PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari jaringan sosial?
2. Apa pengertian dari jejaring sosial?
3. Apa pengertian community development?
4. Apa pemanfaatan jaringan dan jejaring social dalam community development?
C. Tujuan
1. menjelaskan pengertian dari jaringan sosial.
2. Menjelakan pengertian dari jejaringan sosial.
3. Menjelaskan bagaimana pemanfaatan jaringan dan jejaring sosial dalam community
development.
BAB II
A. Jaringan Sosial
1. Pengertian
Jaringan sosial terbentuk dalam masyarakat karena pada dasarnya manusia tidak dapat berhubungan
dengan semua manusia yang ada; hubungan selalu terbatas pada sejumlah orang tertentu. Setiap orang
belajar dari pengalamannya untuk masing-masing memilih dan mengembangkan hubungan-hubungan
sosial yang terbatas jumlahnya dibandingkan dengan jumlah rangkaian hubungan sosial yang tersedia,
disesuaikan dengan kebutuhan-kebutuhan yang ada pada individu yang bersangkutan sehingga dalam
usaha peningkatan taraf hidup juga tidak menggunakan semua hubungan sosial yang dimilikinya
(Agusyanto, 1991: 14).
Setiap individu memiliki kemampuan yang berbeda dalam hal kuantitas dan kualitas atau intensitas
hubungan-hubungan sosial yang dilakukannya, sekalipun dalam kehidupan masyarakat terbuka luas
peluang bagi individu untuk melakukan hubungan sosial secara maksimal. Hubungan-hubungan tersebut
tidak hanya melibatkan dua individu, tetapi juga banyak individu. Keterhubungan antarindividu-individu
tersebut akan membentuk suatu jaringan sosial yang sekaligus merefleksikan terjadinya
pengelompokan sosial dalam kehidupan masyarakat (Kusnadi, 1998: 11-12).
Pendekatan jaringan sosial berupaya mengatasi kekurangan pendekatan struktural fungsional yang
cenderung statis dalam memahami masyarakat. Kecenderungan statis dari pendekatan struktur sosial
adalah memahami sistem dalam masyarakat yang senantiasa bersifat serasi, selaras dan seimbang
(harmony). Sesuatu yang luput dari perhatian dalam pendekatan struktur fungsional adalah adanya
dinamika yang ada di dalam masyarakat. Di antara dinamika tersebut adalah adanya dimensi-dimensi
yang tersembunyi (hidden dimension) dalam masyarakat. Dalam konteks inilah maka pendekatan
jaringan sosial memiliki signifikansi.
Meskipun Radcliffe-Brown menjadi tokoh struktural fungsional, namun pada bagian tertentu Radciffe-
Brown juga menyebutkan bahwa masyarakat merupakan jaringan dari jaringan-jaringan sosial (network
of social networks). Setelah itu, konsep jaringan sosial ini direvisi oleh beberapa ahli di antaranya
Mitchell, 1969; Barnes, 1969; Epstein, 1969; Wolfe, 1976 dan Macmillan, 1986 (Adib, 1999: I-18).
Jaringan sosial pertama kali digunakan oleh Barnes di dalam studinya mengenai umat gereja yang
menempati sebuah pulau di Norwegia. Konsep yang digunakannya kemudian dikembangkan oleh Bott
dalam studinya mengenai peranan suami-istri yang terdapat pada keluarga-keluarga di London.
Keduanya melihat jaringan sosial sebagai rangkaian hubungan-hubungan yang dibuat oleh seorang
individu di sekitar dan berpusat pada dirinya sendiri berdasarkan atas pribadinya (Mitchell, 1969: 8).
disebut jejaring karena kemampuannya untuk saling terhubung dengan cepat
antara satu domain komunitas dengan komunitas lainnya. Misalnya, kalau kita gunakan
tools status di Plurk.com, maka status kita dapat didistribusikan ke facebook, tumblr,
twitter, multiply. Bahkan ada yang seolah-olah menjadi konsolidator semua domain
komunitas sehingga fungsinya lebih praktis.
Jadi, jaringan sosial terbentuk juga karena adanya rasa saling tahu, saling
menginformasikan, saling mengingatkan,dan saling membantu dalam
melaksanakan atau mengatasi sesuatu. Masyarakat sebenarnya itu sendiri
membutuhkan yang namanya hubungan (jaringan) dalam kehidupan sehari-
harinya untuk kepentingan dan meningkat kesejahteraan hidupnya.
Suparlan (1982: 36-39) mengatakan ada beberapa hal yang merupakan ciri-ciri utama dari jaringan
sosial, yaitu:
1. Titik-titik, merupakan titik-titik yang dihubungkan satu dengan lainnya oleh satu atau sejumlah garis
yang dapat merupakan perwujudan dari orang, peranan, posisi, status, kelompok, tetangga, organisasi,
masyarakat, negara dan sebagainya.
2. Garis-garis, merupakan penghubung atau pengikat antara titik-titik yang ada dalam suatu jaringan
sosial yang dapat berbentuk pertemuan, kekerabatan, pertukaran, hubungan superordinat-subordinat,
hubungan-hubungan antarorganisasi, persekutuan militer dan sebagainya.
3. Ciri-ciri struktur. Pola dari garis yang menghubungkan serangkaian atau satu set titik-titik dalam suatu
jaringan sosial dapat digolongkan dalam jaringan sosial tingkat mikro atau mikro, tergantung dari gejala-
gejala yang diabstraksikan. Contoh dari jaringan tingkat mikro yang paling dasar adalah suatu jaringan
yang titik-titiknya terdiri atas tiga buah yang satu sama lainnya dihubungkan oleh garis-garis yang
mewujudkan segitiga yang dinamakan triadic balance (keseimbangan segitiga); sedangkan contoh dari
jaringan tingkat makro ditandai oleh sifatnya yang menekankan pda hubungan antara sistem atau
organisasi, atau bahkan antarnegara.
4. Konteks (ruang). Setiap jaringan dapat dilihat sebagai terwujud dalam suatu ruang yang secara
empiris dapat dibuktikan (yaitu secara fisik), maupun dalam ruang yang didefenisikan secara sosial,
ataupun dalam keduanya. Misalnya, jaringan transportasi selalu terletak dalam suatu ruangan fisik,
sedangkan jaringan perseorangan yang terwujud dari hubungan-hubungan sosial tidak resmi yang ada
dalam suatu organisasi adalah suatu contoh dari suatu jaringan yang terwujud dalam satu ruang sosial.
Jaringan komunikasi dapat digambarkan sebagai sebuah peta baik secara fisik, yaitu geografis maupun
menurut ruang sosialnya, yaitu yang menyangkut status dan kelas sosial.
5. Aspek-aspek temporer. Untuk maksud-maksud sesuatu analisa tertentu, sebuah jaringan sosial dapat
dilihat baik secara sinkronik maupun secara diakronik, yaitu baik sebagai gejala yang statis maupun
dinamis.
Manfaat Jaringan Sosial
Jejaring sosial sekarang sudah menjadi kebutuhan bagi setiap remaja ataupun orang dewasa. Seperti
yang kita ketahui jejaring sosial adalah tempat dimana kita mendapatkan teman baik di dalam maupun
luar negeri. Jejaring sosial yang kita ketahui seperti Facebook,Twitter,Friendster,dll,mempunyai
manfaat bagi dunia pendidikan atau bagi pelajar itu sendiri. Berikut adalah manfaat jejaring sosial
untuk pendidikan :
1. Kemampuan Beradaptasi
Dengan jejaring sosial siswa akan mampu belajar cara mengembangkan kemampuan teknis dan
sosial yang dibutuhkan mereka dalam menghadapi era digital sekarang ini. Mereka akan menemukan
cara beradaptasi dan bersosialisasi dengan sahabatnya di jejaring sosial, serta kemampuan
memanajemen pertemanan mereka. Hal ini merupakan materi yang sulit untuk ditemukan dalam
pelajaran di kelas, karena pada situs jejaring sosial mereka akan di hadapkan dengan teman-teman
baru yang baru saja mereka kenal, sehingga mereka akan mencari dan belajar sendiri bagaimana cara
beradaptasi dengan teman-teman baru mereka, mencoba memahami apa yang mereka bicarakan yang
kemudian akan mengasah kemampuan mereka untuk belajar bersosialiasi dengan ikut serta berperan
dalam suatu diskusi dijejaring sosial diantara teman-teman yang baru mereka kenal.
Pada dasarnya ini merupakan tujuan dibuatnya jejaring sosial yang memberikan kesempatan
kepada siapa saja untuk memperluas jaringan pertemanannya dengan siapapun dan dari negara
manapun, walaupun mereka tidak pernah bertemu sebelumnya. Dengan jejaring sosial para siswa bisa
menambah jaringan pertemanannya tanpa harus bertemu langsung sehingga mereka dengan mudah
menciptakan suatu komunitas yang bermanfaat bagi mereka, entah itu dalam diskusi pelajaran
maupun hal-hal lain yang bisa memberikan kontribusi positif bagi mereka para siswa.
3. Termotivasi
Dengan terbentuknya komunitas pertemanan yang luas, ini akan mampu memotivasi para siswa
dalam mengembangkan diri dari materi atau masukan teman-teman baru mereka yang terhubung
secara online. Mereka terbentuk secara alami untuk saling berinteraksi satu sama lain sehingga
besar kecilnya diskusi yang mereka lakukan akan menambah wawasan para siswa sebagai hasil umpan
balik interaksi antar teman. Saling melemparkan materi satu teman terhadap teman lainnya
menimbulkan sekumpulan catatan kecil yang bervariasi, inilah kekayaan materi yang hadir secara
alami dari hasil pertemanan di jejaring sosial.
4. Meningkatkan Kepedulian
Saling sapa didalam situs jejaring sosial secara perlahan akan meningkatkan kualitas
persahabatan, perhatian dan empati sesama teman yang saling terhubung secara online. Sapaan
kepada teman lainnya membuat teman yang disapa merasa diperhatikan, berbagi photo, berbagi
video, berbagi cerita, ini akan meningkatkan rasa kepedulian satu sama lain walaupun mereka tidak
pernah bertemu secara nyata. Bentuk-bentuk perhatian seperti ini mampu mempererat tali
persahabatan diantara teman dalam jejaring sosial maka secara alami mereka akan menjaga kualitas
pertemanan mereka. Hal yang sederhana namun memberikan efek yang sangat baik dalam membentuk
suatu komunitas yang saling menjaga persahabatan sesama teman.
Maka oleh karena itu para orang tua,guru,atau siapa pun harus memberi bimbingan agar
jejaring sosial itu digunakan dengan baik dan dengan seharusnya,itu juga dapat mencegah banyaknya
penculikan melalui media jejaring sosial yang sekarang sedang banyak terjadi. Marilah kita saling
bahu membahu untuk mencerdaskan kehidupan bangsa kita.
http://komet-12ipa7.blogspot.com/2011/12/manfaat-jejaring-sosial-bagi-pendidikan.html
B. Jejaring Sosial
1. Pengertian
jejaring sosial yang di sebut juga dengan sosial network merupakan sebuah bentuk
dari struktur sosial yang terdiri dari berbagai simpul-simpul yang tentunya saling
berhubungan, saling terkait dan juga terikat antara satu atau lebih dengan lainnya
untuk melakukan sebuah tipe hubungan yang lebih spesifik. Adapun mengenai
simpul-simpul yang dimaksudkan dalam hal ini adalah sebuah simpul yang dapat
berupa simpul individu maupun organisasi.
Adapun untuk istilah jejaring sosial untuk pertama kalinya diperkenalkan oleh
seorang professor bernama Professor J.A Barnesyaitu tepatnya pada tahun 1954. Jadi
bisa di katakan bahwa jejaring sosial merupakan sebuah sistem dari struktur sosial
yang meliputi elemen-elemen dari individu ataupun organisasi.
Suatu upaya melakukan kerjasama yang ada dalam modal sosial dalamrangka
membentuk organisasi di mana para anggotanya secara sukarela menyerahkan
sebagian hak-hak individunya untuk bekerja bersama-sama mencapai suatu tujuan,
berdasarkan aturan-aturan yang disepakati. Kesepakatan yang terjadi tersebut
menyebabkan setiap orang atau individu melaksanakan kewajibannya masing-masing
secara bebas tanpa perlu diawasi, karena satu sama lain menaruh kepercayaan bahwa
setiap orang akan melaksanakan kewajibannya. Fukuyama (1995)
Jejaring sosial juga memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan suatu
individu atau kelompok yakni sebagai sarana untuk berinteraksi. Untuk lebih mengetahui
jaringan sosial di masyarakat secara mendalam, alangkah baiknya kita mengetahui
terlebih dahulu mengenai makna dasar dari jaringan sosial itu sendiri. Berikut
beberapa tokoh akan memberikan pemaknaan mendasar tentang jaringan sosial, yaitu
menurut Mitchell mengemukakan, bahwa jaringan sosial merupakan seperangkat
hubungan khusus atau spesifik yang terbentuk di antara sekelompok orang.
Karakteristik hubungan tersebut dapat digunakan sebagai alat untuk menginterpretasi
motif-motif perilaku sosial dari orang-orang yang terlibat di dalamnya. Sedangkan
menurut Barnes menyebutkan dua macam jaringan, yaitu jaringan total dan jaringan
bagian. Jaringan total adalah keseluruhan jaringan yang dimiliki individu dan
mencakup berbagai konteks atau bidang kehidupan dalam masyarakat. Jaringan
bagian adalah jaringan yang dimiliki oleh individu yang terbatas pada bidang
kehidupan tertentu, misalnya jaringan politik, jaringan keagamaan, dan jaringan
kekerbatan
2. Fungsi Jejaring Sosial
Ada banyak sekali fungsi jejaring sosial yang di antaranya adalah sebagai media untuk dapat
berkirim pesan, untuk berbagi informasi, mengirim video maupun gambar, sebagai sarana untuk
berdiskusi antara kelompok dan juga sebagai sarana dan media untuk melakukan interaksi Tanya
jawab. Betapa pentingnya jejaring sosial ini untuk masa sekarang maupun yang akan datang.
Apa comukb
Istilah pengembangan masyarakat sesungguhnya bersumber pada istilah
community development, yang kemudian oleh Jack Rothman (1979), disamakan pula
dengan locality development.
Pengembangan masyarakat didefinisikan sebagai :”sebuah model pengembangan
masyarakat yang menekankan pada partisipasi penuh seluruh warga masyarakat”.
PBB (1955) mendefinisikan pengembangan masyarakat sebagai
berikut: "Pengembangan masyarakat didefinisikan sebagai suatu proses yang
dirancang untuk menciptakan kemajuan kondisi ekonomi dan sosial bagi seluruh
warga masyarakat dengan partisipasi aktif dan sejauh mungkin menumbuhkan
prakarsa masyarakat itu sendiri”. Tropman, dkk (1993) mengemukakan, bahwa
:"…locality development merupakan suatu cara untuk memperkuat warga
masyarakat dan untuk mendidik mereka melalui pengalaman yang terarah agar
mampu melakukan kegiatan berdasarkan kemampuan sendiri untuk meningkatkan
kualitas kehidupan mereka sendiri pula”.
Prinsip-prinsip Community Development adalah sebagai berikut :
1. Integrated development: Program CD harus mencakup aspek sosial, ekonomi,
politik, budaya, lingkungan, dan personal/spiritual.
2. Confronting structural disadvantage: Struktural sosial dalam masyarakat yang
tidak menguntungkan dan menghambat perkembangan masyarakat yang
dihilangkan.
3. Human rights: Protection human rights Promotion human rights
4. Sustainability: Penggunaan sumber daya yang reneweble daripada non
reneweble. Hilangnya ketergantungan masyarakat membuat program bisa
berkelanjutan.
5. Empowerment: Menyediakan sumber, kesempatan, pengetahuan, dan
keterampilan untuk meningkatkan kapasitas warga masyarakat untuk menentukan
masa depannya sendiri, dan berpartisipasi dalam dan mempengaruhi kehidupan
masyarakatnya.
6. The personal and the political: Permasalah pribadi dan publik saling berkaitan.
7. Community ownership: Aset masyarakat bersama perlu untuk perkembangan
warganya.
8. Self reliance: Masyarakat harus berusaha untuk menggunakan sumber daya
miliknya daripada tergantung kepada dukungan eksternal.
9. Independence from state: Sedapat mungkin tidak tergantung kepada simber-
sumber yang diberikan negara agar dapat mengontrol negara.
10. Immadiate goals and ultimate visions: Immadiate goals perlu segera dipenuhi,
tapi tidak mengabaikan ultimate visions. Pemenuhan immadiate goals dalam
kerangka pencapaian ultimate visions.
11. Organic development: Masyarakat bersifat organis, memiliki kapsasitasnya
sendiri untuk berkembang dan tergantung kepada lingkungannya. CD merupakan
proses yang komplek dan dinamis; seni.
12. The pace of development: Masyarakat tidak bisa dipaksa untuk berubah secara
cepat;masyarakat memiliki kecepatan berubah sendiri.
13. External expertise: Penggunaan keahlian yang berasal dari luar harus
memperhatikan sifat unik dari masyarakat (local context).
14. Communtiy building: CD berusaha mencapai penguatan interaksi sosial dalam
masyarakat, kebersamaan warga masyarakat, membantu masyarakat untuk
berkomunikasi satu sama lain yang dapat menimbulkan adanya dialog,
kesepahaman, dan tindakan sosial bersama.
15. Process and outcome: Proses menentukan hasil; proses dan hasil harus
terintegrasi. Proses harus merefleksikan hasil;terlalu berkonsentrasi pada proses
dapat menyebabkan pencapaian hasil terabaikan.
16. The integrity of process: Proses yang terjadi dalam CD harus mampu mencakup
pendekatan, teknik, metode, dan lain-lain yang terpadu dan saling mendukung.
17. Non-violence: CD tidak dilakukan dengan cara kekerasan (pemaksaan).
18. Inclusiveness: Proses harus mencari cara ” to include” daripada ”to exclude”,
semua orang harus dighargai walupun mereka berlawanan dan diberikan
kesempatan merubah kedudukannya tanpa perlu ”kehilangan muka”.
19. Consensus: Proses CD dibangun atas dasar konsensus;ada kesepakatan.
20. Cooperation: Dalam proses CD masyarakat bersama-sama mengatasi masalah
mereka.
21. Participation: CD harus selalu berupaya memaksimalkan partisipasi dengan
tujuan membuat semua orang terlibat secara aktif dalam proses aktivitasnya.
22. Defining need: CD harus mencapai kesepakatan mengenai kebutuhan yang
teridentifikasi. Definisi kebutuhan masyarakat harus oleh masyarakat sendiri.
Integrated development
B. Saran