Anda di halaman 1dari 9

KATA PENGANTAR

Puji sukur kita panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat-Nya
penulis dapat menyusun proposal ini, di Dalam Proposal ini kami mengulas tentang
Pengadaan vaksin hepatitis.

Kami amat menginginkan kerja samanya dari seluruh pihak terutama direktur RSIA
PURI ADHYA PARAMITHA yang dapat membantu terlaksananya salah satu program kerja
Pengendalian penyakit infeksi.

Kami menyadari bahwa Proposal kami masih jauh dari harapan kami, dari pihak
penyusun meminta kritik dan saran berbagai pihak sangat kami harapkan untuk menghasilkan
proposal yang lebih baik untuk yang akan datang

Atas semua hormat kami ucapkan banyak terimakasih pada seluruh pihak yang bersedia
bekerja sama dalam hormat kami ucapkan banyak terimakasih pada seluruh pihak yang
bersedia bekerja sama dalam pemeriksaan kesehatan karyawan/ RSIA Puri Adhya Pramitha.

Bandarjaya,

Penulis
PROPOSAL PENGADAAN VAKSIN DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PURI
ADHYA PARAMITA TAHUN 2017

1.PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Hepatitis B merupakan penyakit yang banyak ditemukan didunia dan dianggap sebagai persoalan
kesehatan masyarakat yang harus diselesaikan. Hal ini karena selain prevalensinya tinggi, virus
hepatitis B dapat menimbulkan problema pasca akut. Sepuluh persen dari infeksi virus hepatitis B
akan menjadi kronik dan 20 % penderita hepatitis kronik ini dalam waktu 25 tahun sejak
tertular akan mengalami cirroshis hepatis dan karsinoma hepatoselluler (hepatoma). Kemungkinan
akan menjadi kronik lebih tinggi bila infeksi terjadi pada usia balita dimana respon imun belum berkembang
secara sempurna. Pada saat ini didunia diperkirakan terdapat kira-kira 350 juta orang pengidap
(carier) HBsAg dan 220 juta (78 %) diantaranya terdapat di Asia termasuk Indonesia.

Berdasarkan pemeriksaan HBsAg pada kelompok donor darah di Indonesia prevalensi Hepatitis B berkisar
antara 2,50-36,17 % (Sulaiman, 1994). Selain itu di Indonesia infeksi virus hepatitis B terjadi pada
bayi dan anak, diperkirakan 25 -45,g% pengidap adalah karena infeksi perinatal. Hal ini berarti bahwa
Indonesia termasuk daerah endemis penyakit hepatitis B dan termasuk negara yang dihimbau oleh WHO untuk
melaksanakan upaya pencegahan (Imunisasi).

Hepatitis B biasanya ditularkan dari orang ke orang melalui darah/darah produk yang
terkontaminasi HBV (Hepatitis B Virus). Di Indonesia kejadian hepatitis B satu diantara 12-14 orang,
yang berlanjut menjadi hepatitis kronik, chirosis hepatis dan hepatoma. Satu atau dua kasus
meninggal akibat hepatoma. Mengingat jumlah kasus dan akibat hepatitis B, maka diperlukan pencegahan
sedini mungkin. Menurut WHO bahwa pemberian vaksin hepatitis B tidak akan menyembuhkan
pembawa kuman (carier) yang kronis, tetapi diyakini 95 % efektif mencegah berkembangnya
penyakit menjadi carier.

B. Definisi Hepatitis

Hepatitis B adalah suatu penyakit hati yang disebabkan oleh "Virus Hepatitis B"
(VHB), suatu anggota famili Hepadnavirus yang dapat menyebabkan peradangan hati akut
atau menahun yang pada sebagian kecil kasus dapat berlanjut menjadi sirosi hati atau kanker
hati. Virus ini pertama kali ditemukan oleh Blumberg pacta tahun 1965 dan di kenal dengan nama
antigen Australia. Virus ini termasuk DNA virus. Mula-mula dikenal sebagai "serum hepatitis" dan
telah menjadi epidemi pada sebagian Asia dan Afrika. Hepatitis B telah menjadi endemik di
Tiongkok dan berbagai negara Asia.

Hepatitis B merupakan penyakit yang banyak ditemukan dan dianggap sebagai persoalan
kesehatan masyarakat yang harus diselesaikan. Hal ini karena selain prevalensinya tinggi, virus
hepatitis B dapat menimbulkan problema pasca akut bahkan dapat terjadi cirroshis hepatitis dan
karsinoma hepatoseluler primer. Sepuluh persen dari infeksi virus hepatitis B akan menjadi
kronik dan 20 % penderita hepatitis kronik ini dalam waktu 25 tahun sejak tertular akan
mengalami cirroshis hepatis dan karsinoma hepatoselluler (hepatoma). Kemungkinan akan menjadi
kronik lebih tinggi bila infeksi terjadi pada usia balita dimana respon imun belum berkembang secara
sempurna.

Pada saat ini didunia diperkirakan terdapat kira-kira 350 juta orang pengidap
(carier) HBsAg dan 220 juta (78 %) diantaranya terdapat di Asia termasuk Indonesia.
Berdasarkan pemeriksaan HBsAg pada kelompok donor darah di Indonesia prevalensi Hepatitis B
berkisar antara 2,50-36,17 % (Sulaiman, 1994). Selain itu di Indonesia infeksi virus hepatitis B
terjadi pada bayi dan anak, diperkirakan 25 -45% pengidap adalah karena infeksi perinatal. Hal ini berarti
bahwa Indonesia termasuk daerah endemis penyakit hepatitis B dan termasuk negara yang dihimbau oleh
WHO untuk melaksanakan upaya pencegahan (Imunisasi).

II .TUJUAN

Tujuan dari Vaksinasi Hepatitis B kepada pegawai adalah untuk memberi jaminan perlindungan
dan rasa aman pada petugas kesehatan dan memberikan pelayanan yang maksimal kepada pasien.

III. Sasaran

Seluruh karyawan , paramedis Rumah Sakit Ibu dan Anak Puri Adhya Paramita.

V. Waktu Pelaksanaan
IV. Daftar Rencana Kebutuhan Anggaran

Adapun rencana kebutuhan anggaran vaksin hepatitis

NO Nama Barang Jumlah


1. Vaksin hepatitis 19
2. Plester 1 box kecil
3 Handscon 1 box

VI. Kesimpulan

Demikian proposal ini di buat sebagai bahan pertimbangan dan dasar penyenglenggaraan
kegiatan sosialisasi tentang spill kit.
LEMBAR PENGESAHAN PROPOSAL PENGADAAN VAKSIN HEPATITIS DI
RSIA PURI ADHYA PARAMITA TAHUN 20017

Hormat Kami

Tim Pokja PPI

Mengetahui Disetujui oleh


Direktur

dr. Adhyanovic Hadi Pradipta dr. Adhyanovic Hadi Pradipta


LAMPIRAN
PROPOSAL KEGIATAN PENGADAAN VAKSIN HEPATITIS

RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PURI ADHYA PARAMITA

TAHUN 2017

Anda mungkin juga menyukai