Anda di halaman 1dari 22

LATAR BELAKANG

“Zoon politicon”, mungkin itulah kata-kata yang sering kita dengar apabila
kita berbicara masalah sisi kehidupan sosial kita. Teman, keluarga, kawan adalah
relasi bagi kita dalam menjalani proses berkehidupan kita, artinya mereka sengaja
diciptakan oleh Tuhan untuk memudahkan segala langkah dan gerak kita dalam
menjalani hidup. Dengan kata lain, mereka ada karena kita dan untuk kita.
Mereka di sekeliling kita lah yang selalu dan selalu meneriaki kita terpuruk,
memberi support di saat kita bertarung di sebuah lapangan kehidupan yang
skenarionya telah diatur oleh Sang Pencipta.
Sebagai individu yang hidup dalam bermasyarakat, hal yang berhubungan
langsung adalah lingkungan, dimana menurut banyak orang, lingkungan adalah
instrument kehidupan yang sangat mempengaruhi proses metamorfosis kita.
Apakah kita akan mampu bermetamorfosis sempurna atau akan selalu menjadi
kepompong yang tidak mampu berbuat apa-apa, itu tergantung proses adaptasi
dan bentukan dari lingkungan. Apakah nanti kita akan mempunyai sayap yang
akan kita gunakan untuk terbang, itu tergantung pada proses relasi kita dengan
lingkungan kita. Untuk berinteraksi dengan masyarakat di lingkungan kita, perlu
adanya sebuah etika dan moral dalam bergaul. Etika perlu dipelajari sebagai suatu
disiplin ilmu, karena mengerti etika adalah bagian dari etika itu sendiri.
Dalam interaksi dengan masyarakat di lingkungan sekitar kita, diperlukan
suatu ikatan perasaan cinta dan kasih sayang. Cinta adalah perasaan simpati yang
mendalam yang biasanya melibatkan emosi yang mendalam dan
terjadi antarlawan jenis, antara manusia yang satu dengan yang lain (cinta
persaudaraan), cinta diri sendiri, cinta seorang ibu, cinta antara manusia dan Sang
Pencipta. Keabadian cinta kasih dapat terjadi bila saling mengisi dan melengkapi.
Pengertian saling melengkapi dan saling mengisi menunjukkan arti bahwa cinta
itu dinamis. Seperti bunga yang sedang tumbuh senantiasa membutuhkan air
sedemikian pula air baru memiliki arti bila sanggup menghidupkan bunga.
Meninjau pada fenomena cinta pada zaman sekarang, hal yang
menarik untuk disoroti adalah masalah cinta terhadap lawan jenis dalam masa
modern. Cinta antara manusia yang berlawanan jenis biasanya saling mengisi dan
melengkapi. Apa yang tidak ada pada lawan jenis akan dilengkapi oleh lawan
jenis yang lain. Akan tetapi gejala yang ditimbulkan dari kebebasan cinta tersebut
membuat masalah baru. Hal ini dikarenakan adanya penyalahgunaan arti dari
kebebasan itu sendiri. Oleh karena itu perlu adanya kajian tentang bagaimana
pergaulan antaranak muda yang rentan dengan adanya perubahan dan mudah
goyah dengan suasana lingkungan sekitar, khususnya mahasiswa yang indekos.
Sehingga diharapkan nantinya ada suatu solusi agar sebagai manusia bisa
memerankan peranan gandanya yaitu sebagai makhluk individu dan makhluk
sosial.
Manusia sebagai makhluk individu, keluarga, dan masyarakat oleh
karenanya manusia dapat dikatakan sebagai makhluk sosial yang selalu hidup
berkelompok atau berorganisasi dan membutuhkan orang lain. Masyarakat
merupakan wadah berkumpulnya individu-individu yang hidup secara sosial,
masyarakat terdiri dari ‘Saya’, ‘Anda’ dan ‘Mereka’ yang memiliki kehendak dan
keinginan hidup bersama.

Kita tahu dan menyadari bahwa manusia sebagai individu dan makhluk
sosial serta memahami tugas dan kewajibannya dalam stiap tatanan kehidupan
berkelompok dan dalam struktur dan sistem sosial yang ada.
Para sosiolog mengartikan masyarakat sebagai sebagai kelompok di
dalamnya terdapat orang-orang yang menjalankan kehidupan bersama sebagai
satu kesatuan yang diikat melalui kerjasama dan nilai-nilai tertentu yang
permanen.

RUMUSAN MASALAH :

1. Bagaimana hakekat manusia sebagai makhluk individu dan social ?


2. Bagaimana kedudukan manusia sebagai Makhluk individu dan social ?
3. Bagaimana Kebutuhan manusia sebagai individu dan social ?
4. Bagaimana pembentukan Perilaku manusia ?
5. Bagaimana Pemgembangan manusia sebagai makhluk individu dan social ?

TUJUAN DAN MAKSUD PENULISAN :

Tujuan dan maksud dari penulisan mengenai posisi manusia diantara


makhluk lainnya adalah agar kita dapat memahami lagi arti penting kedudukan
manusia di muka bumi ini sebagai pemimpin dari makhluk lainnya. Karena dengan
kelebihannya itulah yang menjadikannya berbeda dengan makhluk lainnya. Selain
itu tujuan dari penulisan ini adalah agar kita juga dapat mengetahui bahwa
kedudukan manusia di muka bumi ini juga telah tercantum di dalam Al Qur’an
sehingga kepastiannya pun tak diragukan lagi. Penulisan ini juga bertujuan untuk
memenuhi tugas Ilmu Budaya Dasar ( IBD ).
DIALOG

A. MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK INDIVIDU

1. Pengertian

Individu berasal dari kata latin “individuum” artinya yang tidak


terbagi,maka kata individu merupakan sebutan yang dapat digunakan untuk
menyatakans u a t u k es a t ua n y a n g p a l i ng k e ci l da n t er ba ta s . K a ta
i n di v i d u b u ka n b e r a r ti manusia sebagai suatu keseluruhan yang tak
dapat dibagi, melainkan sebagaikesatuan yang terbatas yaitu sebagai manusia
perseorangan. Istilah individu dalamkaitannya dengan pembicaraan mengenai
keluarga dan masyarakat manusia, dapat pula diartikan sebagai manusia.
Dalam pandangan psikologi sosial, manusia itu disebut individu bila
polatingkah lakunya bersifat spesifik dirinya dan bukan lagi mengikuti
pola tingkahlaku umum. Ini berarti bahwa individu adalah seorang manusia yang
tidak hanyamemiliki peranan-peranan yang khas didalam lingkungan
sosialnya, melainkan juga mempunyai kepribadian serta pola tingkah
laku spesifik dirinya. Didalamsuatu kerumunan massa manusia
cenderung menyingkirkan individualitasnya,karena tingkah laku yang
ditampilkannya hampir identik dengan tingkah laku masa.

2. Kedudukan Manusia sebagai Makhluk Individu


2.1.Manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa
M a n us i a s e ba g a i m a k hl uk i n di v i du d i a r t i k a n s e b a g a i p er s o n a t a u
p e r s eo r a ng a n a ta u sebagai diri pribadi. Manusia sebagai diri pribadi
merupakan makhluk yang diciptakan secarasempurna oleh Tuhan Yang
Maha Esa.
2.2.Hakikat Manusia
Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Manusia
didudukkan sesuai dengan kodrat, harkat, martabat, hak, dan kewajibannya.
1) Kodrat manusia
Kodrat manusia adalah keseluruhan sifat-sifat sah, kemampuan atau
bakat- bakat alami yangmelekat pada manusia, yaitu manusia sebagai makhluk
pribadi sekaligus makhluk sosial ciptaanTuhan Yang Maha Esa. Ditinjau dan
kodratnya, kedudukan manusia secara pribadi antara lain sesuai
dengansifat- sifat aslinya, kemampuannya, dan bakat-bakat alami yang melekat
padanya.
2) Harkat manusia
Harkat manusia artinya derajat manusia. Harkat manusia adalah nilai manusia
sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
3) Martabat manusia
Martabat manusia artinya harga diri manusia. Martabat manusia adalah
kedudukan manusia yangterhormat sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha
Esa yang berakal budi sehingga manusia m e n d a p a t t e m p a t y a n g t i n g g i
dibanding makhluk yang lain. Ditinjau dan
m a r t a b a t n y a , kedudukan manusia itu lebih tinggi dan lebih terhormat
dibandingkan dengan makhluk lainnya.
4) Hak asasi manusia
Hak asasi manusia adalah hak dasar yang dimihiki oleh setiap manusia
sebagai anugerah danTuhan Yang Maha Esa, seperti hak hidup, hak milik, dan
hak kebebasan atau kemerdekaan.

5) Kewajiban manusia
Kewajiban manusia artinya sesuatu yang harus dikerjakan oleh manusia.
Kewajiban manusiaa d a l a h k e ha r us a n u nt uk m el a k u ka n s es u a t u
s eb a g a i ko ns ekw e ns i ma n us i a s e ba g a i ma k hl u k individu yang
mempunyai hak-hak asasi. Ditinjau dan kewajibannya, manusia
berkedudukansama, artinya tidak ada diskriminasi dalam melaksanakan
kewajiban hidupnya sehari-hari.

3. Karakteristik Manusia sebagai Makhluk Individu


Setiap insan yang dilahirkan tentunya mempunyai pribadi yang berbeda
atau menjadid i r i n y a s e n di r i , s ek a l i p u n sanak k e m ba r . I tu l a h
u n i k n y a ma n us i a . K a r e na d e ng a n a d a n y a individulitas itu setiap orang
memiliki kehendak, perasaan, cita-cita, kecenderungan, semangat, daya tahan
yang berbeda. Kesanggupan untuk memikul tanggung jawab sendiri
merupakan ciriyang sangat essensial dari adanya individualitas pada diri setiap
insan.
Menurut Oxendine, perbedaan individualitas setiap insan nampak secara
khusus padaaspek sebagai berikut :
a. Perbedaan fisik: usia, tingkat dan berat badan, jenis kelamin,
pendengaran, penglihatan,kemampuan bertindak.
b. Perbedaan sosial: status ekonomi,agama, hubungan keluarga, suku.
c. Perbedaan kepribadian: watak, motif, minat dan sikap.
d. P e r b e da a n ke c a k a pa n a ta u ke p a nd a i a n

4. Pengembangan Manusia sebagai Makhluk Individu

S eb a g a i m a k hl uk i n di v i d u y a ng me nj a di s a t ua n t er ke ci l
d a l a m s ua t u o r g a ni s a s i a ta u kelompok, manusia harus memiliki kesadaran
diri yang dimulai dari kesadaran pribadi di antara segala kesadaran terhadap
segala sesuatu. Kesadaran diri tersebut meliputi kesadaran diri di a n t a ra
r ea l i t a , s e l f - r e s p e ct , s el f - na r c i s me , eg o i s m e , ma r ta b a t
k e pr i b a d i a n, p er b e d a a n da n persamaan dengan pribadi lain, khususnya
kesadaran akan potensi-potensi pribadi yang menjadidasar bagi self- realisation.
Sebagai makhluk individu, manusia memerlukan pol a
t i n g k a h l a k u y a n g b u k a n m er u pa ka n ti n da ka n i ns ti ng ti f b el a ka .
M a n us i a y a ng bi a s a di ke n a l den g a n H o m o s a pi e ns memiliki akal
pikiran yang dapat digunakan untuk berpikir dan berlaku bijaksana.
Dengan akaltersebut, manusia dapat mengembangkan potensi - potensi
yang ada di dalam dirinya seperti,k a r y a , c i pt a , d a n k a r s a . D e ng a n
p e n g e m ba ng a n p o t e ns i - po te ns i yang a da , ma n u s i a
m a m pu mengembangkan dirinya sebagai manusia seutuhnya yaitu
makhluk ciptaan Tuhan yang palingsempurna.
Perkembangan manusia secara perorangan pun melalui tahap-tahap yang
memakan waktu p u l u h a n atau bahkan belasan tahun untuk
menjadi dewasa. Upaya pendidikan d a l a m m e nj a d i ka n
m a n us i a s e ma k i n b er ke m ba ng . P er ke m ba ng a n k ei n di v i d ua l a n
m e m u n g k i n k a n seseorang untuk mengmbangkan setiap potensi yang
ada pada dirinya secara optimal. Sebagaimakhluk individu manusia
mempunyai suatu potensi yang akan berkembang jika disertai
dengan pendidikan. Melalui pendidikan, manusia dapat menggali dan
mengoptimalkan segala potensiyang ada pada dirinya. Melalui
pendidikan pula manusia dapat mengembangkan ide-ide yanga d a
dalam pikirannya dan menerapkannya dalam kehidupannya
s e h a r i - h a r i y a n g d a p a t meningkatkan kualitas hidup manusia itu sendiri.

5. Kepribadian
5.1 Defenisi
B a ny a k pa r a a hl i y a ng mem b er i ka n per ha ti a n da n
m e n c ur a h ka n p e n el i ti a n ny a u n t u k mendeskripsikan penelitiannya
mengenai tentang pola tingkah laku yang nantinya merunut juga pada pola
tingkah laku manusia sebagai bahan perbandingannya.
Pola-pola tingkah laku bagi semua individu yang tergolong dalam satu ras
pun tidak aday a n g s er a g a m. S e ba b ti ng ka h l a ku M a n us i a ti d a k
h a ny a d i t en t uk a n o l e h s y s t em o r g a ni c biologinya saja, melainkan juga
akal dan pikirannya serta jiwanya, sehingga variasi pola tingkahlaku Manusia
sangat besar diversitasnya dan unik bagi setiap manusia.

Jadi “Kepribadian” dalam konteks yang lebih mendalam adalah


“susunan unsur-unsur akal dan jiwa yang menentukan tingkah laku atau
tindakan seorang individu”.
5.2 Unsur-Unsur Kepribadian
Ada beberapa unsur-unsur dari kepribadian. Diantaranya adalah sebagai
berikut :

1. Pengetahuan
Pengetahuan merupakan suatu unsur-unsur yang mengisi akal dan alam jiwa
orang yangs a da r . D a l a m a l a m s e ki t a r ma n us i a te r d a pa t ber ba g a i
h a l y a n g di t er i m a ny a me l a l ui p a n ca inderanya yang masuk kedalam
berbagi sel di bagian-bagian tertentu dari otaknya. Dan didalamotak tersebutlah
semuanya diproses menjadi susunan yang dipancarkan oleh individu
kealamsekitar. Dan dalam Antropologi dikenal sebagai “persepsi” yaitu; “seluruh
proses akal manusiayang sadar”.
Ada kalanya suatu persepsi yang diproyeksikan kembali menjadi suatu
penggambaran berfokus tentang lingkungan yang mengandung bagian -
bagian. Penggambaran yang terfokussecara lebih intensif yang terjadi
karena pemustan secara lebih intensif di dalam pandangan psikologi
biasanya disebut dengan “Pengamatan”.P e ng g a mb a r a n t e nt a n g
l i n g k u ng a n d en g a n f o kus pa da ba g i a n - b a g i a n y a n g pa l i n g menarik
perhatianya seringkali diolah oleh sutu proses dalam aklanya yang
menghubungkannyad e n g a n ber b a g a i pe ng g a m ba r a n lain y a ng
s ej en i s ny a y a ng s e bel um n y a p er na h d i ter i m a
dand i p r o y e k s i k a n o l e h a k a l n y a , d a n k e m u d i a n m u n c u l
k e m b a l i s e b a g a i k e n a n g a n . D a n penggambaran yang baru dengan
pengertian baru dalam istilah psikologi disebut “ Apers eps i”.
Penggabungan dan membandingkan-bandingkan bagian-bagian dari suatu
penggambarand e n g a n bagian-bagian dari berbagai
penggambaran lain yang sejenis secara
konsisten b e r d a s a r k a n asas-asas tertentu. Dengan
proses kemampuan untuk membentuk
s u a t u penggambaran baru yang abstrak, yang dalam kenyataanya tidak
mirip dengan salah satu darisekian macam bahan konkret dari penggambaran
yang baru.
2. Perasaan
Selain pengetahuan, alam kesadaran manusia juga
m e n g a n d u n g b e r b a g a i m a c a m perasaan. Sebaliknya, dapat juga
digambarkan seorang individu yang melihat suatu hal yang b u r u k a t a u
m e n de n g a r s u a r a y a n g ti da k me n y e na n g k a n. Pe r s e ps i - per s e ps i
s ep er ti itu da p a tm e ni m bu l k a n dalam kes a da r a n y a per a s a a n
n e g a ti f . “ Pe r a s a a n” , di s a mp i ng s eg a l a ma ca m p e ng et a h u a n
a g a k ny a j ug a m en g i s i a l a m kes a da r a n ma n us i a s et i a p s a a t da l a m
h i d up n y a . “Perasaan” adalah suatu keadaan dalam kesadaran manusia yang
karena pengetahuannya dinilaisebagai keadan yang positif atau negative.
3. Dorongan Naluri
K es a da r a n m a nu s i a m en g a n d un g be r b a g i p er a s a a n be r b a g i
perasaan lain y a ng t i d a k ditimbulkan karena diperanguhi oleh
pengeathuannya, tetapi karena memang sudah terkandungdi dalam
organismenya, khususnya dalam gennya, sebagai naluri. Dan kemauan
yang sudahmerupakan naluri disebut “Dorongan”.
B. MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK SOSIAL
1. Pengertian
Manusia adalah makhluk yang selalu berinteraksi dengan
sesamanya. Manusia tidak dapat mencapai apa yang diinginkan dengan
dirinya sendiri. Sebagai makhluk sosial karenam a n u s i a me n j a l a n ka n
p e r a na n ny a dengan me ng g un a k a n simbol u nt u k
m e ng ko m un i k a s i k a n p e mi k i r a n da n p er a s a a ny a . M a nus i a ti da k
d a pa t m en y a da r i i n di v i du a l i t a s , ke c ua l i m e l a l u i m e di um
k e hi d u pa n s o s i a l . E s e ns i ma n us i a s e b a g a i ma kh l u k s o s i a l pa da
d a s a r ny a a da l a h kesadaran manusia tentang status dan posisi dirinya adalah
kehidupan bersama, serta bagaimanatanggungjawab dan kewajibannya di dalam
kebersamaan.

2. Karakteristik Manusia sebagai Makhluk Sosial


T el a h b er a b a d - a b a d ko ns e p m a nu s i a s eb a g a i ma kh l uk s o s i al
i t u a da y a ng m e ni ti k beratkan pada pengaruh masyarakat yang
berkuasa kepada individu. Dimana memiliki unsur-unsur keharusan
biologis, yang terdiri dari :

1. Dorongan untuk makan

2. Dorongan untuk mempertahankan diri

3. Dorongan untuk melangsungkan jenis

D a r i t a ha pa n d i a ta s me n g g a m ba r ka n b a g a i ma na i n di v i d u d a l a m
p e r k em b a n g a n ny a s e ba g a i s e o r a n g makhluk sosial dimana
antar individu merupakan satu komponen yang
s a l i n g ketergantungan dan membutuhkan. Sehingga komunikasi antar
masyarakat ditentukan oleh perano l e h m a n us i a s eb a g a i m a k hl u k s o s i a l .
Dalam pe r k e mb a ng a n ny a m a nu s i a j u ga
m e m p un y a i ke c e nd e r u n g a n social u n t uk me ni r u dalam a r ti
m e m be n t uk di r i d e n g a n mel i h a t k e hi d u pa n masyarakat yang terdiri dari
:

1) Penerimaan bentuk-bentuk kebudayaan, dimana manusia


m e n e r i m a b e n t u k - b e n t u k pembaharuan yang berasal dari luar sehingga
dalam diri manusia terbentuk sebuah pengetahuan.
2 ) P en g he ma ta n t e n a g a d i m a na i ni a d a l a h me r up a k a n t i n d a ka n
m e ni r u u nt u k ti da k t er l a l u menggunakan banyak tenaga dari manusia
sehingga kinerja mnausia dalam masyarakat bisa berjalan secara efektif dan
efisien.
Pada umumnya hasrat meniru itu kita lihat paling jelas di dalam
ikatan kelompok tetapi juga terjadi didalam kehidupan masyarakat
secara luas. Dari gambaran diatas jelas bagaimanamanusia itu sendiri
membutuhkan sebuah interaksi atau komunikasi untuk membentuk
dirinya sendiri malalui proses meniru. Sehingga secara jelas bahwa
manusia itu sendiri punya konsep sebagai makhluk sosial.
Yang menjadi ciri manusia dapat dikatakan sebagai makhluk sosial
adalah adanya suatu bentuk interaksi sosial didalam hubugannya dengan
makhluk social lainnya yang dimaksudadalah dengan manusia satu
dengan manusia yang lainnya. Secara garis besar faktor -faktor personal
yang mempengaruhi interaksi manusia terdiri dari tiga hal yakni :
1) Tekanan emosional. Ini sangat mempengaruhi bagaimana manusia berinteraksi
satu sama lain.
2 ) H a r g a d i r i y a n g r e nd a h. K e ti ka ko nd i s i s es eo r a n g b er a d a da l a m
k o n di s i ma n us i a y a ng di r e n da hk a n m a ka a k a n me m i l i ki ha s r a t
y a ng ti ng g i u n tuk b er h u b un g a n d e n g a n o r a ng l a i n karena kondisi
tersebut dimana orang yang direndahkan membutuhkan kasih saying
orang lainatau dukungan moral untuk membentuk kondisi seperti semula.
3) Isolasi sosial. Orang yang terisolasi harus melakukan interaksi dengan
orang yang sepahamatau sepemikiran agar terbentuk sebuah interaksi yang
harmonis.
Manusia adalah makhluk yang selalu berinteraksi dengan
sesamanya. Manusia tidak dapat mencapai apa yang diinginkan dengan
dirinya sendiri. Sebagai makhluk sosial karenam a n u s i a me n j a l a n ka n
p e r a na n ny a dengan me ng g un a k a n simbol u nt u k
m e ng ko m un i k a s i k a n p e mi k i r a n da n p er a s a a ny a . M a nus i a ti da k
d a pa t me ny a d a r i i n di v i du a l i ta s , k e c ua l i m el a l u i medium kehidupan
sosial.
M a n i s f es t a s i ma n u s i a s e ba g a i m a k h l u k s o s i a l , na mp a k pa da
k e ny a t a a n ba hw a ti da k pernah ada manusia yang mampu menjalani
kehidupan ini tanpa bantuan orang lain.
3. Kedudukan Manusia sebagai Makhluk Sosial
M a n us i a s e ba g a i m a k hl uk s o s i a l a r t i n y a ma n us i a s e ba g a i
w a r g a ma s y a r a ka t. D a l a m kehidupan sehari-hari manusia tidak dapat
hidup sendiri atau mencukupi kebutuhan sendiri.Meskipun dia
mempunyai kedudukan dan kekayaan, dia selalu membutuhkan manusia
lain.Setiap manusia cenderung untuk berkomunikasi, berinteraksi, dan
bersosialisasi dengan manusialainnya. Dapat dikatakan bahwa sejak lahir, dia
sudah disebut sebagai makhluk sosial.
Hakekat manusia sebagai makhluk sosial dan politik
akan membentuk h u k u m , m end i r i ka n k a i da h p e r i l a k u, s er t a
b e ke r j a s a ma dalam k el o mp o k y a ng l e bi h bes a r.
D a l a m perkembangan ini, spesialisasi dan integrasi atau organissai
harus saling membantu. Sebab
kemajuan manusia nampaknya akan bersandar kepada kemampuan
manusia untuk kerjasamadalam kelompok yang lebih besar.
Kerjasama sosial merupakan syarat untuk kehidupan yang baik
dalam masyarakat yangs a l i n g mem b u t uh ka n. K e s a d a r a n m a n us i a
s eb a g a i ma k hl uk s o s i a l , j us tr u me m b er i ka n r a s a tanggungjawab untuk
mengayomi individu yang jauh lebih ”lemah” dari pada wujud sosial yang”besar”
dan ”kuat”. Kehidupan sosial, kebersamaan, baik itu non formal
(masyarakat) maupundalam bentuk-bentuk formal (institusi, negara) dengan
wibawanya wajib mengayomi individu.

4. Pengembangan Manusia sebagai Makhluk Sosial

Di dalam ke hi d u p a nn y a , m a nu s i a ti d a k hi du p dalam
k es e nd i r i a n. M a n u s i a me mi l i k i keinginan untuk bersosialisasi dengan
sesamanya. Ini merupakan salah satu kodrat manusia a d a l a h s el a l u
i ng i n b er hu b u ng a n de ng a n ma nu s i a l a i n. H a l i n i m e n un j uk ka n
k o n di s i y a n g interdependensi. Di dalam kehidupan manusia selanjutnya, ia
selalu hidup sebagai warga suatu kesatuan hidup, warga masyarakat, dan warga
negara.
Hidup dalam hubungan antaraksi dan interdependensi itu
mengandung konsekuensi-konsekuensi sosial baik dalam arti positif maupun
negatif. Keadaan positif dan negatif ini adalah perwujudan dari nilai-nilai sekaligus
watak manusia bahkan pertentangan yang diakibatkan olehi n ter a k s i
a n ta r i n di v i d u. T i a p - ti a p p r i ba di h a r us r e l a m en g o r ba n ka n ha k -
h a k pr i b a d i d em i k e p e n t i n g a n bersama Dalam rangka ini
d i k e m b a n g k a n l a h p e r b u a t a n y a n g l u h u r y a n g mencerminkan sikap
dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan.
Pada zaman modern seperti saat ini manusia memerlukan pakaian
yang tidak mungkindibuat sendiri. Tidak hanya terbatas pada segi badaniah
saja, manusia juga mempunyai perasaaanemosional yang ingin diungkapkan
kepada orang lain dan mendapat tanggapan emo sional dario r a ng l a i n
p u l a . M a n us i a me m er l u ka n pe ng e r t i a n, ka s i h s a y a n g , h a r g a d i r i
p e n g a ku a n , da n berbagai rasa emosional lainnya. Tanggapan
emosional tersebut hanya dapat diperoleh apabila m a n us i a
b e r h u b u ng a n da n b er i n te r a ks i de n g a n o r a n g l a i n d a l a m s ua t u
t a ta na n ke hi du p a n bermasyarakat. Dalam berhubungan dan
berinteraksi, manusia memiliki sifat yang khas yang dapat menjadikannya
lebih baik.
Kegiatan mendidik merupakan salah satu sifat yang khas yang
dimiliki oleh manusia.Imanuel Kant mengatakan, "manusia hanya dapat
menjadi manusia karena pendidikan". Jadi jikamanusia tidak dididik maka ia
tidak akan menjadi manusia dalam arti yang sebenarnya. Hal ini telah
terkenal luas dan dibenarkan oleh hasil penelitian terhadap anak
terlantar. Hal tersebutm e m b er i penekanan ba hw a p e n di di k a n
m e m ber i k a n ko nt r i b us i ba g i p e mb e n t uka n pr i b a d i seseorang.
Dengan demikian manusia sebagai makhluk sosial berarti bahwa
disamping manusiah i d u p b er s a ma d em i m em e nu h i k e bu t u ha n
j a s ma ni a h , ma n us i a j ug a h i du p be r s a ma da l a m memenuhi kebutuhan
rohani.

5. Interaksi Sosial
5.1.Pengertian Interaksi Sosial
Manusia dalam hidup bermasyarakat, akan saling berhubungan dan saling
membutuhkansatu sama lain. Kebutuhan itulah yang dapat menimbulkan suatu
proses interaksi sosial. Maryatidan Suryawati (2003) menyatakan bahwa,
“Interaksi sosial adalah kontak atau hubungan timbal balik atau interstimulasi
dan respons antar individu, antar kelompok atau antar individu dan
kelompok”. Pendapat lain dikemukakan oleh Murdiyatmoko dan
Handayani (2004), “Interaksisosial adalah hubungan antar manusia yang
menghasilkan suatu proses pengaruh mempengaruhiyang menghasilkan
hubungan tetap dan pada akhirnya memungkinkan pembentukan
struktur sosial”. “Interaksi positif hanya mungkin terjadi apabila terdapat
suasana saling mempercayai,menghargai, dan saling mendukung” (Siagian, 2004).
Berdasarkan definisi di atas maka dapat menyimpulkan bahwa interaksi
sosial adalahsuatu hubungan antar sesama manusia yang saling mempengaruhi
satu sama lain baik itu dalamhubungan antar individu, antar kelompok maupun
atar individu dan kelompok.
5.2.Macam - Macam Interaksi Sosial
Menurut Maryati dan Suryawati (2003) interaksi sosial dibagi menjadi tiga
macam, yaitu: 1. Interaksi antara individu dan individu
Dalam hubungan ini bisa terjadi interaksi positif ataupun negatif.
Interaksi positif, jika jikahubungan yang terjadi saling menguntungkan.
Interaksi negatif, jika hubungan timbal balik merugikan satu pihak atau
keduanya (bermusuhan).
2. Interaksi antara individu dan kelompok
I n t er a ks i i ni pu n d a pa t ber l a n g s u ng s e ca r a p o s i ti f ma u p u n
n e g a ti f . B e n tu k i n t er a ks i s o s i a l individu dan kelompok bermacam - macam
sesuai situasi dan kondisinya.

3. Interaksi sosial antara kelompok dan kelompok


Interaksi sosial kelompok dan kelompok terjadi sebagai satu kesatuan
bukan kehendak pribadi.Misalnya, kerja sama antara dua perusahaan untuk
membicarakan suatu proyek.

5.3.Bentuk - Bentuk Interaksi Sosial


Berdasarkan pendapat menurut Tim Sosiologi (2002), interaksi social
dikategorikan ke dalamdua bentuk, yaitu :
1. Interaksi sosial yang bersifat asosiatif, yakni yang mengarah kepada bentuk -
bentuk asosiasi(hubungan atau gabungan) seperti :
a. Kerjasama
Kerjasama adalah suatu usaha bersama antara orang perorangan atau kelompok
untuk mencapaitujuan bersama.
b. Akomodasi
Akomodasi adalah suatu proses penyesuaian sosial dalam interaksi antara pribadi
dan kelompok - kelompok manusia untuk meredakan pertentangan.
c. Asimilasi
Asimilasi adalah proses sosial yang timbul bila ada kelompok masyarakat dengan
latar belakangkebudayaan yang berbeda, saling bergaul secara intensif
dalam jangka waktu lama, sehinggalambat laun kebudayaan asli mereka
akan berubah sifat dan wujudnya membentuk kebudayaan baru sebagai
kebudayaan campuran.
d. Akulturasi
Akulturasi adalah proses sosial yang timbul, apabila suatu kelompok masyarakat
manusia dengans u a t u k e bu da y a a n t er te n tu di h a d a p ka n d e ng a n
u n s ur - u ns ur da r i s ua t u k e bu da y a a n a s i ng sedemikian rupa sehingga
lambat laun unsur - unsur kebudayaan asing itu diterima dan diolah ked a l a m
k e b ud a y a a n s e nd i r i , ta n pa m e ny e ba bk a n hi l a ng n y a ke pr i b a di a n
d a r i k eb u da y a a n i t u sendiri.

2 . I n ter a ks i s o s i a l y a ng ber s i f a t d i s o s i a ti f , y a k n i y a ng m e ng a r a h
k e pa da b e nt uk - b e n t uk pertentangan atau konflik, seperti :
a. Persaingan
Persaingan adalah suatu perjuangan yang dilakukan perorangan atau
kelompok sosial tertentu,agar memperoleh kemenangan atau hasil
secara kompetitif, tanpa menimbulkan ancaman atau benturan fisik di
pihak lawannya.
b. Kontravensi
Kontravensi adalah bentuk proses sosial yang berada di antara persaingan dan
pertentangan ataukonflik. Wujud kontravensi antara lain sikap tidak
senang, baik secara tersembunyi maupunsecara terang - terangan yang
ditujukan terhadap perorangan atau kelompok atau terhadap unsur - unsur
kebudayaan golongan tertentu. Sikap tersebut dapat berubah menjadi
kebencian akantetapi tidak sampai menjadi pertentangan atau konflik.
c. Konflik
Konflik adalah proses sosial antar perorangan atau kelompok masyarakat
tertentu, akibat adanya p er b ed a a n p a ha m d a n k e pe n ti ng a n y a ng
s a n g a t m e nd a s a r , s e hi n g g a m en i m bu l k a n a d a ny a s e ma c a m g a p
a ta u j ur a n g pe mi s a h y a ng m en g g a n j a l i nt er a ks i s o s i a l d i a n ta r a
m er e ka y a n g bertikai tersebut.

5.4.Ciri - Ciri Interaksi Sosial


Menurut Tim Sosiologi (2002), ada empat ciri - ciri interaksi sosial, antara lain :
a. Jumlah pelakunya lebih dari satu orang
b. Terjadinya komunikasi di antara pelaku melalui kontak social
c. Mempunyai maksud atau tujuan yang jelas
d.Dilaksanakan melalui suatu pola sistem sosial tertentu
5.5. Syarat - Syarat Terjadinya Interaksi Sosial
Berdasarkan pendapat menurut Tim Sosiologi (2002), interaksi sosial
dapat berlangsung jikamemenuhi dua syarat di bawah ini, yaitu:
a. Kontak social
K o n ta k s o s i a l a da l a h h ub u ng a n a n t a r a s a tu p i h a k d e n g a n pi ha k
l a i n y a n g mer u pa ka n a w a l terjadinya interaksi sosial, dan masing - masing
pihak saling bereaksi antara satu dengan yanglain meski tidak harus bersentuhan
secara fisik.
b. Komunikasi
Komunikasi artinya berhubungan atau bergaul dengan orang lain.
EPILOG

Manusia sebagai makhluk individu mengandung arti bahwa unsur yang ada dalam
diri individu tidak terbagi, merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Jadi
individu hanya sebutan yang tepat bagi manusia yang memiliki keutuhan jasmani
dan rohaninya, keutuhan fisik dan psikisnya, keutuhan raga dan jiwanya. Sebagai
individu, manusia dituntut untuk dapat mengenal serta memahami tanggung
jawabnya bagi dirinya sendiri, masyarakat dan kepada Sang Pencipta.
Sebagai makhluk individu, kita memerlukan pola tingkah laku yang bukan
merupakan tindakan instingtif belaka. Kita yang biasa dikenal dengan mahluk
sempurna memiliki akal pikiran yang dapat digunakan untuk berpikir dan berlaku
bijaksana. Dengan akal tersebut, maka kita harus dapat mengembangkan potensi-
potensi yang ada di dalam dirin seperti, karya, cipta, dan karsa. Dengan
pengembangan potensi-potensi yang ada, kita bisa mampu mengembangkan diri
sebagai manusia seutuhnya yaitu makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna.
Kita sebagi seorang calon pendidik harus sadar bahwa dalam rangka mendidIk
anak tidak boleh memaksa karena dalam diri anak ada suatu prinsip
pembentUkan dan pengembangan yang ditentukan oleh dirinya sendiri.
Pendidikan hendaknya menghormati keindividualitasn anak, karakteristik individu
anak, kepribadian anak, keunikannya, dan martabatnya.

Jadi manusia diciptakan oleh Tuhan YME menjadi makhluk yang paling sempurna
dibanding makhluk lainnya. Dengan akal, pikiran, dan perasaannya manusia
dijadikan khalifah atau pemimpin di muka bumi ini. Selain itu manusia juga harus
menjaga lingkungannya karena manusia dilengkapi kemampuan untuk menjaga
lingkungan. Selain menjadi khalifah di muka bumi manusia juga merupakan
makhluk individu dan makhluk sosial.

Sebagai makhluk individu, manusia memiliki unsur jasmani dan rohani, unsur fisik
dan psikis, unsur raga dan jiwa. Seseorang dikatakan sebagai manusia individu
manakala unsur-unsur tersebut menyatu dalam dirinya. Sedangkan manusia
dikatakan sebagai makhluk sosial, juga karena pada diri manusia ada dorongan
dan kebutuhan untuk berhubungan (interaksi) dengan orang lain, manusia juga
tidak akan bisa hidup sebagai manusia kalau tidak hidup di tengah-tengah
manusia. Maka dari itulah keberadaan manusia di muka bumi ini amat penting
bagi makhluk yang lainnya juga karena semuanya itu saling berhubungan.

Anda mungkin juga menyukai