Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
TINJAUAN PUSTAKA
individu yang ada didalamnya, dilihat dari interaksi yang reguler dan
Friedman (2010) keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang
hidup bersama dengan atau tidak adanya ikatan perkawinan darah atau
yang lebih luas, terdapat lima fungsi keluarga yang harus dijalankan
yaitu :
perkembangan anak.
kekuatan sumber daya dan dana keluarga habis. Orang tua perlu
memperoleh bantuan.
3. Merawat keluarga yang mengalami gangguan kesehatan. Sering
dimasyarakat.
atau istri, dari saudara kandung dari anak (friedman, 1998: 196 dalam
harnilawati, 2013).
Dalam hal ini keluarga berpengaruh dalam menyelsaikan masalah
memiliki sistem yang lebih tinggi, serta tingkat kecemasan yang lebih
1. Dukungan Informasional
2. Dukungan Emosional
yang aman dan damai untuk istirahat dan belajar serta membantu
3. Dukungan Instrumental
feiring dan lewis (1984) dalam friedman (1998) adalah bukti kuat
dipengaruhi oleh faktor usia, usia yang lebih dewasa atau orang tua
kepada keluarga.
2. Jenis kelamin
3. Sosial ekonomi
4. Pendidikan
lebih mudah untuk menerima pengaruh dari luar baik yang positif
dengan model perawatan akut dan model perawatan kronik. Pada model
pengobatan mereka sendiri secara teratur dan jangka panjang. Sehingga untuk
Menurut Eraker (1984) dan Levanthal dan Cameron (1987) dalam (Nurse
ditinjau dari berbagai segi perspektif teoritis yaitu : biomedis yang mencakup
pasien dalam petunjuk, kontrak dan dukungan sosial karena perputaran umpan
bekerja secara normal. Penyakit gagal ginjal yang sering diderita oleh
abnormal dari natrium, klorida, kalium dan air dalam cairan ekstrasel. Jika
fungsi ginjal sudah rusak, maka keseimbangan cairan dan elektrolit akan
kondisi penyakit, penyakit jantung, hati dan ginjal mungkin perlu untuk
vena leher, bunyi ronkhi pada paru, adanya edema perifer, membatasi dan
1. Natrium
dalam rentang 2,7 hingga 4,6 mg/hari (0,87-1,49 mmol/L) pada pasien
4). Sementara bagi penderita CKD tahap 5 dan yang menjalani dialisis,
panduan NKF KDOQI dan panduan eropa, asupan fosfat harus dibatasi
tidak boleh melampaui 2000 mg per hari, ini sudah harus termasuk
ginjal.
3. Kalium
kalium harus dipantau dan asupan kalium harus dibatasi ketika terlihat
pada pasien dialisis, jika kadarnya >6 mmol/L. Asupan kalium diet
mmol/kg/kg BBI/hari).
yang tidak bisa terlepas dari banyak faktor yang mempengaruhinya, serta
implikasinya kepada kebutuhan dasar lain apabila kebutuhan ini tidak terpenuhi.
Pemenuhan kebutuhan nutrisi merupakan hasil kerja system pencernaan yang tak
terlepas dari system lainnya sebagai suatu proses yang saling berkaitan. Nutrisi
system, pertumbuhan, perbaiakan jaringan yang rusak dan lain-lain. Pada pasien
CKD sering terjadi mual, muntah, anoreksia dan gangguan lain yang
menyebabkan asupan gizi tidak adekuat atau tidak mencukupi. Kebutuhan energi
1. Protein
sampai 0,5-0,6 gr/kg BB/hari, rata-rata 0,5 gr/kg BB/hari agar tercapai
gr/kg BB/hari berupa protein dengan nilai biologik tinggi. Protein dengan
nilai biologik tinggi adalah protein dengan susunan asam amino yang
menyerupai aturan amino essensial dan pada umunya berasal dari protein
2. Kalori / energi
pengeluaran insulin.
3. Lemak
4. Vitamin
Defisiensi asam folat, pridoksin dan vitamin C dapat terjadi sehingga perlu
suplementasi.
Syamsiah, 2011 ) :
biologik tinggi.
c) Lemak cukup, yaitu 20-30% dari kebutuhan total energi,
(±500ml).
sebagiannya yaitu :
1. Usia
2. Jenis kelamin
dan air muka yang lembut, sedangkan laki-laki cenderung tidak peka
3. Pendidikan
Pengaruh sakit yang lama, belum lagi perubahan pola hidup yang
dampak sakit yang lama mempengaruhi bukan hanya pada fisik pasien,
namun lebih jauh emosional, psikologis dan social pasien. Pada pasien
kepatuhan pada pasien yang sakit kurang dari 1 tahun dengan yang
lebih dari 1 tahun. Semakin lama sakit yang diderita, maka resiko
5. Kebiasaan merokok
dengan P = 0,04.
6. Pengetahuan
7. Motivasi
pasien hemodialisis.
2.3 Konsep Hemodialysis
dari dalam tubuh ketika secara akut ataupun secara progresif ginjal tidak
toksin pada saat toksin atau zat racun harus segera dikeluarkan untuk
ginjal buatan (dializer) yang terdiri dari dua kompartemen terpisah. Darah
berisi larutan dengan komposisi elektrolit mirip serum normal dan tidak
kompartmen (difusi). Pada proses dialisis, air juga dapat berpindah dari
visikositas dan ukuran dari molekul. Saat darah dipompa melalui dialyser
dengan ultrafiltrasi.
waktu yang pendek, tetapi sering ada periode waktu dari beberapa bulan
diatas 150 mmol L-1 dan /atau signifikansi proteinuria (<1 g 24 h-1)
dan konseling bagi gangguan ginjal tahap akhir ini harus diberikan oleh
Syamsiah, 2011)
a. Dosis Hemodialisis
volume
(untuk HD 3X seminggu).
dengan rumus :
KT/V = -ln(R– 0,008t) + (4 – 3,5R) X (BB pradialisis – BB pasca
b. Adekuasi Hemodialisis
2003).
c. Durasi Hemodialisis
perminggu telah menghasilkan nilai KT/V yang mencukupi (> 1,2) dan
juga pasien merasa lebih nyaman. Selain itu, dana asuransi kesehatan
cairan, artinya berat pasien merupakan metode yang sederhana dan akurat
perawat, dokter dan ahli diet. Bagaimanapun juga, dari hari ke hari
menjadi tanggung jawab perawat dan sudah banyak perawat yang dilatih
Dry weight : 66 Kg
<140/90 mmHg bagi pasien yang berumur kurang dari 60 tahun dan
dialysis harus diperiksa secepatnya. Denyut nadi harus dicatat pada semua
pasien.
infeksi hepatitis B di unit ginjal. Saat ini pasien dan staf di unit ginjal
tetapi juga dengan virus darah lain (BBV) seperti Hepatitis C dan HIV.
hepatitis C harus di dialisis pada shift tersendiri pada mesin khusus tetapi
tidak pada ruangan yang terpisah. Isolasi dibutuhkan untuk pasien BBV,
dianjurkan tes sekali 3 bulan (HbsAg), sekali 6 bulan untuk hepatitis C dan
dilengkapi dengan tim kontrol infeksi lokal. Pasien dengan koloni MRSA
harus dipisah dari pasien yang lain. Pencegahan universal harus diterapkan
pakaian pelindung, pelindung mata dan mesin yang tidak terinfeksi harus
kanula inlet atau outlet berjarak kurang lebih 10 cm dengan tujuan yaitu
2.3.5.1.Hipotensi
Hipotensi akan terjadi bila tingkat cairan yang dibuang melebihi
2.3.5.2.Mual muntah
Sehingga diminta kepada pasien untuk menahan diri untuk tidak makan
kecepatan pertukaran cairan. Pasien yang kram di kaki bisa berdiri dan
mendorongkan kaki ke lantai untuk mengurangi rasa sakit. Hal ini harus
dan atau dengan menggosok area yang sakit dengan penuh semangat juga
bisa membantu.
tinggi terutama pada cairan serebrospinal dan sel otak. Pada akhirnya,
saraf, koma, dan potensi kematian. Pasien dengan penyakit akut, atau
dialisis untuk pertama kali dianggap beresiko untuk terjadi
ketidakseimbangan.
terhadap benda asing. Contoh membran pasien, kimia steril spt ETO dan
bakteri atau endotoxin. Reaksi alergi bisa tipe A atau tipe B. Tipe A adalah
reaksi anaphylatic berat yang muncul pada 5 menit pertama, tandanya bisa
mulai dengan gatal dan menjadi gatal yang hebat termasuk dyspnea dan
pasien. Pasien tipe ini harus didialysis terhadap membran yang sudah di
Tipe B kurang berat, termasuk nyeri dada. Terjadi 1 jam setelah dialysis
membran sintetik.
2.3.5.6.Hemolisis
darah dapat menyebabkan kerusakan pada sel. Tekanan vena yang tinggi
nyeri, dyspnea dan mungkin perasaaan mau pingsan. Jika ada indikasi
2.3.5.7.Emboli udara
pasien dan perawat untuk pencegahan emboli udara. Detektor udara harus
Pembekuan terjadi jika anti koagulasi tidak cukup, jika aliran darah
tidak cukup atau berhenti atau jika ada udara dalam sirkuit. Pertukaran
tekanan pada sirkuit akan terjadi sebagai akibat dari pembekuan. Jika
berikut :
a) Gangguan Hemodinamik
dalam cairan Dialisat. Secara teori kadar Na dalam cairan dialisat berkisar
135 – 145 meq/L. Bila kadar Na lebih rendah maka risiko gangguan
rasa haus dan pasien akan cenderung minum lebih banyak. Tetapi pada
pasien dengan komplikasi hipotensi selama HD yang sulit ditanggulangi,
yang terkait dengan berat kering pasien. Pasien HD yang pola nutrisinya
membaik maka berat keringnya akan naik, bila hal ini luput dari perhatian
terdahulu maka cairan yang tertarik akan lebih banyak dan ini bisa
b) Anemia
(EPO) oleh ginjal, tubuh tidak mampu menyerap zat besi, dan kehilangan
pasien CKD dengan HD, anemia bisa bertambah berat karena hampir tidak
mungkin semua darah pasien dapat kembali seluruhnya setelah terapi HD.
Pasti ada sebagian sel darah merah yang tertinggal di dializer ataupun
Ada beberapa faktor yang menyebabkan pasien merasa mual (nausea) atau
berlangsung dan akan makin membaik pada hari berikutnya. Namun ada
pula yang kondisi mual atau lelah tersebut dirasakan terus dan hal ini dapat
pada terapi pasien ataupun yang menyangkut pola hidup pasien yang
tersebut akan membantu pasien mengatasi secara mandiri atau paling tidak
hemodialisis yaitu :
Hypotensi
Reaksi alergi.
Infeksi.
Obat Hipertensi.
Dialysis disequilibrium.
Anemia .
Penyebab lain.
Pada kasus tertentu, timbulnya rasa lemas dan mual dapat disebabkan
alergi pada dialyzer. Apabila hal ini terjadi solusi yang paling baik adalah
e) Infeksi
rendah, juga dapat menyebabkan nausea dan rasa lelah yang berlebihan.
Hal ini dapat terjadi apabila infeksi muncul saat terapi berlangsung atau
Masalah dapat timbul apabila terlalu banyak racun ureum dan kreatinin
yang menumpuk dalam tubuh yang kemudian di buang terlalu cepat saat
terapi berlangsung. Hal ini dapat terjadi apabila jumlah racun yang
menumpuk sangat banyak merupakan akumulasi penumpukan lebih dari 4-
5 hari dan kemudian dipaksa dibuang seluruhnya dalam satu kali terapi
sehingga muncul masalah nausea, pusing, dan lemas. Hal ini biasanya
terjadi apabila pasien “bolos” satu atau lebih terapi. Pada kondisi tersebut
urea yang dibuang dalam jumlah terbatas secara bertahap pada 2-3 terapi
berturut – turut.
g) Gangguan Kulit
kulit yaitu :
yang parah sebelum dialysis ada juga yang setelah dialysis. Sampai
saat ini penyebab pasti gatal – gatal pada pasien dialysis belum
kulit.
Kulit Kering (xerosis)
keringat.
2.4 Kerangka Teori
Pembatasan Cairan :
Dukungan Keluarga :
Natrium
Informasional 2000-2300 mg/hari
Emosional (80-100/mmol)
Instrumental Fosfor
Penilaian (1,2-1,8 mmol/L)
Kalsium
( Friedman 2010 )
(<2000 mg/hari)
Kalium
51-77 mmol/ 2000-
3000 mg/hari
Kepatuhan pasien (8-17 mg atau 1
CKD dalam mmol/kg/kg
pembatasan BBI/hari)
asupan Cairan dan
Nutrisi (katsilambros, 2013)
(Rini,dkk, 2012 ;
Syamsiah, 2011 ) Pembatasan Nutrisi :
Faktor-faktor yang
mempengaruhi Protein
dukungan keluarga (0,5-0,6 gr/kg
BB/hari)
Usia
Kalori / energi
Jenis Kelamin
(35 kkal/kg
Sosial Ekonomi
BB/hari)
Pendidikan
Lemak
Hubungan
(15-30% dari keb
keluarga dgn
tubuh)
pasien
Vitamin
(Nuraenah, 2011 ) (vitamin larut
lemak)
(Syamsiah, 2011)