Anda di halaman 1dari 3

Portfolio Return and Risk

Return dan risiko pada individu sangatlah penting, tapi return dan risiko yang terdapat pada
lembar portofolio dapat menimbulkan masalah karena risiko investasi dapat meningkat
apabila kedua elemen (return dan risiko) digabungkan pada lembar portofolio.

1. Portofolio Return yang Diharapkan

 Portofolio Tertimbang
Dilambangkan dengan huruf “w”. Rumus: w1 + w2 + ... +wn = ∑𝑛𝑖=1 wi = 1.0
 Menghitung Return yang Diharapkan
Dilambangkan dengan huruf “p”. Rumus: E(Rp) = ∑𝑛𝑖=1 wiE(Ri)

2. Risiko Portofolio

Risiko portofolio diukur dari varians (atau standar deviasi) return portofolio. Tapi, pada
dasarnya risiko portofolio itu dicatat berdasarkan aturan pada standar deviasi.

Rumus: 𝜎𝑝2 = ∑𝑛𝑖=1 wi 𝜎𝑖2

Menganalisa Risiko Portofolio

1. Pengurangan Risiko – The Insurance Principle

Pengurangan risiko pada poin ini dapat dinyatakan sebagai prinsip asuransi, karena asuransi
perusahaan mengurangi terjadinya risiko dengan menetapkan kebijakan-kebijakan pada
sumber risiko independen.

𝜎𝑖
Rumus yang digunakan menggunakan simbol standar deviasi, yaitu 𝜎𝑝 = 𝑛1/2

2. Diversifikasi

Diversifikasi adalah kunci untuk risiko manajemen portofolio karena diversikasi


memperbolehkan para investor untuk mengurangi risiko portofolio secara signifikan tanpa
mempengaruhi return.

 Random Diversifikasi

Disebut juga naive diversification, yang berkaitan dengan diversifikasi secara acak tanpa
mempengaruhi karakteristik dari investasi itu sendiri. Dalam hal ini, para investor
diperbolehkan untuk melakukan diversifikasi saham yang mereka punya ke beberapa sektor
ataupun industri.

Komponen-Komponen Risiko Portofolio

Untuk menghitung risiko dari sebuah portofolio digunakan rumus varians atau standar
defiasi, dengn syarat:

 Risiko keamanan yang dibebankan kepada individu (dibebankan melalui jumlah


investasi yang dilakukan oleh masing-masing individu)
 Biaya yang dibebankan pada imbal hasil sekuritas (kovarians dari imbal hasil
sekuritas, tidak sama dengan persentasi jumlah investasi yang dilakukan oleh masing-
masing individu)

1. Koefisien Korelasi

Dilambangkan dengan 𝜌𝑖𝑗 dibaca “rho” adalah ukuran statis dari biaya relatif yang terdapat
pada imbal hasil sekuritas. Dilakukan pengukuran untuk mengetahui sejauh mana tingkat
imbal hasil yang terjadi diantara sekuritas yang terkait.

a. Perfect Positive Correlation

Nilai dari saham yang satu akan berpengaruh pada nilai saham yang lain, yang pergerakannya
positif.

Misalnya, nilai saham A naik, maka nilai saham B juga naik

b. Perfect Negative Correlation

Kebalikan dari sistim perfect positive correlation, dimana nilai saham yang satu bergerak ke
arah positif, sedangkan nilai saham lainnya bergerak ke arah negatif.

Misalnya: nilai saham A mengalami kenaikan, maka nilai saham B akan turun.

c. Zero Correlation

Merupakan korelasi nol yang sama sekali tidak mempengaruhi imbal hasil diantara dua
sekuritas. Sekuritas yang menggunakan korelasi nol dapat mengurangi risiko pada portofolio.
Apabila imbal hasil yang tidak berkorelasi ditambahkan ke dalam sebuah portofolio, maka
risikonya dapat berkurang. Tapi, tidak dapat dihilangkan.
d. Less Than Perfect Positive Correlation

Anda mungkin juga menyukai