PENDAHULUAN
A. Latarbelakang
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Bronkopneumonia
1. Definisi
Bronkopneumonia adalah peradangan pada parenkim paru yang
melibatkan bronkus / bronkiolus yang berupa distribusi berbentuk bercak-
bercak (patchy distribution).
2. Etiologi
Faktor Infeksi
- Pada neonatus : Streptokokus grup B, Respiratory Sincytial Virus
(RSV).
- Pada bayi :
Virus : Virus parainfluensa, virus influenza, Adenovirus, RSV,
Cytomegalovirus.
Organisme atipikal : Chlamidia trachomatis, Pneumocytis.
Bakteri : Streptokokus pneumoni, Haemofilus influenza,
Mycobacterium tuberculosa, B. pertusis.
- Pada anak-anak :
Virus : Parainfluensa, Influensa Virus, Adenovirus, RSP
Organisme atipikal : Mycoplasma pneumonia
- Bronkopneumonia hidrokarbon :
Terjadi oleh karena aspirasi selama penelanan muntah atau sonde
lambung ( zat hidrokarbon seperti pelitur, minyak tanah dan bensin).
- Bronkopneumonia lipoid :
Terjadi akibat pemasukan obat yang mengandung minyak secara
intranasal, termasuk jeli petroleum. Setiap keadaan yang
mengganggu mekanisme menelan seperti latoskizis,pemberian
makanan dengan posisi horizontal, atau pemaksaan pemberian
makanan seperti minyak ikan pada anak yang sedang menangis.
Keparahan penyakit tergantung pada jenis minyak yang terinhalasi.
Jenis minyak binatang yang mengandung asam lemak tinggi bersifat
paling merusak contohnya seperti susu dan minyak ikan .
3. Klasifikasi
- Pneumonia lobaris
- Pneumonia lobularis (bronkopneumonia)
- Pneumonia interstisialis (bronkiolitis)
- Pembagian secara etiologi :
- Bakteri : Pneumococcus pneumonia, Streptococcus pneumonia,
Staphylococcus pneumonia, Haemofilus influenzae.
- Virus : Respiratory Synctitial virus, Parainfluenzae virus, Adenovirus
- Jamur : Candida, Aspergillus, Mucor, Histoplasmosis,
Coccidiomycosis, Blastomycosis, Cryptoccosis.
- Corpus alienum
- Aspirasi
- Pneumonia hipostatik
4. Patogenesis
5. Gambaran Klinis
6. Pemeriksaan Laboratorium
7. Pemeriksaan penunjang
Berbagai pemeriksaan penunjang pada klien dengan
Broncopneumonia menurut Sowden (2000) adalah:
1. Pemeriksaan Radiologi
Untuk mengetahui penyebab dan mendiagnosa secara tepat.
2. Pemeriksaan RSV (Respiratori Synatial Virus)
3. Gas darah arteri
4. Laboratorium
- Jumlah sel darah putih normal atau meningkat biasanya
leukositosis dapat mencapai 15.000-40.000 / mm3
- Urine biasanya berwarna lebih tua, terdapat albuminoria ringan
8. Diagnosis
9. Diagnosa Banding
Bronkiolitis
Aspirasi pneumonia
Tb paru primer
10. Komplikasi
Otitis media
Bronkiektase
Abses paru
Empiema
11. Penatalaksanaan
1. Penatalaksanaan Medis
Penatalaksanaan bronchopneumonia menurut Dahlan (2001) antara lain:
a. Terapi oksigen
b. Humidifikasi dengan nebulazer untuk pengenceran dahak yang kental
c. Fisio terapi dada untuk pengeluaran dahak
d. Penaturan cairan
e. Pemberian kortikosteroid pada fase sepsis berat perlu diberikan
f. Obat motropik seperti dobutamin atau dopamine kadang-kadang
diperlukan bila terdapat komplikasi gangguan sirkulasi atau gagal
prenatal.
g. Ventilasi mekanis, indikasi dan pemasangan ventilator pada
pneumonia adalah:
1) Hipoksemia
2) Gagal nafas
3) Respiratori arrest
4) Restensi aputum
5) Drainase epidema bila ada
6) Bila terdapat gagal nafas diberikan nutrisi dengan kalori yang
cukup yang didapatkan terutama dari lemak.
5. Prognosis
DESKRIPSI PASIEN
1. Identitas Pasien
Nama : Riki Rahmad
Tanggal lahir : 13 Januari 2016
Umur : 2 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
BB : 9 kg
TB : 78 cm
Pendidikan : -
Agama : Islam
Ruangan/kelas : Anak/III
Alamat : Gantung ciri
b. Biokimia
- Widal tipe H : 1/80
- Widal tipe O : 1/80
c. Fisik-Klinis
- Diare
- BAB bertekstur cair dan berwarna coklat
- Batuk kering
- Flu
- Deman sudah 10 hari
- Suhu 39,5˚C
Penilaian :
d. Dietary History
Kebiasaan makan :
Pasien sering makan sosis, bakso, dan telur gulung setiap hari, makanan
ringan seperti kue layer cake pandan sebanyak 2 kali sehari secara rutin.
Pasien menyukai singkong dan kentang dijadikan sebagai sayur. Pasien
kurang menyukai wortel, labu siam, kacang panjang, tempe, dan tahu.
Pasien menyukai tumis kangkung, bayam dan toge. Hasil recall 24 jam,
asupan : Energi : 5,4% dari kebutuhan
Protein : 8,3% dari kebutuhan
Lemak : 26,5% dari kebutuhan
Karbohidrat : 0,38% dari kebutuhan.
Penilaian :
e. Riwayat Personal
Riwayat penyakit :
- Penyakit terdahulu : Susp. Thypoid + Bronkopneumonia pada umur
5 bulan
- Penyakit sekarang : Susp. Thypoid + Bronkopneumonia
Riwayat ekonomi, sosial budaya :
Ayah pasien bekerja sebagai Petani. Ibu bekerja sebagai IRT, namun
disamping itu sambil jualan telur gulung, bakso dan sosis. Pendidikan
terakhir orang tua SMA.
Penilaian :
3. Diagnosis Gizi
a. Domain intake
NI 2.1 Asupan oral tidak adekuat berkaitan dengan anorexia dan diare
ditandai dengan asupan.
b. Domain Behavior
NB 1.1 Kurang pengetahuan terkait gizi berkaitan dengan pola makan
ditandai dengan pasien suka jajanan diluar
4. Intervensi Gizi
a. Tujuan diet
- Memberikan makanan sesuai kebutuhan dan kondisi penyakit
- Mengupayakan BB hingga mencapai BBI
- Mengedukasikan tentang pola makan yang sehat
b. Prinsip dan syarat diet
- ETPT
- Rendah serat
- Vitamin dan mineral cukup
- Cairan cukup
c. Perhitungan kebutuhan
E = 89 x BB – 80
= 89 x 12 – 80
= 988 kkal = 988 kkal
SDA = 10% x 988 kkal = 98.8 kkal +
1086,8 kkal
= 1100 kkal
P = 15% x 1100 kkal
= 165 kkal : 4
= 41,75 gr
L = 20% x 1100 kkal
= 220 kkal : 9
= 24,4 gr
KH = 65% x 1100 kkal
= 715 kkal : 4
= 178,75 gr
d. Peskripsi Diet
Diet : TKTP RS
Bentuk Makanan : Lunak
Frekuensi : 3 x MP dan 2 x Selingan
Cara Pemberian : Oral
e. Implementasi
Memberikan makanan sesuai kebutuhan dan mengupayakan BB hingga
mencapai normal
f. Rencana Edukasi
Metode : Konseling
Materi : Pola makan yang sehat
Tujuan : - Agar orang tua pasien memahami tentang pola makan
yang sehat dan baik
Sasaran : Orang tua pasien
Waktu : ± 20 menit
5. Monitoring dan Evaluasi
Asupan makan setiap hari (meningkat)
Gejala klinis setiap hari (normal)
Berat Badan setiap hari (normal)
BAB IV
MONITORING HARI KE – 1
MONITORING HARI KE – 2
Pembahasan :