Anda di halaman 1dari 12

PERBEDAAN SEJARAH WAJIB DAN PEMINATAN

KURIKULUM 2013

1. Perbedaan Perbedaan Sejarah Wajib dengan Peminatan dalam Kurikulum 2013 pada proses
Tujuan :
Sejarah Peminatan Sejarah wajib
Mata pelajaran Sejarah bertujuan: Mata pelajaran Sejarah Indonesia bertujua
n agar peserta didik memiliki kemampuan
1. Mengembangkan pengetahuan dan pemah sebagai berikut :
aman mengenai kehidupan
masyarakat dan bangsa Indonesia serta du1. Menumbuhkan kesadaran dalam diri
nia melalui pengalaman sejarah bangsa peserta didik sebagai bagian dari
Indonesia dan bangsa lain. bangsa Indonesia yang memiliki rasa ban
2. Mengembangkan rasa kebangsaan, cinta t gga dan cinta tanah air, melahirkan
anah air, dan penghargaan empati dan perilaku toleran yang dapat
kritis terhadap hasil dan prestasi bangsa I diimplementasikan dalam berbagai bidang
ndonesia dan ummat manusia di masa lalu. kehidupan masyarakat dan bangsa.
3. Membangun kesadaran tentang konsep w2. Menumbuhkan pemahaman peserta didik
aktu dan ruang dalam berfikir kesejarahan. terhadap diri sendiri,
4. Mengembangkan kemampuan berpikir sej masyarakat, dan proses terbentuknya bang
arah (historical thinking), keterampilan sa Indonesia melalui sejarah yang panjang
sejarah (historical skills), dan wawasan dan masih berproses hingga masa kini dan
terhadap isu sejarah masa yang akan datang.
(historical issues), serta menerapkan kema3. Mengembangkan perilaku yang didasarkan
mpuan, keterampilan dan wawasan tersebut pada nilai dan moral yang mencerminkan
dalam kehidupan masa kini. karakter diri, masyarakat, dan bangsa.
5. Mengembangkan perilaku yang didasarka4. Membangun kesadaran peserta didik tenta
n pada nilai dan moral yang ng pentingnya konsep
mencerminkan karakter diri, masyarakat dan waktu dan tempat/ruang dalam rangka me
bangsa. mahami perubahan dan
6. Menanamkan sikap berorientasi kepada k keberlanjutan dalam kehidupan bermasyara
ehidupan masa kini dan masa depan kat dan berbangsa di Indonesia.
berdasarkan pengalaman masa lampau. 5. Menumbuhkan apresiasi dan penghargaan
7. Memahami dan mampu menangani isu- peserta didik terhadap
isu kontroversial untuk mengkaji peninggalan sejarah sebagai bukti peradab
permasalahan yang terjadi di lingkungan an bangsa Indonesia di masa lampau.
masyarakatnya. 6. Mengembangkan kemampuan berpikir hist
8. Mengembangkan pemahaman internasiona oris (historical thinking)
l dalam menelaah fenomena aktual dan yang menjadi dasar untuk kemampuan ber
global. pikir logis,kreatif,inspiratif,dan inovatif.
7. Menanamkan sikap berorientasi kepada
masa kini dan masa depan.
Perbedaan :
Menurut saya dalam sejarah wajib dan sejarah peminatan terlihat perbedaan tujuan
yang signifikan.sejarah Peminatan dipelajari secara kontekstual dan kritis.sehingga peserta didik di
tuntut untuk mampu mengembangkan sikap kritis dan kontekstual. Dalam konteks itu, siswa ditugasi
menangani sumber sejarah, menganalisis peristiwa, menetapkan fakta, dan menginterpretasikan, serta
merekonstruksi peristiwa sejarah.Karena pada dasarnya kurikulum 2013 tentang peminatan di rancang
untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik berdasarkan minat mereka.Sementara dalam
sejarah wajib lebih mengutamakan pada penumbuhan ranah afektif.Dalam sejarah wajib ruang lingkup
sejarah di gunakan sebagai pembelajaran untuk menumbuhkan sikap rasa cinta tanah air dan
mengembangkan karakteristik peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan bangsa.

2. Perbedaan Perbedaan Sejarah Wajib dengan Peminatan dalam Kurikulum 2013 pada proses
Ruang lingkup materi :
Sejarah Peminatan Sejarah Wajib
Mata pelajaran Sejarah untuk Sekolah Menengah Atas meliputi Prinsip Mata pelajaran
Dasar Ilmu Sejarah, Sejarah Indonesia sejak masa Pra aksara sampai Sejarah Indonesia
dengan Masa Reformasi, dan Sejarah Dunia sejak masa Peradaban Kuno membahas materi
sampai dengan Revolusi Teknologi Informasi dan Komunikasi, dengan yang meliputi
rincian sebagai berikut : zaman :
1. Prinsip dasar Ilmu Sejarah 1. Praaksara;
2. Peradaban awal masyarakat dunia dan Indonesia 2. Hindu-Buddha;
3. Perkembangan negara-negara tradisional di Indonesia 3. Kerajaan-kerajaan
4. Indonesia pada masa penjajahan Islam;
5. Revolusi besar dunia dan pengaruhnya 4. Penjajahan bangsa
6. Kebangkitan heroisme dan kebangsaan Indonesia Barat;
7. Proklamasi dan perkembangan negara kebangsaan Indonesia. 5. Pergerakan
8. Perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia Nasional;
9. Dunia pada masa Perang Dingin dan perubahan poilitik global 6. Proklamasi dan
10. Indonesia pada masa Demokrasi Liberal dan Demokrasi Terpimpin Perjuangan
11. Indonesia pada masa Orde Baru mempertahankan
12. Indonesia pada masa Reformasi kemerdekaan;
13. Indonesia dan Dunia pada masa Revolusi Teknologi Informasi dan 7. Demokrasi Liberal;
Komunikasi. 8. Demokrasi
Terpimpin;
9. Orde Baru; dan
10. Reformasi

Perbedaan :
Ruang lingkup dalam mata pelajaran lebih mendetail dari pada mata pelajaran sejarah wajib.Karena pada
sejarah peminatan dapat diperluas dan diperdalam dengan penerapan ilmu sejarah. Sejarah akan lebih
menarik dipelajari karena di dalam sejarah peminatan tidak ada lagi menghafal tahun dan
peristiwa.Sementara dalam sejarah wajib sejarah di gunakan untuk sekedar pengetahuan umum agar
peserta didik mampu mengambil hikmah dari suatu kejadian sejarah untuk menjadikan kehidupan di
masa mendatang lebih baik
Tujuan Pembelajaran
1. Selama dan setelah mengikuti proses pembelajaran ini peserta didik diharapkan dapat:
2. Menjelaskan keterkaitan manusia hidup dalam konsep ruang dan waktu
3. Menjelaskan hubungan antara manusia dan sejarah
4. Menjelaskan konsep manusia hidup dalam ruang dan waktu
5. Menjelaskan konsep manusia hidup dalam perubahan
6. Menjelaskan pengertian tentang pengertian manusia hidup dalam keberlanjutan
7. Menjelaskan keterkaitan manusia hidup dalam perubahan dan keberlanjutan
8. Menjelaskan keterkaitan tentang sejarah manusia masa lalu untuk kehidupan masa kini

Pengertian Model Pembelajaran.


Pembelajaran atau pengajaran menurut Degeng adalah upaya untuk membelajarkan siswa.
Dalam pengertian ini secara implisit dalam pengajaran terdapat kegiatan memilih, menetapkan,
mengembangkan metode untuk mencapai hasil pengajaran yang diinginkan. Pemilihan,
penetapan, dan pengembangan metode ini didasarkan pada kondisi pengajaran yang ada.[1]
Sedangkan tujuan pembelajaran adalah tercapainya perubahan perilaku atau kompetensi
pada siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran, tercapainya perubahan perilaku atau
kompetensi pada siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran.tujuan tersebut dirumuskan
dalam bentuk pernyataan atau diskripsi yang spesifik. Yang menarik untuk digaris bawahi yaitu
dari pemikiran Kemp dan David E. Kapel bahwa perumusan tujuan pembelajaran harus
diwujudkan dalam bentuk tertulis. Hal ini mengandung implikasi bahwa setiap perencanaan
pembelajaran seyogyanga dilaksanakan secara tertulis ( written plan).
Upaya merumuskan tujuan pembelajaran dapat memberikan manfaat tertentu, baik bagi
guru maupun peserta didik. Nana Syaodih Sukmadinata (2002) mengidentifikasi 4 manfaat dari
tujuan pembelajaran, yaitu :
1. Siswa bisa lebih mandiri dalam proses belajarnya
2. Memudahkan guru memilih dan menyusun bahan ajar
3. Membantu memudahkan guru menentukan kegiatan belajar dan media pembelajaran.
4. Memudahkan guru melakukan penilaian.
Model pembelajaran adalah bentuk atau tipe kegiatan yang digunakan untuk menyampaikan
bahan ajar oleh guru kepada siswa. Di dalam model pembelajaran terdapat unsur: (1) filosofi
atau teori yang menjadi landasan atau ruh dari rumusan teoritis dan praktis sebuah metode
pembelajaran; (2) rumusan teoritis metode pembelajaran; dan (3) prosedur praktis penerapan
metode pembelajaran.

Macam- macam Model Pembelajaran


Berikut ini adalah beberapa model pembelajaran sejarah :
1. Model Pembelajaran Example Non Example
Model Pembelajaran Example Non Example atau juga biasa di sebut example and non-
example merupakan model pembelajaran yang menggunakan gambar sebagai media
pembelajaran.
Metode Example non Example adalah metode yang menggunakan media gambar dalam
penyampaian materi pembelajaran yang bertujuan mendorong siswa untuk belajar berfikir kritis
dengan jalan memecahkan permasalahan-permasalahan yang terkandung dalam contoh-contoh
gambar yang disajikan.
Kelebihan:
1. Siswa lebih kritis dalam menganalisa gambar.
2. Siswa mengetahui aplikasi dari materi berupa contoh gambar.
3. Siswa diberi kesempatan untuk mengemukakan pendapatnya.

Kekurangan:
1. Tidak semua materi dapat disajikan dalam bentuk gambar.
2. Memakan waktu yang lama.
2. Model Pembelajaran Picture and Picture
Model pembelajaran picture and picture adalah suatu model belajar yang menggunakan
gambar dan dipasangkan/diurutkan menjadi urutan logis. Model Pembelajaran ini mengandalkan
gambar sebagai media dalam proses pembelajaran. Gambar-gambar ini menjadi factor utama
dalam proses pembelajaran. Sehingga sebelum proses pembelajaran guru sudah menyiapkan
gambar yang akan ditampilkan baik dalam bentuk kartu atau dalam bentuk carta dalam ukuran
besar.
Kelebihan
1. Materi yang diajarkan lebih terarah karena pada awal pembelajaran guru menjelaskan
kompetensi yang harus dicapai dan materi secara singkat terlebih dahulu.
2. Siswa lebih cepat menangkap materi ajar karena guru menunjukkan gambar-gambar mengenai
materi yang dipelajari.
3. Dapat meningkat daya nalar atau daya pikir siswa karena siswa disuruh guru untuk menganalisa
gambar yang ada.
4. Dapat meningkatkan tanggung jawab siswa, sebab guru menanyakan alasan siswa mengurutkan
gambar.
5. Pembelajaran lebih berkesan, sebab siswa dapat mengamati langsung gambar yang telah
dipersiapkan oleh guru.[2]
Kelemahan
1. Sulit menemukan gambar-gambar yang bagus dan berkulitas serta sesuai dengan materi
pelajaran.
2. Sulit menemukan gambar-gambar yang sesuai dengan daya nalar atau kompetensi siswa yang
dimiliki.
3. Baik guru ataupun siswa kurang terbiasa dalam menggunakan gambar sebagai bahan utama
dalam membahas suatu materi pelajaran.
4. Tidak tersedianya dana khusus untuk menemukan atau mengadakan gambar-gambar yang
diinginkan.
3. Numbered Heads Together
Pembelajaran kooperatif merupakan strategi pembelajaran yang mengutamakan adanya
kerjasama antar siswa dalam kelompok untuk mencapai tujuan pembelajaran. Para siswa dibagi
ke dalam kelompok-kelompok kecil dan diarahkan untuk mempelajari materi pelajaran yang
telah ditentukan. Tujuan dibentuknya kelompok kooperatif adalah untuk memberikan
kesempatan kepada siswa agar dapat terlibat secara aktif dalam proses berpikir dan dalam
kegiatan-kegiatan belajar. Dalam hal ini sebagian besar aktifitas pembelajaran berpusat pada
siswa, yakni mempelajari materi pelajaran serta berdiskusi untuk memecahkan masalah
Kelebihan Model Number Heads Together :
1. Setiap siswa menjadi siap semua
2. Dapat melakukan diskusi mengajari siswa yang kurang pandai
Kelemahan Model Number Heads Together :
1. Kemungkinan nomor yang dipanggil, dipanggil lagi oleh guru
2. Tidak semua anggota kelompok dipanggil oleh guru
4. Pembelajaran Cooperative Script
Pembelajaran cooperative script adalah model pembelajaran yang menghadirkan interaksi
guru dengan siswa dan siswa dengan siswa melalui pencarian ide/gagasan baru dari apa yang
mereka pelajari kemudian menyimpulkannya secara lisan.
Kelemahan metode ini dalam penerapannya di dalam kelas adalah kesulitan guru dalam
menghidupkan kerjasama antar siswa dan sulitnya mendorong siswa untuk mengeluarkan
pendapatnya. Kita semua tahu bahwa sebagian siswa di Indonesia sangat pasif ketika belajar,
malu dan takut salah menghantui mereka. Jadi jika ingin menerapkan metode pembelajaran
cooperative script ini, para guru harus terlebih dulu mengenalkannya pada para peserta didik
yang tentu saja menyita banyak waktu.
5. Jigsaw
Pembelajaran kooperatif jenis Jigsaw adalah satu jenis pembelajaran kooperatif yang
terdiri dari beberapa anggota dalam satu kelompok yang bertanggung jawab atas penguasaan
bagian materi belajar dan mampu mengajarkan bagian tersebut kepada anggota lain dalam
kelompoknya. Jigsaw menggabungkan konsep pengajaran pada teman sekelompok atau teman
sebaya dalam usaha membantu belajar. Jigsaw didesain untuk meningkatkan rasa tanggung
jawab untuk pembelajarannya sendiri dan juga pembelajaran orang lain.
Kelebihan
1. Meningkatkan rasa tanggung jawab siswa terhadap pembelajarannya sendiri dan
juga pembelajaran orang lain.
2. Siswa tidak hanya mempelajari materi yang diberikan, tetapi mereka juga harus
siap memberikan dan mengerjakan materi tersebut pada anggota kelompoknya yang lain,
sehingga pengetahuannya jadi bertambah.
3. Menerima keragaman dan menjalin hubungan sosial yang baik dalam hubungan
dengan belajar
4. Meningkatkan berkerja sama secara kooperatif untuk mempelajari materi yang
ditugaskan.
Kekurangan
1. Jika guru tidak mengingatkan agar siswa selalu menggunakan keterampilan-
keterampilan kooperatif dalam kelompok masing-masing maka dikhawatirkan kelompok
akan macet dalam pelaksanaan diskusi.
2. Jika anggota kelompoknya kurang akan menimbulkan masalah.
3. Membutuhkan waktu yang lebih lama, apalagi bila penataan ruang belum
terkondisi dengan baik sehingga perlu waktu untuk merubah posisi yang dapat
menimbulkan kegaduhan.
6. Problem Based Introductuon
Model pembelajaran Problem Based Introduction (PBI) disebut juga Pembelajaran
Berdasarkan Masalah. Model pembelajaran ini mengangkat satu masalah aktual sebagai satu
pembelajaran yang menantang dan menarik. Peserta didik diharapkan dapat belajar memecahkan
masalah tersebut secara adil dan obyektif.
Kelebihan
1. Siswa dilibatkan pada kegiatan belajar sehingga pengetahuannya benar-benar diserapnya dengan
baik.
2. Dilatih untuk dapat bekerjasama dengan siswa lain.
3. Dapat memperoleh dari berbagai sumber.
4. Siswa berperan aktif dalam KBM
5. Siswa lebih memahami konsep matematika yg diajarkan sebab mereka sendiri yang menemukan
konsep tersebut.
6. Melibatkan siswa secara aktif memecahkan masalah dan menuntut keterampilan berfikir siswa
yang lebih tinggi
7. Pembelajaran lebih bermakna
8. Siswa dapat merasakan manfaat pembelajaran matematika sebab masalah yang diselesaikan
merupakan masalah sehari-hari
9. Menjadikan siswa lebih mandiri
10. Menanamkan sikap sosial yang positif, memberi aspirasi dan menerima pendapat orang lain
11. Dapat mengembangkan cara berfikir logis serta berlatih mengemukakan pendapat
Kelemahan
1. Untuk siswa yang malas, tujuan dari metode tersebut tidak dapat tercapai.
2. Membutuhkan banyak waktu dan dana.
3. Tidak semua mata pelajaran dapat diterapkan dengan metode ini.

7. Mind Mapping
Model pembelajaran Problem Based Introduction (PBI) disebut juga Pembelajaran
Berdasarkan Masalah. Model pembelajaran ini mengangkat satu masalah aktual sebagai satu
pembelajaran yang menantang dan menarik. Peserta didik diharapkan dapat belajar memecahkan
masalah tersebut secara adil dan obyektif. Secara garis besar PBI terdiri dari menyajikan kepada
siswa situasi masalah yang otentik dan bermakna yang dapat memberikan kemudahan kepada
mereka untuk melakukan penyelidikan dan inkuiri. Peranan guru dalam PBI adalah mengajukan
masalah, memfasilitasi penyelidikan dan dialog siswa, serta mendukung belajar siswa. PBI
diorganisasikan di sekitar situasi kehidupan nyata yang menghindari jawaban sederhana dan
mengundang berbagai pemecahan yang bersaing.
Kelebihan
1. Siswa dilibatkan pada kegiatan belajar sehingga pengetahuannya benar-benar diserapnya dengan
baik.
2. Dilatih untuk dapat bekerjasama dengan siswa lain.
3. Dapat memperoleh dari berbagai sumber.
4. Siswa berperan aktif dalam KBM
5. Siswa lebih memahami konsep matematika yg diajarkan sebab mereka sendiri yang menemukan
konsep tersebut.
6. Melibatkan siswa secara aktif memecahkan masalah dan menuntut keterampilan berfikir siswa
yang lebih tinggi
7. Pembelajaran lebih bermakna
8. Siswa dapat merasakan manfaat pembelajaran matematika sebab masalah yang diselesaikan
merupakan masalah sehari-hari
9. Menjadikan siswa lebih mandiri
10. Menanamkan sikap sosial yang positif, memberi aspirasi dan menerima pendapat orang lain
11. Dapat mengembangkan cara berfikir logis serta berlatih mengemukakan pendapat

Kelemahan
1. Untuk siswa yang malas, tujuan dari metode tersebut tidak dapat tercapai.
2. Membutuhkan banyak waktu dan dana.
3. Tidak semua mata pelajaran dapat diterapkan dengan metode ini.
4. Membutuhkan waktu yang banyak
5. Tidak setiap materi matematika dapat diajarkan dengan PBI
6. Membutuhkan fasilitas yang memadai seperti laboratorium, tempat duduk siswa yang terkondisi
untuk belajar kelompok, perangkat pembelajaran, dll
7. Menuntut guru membuat perencanaan pembelajaran yang lebih matang.
8. Kurang efektif jika jumlah siswa terlalu banyak, idealnya maksimal 30 siswa perkelas.
Pengertian Metode Pembelajaran
Metode Pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk
mengimplementasikan rencana yang sudah didudun dalam bentuk kegiatan yang nyata dan
praktis. Untuk mencapai tujuan pembelajaran pada umumnya metode pembelajaran klasikal
hanya memperhatiakan satu aspek saja yaitu aspek penyampaian informasi. Sedangkan sebagai
pendidik profesional, maka dituntut harus dapat merangsang terjadinya proses berpikir, harus
membantu tumbuhnya sikap kritis, serta mampu mengubah pola pikir peserta didiknya, sehingga
diperlukan penggunaan metode mengajar lainnya yang lebih efekti dan efisien
Berikut merupakan pengertian Metode Pembelajaran menurut para ahli :
1. Nana Sudjana : metode pembelajaran adalah cara yang dipergunakan oleh guru dalam
mengedakan hubungan dengan siswanya pada saat berlangsungnya pengajaran.
2. Ahmad Sabri : metode pembelajaran adalah cara-cara atau teknik penyajian bahan pelajaran
baik individual maupun kelompok.
3. M. Sobri Sutikno : metode pembelajaran adalah cara-cara penyajian materi pelajaran yang
dilakukan pendidik agar terjadi proses pembelajaran pada diri siswa dalam mencapai tujuan
4. Gerlach dan Elly : metode pembelajaran adalah rencana yang sistematis untuk menyampaikan
informasi
5. Bayiruddin Usman : metode pembelajaran adalah salah satu cara penyampaian bahan pelajaran
untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.
Dari pengertian metode pembelajaran menurut para ahli di aatas, proses pembelajaran
dapat dilakukan didalam maupun diluarkelas. Ada berbagai macam metode pembelajran yang
bisa diterakan dalam mengajar siswa di kelas termasuk di dalam pembelajaran sejarah. Metode
yang dipilih dapat dipengaruhi oleh banyak hal, misalya jenis materi yang disampaikan, jumlah
siswa yang mengikuti pelajaran, situasi saat pembelajaran, dan kemampuan rata-rata siswa dalam
kelas.

Pemilihan dan Penentuan Metode


Metode mengajar yang digunakan guru dalam setiap kali pertemuan kelas bukanlah asal
pakai, akan tetapi setelah melakukan seleksi yang berkesesuaian dengan perumusan tujuan
intruksional khusus, oleh karena itu berikut merupakan masalah yang harus di pahami dalam
pemilihan dan penentuan metode dalam kegiatan belajar mengajar.

1. Nilai Strategis Metode


Guru sebaiknya memperhatikan dalam pemilihan dan penentuan metode sebelum kegiatan
belajar mengajar dilaksanakan di kelas
2. Efektivitas Penggunaan Metode
Efektivitas penggunaan metode dapat terjadi bila ada kesesuaian antara metode dengan
semua komponen pengajaran yang telah diprogramkan dalam suatu pelajaran, sebagai persiapan
tertulis.
3. Pentingnya Pemilihan dan Penentuan Metode
Guru sebagai salah satu sumber belajar berkewajiban menyediakan lingkungan belajar
yang kreativ bagi kegiatan belajar anak didik di kelas. Salah satu kegiatan yang harus guru
lakukan adalah melakukan pemulihan dan penetuan metode yang bagaimana yang akan dipilih
untuk mencapai tujuan pengajaran.
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Metode
Guru akan lebih mudah menetapkan metode yang paling serasi untuk situasi dan kondisi
yang khusus dihadapinya, jjika memahami sifst – sifst masing – masing metode tersebut.
Winarno Surahmad (1990; 97) mengatakan, bahwa pemilihan dan penentuan metode dipengaruhi
oleh beberapa factor sebagai berikut :
a. Anak Didik
Anak didik adalah manusia berpotensi yang mengahajatkan pendidikan.
b. Tujuan
Tujuan adalah sasaran yang dituju dari setiap kegiatan belajar mengajar. Dalam hal ini
metode harus tunduk pada kehendak tujuan dan buakn sebaliknya. Karena itu kemampuan yang
bagaimana yang dikehendaki oleh tujuan, maka metode harus mendukung sepenuhnya.
c. Situasi
Situasi kegiatan belajar-mengajar yang guru ciptakan tidak selamanya sama dari hari ke
hari, disisi lain metode yang baik adalah sesuai dengan situasi yang ada, oleh sebab itu situasi
yang ada mempengaruhi pemilihan dan penentuan metode mengajar.
d. Fasilitas
Fasilitas adalah kelengkapan yang menunjang belajar anak didik di sekolah. Lengkap
tidaknya fasilitas belajar akna mempengaruhi pemilihan metode mengajar.
e. Guru
Setiap guru mempunyai kepribadian yang berbeda. Seseorang guru misalnya kurang suka
berbicara dan ada yang suka berbicara. Oleh sebab itu maka kepribadian guru akan menentukan
pemilihan dan penentuan metode yang akan dipakai.[3]

Macam-macam Metode Pembelajaran


Terdapat beberapa metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk
mengimplementasikan strategi pembelajaran, terutama dalam pembelajaran sejarah diantaranya:
1. Metode Ceramah
Metode ceramah yaitu sebuah metode mengajar dengan menyampaikan informasi dan
pengetahuan saecara lisan kepada sejumlah siswa yang pada umumnya mengikuti secara pasif.
Muhibbin Syah, (2000). Metode ceramah dapat dikatakan sebagai satu-satunya metode yang
paling ekonomis untuk menyampaikan informasi, dan paling efektif dalam mengatasi kelangkaan
literatur atau rujukan yang sesuai dengan jangkauan daya beli dan paham siswa.
a. Kelebihan
1. Guru mudah menguasai kelas.
2. Dapat diikuti siswa dengan jumlah yang banyak.
3. Mudah mempersiapkan dan melaksanakannya.
4. Guru mudah menerangkan bahan pelajaran berjumlah besar.
b. Kekurangan
1. Membuat siswa pasif.
2. Mengandung unsur paksaan terhadap siswa.
3. Sukar mengontrol sejauhmana pemerolehan belajar anak didik.
4. Kegiatan pengajaran menjadi verbalisme (pengertian kata-kata).
5. Bila terlalu lama membosankan.
2. Metode Diskusi
Metode diskusi adalah cara penyajian pelajaran, dimana para siswa dihadapkan pada suatu
maslah yang bisa berupa pernyataan atau pertanyaan yang bersifat problematis untuk dibahas dan
dipecahkan secara bersama. Didalam diskusi ini proses belajar mengajar terjadi, dimana interaksi
antara dua atau lebih individu yang terlibat saling tukar menukar pengalaman, informasi,
memecahkan masalah, dapat juga semuanya aktif. Metode diskusi diaplikasikan dalam proses
belajar mengajar untuk :
a. Mendorong siswa berpikir kritis.
b. Mendorong siswa mengekspresikan pendapatnya secara bebas.
c. Mendorong siswa menyumbangkan buah pikirnya untuk memecahkan masalah bersama.
d. Mengambil satu alternatif jawaban atau beberapa alternatif jawaban untuk memecahkan masalah
berdsarkan pertimbangan yang seksama.
a. Kelebihan
1. Merangsang kreativitas anak didik dalam bentuk ide, gagasan,dan terobosan baru
dalam memecahkan suatu masalah.
2. Mengembangkan sikap menghargai pendapat orag lain.
3. Memperluas wawasan.
4. Membina sisiwa untuk terbiasa musyawarah untuk mufakat dalam memecahkan suatu masalah.
b. Kekurangan
1. tidak dapat dipakai dalam kelompok yang besar.
2. Peserta diskusi mendapat informasi yang terbatas.
3. Dapat dikuasai oleh orang-orang yang suka berbicara.
3. Metode Karyawisata
Metode karya wisata adalah suatu metode mengajar yang dirancang terlebih dahulu oleh
pendidik dan diharapkan siswa membuat laporan dan didiskusikan bersama dengan peserta didik
yang lain serta didampingi oleh pendidik, yang kemudian dibukukan.
a. Kelebihan
1. Karyawisata memiliki prinsip pengajaran modern yang memanfaatkan lingkungan nyata dalam
pengajaran.
2. Membuat apa yang dipelajari disekolalebih relevan dengan kenyataan dan kebutuhan di
masyarakat.
3. Lebih merangsang kreativitas siswa.
4. Informasi sebagai bahan pelajaran lebih aktual dan luas.
b. Kekurangan
1. Memerlukan persiapan yang melibatkan banyak pihak.
2. Memerlukan perencanaan dengan persiapan yang matang.
3. Dalam karyawisata sering unsur rekreasi menjadi prioritas daripada tujuan utama, sedangkan
unsur studinya terabaikan.
4. Memerlukan pengawasan yang lebih ketat terhadap setiap gerak-gerik anak didik di lapangan.
5. Memrlukan biaya yang mahal.
Menurut Roestiyah (2001:85) ,teknik karya wisata ini digunakan karena memiliki tujuan
sebagai berikut: Dengan melaksanakan karya wisata diharapkan siswa dapat memperoleh
pengalaman langsung dari obyek yang dilihatnya, dapat turut menghayati tugas pekerjaan milik
seseorang serta dapat bertanya jawab mungkin dengan jalan demikian mereka mampu
memecahkan persoalan yang dihadapinya dalam pelajaran, ataupun pengetahuan umum. Juga
mereka bisa melihat, mendengar, meneliti dan mencoba apa yang dihadapinya, agar nantinya
dapat mengambil kesimpulan, dan sekaligus dalam waktu yang sama ia bisa mempelajari
beberapa mata pelajaran.
4. Metode Problem Solving
Metode problem solving bukan sekedar metode mengajar, tetapi merupakan suatu metode
berfikir, sebab dalam metode solving dapat menggunakan metode lainnya yang dimulai dari
mencari data hingga menarik suatu kesimpualan.
a. Kelebihan :
1. Metode ini bisa membuat pendidikan disekolah lebih relevan dengan kehidupan
2. Metode ini merangsang pengembangan kemampuan berpikir siswa
3. Proses belajar mengajar melalui pemecahan masalah yang nantinya dapat membiasakan siswa
dalam menyelesaikan masalah.

b. Kekurangan :
1. Dalam penggunaan metode ini banyak memakan waktu
2. Mengubah kebiasaan siswa yang belajar dengan mendengar dan menerima informasi
3. Menentukan masalah yang tingkat kesulitannya sesuai dengan tingkat berpikir siswa
5. Metode Tanya Jawab
Metode tanya jawab adalah cara penyajian pelajaran dalam bentuk pertanyaan yang harus
dijawab, terutama dari guru kepada siswa, tetapi dpat pula dari siswa ke guru. Metode tanya
jawab adalah yang tertua dan paling banyak dalam proses pendidikan, baik dilingkungan
keluarga, masyarakat maupun sekolah.
a. Kelebihan
1. Pertanyaan dapat menarik dan memusatkan perhatian siswa, sekalipun ketika siswa tersebut
sedang ribut.
2. Merangsang daya pikir dan daya ingat siswa.
3. Mengembangkan keberanian dan keterampilan siswa dalam menjawab dan mengemukakan
pendapat.
b. Kekurangan
1. Membuat siswa menjadi tegang
2. Waktu sering terbuang percuma, ketika tidak ada siswa yang menjawab pertanyaan.
3. Pertanyaan tidak bisa merata untuk semua siswa.

Anda mungkin juga menyukai