PENDAHULUAN
Yayasan pada dasarnyamerupakan bentuk badan hokum yang diakui secara legal
persyaratan.yayasan didirikan oleh satu orang atau lebih dengan memisahkan sebagaian
notaris.
Melihat hal tersebut maka yayasan adalah badan hukum bagi hukum. Hokum yang
dimaksutkan adalah bahwa yayasan adalah suatu hubungan diantara pihak pihak terdapat
Koperasi merupakan bentuk perusahaan organisasi dimana tujuan utama nya bukan
Koperasi mempunyai peranan yang cukup besar dalam menyusun usaha bersama dari
1
Pemerintah Indonesia sangat berkepentingan dengan Koperasi, karena Koperasi di
memiliki kemampuan untuk menjalankan peranannya secara efektif dan kuat. Hal ini
Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk menjelaskan dan memberikan
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Yayasan
Menurut Mr. Paul Scholten Yayasan adalah “suatu badan hukum yang
dilahirkan oleh suatu pernyataan sepihak, dimana pernyataan itu harus berisikan
hukum yg tidak mempunyai anggota, dikelola oleh sebuah pengurus dan didirikan untuk
tujuan sosial (mengusahakan layanan dan bantuan seperti sekolah, rumah sakit, pantai
asuhan, dll). Menurut Paul Scholten maupun Pitlo, ”Kedudukan badan hukum itu
16 Tahun 2001 tentang Yayasan, yaitu: “Yayasan adalah badan hukum yang terdiri atas
kekayaan yang dipisahkan dan diperuntukkan untuk mencapai tujuan tertentu dibidang
Yayasan adalah sebuah badan hukum yang bergerak dalam bidang sosial,
macam sumber. Yayasan ini sifatnya tidak memiliki anggota. Menilik dari tujuannya,
3
yayasan tidak mencari profit atau keuntungan. Yayasan selanjutnya memiliki
kewenangan untuk mendirikan sebuah atau beberapa buah badan usaha sesuai dengan visi
bentuk dan tujuan. Yayasan tersebut secara khusus berada pada bidang kerja yang
menjadi usahanya. Meskipun non-profit, yayasan dapat memperoleh income dari badan
usaha yang didirikan. Income ini bertujuan untuk menghidupi operasional yayasan dan
badan usaha yang ada dibawahnya, bukan untuk memperkaya diri si pemilik yayasan.
Yayasan akan memiliki banyak keuntungan seiring dengan banyaknya badan usaha yang
didirikan. Badan usaha tersebut adalah modal hidup nyata sebuah yayasan.
2. Pengakuan yayasan sebagai badan hukum belum ada dasar yuridis yang tegas, berbeda
3. Yayasan dibentuk dengan memisahkan kekayaan pribadi pendiri untuk tujuan nirlaba,
tujuan religius, sosial keagamaan, kemanusiaan, dan tujuan ideal yang lain.
4. Yayasan didirikan dengan akta notaris atau dengan surat keputusan pejabat yang
5. Yayasan tidak memiliki anggota dan tidak dimiliki oleh siapa pun, namun mempunyai
4
pengurus atau organ untuk merealisasikan tujuan yayasan.
6. Yayasan mempunyai kedudukan yang mandiri sebagai akibat adanya kekayaan yang
terpisah dari kekayaan pribadi pendiri atau pengurusnya, dan mempunyai tujuan sendiri
yang berbeda atau lepas dari tujuan pribadi pendiri atau pengurus.
7. Yayasan diakui sebagai badan hukum seperti halnya orang, sebagai subjek hukum
mandiri yang dapat menyandang hak dan kewajiban mandiri, didirikan dengan akta, dan
8. Yayasan dapat dibubarkan oleh pengadilan dalam kondisi pertentangan tujuan yayasan
Berdasarkan UU No. 16 Tahun 2001, yayasan telah diakui sebagai badan hukum
privat di mana subjek hukum mandiri terlepas dari kedudukan subjek hukum Para pendiri
atau pengurusnya. Sebagai subjek hukum mandiri, yayasan dapat menyandang hak dan
kewajiban, menjadi debitor maupun kreditor, dan melakukan hubungan hukum apa pun
dengan pihak ketiga. Legalisasi badan hukum menurut UU Yayasan adalah saat akta
pendiriannya, yang dibuat di hadapan Notaris, disahkan oleh Menteri Hukum dan
Yayasan yang sebagian kekayaannya berasal dari bantuan Negara, bantuan luar
negeri, dan atau sumbangan masyarakat sebagai akihar berlakunya suatu peraturan
5
perundang-undangan wajib mengumumkan ikhtisar laporan tahunan sebagaimana
dimaksud oleh Pasal 52 Ayat (1) UU Yayasan yang mencakup kekayaannya selama 10
hak dari pihak berwajib untuk melakukan pemeriksaan, penyidikan, dan penuntutan
FUNGSI Yayasan:
Wadah yang bersifat non profit untuk membantu kesejahteraan hidup masyarakat.
PERAN Yayasan:
“Yayasan dapat mendirikan badan usaha yang kegiatannya sesuai dengan maksud
Dari pasal diatas dapat disimpulkan bahwa yayasan harus bertujuan sosial,
asalkan laba yang diperoleh dari hasil usaha tersebut dipergunakan dan
6
memperoleh laba ini diperlukan agar yayasan tidak tergantung selamanya pada
“Kegiatan usaha dari badan usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1)
harus sesuai dengan maksud dan tujuan yayasan serta tidak bertentangan dengan
berlaku”.
Dalam penjelasan Pasal 8 (delapan) ini, dijelaskan bahwa cakupan kegiatan usaha
penjelasan itu, kita dapat menyatakan bahwa tujuan dari sebuah yayasan adalah
kemanusiaan ini, sering kali dikaitkan dengan pengertian charity atau sosial Di
Inggris dalam Charitable Uses Acts of 1601 mengemukakan ada 4 klasifikasi dari
7
(The Advancement of Education), memajukan agama (The Advancement Of
religion), dan tujuan-tujuan lain untuk kepentingan umum (And Other Purpose of
Pada klasifikasi diatas mencakup aspek kepentingan umum atau kemanfaatan bagi
publik umumnya. Jadi, suatu sumbangan atau kegiatan bersifat charitable (sosial)
Undang tidak melarang yayasan untuk menjalankan kegiatan usaha. Namun tidak
semata-mata untuk mencari laba, seperti yayasan yang mengusahakan poliklinik atau
yayasan, namun jika dilihat dari kegiatan usahanya, rumah sakit atau poliklinik
Namun tujuan yayasan itu bersifat sosial dan kemanusiaan. Jadi disini rumah sakit
tidak dapat dikatagorikan untuk mencari keuntungan tetapi bertujuan untul sesuatu
yang idiil atau filantropis atau amal walaupun tidak mustahil yayasan itu mendapat
keuntungan.
menjalankan tanggung jawab sosial perusahaan. Contoh lain dalam pencapaian nilai
philantropis pada yayasan adalah melalui yayasan yang dirikan oleh perusahaan atau
8
(CSR). Perusahaanlah yang menyediakan modal awal, dana rutin atau dana abadi
pada yayasan yang didirikannya. Yayasan ini lah yang menjalankan program CSR
pemerataan sosial.
bahwa kegiatan usaha yayasan penting dilakukan dalam rangka tercapainya maksud
dan tujuan yayasan. Agar yayasan bisa melakukan kegiatan usaha, yayasan
memerlukan wadah atau sarana. Untuk itu, yayasan diperbolehkan mendirikan badan
usaha yang memenuhi hajat hidup orang banyak, misalnya badan usaha yang
kita lihat bahwa disini bidang-bidang usaha tersebut selalu berorientasi pada
kepentingan publik.
Di samping itu, dalam mendirikan badan usaha tersebut organ yayasan perlu
mempertimbangkan beberapa hal berikut yaitu: badan usaha tersebut tidak boleh
badan usaha itu tidak melanggar aturan dan ketentuan yang berlaku pada Pasal 8
9
2.2.5 Status Badan Hukum Yayasan
persoon) yayasan sudah sejak lama diakui dan tidak diragukan. Leskipun belum ada
undang - undang yang mengaturnya. Dalam lalu lintas hukum sehari-hari, Yayasan
yurisprudensi Tahun 1882 Hoge Raad, yang merupakan badan peradilan tertinggi di
negeri Belanda berpendirian bahwa Yayasan sebagai badan hukum adalah sah
menurut hukum dan karenanya dapat didirikan. Pendirian Hoge Raad tersebut diikuti
oleh Hoode Gerech Shof di Hindia Belanda (sekarang Indonesia) dalam putusannya
Hukum.
tidak ada peraturan tertulis mengenai Yayasan praktek hukum dan kebiasaan
membuktikan bahwa di Indonesia itu dapat didirikan suatu Yayasan bahwa Yayasan
Prof. Soebekti menyatakan bahwa Yayasan adalah suatu badan hukum di bawah
pimpinan suatu badan pengurus dengan tujuan sosial dan tujuan yang legal.
10
Prof. Wirjono Prodjodikoro dalam bukunya berjudul “Hukum Perdata Tentang
hukum. Dasar suatu Yayasan adalah suatu harta benda kekayaan yang dengan
yayasan juga ditetapkan oleh pendiri Yayasan itu. Pendiri dapat mengadakan
peraturan untuk mengisi lowongan dalam pengurus. Sebagai badan hukum yang
dapat turut serta dalam pergaulan hidup di masyarakat, artinya dapat dijual beli,
sewa-menyewa dan lain - lain dengan mempunyai kekayaan terpisah dari barang-
16 Tahun 2001 tentang Yayasan, yaitu: “Yayasan adalah badan hukum yang terdiri
atas kekayaan yang dipisahkan dan diperuntukkan untuk mencapai tujuan tertentu
Berdasarkan pengertian Yayasan ini, Yayasan diberikan batasan yang jelas dan
tersebut. Sehingga tidak terjadi kekeliruan persepsi tentang Yayasan dan tujuan
Yayasan dipandang sebagai subyek hukum karena memenuhi hal-hal sebagai berikut:
11
3. Yayasan mempunyai harta kekayaan sendiri.
Sehingga dari unsur-unsur yang tersebut di atas dapat diberikan suatu kesimpulan
bahwa Yayasan memenuhi syarat sebagai badan hukum dimana Yayasan memiliki
harta kekayaan sendiri, dapat melakukan perbuatan hukum dalam hubungan hukum,
memiliki maksud dan tujuan serta unsur-unsur lainya sehingga Yayasan persamakan
Yayasan lebih memperjelas lagi bahwa yayasan adalah suatu badan hukum dimana
dulu badan hukum didasarkan atas kebiasaan dan yurisprudensi, kini status badan
hukumnya jelas.
status badan hukumnya, Yayasan juga memiliki unsur-unsur suatu badan hukum
seperti memiliki kekayaan yang dipisahkan (sendiri) juga Yayasan memiliki maksud
dan tujuan.
Dalam Pasal 9 ayat (1) dan (2) Undang-undang Nomor 16 Tahun 2001 dijelaskan
12
1. Yayasan didirikan oleh satu orang atau lebih dengan memisahkan sebagian harta
2. Pendirian yayasan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan dengan akta
pendiriannya sesuai tidak serta merta menjadi sebuah badan hukum bilamana sudah
Guna mendapatkan status badan hukum sebuah Yayasan harus melalui proses
pengesahan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia seperti
dari Menteri.
yang jelas bahwa Yayasan adalah badan hukum dan atas hal ini diharapkan tidak ada
13
2.2 Koperasi
Pengertian koperasi secara sederhana berawal dari kata ”co” yang berarti bersama
dan ”operation” (operasi) artinya bekerja. Jadi pengertian koperasi adalah kerja
yang mempunyai tujuan sama, diikat dalam suatu organisasi yang berasaskan
Koperasi adalah Badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan
sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang beradasarkan atas dasar asas
kekeluargaan.
Koperasi adalah suatu perserikatan dengan tujuan berusaha bersama yang terdiri
atas mereka yang lemah dan diusahakan selalu dengan semangat tidak
14
2. R.M Margono Djojohadikoesoemo
Koperasi adalah suatu badan usaha yang secara sukarela dimiliki dan
dikendalikan oleh anggota yang juga pelanggannya dan dioperasikan oleh mereka
dan untuk mereka atas dasar nir laba atau dasar biaya.
Jadi, Koperasi adalah Asosiasi orang-orang yang bergabung dan melakukan usaha
lebih besar dengan biaya rendah melalui perusahaan yang dimiliki dan diawasi
15
2.2.3 Fungsi dan Peranan Koperasi
ekonomi dan sosial. Potensi dan kemampuan ekonomi para anggota koperasi pada
umumnya relatif kecil. Melalui koperasi, potensi dan kemampuan ekonomi yang kecil
itu dihimpun sebagai satu kesatuan, sehingga dapat membentuk kekuatan yang lebih
besar. Dengan demikian koperasi akan memiliki peluang yang lebih besar dalam
meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial anggota koperasi pada khususnya dan
2. Turut serta secara aktif dalam upaya meningkatkan kualitas kehidupan manusia dan
masyarakat. Peningkatan kualitas kehidupan hanya bisa dicapai koperasi jika ia dapat
dikelola secara demokratis. Berdasarkan sifat seperti itu maka koperasi diharapkan
rakyat. Oleh karena itu koperasi harus berusaha sekuat tenaga agar memiliki kinerja
16
4. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang
ekonomi. Sebagai salah satu pelaku ekonomi dalam sistem perekonomian Indonesia,
harus mempunyai kesungguhan untuk memiliki usaha yang sehat dan tangguh,
sehingga dengan cara tersebut koperasi dapat mengemban amanat dengan baik.
Koperasi terdiri dari dua bentuk, yaitu Koperasi Primer dan Koperasi Sekunder.
yang dibentuk oleh sekurang-kurangnya 20 (dua puluh) orang. Koperasi primer memiliki
otonomi untuk mengatur sendiri jenjang tingkatan, nama, dan norma-norma yang
17
berbadan hukum. Koperasi sekunder didirikan dengan tujuan untuk meningkatkan
menjalankan peran dan fungsinya. Oleh sebab itu, pendirian koperasi sekunder
18
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
3.1.1 Yayasan
Yayasan adalah sebuah badan hukum yang bergerak dalam bidang sosial,
undangan yang berlaku, Didirikan dengan akta notaris, Yayasan dibentuk dengan
memisahkan kekayaan pribadi pendiri untuk tujuan nirlaba, religi, sosial dan
Fungsi yayasan adalah Wadah yang bersifat non profit untuk membantu
kemanusiaan.
yayasan adalah suatu badan hukum dimana dulu badan hukum didasarkan atas
19
3.1.2 Koperasi
Koperasi bentuk organisasi yang tujuan utama nya bukan mencari keuntungan
Ciri – ciri koperasi adalah Terdiri dari perkumpulan orang,Jasa modal dibatasi,
serta kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya
untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial, Turut serta secara aktif dalam
Tujuan koperasi Indonesia dalam garis besarnya meliputi tiga hal sebagai berikut
Koperasi terdiri dari dua bentuk, yaitu Koperasi Primer dan Koperasi Sekunder.
20