salah satu atom H yang berikatan dengan atom C
digantikan oleh atom Cl. Massa atom relative (Ar) dari Cl yang lebih besar menunjukkan

Cl memenuhi 56,8% dari keseluruhan massa PVC.

Gambar Struktur Molekul PVC

Ketika diproduksi, PVC bersifat amorf, polimer polar. Sifat ini tergantung pada nilai
rata‐rata derajat polimerisasi (panjang rantai molekul polimer). Perbedaan proses produksi
polimer berkembang menjadi polimer emulsi (PVC‐E), polimer suspense (PVC‐ S), dan
polimer massa (PVC‐M).

2.2.3. JENIS – JENIS PVC

Secara umum, plastisasi dapat dibedakan menjadi PVC fleksibel dan PVC rigid
(kaku). PVC kaku, sesuai namanya, adalah PVC murni dan memiliki kekakuan sangat tinggi.
PVC murni lebih kuat dan lebih kaku dari polipropylene (PP) dan polyethylene (PE). PVC
fleksibel diperoleh dengan menambahkan material dengan berat molekul lebih rendah
(plasticiser). PVC fleksibel dapat diformulasikan menjadi bersifat seperti karet. Tabel berikut
menampilkan perbandingan sifat kedua jenis PVC ini.

7
Tabel Perbandingan Sifat Mekanik PVC Rigid dan PVC Fleksibel

Sifat Mekanik PVC Rigid PVC Fleksibel

Tensile strength (MPa) 44,4 9,6

Tensile Modulus (Gpa) 2,75 ‐

Impact Strength (J/m) 181 293

Density (g/cm3) 1,4 1,4

Dielectric Strength (MV/m) 34 25,6

2.3. Komponen-komponen Mesin Atau Alat Pembuatan Pipa PVC

Komponen utama dalam pembuatan pipa PVC yaitu pencairan material yang akan
dicampur dengan bahan lain, lalu bahan cair yang telah tercampur lalu dicetak sehingga menjadi
pipa-pipa yang diinginkan dari segi panjang maupun diameter dari pipa. Adapun komponen-
komponen mesin untuk pembuatan pipa PVC sebagai berikut :

Gambar mesin produksi pipa pvc

2.3.1. Hoper

Hoper adalah sebuah komponen dari dimana fungsi dari hoper ini adalah untuk
memasukkan biji plastik atau bahan baku bisa apa saja. Biasanya hoper ini terbuat dari plat
besi baja , mild steel , serta plat kapal tergantung selera dan keinginan konsumen.

8
2.3.2. Tabung screw

Didalamnya berisi screw yang fungsinya untuk mendorong atau menarik bahan baku
plastik untuk dicetak dan melewati sebuah cetakan.

2.3.3. Motor penggerak

Dalam hal penggerak ini kita bisa menggunakan berbagai macam pilihan yakni bisa
menggunakan motor listrik atau bisa juga menggunakan mesin diesel , atau bisa juga
menggunakan motor bensin , dari masing-masing motor penggerak ini mempunyai kelebihan
dan juga mempunyai kekurangan. Fungsinya adalah untuk memutar screw agar biji plastik
bisa terdorong menuju ke arah cetakan

2.3.4. Gear box

fungsinya untuk mengubah putaran tinggi yang dihasilkan oleh motor listrik / mesin
diesel menjadi putaran lambat namun lebih kuat. untuk gearbox sendiri ada berbagai maca
type , untuk masing-masing type bisa dibedakan dengan ukurannya seperti misalnya type -60
lebih kecil daripada gearbox yang berukuran type-80.

2.3.5. Cetakan / dies

Fungsinya untuk mencetak bahan baku menjadi barang yang kita inginkan, bisa
berupa pipa paralon atau berbagai macam kebutuhan manusia lainnya. cetakan ini biasanya
menyatu dengan tabung , ini berbeda dengan mesin injection molding.

9
2.3.6. Rangka

Pada mesin biasanya terbuat dari bahan UNP bisa produk manapun, kalau di dalam negri kita
sering menggunakan produknya krakatau steel dan kadang kita juga sering menggunakan
produk luar negri.

2.4. Prinsip Kerja Mesin Atau Alat Pembuatan Pipa PVC

2.4.1. Proses Mixing

Mixing adalah suatu proses pencampuran bahan sehingga dapat bergabung menjadi suatu
homogen yang bersifat seragam dan memiliki penyebaran yang sempurna. Prinsip
pencampuran didasarkan pada peningkatan pengacakan dan distribusi dua atau lebih komponen
yang mempunyai sifat yang berbeda. Pencampuran dapat dikarakterisasi dari waktu yang
dibutuhkan, keadaan produk atau bahkan jumlah tenaga yang dibutuhkan untuk melakukan
pencampuran

Pada proses ini bahan dipanaskan sehingga mencair dan dapat dicampur dengan bahan
lain yang akan mengubah dari unsur penyusun pembuatan pipa sehinnga didapat kualitas pipa
yang kita inginkan bahkan dapat menurunkan biaya produksi.

Gambar proses pencampuran bahan

10
Sebelum jadi bahan yang siap diolah jadi pipa pvc terlebih dahulu melalui proses
mixing . Di dalam proses mixing terdapat proses – proses sebagai berikut:

1. proses loading

2. proses hopper

3. proses hot mixing

4. proses cool mixing

5. proses hopper

6. proses silo

7. proses bunker

2.4.2. Proses Extrution

Yaitu untuk memproses material sampai meleleh akibat panas dari luar / panas
gesekan dan yang kemudian dialirkan ke die oleh screw yang kemudian dibuat produk sesuai
bentuk yang diinginkan. extruder adalah mesin yang terdiri dari Hopper, Barrel/screw dan Die.

Berikut contoh gambar mesin extrution.

Gambar mesin extrution

11
2.4.3. Pencetakan

Bahan – bahan yang telah cair dialirkan ke alat cetak yang berada di ujung
mesin extruder dengan memanfaatkan daya tekan screw di dalam barrel lalu bahan yang
masuk ke mesin pemanas melalui nozle. Proses pencetakan menggunakan cetakan
dengan ukuran diameter pipa atau ukuran yang diinginkan. Pada proses pencetakan ini,
cetakan dipanaskan dengan arus listrik melalui elemen – elemen dengan suhu berkisar
antara 180 °C – 220 °C. Apabila terjadi kerusakan pada pencetakan maka pipa
yang rusak akan dibawa ke tempat penyimpanan sementara untuk di daur ulang.

2.4.4. Proses Vacum dan Cooling

Hasil yang keluar dari dies didinginkan dalam ruang vacuum untuk menjaga
keutuhan bentuk pipa. Lalu spray mendinginkan pipa dengan air dingin. Proses mendinginkan
dapat berlangsung selama 2 kali yaitu pertama dilakukan untuk mengeraskan pipa dan
menurunkan suhu permukaan pipa. Namun karena proses yang pertama belum menjamin pipa
sudah dingin, maka dilakukanlah proses pendinginan yang kedua, sama saja dengan proses
pertama hanya saja ruangan tidak perlu di vacuum. Proses ini berlangsung sampai dihasilkan
pipa yang diinginkan yaitu tahapannya sebagai berikut :

1. vacum calibrator tank


2. sprayer bath

Gambar alat pencetakan pipa

12
2.4.5. Penyablonan / printing

Proses penyablonan dilakukan secara otomatis setelah selesai dilakukan


pendinginan. Mesin melakukan penyablonan dengan cara menyablon pipa yang keluar dari
mesin pendingin dengan jarak yang telah ditentukan. Bahan yang digunakan untuk menyablon
adalah tinta. Printing disini fungsinya untuk mencetak merk, type, tanggal,bulan dan tahun
sebagai penanda kode pruduksi.

Gambar mesin printing

Gambar pipa hasil printing

13
2.4.6. Houl off / rolling

pipa yang telah melalui proses printing harus dijaga kelurusan pipa tersebut maka
rolling disini berfungsi untuk menjaga kestabilan penarikan pipa serta meluruskan pipa dari
extruder – vaccum calibratop dan sprayer bath hingga prosess cutting. Sekaligus
menentukan ketebalan pipa.

Gambar mesin rolling

2.4.7. Proses Cutting

Pipa yang telah melalui penyablonan dan telah berbentuk pipa secara
utuh,dipotong sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan. Proses pemotongan dilakukan
menggunakan gergaji secara otomatis. Apabila terjadi kerusakan pada pemotongan maka
pipa yang rusak akan dibawa ke tempat penyimpanan sementara untuk didaur ulang

Gambar mesin cuting


14
2.4.8. QC / Quality Control

Setelah pipa sudah ada yang dipotong maka akan diambil sebuah sampel untuk
diinspeksi/diperiksa. Kegiatan ini meliputi tes fisik dan tes laboratorium, hal ini
dilakukan untuk mengetahui apakah pipa yang dihasilkan sudah sesuai dengan standar yang
telah ditentukan atau belum.

Gambar proses pengecekan kualitas

Kualitas pipa pvc yang baik dan memenuhi “standard aplikasinya“ harus lulus
beberapa syarat pengujian atau test laboratorium. Seperti berikut ini:

1. Uji Tekan (Hydrostatic Test)


2. Uji Jatuhan (Impact Test)
3. Uji Kuat Tarik & Kelenturan (Tensile & Elongation Test)
4. Uji Ketahanan Terhadap Asam Kuat (Methylene Chloride Test)
5. Uji Linyak (Flattening Test)

15
2.4.9. Proses Socketing/Finishing

Setelah proses pemotongan dan penyablonan, pipa diteruskan ke bagian


pencetakan kepala. Proses pencetakan kepala ini dilakukan pada bell forming machines.
Ujung pipa di masukkan ke dalam mesin dengan cetakan yang telah disesuaikan.
Pencetakan kepala pipa ini hanya untuk beberapa tipe produk pipa, sesuai dengan
permintaan konsumen.

Gambar pipa yang sudah melalui proses socketing

16
2.4.10. Produk

Setelah Proses Socketing Pipa PVC selesai maka produk Pipa tersebut siap untuk
disalurkan ke konsumen. yang berarti proses pembuatan pipa PVC telah selesai.

Gambar pipa yang siap pakai

Pipa PVC yang telah selesai proses pembuatannya disimpan kedalam gudang dan
dikirim ke distributor yang selanjutnya akan digunakan sesuai spesifikasi dari pipa PVC
tersebut

17
BAB III
Kesimpulan

3.1. HASIL ANALISA PROSES PEMBUATAN PIPA PVC

Berikut ini hasil analisa dalam pembuatan pipa PVC yang dapat diambil penulis:
 Plastik adalah bahan sintetis yang berasal dari minyak mineral, gas alam, batu bara,
batu kapur, binatang dan tumbuhan. Istilah plastik mrncakup produk polimerisasi
sintetik atau semi-sintetik. Mereka terbentuk dari kondensasi organik atau
penambahan polimerdan

 Adapun bagian bagian dari alat untuk mencetak pipa PVCsebagai berikut :
Hoper, Tabung screw, Motor penggerak, Gear box, Cetakan / dies,Rangka

 Tahapan – tahapan dan proses yang dilakukan pada pembuatan pipa PVC adalah
dimulai dengan proses Mixing, proses extrusion, proses Pencetakan, Proses Vacum
dan Cooling, Proses Printing, Proses Houl Off / Rolling, Proses Cutting, QC, Proses
Socketing / Finishing, dan lalu di Produk .

 Mesin yang digunakan pada proses pembuatan pipa PVC adalah diantaranya: Mesin
mixer, Mesin Extruder, Mesin Rolling, Mesin Socketing. Dan Mesin – mesin
pendukung lainnya.

3.2.KESIMPULAN

PVC merupakan bahan plastik dengan volume pemakaian kedua


terbcsar di dunia, sampah padat di negara-negara maju yang paling banyak
menggunakan PVC-pun hanya mengandung 0,5% PVC. Hal ini dikarcnakan

18
volume pemakaian terbcsar PVC adalah untuk aplikasi-aplikasi berumur
panjang, scperti pipa dan kabel. Sampah PVC juga dapat diolah secara
konvensional, sepeni daur-ulang, ditanam dan dibakar dalam insincrator
(termasuk pembakaran untuk menghasilkan energi).

3.3. SARAN
Pada awalnya pipa PVC yang beredar dipasaran mengandung timbal, karenya
setelah adanya penelitian bahwa timbal dapat mengganggu kesehatan sehingga
penggunaan timbal pada pipa PVC dihilangkan.
Untuk lebih aman lebih selektif kembali dalam memilih pipa PVC karena sudah
banyak merk Pipa PVC yang sudah tidak mengandung timbal.

19

Anda mungkin juga menyukai