berupa gambar yang dihasilkan melalui proses fotografi". Hal yang senada juga diungkapkan oleh
Rudi Susilana dan Cepi Riyana yaitu bahwa media gambar adalah media visual yang berupa gambar
yang dihasilkan melalui proses fotografi".
Berdasarkan kedua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa media gambar atau disebut juga
dengan gambar diam yang merupakan salah satu media pembelajaran yang termasuk dalam media
visual yang berupa gambar hasil proses fotografi.
Media visual ialah media yang hanya dapat digunakan melalui indera penglihatan. Media ini terdiri
atas, pertama yaitu media yang dapat diproyeksikan (projected visual) yang meliputi media proyeksi
diam (gambar diam) serta media proyeksi gerak (gambar bergerak). Kedua yaitu media yang tidak
dapat diproyeksikan (non projected visual) yang meliputi gambar fotografik, grafis, dan media 3
dimensi.
Berdasarkan beberapa pendapat tentang media yang telah diuraikan di atas, dapat disimpulkan
bahwa penggunaan media gambar adalah proses, cara, perbuatan menggunakan benda yang berupa
kertas atau bahan lain yang dikenai perbuatan seperti dicoret (secara teratur maupun tidak)
menggunakan alat seperti pensil, bulpoin, dan sebagainya, atau mesin pencetak yang menjadikan
benda tersebut secara visual (dengan cara dilihat) menyerupai suatu benda atau barang secara dua
dimensi yang digunakan sebagai perantara sebuah pesan dari sumber atau pengirim untuk sampai
kepada penerima pesan dimana perantara tersebut harus dapat merangsang pikiran, perasaan,
perhatian penerima pesan (secara umum) dan siswa (secara khusus) untuk belajar dan berfungsi
untuk mempercepat penyerapan pesan dengan maksud untuk mencapai tujuan tertentu, khusunya
untuk mencapai tujuan pembelajaran.
http://hefamandiri.blogspot.my/2014/10/penggunaan-media-gambar-dalam.html
Media gambar merupakan salah satu dari media pembelajaran yang paling umum dipakai dan
merupakan bahasa yang umum dan dapat dimengerti dan dinikmati dimana-mana. Menurut
Sadiman Arief S. (2003:21), media gambar adalah sebagai berikut :
Media gambar adalah suatu gambar yang berkaitan dengan materi pelajaran yang berfungsi untuk
menyampaikan pesan dari guru kepada siswa. Media gambar ini dapat membantu siswa untuk
mengungkapkan informasi yang terkandung dalam masalah sehingga hubungan antar komponen
dalam masalah tersebut dapat terlihat dengan lebih jelas.
Menurut Purwanto dan Alim (1997 : 63), kelebihan media gambar adalah:
1) Sifatnya konkrit, gambar lebih realistis menunjukkan pokok masalah dibandingkan dengan media
verbal semata,
2) Gambar dapat mengatasi batasan ruang dan waktu,
3) Media gambar dapat mengatasi keterbatasan pengamatan,
4) Dapat memperjelas suatu masalah, dalam bidang apa saja,
5) Murah harganya, mudah didapatkan dan digunakan.
Sedangkan kelemahan media gambar menurut Purwanto dan Alim (1997:63) adalah “1) Gambar
menekankan persepsi indera mata, 2) Gambar berada yang terlalu kompleks kurang efektif untuk
kegiatan pembelajaran, 3) Ukurannya sangat terbatas untuk kelompok besar”.
Menurut Sadiman Arief S. (2003:25), ada enam syarat yang perlu dipenuhi oleh media gambar,
yaitu :
a. Harus Autentik
Gambar tersebut haruslah secara jujur melukiskan situasi seperti kalau orang melihat benda
sebenarnya. Membicarakan atau menyampaikan suatu kejadian sesuai dengan kenyataan yang
sebenarnya, seperti kalau menemukan buku tiga buah, samaikanlah sesuai dengan banyak benda
yang ditemukannya.
b. Sederhana
Komposisinya hendak cukup jelas menunjukkan poin-poin pokok dalam gambar, jangan sampai
berlebihan sehingga dapat membuat kesulitan siswa untuk memahaminya.
c. Ukuran Relatif
Gambar dapat membesarkan atau mengecilkan objek/benda sebenarnya. Hendaknya dalam gambar
tersebut terdapat sesuatu yang telah dikenal siswa sehingga dapat membantu membayangkan
gambar dan isinya.
d. Gambar sebaiknya mengandung gerak atau perbuatan untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Gambar yang baik menunjukkan objek dalam keadaan memperlihatkan aktivitas tertentu sesuai
dengan tema pembelajaran.
e. Gambar yang tersedia perlu digunakan sebaik-baiknya untuk mencapai tujuan pembelajaran.
f. Gambar hendaklah bagus dari sudut seni dan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin
dicapai.
Dengan demikian, pada saat guru mencoba mengajarkan strategi ini, penekanan perlu dilakukan
bahwa gambar atau diagram yang dibuat tidak perlu sempurna, terlalu bagus atau terlalu detail. Hal
ini perlu digambar atau dibuat diagramnya adalah bagian-bagian terpenting yang diperkirakan
mampu memperjelas permasalahan yang dihadapi.
http://www.langkahpembelajaran.com/2015/03/pengertian-media-gambar-dan-kelebihan.html
OLEH:
NIM:13010101019
RAYANTI SELFIANI NINGSIH
NIM: 13010101025
KENDARI
2014
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat ALLAH SWT.yang telah memberikan nikmat dan karunia-Nya kepada kita
semua. Shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada baginda Rasulullah SAW. Yang
membebaskan umat manusia dari penghambaan terhadap berhala kejalan yang lurus yakni
Tauhid.dan atas berkat rahmat,karunia dan ridho-Nya pula sehingga kami selaku penulis dapat
menyelesaikan makalah ini.
Selain itu kami menyadari pula bahwa dalam makalah ini terdapat beberapa hal belumlah
sesuai dengan pedoman penulisan karya ilmiah sehingga masih perlu di adakan perbaikan. Oleh
karena itu,kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan dari teman-teman sekalian.
DAFTAR ISI
SAMPUL
KATA PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Rumusan Masalah
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mengajar merupakan istilah kunci yang hampir tidak pernah luput dari pembahasan mengenai
pendidikan karena keeratan hubungan antara keduanya . Metode mengajar dalam dunia pendidikan
perlu dimiliki oleh pendidik karena keberhasilan Proses Belajar-mengajar (PBM) bergantung pada
cara/mengajar gurunya. Jika cara mengajar gurunya e nak menurut siswa, maka siswa akan tekun,
rajin, dan antusias menerima pelajaran yang diberikan sehi ngga diharapkan akan terjadi perubahan
sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Dalam dunia pendidikan memang selalu ada hal yang menarik untuk dipelajari dan di
kembangkan. Hal ini di karenakan pendidikan memang kunci utama dalam penentuan tinggi
rendahnya mutu sumber daya manusia. Lagipula, selalu ada perkembangan yang berarti dalam
pendidikan, baik dari segi kurikulum, metode, sampai pada tahap pengembangan media. Ini semua
dilakukan karena kesadaran-kesadaran baru yang muncul seiring dengan berjalanya waktu. Setiap
fase ada persaingan ketat, dan untuk ikut dalam bursa persaingan tersebut orang harus memnuhi
standar minimum yang telah ditentukan. Disinilah tugas pendidikan yang sesungguhnya, yakni untuk
menyiapkan SDM yang mampu bersaing di era globalisasi.
Pendidikan bahasa asing mempunyai posisi yang sangat penting dalam masyarakat modern.
Karena dengan menguasai bahasa asing, seseorang mampu melakukan komunikasi, mengungkapkan
ide atau gagasan, membaca, menulis, berfikir logis, rasional, sistematik, selalu
mempunyai alternative, setra dapat berfikir dan inovatif. Slameto menyatakan bahwa ada tiga factor
dari individu siswa yang dapat mempengaruhi belajarnya yaitu factor jasmaniyah, factor psikologis,
dan factor kelelahan. Factor jasmaniyah terdiri dari factor kesehatan dan cacat tubuh. Factor
psokologis meliputi intelegensi, perhatian, minat, motif, kematangan, dan kesiapan. Factor kelelahan
meliputi kelelahan kasmani dan kelelahan rohani. Untuk itu, dibutuhkan metodologi pengakaran dan
pengembangan media yang jitu supaya siswa merasa mudah dan senang dalam mempelajari bahasa
asing (bahasa Arab).
B. Rumusan Masalah
PEMBAHASAN
1. Media Pembelajaran
a. Pengertian Media
Media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari “medium” yang secara harfiah
berarti perantara atau penyalur. Artinya “media merupakan wahana penyalur pesan atau informasi”.
Secara harfiah kata media memiliki arti “perantara” atau “pengantar”. Dalam bahasa arab, media
adalah perantara ( )وسائلatau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Media
pengajaran juga bisa dikatakan ( )اليإضاح وسائلwasail al-idlah atau menurut istilah Abdul Halim dalam
bukunya al-muwajjih al-Fanni li Mudarrisi al-lughah al-‘Arabiyah ( )وسائل التوضيإخيإةal-wasail al-
Taudiyah[1] yaitu alat pandang dengar.
Mengenai makna media secara subtansi, ada banyak sekali pendapat meskipun pemaknaanya
tersebut secara substansi mempunyai kesamaan makna. Ada bebrapa definisi media menurut
beberapa ahli, antara lain :
Menurut pandangan Gagne media adalah “berbagai jenis komponen dalam lingkungan peserta didik
untuk belajar”
Sedangkan Association for Education and Communication Technology (AECT) mendefinisikan media
yaitu “segala bentuk yang dipergunakan untuk suatu proses penyaluran informasi”. Media hendaknya
dapat dilihat, dimanipulasi, didengar ataupun dibaca. Begitupula DRs. Oemar Hamalik
mengungkapkan bahwa media pendidikan adalah alat, metode dan tekhnik yang digunakan untuk
lebih mengefektifkan kembali komunikasi dan interaksi antara pendidikan dan peserta didik dalam
proses pembelajaran di sekolah.
Media pembelajaran dalam arti luas yaitu setiap orang, materi, atau peristiwa yang memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap.
Sedangkan dalam arti sempit, media pembelajaran adalah sarana nonoperasional (bukan manusia)
yang digunakan oleh pendidik yang memegang perana dalam proses belajar mengajar untuk
mencapai tujuan.
Dari beberapa pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran merupakan al
wasilah (penyalur) materi pembelajaran kepada peserta didik sehingga tujuan pembelajaran dapat
tercapai.
Pada dasarnya media pembelajaran tersebut digunakan oleh para guru untuk:
Dalam memilih media dalam pembelajaran bahasa arab memang mempunyai tingkat kerumitan
tersendiri, untuk itu pendidik dituntut untuk benar-benar cermat dan jeli dalam memilih media yang
tepat. Ada bebrapa media yang dapat dipraktikkan dalam pembelajaran bahasa arab, di antarannya
media yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran meliputi benda-benda aslinya, bentuk riil
sebuah patung ataupun mainan, gambar, peta, chart, papan tulis, flas card, gambar, wall carts, tape
recorder dan overhead projector.
Sedangkan menurut Surakhmad, media dapat di tinjau dari tingkatan pengalaman peserta didik
dapat di bagi menjadi tiga bagian :
1) Media berbentuk benda riil yang dipakai manusia dalam kehidupan sehari-hari.
2) Replika atau benda penganti, merupakan bentuk tiruan dari benda sebenarnya.
Menurut Azhar arsyad, beberapa manfaat dari penggunaan media pembelajarn di dalam proses
belajar mengajar sebagai berikut :
2) Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatrian anak sehingga dapat
menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih langsung antar siswa dan lingkungannya, dan
kemungkinan siswa untuk belajar sendiri-sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya.
Diperlukan berbagai cara untuk menghsilkan media pembelajaran yang baik. Salah satu upaya yang
dapat agar diperoleh media pembelajaran yang baik adalah dengan menerapkan model
pembelajaran yang dapat dipilih dan diikuti. Beberapa model pengembangan media pembelajaran
antara lain :
1. Analisis keberlangsungan,
2. Desain pembelajaran,
4. Produksi komponen,
5. Penyatuan komponen,
8. Pemeliharaan.
1. Konsep
2. Desain material
3. Collecting
4. Assembly
5. Testing
6. Distribution.
1. Identifikasi kebutuhan
2. Perumusan tujuan
6. Tes/uji coba
7. Revisi
8. Program final.
1. Analiysis(Analisis)
Tahap analisis terdiri dari beberapa kegiatan. Analisis kurikulum, yakni pengkajian dan pembahasan
tentang kompetensi yang akan terkandung dalam kurikulum (bedah kurikulum).Selain itu analisis
tentang learner characteristic (karakter siswa),dan analisis tentang setting (dimana media tersebut
dimanfaatkan).
2. Design (perancangan)
Tahap perancangan terdiri dari kegiatan penyusunan kerangka struktur isi program dan penyusunan
garis-garis besar isi program media (GBIPM)
3. Developmen (produksi)
Tahap produksi terdiri dari kegiatan pembuatan animasi, penyusunan teks, dan sebagainya.
Dilanjutkan dengan proses pemograman dengan authoring
tools, pengemasan/formatting, pengkajian.
4.Implementation
Tahap implementasi terdiri dari kegiatan uji coba pemanfaatan dan penyempurnaan atau revisi serta
pengadaan.
5. Evaluation (evaluasi)
Dari berbagai model pengembangan media pembelajaran diatas, model yang paling umum
digunakan adalah model pengembangan ADDIE kerena prosedurnya yang lengkap dan sederhana.
Media pembelajaran yang baik isinya harus sesuai dengan kurikullum dan benar-benar bisa
membantu siswa mencapai tujuan pembelajaran.
b. Memberi sesuai dengan kompetensi dasar dan standar kompetensi yang ingin dicapai.
Jhon M. Lannon mengemukakan bahwa media pembelajaran berguna untuk menarik minat siswa
terhadap yang disajikan. Hal yang sama dikemukakan oleh Hamalik, penggunaan media
pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan minat siswa.
d. Menarik
Media pembelajaran yang baik adalah tekhnik sajianya yang menarik. Menurut Levie dan Lentz salah
satu fungsi untuk media pembelajaran adalah mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi
kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan visual yang di tampilkan atau menyampaikan teks materi
pelajaran.
Media pembelajaran yang baik adalah isi sajianya mudah dipahami oleh siswa.
Menurut Emha Taufiq luthfi, penggunaan gambar lebih menarik dan dapat mengurangi kebosanan
dibandingkan dengan teks. Gambar dapat meringkas dan menyajikan data kompleks dengan cara
yang lebih berguna.
g. Menggunakan animasi
Animasi merupakan deretan gambar yang berurutan dan dapat dilihat oleh mata kasar manusia
dalam bentuk pergerakan. Animasi menjelaskan sebuah materi atau memberikan ilustrasi konsep
dalam bentuk simulasi atau aktivitas.
Salah satu pertimbangan dalam mengembangkan media pembelajaran adalah adanya umpan balik.
Hasil belajar dapat meningkatkan apabila secara berkala kepada siswa diinformasikan kemajuan
belajarnya. Pengetahuan tentang hasil belajar akan memberikan sumbangan terhadap motivasi
belajar berkelanjut.
Power Point merupakan salah satu program dalam Microsoft Affice.Power Point atau Microsoft Office
PowerPoint adalah “sebuah program komputer untuk presentasi”.Microsoft Office Power
Point merupakan program aplikasi yang dirancang secara khusus untuk menampilkan program
multimedia. Hal ini sebagaimana dikemukakan Riyanasebagai berikut:
“Program Microsoft Office Power Point adalah salah satu software yang dirancang khusus untuk
mampu menampilkan program multimedia dengan menarik, mudah dalam pembuatan, mudah
dalam penggunaan dan relative murah karena tidak membutuhkan bahan baku selain alat untuk
menyimpan data.”
Pakar Information Teknologi (IT) yang juga memberi pengertian yang tidak jauh berbeda dengan
pengertian yang terdahulu, yaitu Microsoft Office PowerPoint adalah sebuah program komputer
untuk presentasi yang dikembangkan oleh Microsoft di dalam paket aplikasi kantoran
mereka, Microsoft Office, selain Microsoft Word, Excel, access dan beberapa program
lainnya. PowerPoint berjalan di atas komputer PC berbasis Sistem Operasi Microsoft Windows dan
juga Apple Manchitos yang menggunakan sistem operasi Apple Mac OS, meskipun pada awalnya
aplikasi ini berjalan di atas sistem operasi Xenix. Aplikasi ini sangat banyak digunakan, apalagi oleh
kalangan perkantoran dan pebisnis, para pendidik, peserta didik, dan trainer.
PowerPoint inilah yang dikembangkan oleh Microsoft di dalam paket aplikasi kantoran
mereka, Microsoft Office, selain Microsoft Word, Excel, Access dan beberapa program
lainnya. PowerPoint berjalan di atas komputer PC berbasis sistem operasiMicrosoft Windows dan
juga Apple Macintosh yang menggunakan sistem operasiApple Mac OS, meskipun pada awalnya
aplikasi ini berjalan di atas sistem operasiXenix. Aplikasi ini sangat banyak digunakan, apalagi oleh
kalangan perkantoran dan pebisnis, para pendidik, peserta didik, dan trainer untuk presentasi.
PowerPoint dapat menyimpan presentasi dalam beberapa format, yakni sebagai berikut:
a) PPT (PowerPoint Presentation), yang merupakan data biner dan tersedia dalam semua
versi PowerPoint (termasuk PowerPoint 12).
b) PPS (PowerPoint Show), yang merupakan data biner dan tersedia dalam semua
versi PowerPoint (termasuk PowerPoint 12).
c) POT (PowerPoint Template), yang merupakan data biner dan tersedia dalam semua
versi PowerPoint (termasuk PowerPoint 12).
d) PPTX (PowerPoint Presentation), yang merupakan data dalam bentuk XML dan hanya tersedia
dalam PowerPoint 12.
Dimulai pada versi Microsoft Office System 2003, Microsoft mengganti nama dari
sebelumnya Microsoft PowerPoint saja menjadi Microsoft Office PowerPoint. “Versi terbaru
dari PowerPoint adalah versi 12 (Microsoft Office PowerPoint 2007),yang tergabung ke dalam
paket Microsoft Office System 2007”.
Sedangkan Abdul Wahab Rosyidi dalam bukunya menjelaskan bahwa “Microsoft Powerpoint 2007
adalah program aplikasi presentasi yang merupakan salah satu aplikasi di bawah Microsoft Office”.
Pada umumnya Microsoft Office Power Point digunakan untuk presentasi dalam classical learning,
karena Microsoft Office Power Point merupakan program aplikasi yang digunakan untuk kepentingan
presentasi. Berdasarkan pola penyajian yang telah dikemukakan sebelumnya bahwa Microsoft Office
Power Point yang digunakan untuk presentasi dalam classical learning disebut personal presentation.
Microsoft Office Power Point pada pola penyajian ini digunakan sebagai alat bantu bagi guru untuk
menyampaikan materi dan kontrol pembelajaran terletak pada guru.
Jadi, media power point ini merupakan media yang sangat tepat digunakan dalam proses belajar
mengajar untuk membangkitkan dan meningkatkan motivasi belajar peserta didik.
Presentasi adalah sebuah keterampilan yang perlu dikuasai setiap pekerja profesional saat ini. Bagi
guru bahasa arab, presentasi dengan menggunakan Power point dapat dijadikan sebagai media
pembelajaran yang menarik bagi siswa. Dengan media presentasi yang menarik, guru dapat
mengkomunikasikan dengan baik materinya. Adapun hal yang perlu dilakukan dan diperhatikan
untuk membuat media presentasi dengan Power Point yang efektif, sebagai berikut:
1) Persiapan
Tentukan topik materi yang akan dipresentasikan misalnya, seorang guru akan
mempresentasikan Mufrodat dalam bahasa arab.
Persempit topik materi menjadi beberapa pemikiran utama. buatlah kerangka utama materi yang
akan dipresentasikan
Inputlah judul utama materi presentasi yang akan disampaikan pada slide pertama. Contoh
terlampir. (Mufrodat dalam bahasa arab)
Inputlah sub judul materi di slide kedua (bila dipandang perlu cantumkan kembali judul
utamanya
Selanjutnya, inputlah point-point pokok materi setiap sub secara berurut pada slide-slide
berikutnya. (Terlampir)
Membuat atau memanfaatkan gambar sederhana dengan menggunakan fasilitas shapes dan clip
art yang telah tersedia pada menu insert
Melalui menu insert, anda dapat pula mengimput berbagai macam ilustrasi (chart, picture,
sound, movie). Untuk dapat mengimput picture, sound, movie anda harus lebih dahulu menyiapkan
file-nya di dalam komputer yang anda gunakan. (Lihat lampiran)
Tampilan Template / background hendaknya sederhana, kontras dengan objek (teks, gambar, dll),
dan konsisten.(Lihat Lampiran)
Jenis huruf (font) yang digunakan hendaknya tidak berkaki (san serif) seperti Arial, Tahoma,
Cilibri, dan semacamnya. Hindari menggunakan huruf berkaki (serif) seperti Times New Roman,
Century, Courier, atau jenis huruf rumit seperti Forte, Algerian, Freestyle Script, dan semacamnya .
Jenis huruf hendaknya konsisten.
Hindari menggunakan huruf terlalu kecil. Besar huruf yang disarankan minimal 18 pt (misalnya:
32 pt untuk judul, 28 pt untuk sub judul, 22 pt sub sub judul, dst).
Bila menggunakan Bullet hendaknya tidak lebih dari 6 buah dalam satu slide.
Warna yang digunakan hendaknya serasi dengan tetap memperhatikan asas kontras. Berikan
penonjolan warna pada bagian yang dipentingkan. Hindarimenggunakan lebih dari tiga macam
warna. (Lihat Lampiran)
Gunakan Visualisai (gambar, animasi, audio, grafik, video, dll) untuk memperjelaskan fakta,
konsep, prinsip, dan prosedur. Visualisasi lebih dari sekedar kata-kata (Kalau bisa divisualisasikan
kenapa harus dengan kata-kata). Namun, penggunaan visualisasi yang berlebihan akan menjadi
distraktor.(Lihat Lampiran)
3) Teknik Presentasi
Buat suasana yang santai dan rileks untuk pendengarmu, misalnya dengan guyonan yang relevan,
atau ambil perhatian mereka dengan bahasa tubuh atau peristiwa yang dramatik.
Presentasikan topik kamu dengan menggunakan suara yang ramah/akrab, tapi beri variasi sebagai
penekanan pada beberapa kata.
Gunakan kata/kalimat transisi yang memberitahukan pendengar bahwa kamu akan menuju ke
pemikiran yang lain.
Sisakan waktu untuk pertanyaan, dan mintalah masukkan pada: isi presentasi (ide-ide
berhubungan yang mungkin belum disentuh)
Media pembelajaran yang baik harus memenuhi berbagai kriteria. Beberapa kriteria diantaranya
adalah menarik dan benar-benar mampu membantu siswa mencapai tujuan pembelajaranya.
Dalam media pembelajaran berbasis multimedia, visualisasi pesan, informasi, atau konsep yang ingin
disampaikan kepada siswa merupakan bagian yang sangat penting. Penataan elemen-elamen visual
harus dapat menampilkan visual yang dapat dimengerti, terang/dapat dibaca, dan dapat menarik
perhatian sehingga mampu menyampaikan pesan yang diinginkan oleh penggunanya. Dalam proses
penataan ini harus diperhatikan prinsip-prinsip desain tertentu, antara lain :
a) Kesederhanaan
Secara umum kesederhanaan mengacu pada banyaknya elemen yang terkadung dalam suatu visual.
Elemen yang lebih sedikit memudahkan bisa menagkap dan memahami pesan yang disajikan secara
visual. Pesan atau informasi yang panjang atau rumit harus dibagi-bagi kedalam beberapa bahan
visual yang mudah dibaca dan mudah dipahami. Demikian pula banyaknya taks untuk menyertai
bahan visual harus di batasi (misalnya antar 15 sampai 20 kata).
b) Keterpaduan
Keterpaduan mengacu pada hubungan yang terdapat diantara elemen-elamen visual yang ketika
diamati akan berfungsi secara bersama-sama. Elemen-elemen itu harus saling terkait dan menyatu
sebagai suatu keseluruhan sehingga visual itu merupakan bentuk yang utuh, menyatu yang dapat
membantu pemahaman pesan dan informasi yang dikandungnya.
c) Penekanan
Meskipun penyajian visual dirancang sesederhana mungkin, seringkali konsep yang ingin disjikan
memerlukan penekanan terhadap salah satu unsure yang akan menjadi pusat perhatian siswa.
Dengan menggunakan ukuran, hubungan-hubungan, perspektif, warna atau ruang penekanan dapat
diberikan kepada unsure terpenting.
d) Keseimbangan
Bentuk atau pola yang dipilih sebaiknya menempati ruang penayangan yang memberikan persepsi
keseimbangn menskipun tidak seluruhnya sumetris.
1. Bentuk
Bentuk yang aneh dan asing bagi siswa dapat membangkitkan minat dan perhatian. Oleh karna itu,
pemilihan bentuk sebagai unsure visual dalam penyajian pesan, informasi atau isi pelajaran perlu
diperhatikan.
2. Garis
Garis digunakan untuk menghubungkan unsure-unsur sehingga dapat menuntun perhatian sisiwa
untuk mempelajari suatu urutan-urutan khusus.
3. Warna
Warna digunakan untuk memberikan kesan pemisahan dan penekanan, atau untuk membangun
keterpaduan. Disamping itu, warna dapat mempertinggi tingkat realistic (nyata) obyek atau situasi
yang digambarkan, menunjukkan persamaan dan perbedaan dan menciptakan respon emotional
tertentu. Beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan ketika menggunakan warna yaitu :
c. Warna-warna panas seperti merah, oranye dan kuning digunakan untuk mengenali aksi, seperti
kebutuhan untuk memberikan respon.
d. Warma kalem (cool colors) seperti hijau, biru, dam violet digunakan untuk menunjukkan
keadaan tetap (status quo) atau latar belakang informasi.
Table dibawah ini memparkan tentang pilihan warna kombinasi yang baik dan yang buruk untuk
visual dalam kaitanya dengan latar belakang.
Tabel 1
Keuntungan lain dari program ini adalah sederhananya tampilan ikon-ikon. Ikon-ikon
pembuatan presentasi kurang lebih sama dengan ikon-ikon Microsoft Word yang sudah dikenal oleh
kebanyakan pemakai komputer. Pemakai tidak harus mempelajari bahasa pemrograman.
Presentasi memiliki beberapa tujuan. Tujuan presentasi akan sangat menentukan bagaimana kita
akan melakukan dan mendesain presentasi. Tujuan presentasi tersebut adalah sebagai berikut:
2) Meyakinkan: Presentasi berisi informasi, data, dan bukti-bukti yang disusunsecara logis
sehingga menyakinkan orang atas suatu topik tertentu. Kondradiksidan ketidakjelasan informasi dan
penyusunan yang tidak logis akan mengurangikeyakinan orang atas presentasi yang diberikan.
4) Menghibur: Presentasi yang berusahan untuk memberi kesenangan pada orang melalui
informasi yang diberikan.
Jadi, media power point ini merupakan media yang sangat tepat digunakan dalam proses belajar
mengajar untuk membangkitkan dan meningkatkan motivasi belajar peserta didik.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan bahan presentasi dengan
menggunakan Microsoft Power Point diantaranya:
b) Tulisan jangan terlalu kecil karena harus dilihat oleh banyak siswa.
c) Seimbangkan antara gambar dan animasi dengan bahan ajar yang ingin disampaikan.
a. Pergunakan desain yang konsisten. Hal ini bisa dilakukan dengan menggunakan slide master,
sehingga layout, font, bulleting, dan animasi pergantian slide menjadi konsisten hingga akhir
presentasi.
b. Batasi jumlah baris dalam setiap slide. Jumlah baris dalam slide yang terlalu banyak
menyebabkan silde tersebut menjadi terlalu penuh, sehingga teks menjadi kecil-kecil. Akibat yang
lebih parah, siswa tidak akan dapat mencerna informasi dalam slide tersebut. Sampaikan poin-poin
pokok dalam setiap slide, kemudian gurulah yang harus mengembangkan ketika melakukan
presentasi.
c. Pergunakan warna teks dan latar belakang yang kontras sehingga dapat dibaca dengan baik oleh
siswa.
d. Hindari penggunaan animasi dan sound effect yang berlebihan. Animasi dengan diiringi sound
effect yang berlebihan justru menyebabkan siswa menjadi tidak dapat berkonsentrasi dengan
pelajaran, tapi justru menjadi lebih tertarik dan terpaku dengan animasi yang dihadirkan atau sounds
yang diperdengarkan.
f. Satu gambar memberikan puluhan kali lipat informasi, oleh karena itu sedapat mungkin disajikan
secara grafis, misalnya tabel, skema, dll.
g. Jika terlalu sering teks saja yang ditampilkan, berikan gambar-gambar ilustrasi yang sesuai untuk
membumbui presentasi.
Microsoft Power point di dalam proses belajar mengajar memiliki beberapa kelebihan diantaranya :
1) Penyajiannya menarik karena ada permainan warna, huruf dan animasi,baikanimasi teks
maupun animasi gambar atau foto.
2) Lebih merangsang anak untuk mengetahui lebih jauh informasi tentangbahan ajaryang tersaji.
6) Dapat disimpan dalam bentuk data optik atau magnetik. (CD / Disket/Flashdisk), sehingga
paraktis untuk di bawa ke mana-mana.
2) Jika yang digunakan untuk presentasi di kelas adalah PC, maka parapendidik harusdirepotkan
oleh pengangkutan dan penyimpanan PCtersebut.
3) Jika layar monitor yang digunakan terlalu kecil (14”-15”), makakemungkinan besar siswa yang
duduk jauh dari monitor kesulitanmelihat sajian bahan ajar yang ditayangkan di PCtersebut.
BAB III
PENUTUP
A. kesimpulan
Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan, bahwa implikasi dari penggunaan media
pembelajaran dalam pelajaran bahasa arab diharapkan bisa mengurangi kebosanan peserta didik,
sebaliknya peserta didik akan lebih bergairah dan tertarik dengan pelajaran bahasa arab karena
pelajaran lebih kreatif, atraktif dan tidak monoton
Media yang bisa digunakan dalam pembelajaran bahasa arab adalah media bebasis multimedia, yang
penulis konsen pada penggunaan perangkat komputer pada sofwer Microsoft Office PowerPoint,
dan microdedia Flash. Setiap media memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing, karena
tidak ada media yang terbaik yang bisa diterapkan kapan saja, dimana saja, untuk itu peran guru
sangat penting didalam menganalisis kebutuhan media yang paling cocok, sesuai dengan
karakteristik siswa dan situasi yang ada.
Minat dan motivasi pemelajar/mahasiswa akan tumbuh jika materi ajar didesai dengan baik dan
tenaga pengajarnya profesional. Tenaga pe-ngajar tidak boleh mengajar sebelum ada pembelakalan
yang diinginkan oleh komitmen lembaga. Sebab keterampilan mahasiswa dalam berba-hasa dan
berpengetahuan bahasa berhubungan dengan keterampilan tenaga penga-jarnya
Demikian makalah ini saya sampaikan, kritik dan saran yang membangun dari semua pihak, yang
punya perhatian terhadap kemajuan pendidikan sangat saya harapkan, karena sebagai manusia saya
tentu jauh dari sifat sempurna.
B. Saran
Karena keterbatasan waktu yang telah diberikan kami selaku pemateri serta pengetahuan kami
terbatas, maka dengan ini kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan atau kesalahan didalamnya baik dari segi isi ataupun bahasa dalam menguraikan tata
bahasanya. Oleh karena, kami sangat mengharapkan saran dari pembaca supaya makalah ini bisa
jauh lebih baik dari sebelumnya, smoga aktifitas kita sebagai mahasiswa mendapat berkah dari
ALLAH SWT dan makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Amien.....
DAFTAR PUSTAKA
- Slameto, Belajar dan factor-faktor yang mempengruhinya, (Jakarta: Rieneka Cipta, 2003)
- Azhar Arsyad, Media pembelajaran, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2007)
- Abdul Halim Ibrahim, al-muwajjih al-Fanni li Mudarrisi al-lughah al-‘Arabiyah, (Kairo: Dar al-
Ma’arif, 1968)
- Asnawir dan Basyiruddin Umar, Media Pembelajaran, cet. I; (Jakarta; Ciputat Perss, 2002)
- Abdul Wahab Rosyidi, Media Pembelajaran Bahasa Arab, (Malang: UIN-Malang Press,2009)
- Santosa, Interaksi manusia dan Komputer:teori dan praktek, (Yogyakarta: Andi Offsset, 1997)
- Riyana, Ilyasih. Pemanfaatan OHP dan Presentasi dalam Pembelajaran. (Jakarta: Cipta
Agung2008)
http://rhayanti.blogspot.my/2014/10/media-pembelajaran-berbasis-power-point.html
ABSTRAK
Kajian ini bertujuan melihat sejauh mana bahan bantu mengajar (BBM) membantu
pelajar pemulihan khas dalam menguasai kemahiran mengeja. Tumpuan kajian
ialah kepada murid pemulihan, Mohd Haswal Akhma bin M. Roslan. Kaedah kajian
dijalankan dengan mengadakan temubual bersama murid dan pemerhatian terhadap
hasil kerja murid.. Masalah keupayaan murid pemulihan dalam menguasai
kemahiran mengeja yang membolehkan murid membaca harus ditangani secara
serius dan bersungguh-sungguh. Masalah ini harus diatasi secara jujur oleh semua
pihak. Bahan bantu mengajar sama ada elektronik atau bukan elektronik adalah
bahan sokongan yang penting untuk meningkatkan kefahaman murid-murid di
samping mengekalkan minat belajar. Dale (1969) menyatakan bahawa pengajaran
dapat ditingkatkan dengan berkesan bila dibantu dengan media yang membolehkan
pengalamandalam ingatan. Penglibatan melalui pengalaman merupakan cara yang
paling berkesan dalam pembelajaran.
Kajian ini bertujuan melihat sejauh mana penggunaan bahan bantu mengajar
berkesan dalam membantu murid pemulihan khas dalam menguasai kemahiran
mengeja. Tumpuan kajian ialah terhadap murid pemulihan, Mohd Haswal Akhma bin
M. Roslan. Kaedah kajian dijalankan dengan mengadakan temubual bersama murid
dan pemerhatian terhadap hasil kerja murid.
Faktor-faktor yang biasa menyebabkan kanak-kanak lemah dalam ejaaan ialah
lemah dari segi ingatan penglihatan (Visual Memory) dan lemah dari segi analisis
pendengaran (Auditory Analisis). Keberkesanan sesuatu pegajaran pula bergantung
kepada bahan sumber yang digunakan dalam sesi pengajaran dan pembelajaran.
Keberkesanan sesuatu pegajaran bergantung kepada bahan sumber yang
digunakan dalam sesi pengajaran dan pembelajaran. Bahan-bahan ini sama ada
dihasilkan sendiri oleh guru ataupun dibeli bersesuaian dengan kumpulan dan
keperluan murid. Tujuan pengunaan bahan-bahan bantu mengajar ialah:
Kajian ini telah dibuat ke atas murid pemulihan, Mohd Haswal Akhma bin M. Roslan
di mana murid ini mempunyai masalah dalam mengeja. Murid ini sering melakukan
kesalahan dalam ejaan antaranya kumbang dieja kumbat, dinding dieja diding
dan tidur dieja tidor.
http://pemulihankhas.blogspot.com/2008/01/pengajaran-bahasa-melayu-kelas.html
Persoalan Kajian
1. Adakah penggunaan perisian komputer powerpoint dapat membantu
mempertingkatkan pencapaian penguasaan kemahiran mengeja murid pemulihan?
2. Adakah penggunaan perisian komputer powerpoint dapat menarik minat murid
pemulihan dalam proses pengajaran dan pembelajaran dalam kelas pemulihan?
Tujuan Kajian
Kajian ini bertujuan mendapatkan maklum balas tentang sejauh mana penggunaan
powerpoint memberi kesan kepada peningkatan kemahiran mengeja murid
pemulihan. Kajian ini juga bertujuan memperlihatkan bagaimana murid-murid
pemulihan tertarik dan juga berminat terhadap apa yang diajar berbantukan
persembahan slaid powerpoint yang menarik.
Objektif Kajian
1. Untuk mengenal pasti sejauh mana penggunaan powerpoint dapat mempertingkat
pencapaian mengeja pelajar pemulihan.
2. Untuk mengenal pasti sejauh mana penggunaan powerpoint dapat menarik minat
pelajar pemulihan.
Kepentingan Kajian
Kajian ini diharapkan dapat memberi manfaat kepada pihak tertentu khususnya yang
terlibat secara langsung ataupun secara tidak langsung dengan pengajaran bahasa
di kelas pemulihan. Selain itu, kajian ini juga diharapkan dapat menyedarkan para
guru bahawa penggunaan bahan bantu mengajar yang sesuai dapat memudahkan
pengajaran guru serta memberi rangsangan, motivasi dan minat untuk murid-murid
pemulihan menguasai kemahiran mengeja dan secara langsung akan meningkatkan
pencapaian akademik murid-murid pemulihan.
METODOLOGI KAJIAN
Kajian ini menggunakan kaedah temubual dengan murid dan pemerhatian. Kaedah
temubual digunakan untuk memperolehi maklumat bagi meninjau sejauh mana
minat murid terhadap penggunaan powerpoint oleh guru dalam kelas pemulihan.
Kaedah pemerhatian pula bagi mengesan pencapaian kemahiran mengeja murid
pada awal sehingga terkini.
DAPATAN KAJIAN
Temubual
Persembahan powerpoint yang saya sediakan, memaparkan gambar beserta
perkataan dilengkapi dengan efek bunyi dan animasi.
Berdasarkan temubual yang dijalankan bersama murid, Haswal menyatakan bahawa
gambar-gambar yang digunakan oleh guru semasa mengajar menarik dan
semuanya cantik. Murid juga tertarik dengan penggunaan efek bunyi.
Pemerhatian
Daripada pemerhatian di dalam kelas, saya lihat ada perubahan dalam diri Haswal.
Haswal sudah boleh mengeja dengan betul perkataan-perkataan yang diajar. Dia
juga sudah kurang melakukan kesilapan ejaan.
Saya juga melihat daripada latihan yang dilakukan murid daripada semasa ke
semasa. Terdapat peningkatan daripada latihan yang dilakukan iaitu murid sudah
dapat mengurangkan kesalahan ejaan.
KESIMPULAN
Prestasi yang ditunjukkan oleh pelajar sebelum dan selepas penggunaan bahan
bantu mengajar powerpoint dalam kemahiran mengeja ada perbezaannya. Ini jelas
membuktikan bahawa penggunaan bahan bantu mengajar powerpoint tidak dapat
dinafikan lagi telah berjaya mempertingkatkan prestasi penguasaan kemahiran
mengeja murid pemulihan. Peningkatan prestasi yang ditunjukkan oleh pelajar ini
jelas bertepatan dengan Abdul Rahman Abdul Rashid (1995) bahawa penggunaan
bahan bantu mengajar yang sesuai dan menarik dalam proses pengajaran asas
bacaan dalam kelas pemulihan adalah penting kerana ia dapat mempertingkatkan
kejayaan pembelajaran, lebih-lebih lagi untuk mata pelajaran pengajaran Bahasa
Melayu.
RUJUKAN
Abdul Rahman Rashid. (1995). Kepentingan alat bantu mengajar dalam
pengajaran bahasa. Jurnal Teknologi Pendidikan. KPM. Kuala
Lumpur.
Mohd Daud Hamzah. (1990). Pembelajaran dan Implikasi Pendidikan.
Dewan Bahasa dan Pustaka. Kuala Lumpur.
Mok Soon Sang. (1995). Asas Pendidikan I: Pedagogi sebagai Suatu
Proses. Terbitan Kumpulan Budiman Bhd.Kuala Lumpur.