Pengelolaan kelas menyangkut 3 aspek, yaitu pengelolaan tingkah laku siswa, pengelolaan
sosio-emosional siswa, dan pengelolaan lingkungan belajar. Pengelolaan tingkah laku siswa
dan lingkungan sosio-emosional siswa yaitu tentang bagaimana meningkatkan motivasi belajar
siswa dan membimbing kerja kelompok sedangkan pengelolaan lingkungan belajar yaitu
menyangkut pengaturan ruangan kelas.
Motivasi belajar siswa dapat ditandai dengan enam macam tingkah laku.
1. Perhatian. Motivasi belajar siswa tinggi jika mereka memusatkan perhatian lebih besar
kepada kegiatan belajar daripada kegiatan yang bukan belajar
2. Lama belajar. Siswa mempunyai motivasi belajar yang tinggi jika siswa
menghabiskan waktu cukup untuk kegiatan belajar.
3. Usaha. Siswa mempunyai motivasi belajar yang tinggi jika mereka bekerja secara
intensif, mengeluarkan banyak energi dan kemampuan untuk menyelesaikan tugas
belajar.
4. Irama perasaan. Siswa mempunyai motivasi belajar tinggi jika siswa merasa gembira,
mempunyai keyakinan diri dan tegar pada situasi belajar yang ada.
5. Ekstensi. Siswa mempunyai motivasi belajar tinggi jika mereka menggunakan jam-jam
bebas pelajaran atau istirahat untuk kegiatan belajar.
6. Penampilan. Motivasi belajar ditunjukkan dengan diselesaikannya tugas belajar
Stipek dan Hunter (dalam Louisell dan Descamps, 1992) mengajukan sepuluh cara
yang dapat digunakan meningkatkan motivasi belajar, yaitu : (1) menjadikan tugas menantang,
(2) mengurangi focus belajar pada tes penilaian, (3) memberi bantuan yang tidak berlebihan,
(4) memberikan hadiah, (5) mengubah motivasi ekstrinsik menjadi motivasi intrinsic, (6)
menaruh harapan tinggi pada semua siswa, (7) memberitahukan hasil belajar siswa, (8)
mempromosikan keberhasilan untuk semua anggota kelas, (9) meningkatkan persepsi siswa
sebagai control, dan (10) mengubah struktur tujuan penghargaan kelas.
Penguatan berupa mimik dan dan gerakan tubuh dapat berupa senyuman, anggukan,
acungan ibu jari, dan tepuk tangan. Penguatan dengan cara mendekati dapat dilaksankan
dengan berjalan mendekati siswa, duduk di samping siswam berjalan disisi siswa. Penguatan
dengan sentuahan dapat berupa tepukan pada pundak, jabatan tangan, dan lain-lain. Ketiga
penguatan tersebut pada dasarnya mempunyai makna yang sama yaitu penguatan dalam bentuk
respon positif yang diberikan kepada siswa ketika siswa berhasil menyelesaikan tugasnya
dengan sukses. Penguatan-penguatan tersebut sebaiknya dilakukan dalam suasana keakraban,
kehangatan, dan keantusiasan. Suasana itu dapat menimbulkan kegembiraan pada siswa yang
dapat meningkatkan motivasi belajarnya.