Anda di halaman 1dari 5

A.

Pengertian Grup

Pada bab 2, telah kita pelajari konsep semigrup yaitu suatu struktur aljabar dengan satu operasi biner
(grupoid terhadap penjumlahan atau perkalian) yang memiliki prasyarat tertutup dan assosiatif.
Sedangkan monoid adalah suatu struktur aljabar dengan satu operasi biner (semigrup terhadap
penjumlahan atau perkalian) yang setiap anggotanya memiliki unsur satuan atau identitas.

Dalam sub pokok bahasan ini, akan dipelajari definisi atau syarat-syarat dasar dari suatu Grup dan
mengaplikasikannya kedalam contoh-contoh soal sederhana, baik itu terhadap penjumlahan maupun
terhadap perkalian. Adapun definisi mengenai Grup adalah :

Definisi 3.1 :

Suatu monoid (G,*) dikatakan suatu grup jika setiap anggotanya memliki unsur balikan atau invers, yaitu
:

Untuk setiap anggota a yang ada di dalam G akan ada invers dari a yang juga ada di G

Sehingga a operasi biner dengan invers a sama dengan invers a operasi biner a sama dengan identitas

Dengan kata lain, dari definisi tersebut dapat kita ketahui syarat-syarat dari suatu grup yaitu memenuhi
sifat monoid dan setiap anggotanya memiliki unsur balikan atau invers.

Adapun untuk lebih jelasnya mengenai syarat-syarat suatu grup akan dijabarkan dalam definisi berikut
ini :

Definisi 3.2 :

Grupoid (G,*) dikatakan suatu Grup jika memenuhi syarat-syarat :

1. Tertutup

Misalkan a dan b adalah anggota G, maka a dan b tertutup bila a * b ε G

2. Assosiatif

Misalkan a,b,cε G maka (a * b) * c = a * (b * c)

3. Adanya unsur satuan atau identitas (e)

Misalkan aε G maka a * e = e * a = a

4. Adanya unsur balikan atau invers

Misalkan a ε G maka a * a-1 = a-1 * a = e

Contoh 3.1 :
Misalkan G = {-1, 1} adalah suatu himpunan. Tunjukan bahwa G adalah suatu grup terhadap perkalian
(G, .).

Penyelesaian :

Tabel 3.1.

Daftar Cayley G = {-1, 1} terhadap (G, .)

Dari tabel 3.1. akan ditunjukan bahwa G = {-1, 1} merupakan suatu grup terhadap perkalian (G, .), yaitu :

a. Tertutup

Ambil sebarang nilai dari G, misalkan -1 dan 1 ε G. Dapat ditulis :

-1 . 1 = -1

Karena hasilnya -1 ε G, maka tertutup terhadap G

b. Assosiatif

Ambil sebarang nilai dari G, misalkan a = -1, b = -1 dan c = 1ε G

(a . b) . c = (-1 . -1) . 1 = 1 . 1 = 1

a . (b . c) = 1 . (-1. -1) = 1 . 1 = 1

Sehingga (a . b) . c = a . (b . c) = 1

maka G assosiatif

c. Adanya unsur satuan atau identitas (e = 1, terhadap perkalian)

Ambil sebarang nilai dari G

• misalkan -1 ε G sehingga -1 . e = e . (-1) = -1

• misalkan 1 ε G sehingga 1 . e = e . 1 = 1

maka G ada unsur satuan atau identitas

d. Adanya unsur balikan atau invers

• Ambil sebarang nilai dari G, misalkan -1 ε G, pilih -1 ε G, sehingga :

-1. (-1) = 1 = e, maka (-1)-1 = -1


• Ambil sebarang nilai dari G, misalkan 1 ε G, pilih 1 ε G, sehingga :

1. 1 = 1. 1 = e, maka (1)-1 = 1

maka G ada unsur balikan atau invers

Kesimpulan dari point a, b, c dan d, maka :

G = {-1, 1} merupakan grup terhadap perkalian (G, .).

Contoh 3.2 :

Misalkan G = {-1, 1} adalah suatu himpunan. Apakah G merupakan suatu grup terhadap penjumlahan (G,
+).

Penyelesaian :

Tabel 3.2.

Daftar Cayley G = {-1, 1} terhadap (G, +)

Berdasarkan daftar Cayley dari tabel 3.2. Operasi penjumlahan himpunan G = {-1, 1} menghasilkan {-2, 0,
2}. Dikarenakan {-2, 0, 2} adalah bukan merupakan anggota dari himpunan G = {-
1, 1}, maka operasi penjumlahan G = {-1, 1} tidak tertutup terhadap
himpunannya. Sehingga G= {-1, 1} adalah bukan suatu Grup terhadap penjumlahan (G, +).

Contoh 3.3 :

Misalkan G = {0, 1, 2, 3, 4, 5} adalah merupakan himpunan dari Z6. Tunjukan bahwa G adalah suatu
Grup terhadap penjumlahan (G, +).

Tabel 3.3.

Daftar Cayley G = {0, 1, 2, 3, 4, 5} terhadap (G, +)

Dari tabel 3.3. akan ditunjukan bahwa G = {0, 1, 2, 3, 4, 5} merupakan

suatu Grup terhadap penjumlahan (G, +), yaitu :

a. Tertutup

Ambil sebarang nilai dari G, misalkan 0, 1, 2, 3, 4, 5 ε G

1+0=1
1+1=2

1+2=3

1+3=4

1+4=5

1+5=0

Terlihat bahwa semua hasil operasi ada di G, maka (G, +) bersifat tertutup.

b. Assosiatif

Ambil sebarang nilai dari G, misalkan a = 2, b = 4 dan c = 5 ε G

(a + b) + c = (2 + 4) + 5 = 0 + 5 = 5

a + (b + c) = 2 + (4 + 5) = 2 + 3 = 5

Sehingga :

(a + b) + c = a + (b + c) = 5

maka G assosiatif

c. Adanya unsur satuan atau identitas (e = 0, terhadap penjumlahan)

Ambil 0 ε G, maka 0 + e = e + 0 = 0

Ambil 1 ε G, maka 1 + e = e + 1 = 1

Ambil 2 ε G, maka 2 + e = e + 2 = 2

Ambil 3 ε G, maka 3 + e = e + 3 = 3

Ambil 4 ε G, maka 4 + e = e + 4 = 4

Ambil 5 ε G, maka 5 + e = e + 5 = 5

maka G ada unsur satuan atau identitas

d. Adanya unsur balikan atau invers

Ambil 0 ε G, maka 0 + 0 = 0 = e. Sehingga 0-1 = 0

Ambil 1 ε G, maka 1 + 5 = 0 = e. Sehingga 1-1 = 5

Ambil 2 ε G, maka 2 + 4 = 0 = e. Sehingga 2-1 = 4


Ambil 3 ε G, maka 3 + 3 = 0 = e. Sehingga 3-1 = 3

Ambil 4 ε G, maka 4 + 2 = 0 = e. Sehingga 4-1 = 2

Ambil 5 ε G, maka 5 + 1 = 0 = e. Sehingga 5-1 = 1

maka G ada unsur balikan atau invers

Jadi, karena G = {0, 1, 2, 3, 4, 5} memenuhi 4 aksioma maka G merupakan Grup terhadap penjumlahan
(G, +).

Bagan hubungan antara gruppoid, semigrup, monoid dan grup terlihat pada bagan berikut

Anda mungkin juga menyukai