Anda di halaman 1dari 12

Budaya Demokrasi

A. Pendahuluan

Demokrasi berasal dari bahasa Yunani, yaitu kata demos artinya rakyat dan cratos/kratein artinya
pemerintahan/berkuasa. Pemerintahan demokrasi yang kokoh adalah pemerintahan yang sesuai dengan
pandangan hidup, kepribadian, dan falsafah bangsanya.
Pada masa Yunani Kuno sudah berkembang demokrasi langsung, artinya seluruh rakyat terlibat secara
langsung dalam masalah kenegaraan. Hal ini terjadi karena wilayah negara sempit dan penduduknya
sedikit. Pada masa modern, demokrasi langsung tidak dapat dijalankan karena wilayah negara cukup
luas, jumlah penduduk banyak, rakyat melalui suatu lembaga perwakilan (badan-badan perwakilan
rakyat) dapat...
menyalurkan aspirasinya dalam kenegaraan atau sering disebut demokrasi perwakilan.
Pada saat ini perkembangan demokrasi tumbuh pesat diberbagai belahan dunia bahkan menjadi nafas
baru bagi tumbuh dan berkembangnya suatu bangsa. Demokrasi tumbuh tidak hanya dalam bidang
politik saja, akan tetapi menyeluruh pada semua sendi-sendi kehidupan.

B. Hakekat Budaya Demokrasi


Kita sering mendengar atau melihat orang membicarakan masalah budaya demokrasi. Namun apakah
mereka benar-benar paham tentang pengertian dari budaya demokrasi itu sendiri. Budaya demokrasi
secara umum diartikan sebagai pola pikir, pola sikap, dan pola tindak warga masyarakat yang sejalan
dengan nilai-nilai kemerdekaan, persamaan dan persaudaraan antar manusia yang berintikan kerjasama,
saling percaya, menghargai keanekaragaman, toleransi, persamaan derajat, dan kompromi.

Berikut ini akan diuraikan beberapa definisi tentang budaya demokrasi menurut pendapat beberapa ahli,
yaitu:
1. International Commision of Jurist (ICJ)
Demokrasi adalah suatu bentuk pemerintahan dimana hak untuk membuat keputusan-keputusan politik
diselenggarakan oleh warga negara melalui wakil-wakil yang dipilih oleh mereka dan bertanggung jawab
kepada mereka melalui suatu proses pemilihan yg bebas.
2. Abraham Lincoln,
Demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat.
3. Giovanni Sartori
Demokrasi sebagai suatu sistem di mana tak seorang pun dapat memilih dirinya sendiri, tak seorang pun
dapat menginvestasikan dia dengan kekuasaannya, kemudian tidak dapat juga untuk merebut dari
kekuasaan lain dengan cara-cara tak terbatas dan tanpa syarat.
4. Ensiklopedi Populer Politik Pembangunan Pancasila
Demokrasi adalah suatu pola pemerintahan dalam mana kekuasaan untuk memerintah berasal dari
mereka yang diperintah.

Demokrasi pada awal pertumbuhannya mempunyai 2 (dua) pengertian, yaitu:


1. Demokrasi dalam arti sempit yang mencakup pengertian dalam bidang politik, yaitu tentang pengakuan
hak asasi manusia.
2. Demokrasi dalam arti luas, selain meliputi bidang politik juga mencakup sistem ekonomi dan sistem sosial.
Berdasarkan 2(dua) gagasan dasar tersebut terdapat dua asas pokok demokrasi yaitu:
1). Pengakuan partisipasi rakyat dalam pemerintahan
2). Pengakuan hakikat dan martabat manusia

Negara yang menganut asas demokrasi dalam praktik pemerintahannya mempunyai ciri-ciri sebagai
berikut:
1. Adanya lembaga perwakilan rakyat yang mencerminkan kehendak rakyat
2. Untuk mengangkat dan menetapkan keanggotaan lembaga perwakilan rakyat diadakan pemilihan umum
yang bebas dan rahasia
3. Kekuasaan atau kedaulatan dilaksanakan oleh lembaga yang bertugas mengawasi pemerintahan.

C. Unsur-unsur Demokrasi
Budaya demokrasi bisa dikatakan sebagai sebuah budaya karena mengandung unsur-unsur budaya
demokrasi yaitu sebagai berikut:
1. Kebebasan
Adalah keleluasaan untuk membuat pilihan terhadap beragam pilihan atau melakukan sesuatu yang
bermanfaat untuk kepentingan bersama atas kehendak sendiri tanpa tekanan dari pihak manapun.
2. Persamaan
Tuhan menciptakan manusia dengan harkat dan martabat yang sama. Di dalam masyarakat manusia
memiliki kedudukan yang sama baik di depan hukum dan politik, mengembangkan kepribadiannya
masing-masing, sama haknya untuk menduduki jabatan pemerintahan.
3. Solidaritas
Adalah kesediaan untuk memperhatikan kepentingan dan bekerjasama dengan orang lain. Solidaritas
berfungsi sebagai perekat bagi pendukung demokrasi agar tidak jatuh kedalam perpecahan.
4. Toleransi
Adalah sikap atau sifat toleran, Toleran artinya bersikap menenggang (menghargai, membiarkan,
membolehkan) pendirian (pendapat, pandangan, kepercayaan, kebiasaan, kelakuan, dll) yang
bertentangan atau berbeda dengan pendirian sendiri.
5. Menghormati Kejujuran
Adalah keterbukaan untuk menyatakan kebenaran, agar hubungan antar pihak berjalan baik dan tidak
menimbulkan benih-benih konflik di masa depan.
6. Menghormati Penalaran
Adalah penjelasan mengapa seseorang memiliki pandangan tertentu, membela tindakan tertentu, dan
menuntut hal serupa dari orang lain. Kebiasaan memberi penalaran akan menumbuhkan kesadaran
bahwa ada banyak alternatif sumber informasi dan ada banyak cara untuk mencapai tujuan.
7. Keadaban
Adalah ketinggian tingkat kecerdasan lahir-batin atau kebaikan budi pekerti. Perilaku yang beradab
adalah perilaku yang mencerminkan penghormatan terhadap dan mempertimbangkan kehadiran pihak
lain yang tercermin dalam sopan santun, dan beradab.
Banyak negara mengaku sebagai negara demokrasi, tapi belum tentu menerapkan prinsip demokrasi
dengan baik dan benar. Prinsip-prinsip demokrasi secara umum meliputi :
1. Adanya jaminan hak asasi manusianya, merupakan hak dasar yang melekat sejak lahir merupakan
anugerah Tuhan YME yang tidak boleh dirampas oleh siapapun termasuk oleh negara.
2. Persamaan kedudukan di depan hukum, agar tidak terjadi diskriminasi dan ketidakadilan, siapapun
melanggar hukum harus mendapat sanksi menurut hukum yang berlaku, dan sebaliknya.
3. Pengakuan terhadap hak-hak politik, seperti berkumpul, beroposisi, berserikat dan mengeluarkan
pendapat.
4. Adanya pengawasan atau kontrol rakyat terhadap pemerintah
5. Pemerintahan berdasar konstitusi, agar pemerintah tidak menyalahgunakan kekuasaan sewenang-wenang
terhadap rakyat.
6. Adanya saran atau kritik rakyat terhadap kinerja pemerintah melalui media massa sebagai alat penyalur
aspirasi rakyat.
7. Pemilihan umum yang bebas dan jujur serta adil.
8. Adanya kedaulatan rakyat.

Bangsa Indonesia sejak awal berdirinya telah menggunakan prinsip-prinsip demokrasi, namun demokrasi
yang digunakan berbeda dengan negara lainnya di dunia, karena bersumber kapada budaya asli
Indonesia yang dikenal dengan nama Budaya Politik Demokrasi Pancasila. Prinsip-prinsip demokrasi
Pancasila adalah:
a. Kedaulatan di tangan rakyat
b. Pengakuan dan perlindungan terhadap hak asasi manusia
c. Pemerintahan berdasar hukum (konstitusi)
d. Peradilan yang bebas dan tidak memihak
e. Pengambilan keputusan atas musyawarah
f. Adanya partai politik dan organisasi sosial politik
g. Pemilu yang demokratis.

D. Macam-Macam Demokrasi
Dalam perkembangan demokrasi di dunia, kebebasan untuk berekspresi dalam segala bidang
kehidupan sepertinya menjadi hal yang mutlak untuk melaksanakan dmokrasi itu sendiri. Kebebasan
tersebut akhirnya melahirkan bermacam-macam bentuk demokrasi. Macam-macam demokrasi tersebut
antara lain adalah sebagai berikut:

1. Dari segi ideologi, demokrasi ada 2 macam :


a. Demokrasi konstitusional (demokrasi liberal), yaitu kekuasaan pemerintahan terbatas dan tidak banyak
campur tangan serta tidak bertindak sewenang-wenang terhadap warga negaranya. Kekuasaan dibatasi
oleh konstitusi. Penganut demokrasi ini adalah negara-negara Eropa Barat, Amerika Serikat, India,
Pakistan, Indonesia, Filipina, Singapura.
b. Demokrasi Rakyat (Proletar) adalah demokrasi yang berlandaskan ajaran komunisme dan
marxisme. Demokrasi ini tidak mengakui hak asasi warga negaranya. Demokrasi ini bertentangan
dengan demokrasi konstitusional. Demokrasi ini mencita-citakan kehidupan tanpa kelas sosial dan tanpa
kepemilikan pribadi. Negara adalah alat untuk mencapai komunisme yaitu untuk kepentingan
kolektifisme.

2. Berdasarkan titik perhatiannya demokrasi ada 3 macam :


a. Demokrasi Formal ( negara-negara liberal), demokrasi menjunjung tinggi persamaan dalam bidang politik,
tanpa upaya untuk mengurangi kesenjangan ekonomi.
b. Demokrasi material (negara-negara komunis), menitikberatkan pada upaya-upaya menghilangkan
perbedaann pada bidang ekonomi, kurang persamaan dalam bidang politik bahkan kadang dihilangkan.
c. Demokrasi gabungan (negara-negara nonblok), demokrasi yang menghilangkan kesenjangan ekonomi
dan sosial, persamaan dibidang politik, hukum.

BUDAYA DEMOKRASI

A. Pengertian dan Prinsip-Prinsip Budaya Demokrasi


1. Pengetian Budaya Demokrasi
Sanskerta, buddhayah yang merupakan bentuk jamak dari buddhi, yang berarti akal atau budi.
Budaya atau kebudayaan yang dihasilkan menusia dapat berbentuk sebagai berikut :
a. Wujud ideal, seperti ide-ide, gagasan – gagasan, nilai – nilai, norma – norma, peraturan –
peraturan yang bersifat ideal dan abstrak.
b. Wujud kegiatan, seperti aktivitas serta tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat.
Misalnya, budaya demokrasi.
c. Wujud material, seperti benda – benda atau alat – alat yang diciptakan manusia untuk
kemudahan dan kelangsungan hidupnya.

Demokrasi berasal dari kata demos yang berarti rakyat dan cratein yang berarti memerintah.
Demokrasi adalah suatu negara yang dipimpin atau kekuasaan tertinggi dipegang oleh rakyat.
Demokrasi bangkit kembali dengan pertimbangan sebagai berikut :
a. Perasaan tidak senang dengan oligarki, pemerintah, segolongan kecil rakyat yang senantiasa
bertindak menurut kemauannya.
b. Pengaruh aliran politik dan sosial yang menghendaki persamaan.
c. Perkembangan beberapa teori yang menghendaki perlu dan baiknya demokrasi.

Ditinjau dari istilahnya, beberapa ilmuwan memberikan pengertian demokrasi seperti berikut :
a. C.F Strong berpendapat bahwa demokrasi adalah suatu sistem pemerintahan pada mayoritas
anggota dewasa dari masyarakat politik yang ikut serta atas dasar sistem perwakilan yang
menjamin bahwa pemerintah akhirnya mempertanggung jawabkan tindakan kepada mayoritas.
b. Joseph A. Schmeter berpendapat bahwa demokrasi merupakan suatu perencanaan institusional
untuk mancapai keputusan politik ketika individu-individu memperoleh kekuasaan untuk
memutuskan cara perjuangan kompetitif atas suara rakyat.
c. Sidney Hook berpendapat bahwa demokrasi adalah bentuk pemerintah ketika keputusan-
keputusan pemerintah yang penting secara langsung atau tidak langsung didasarkan pada
kesepakatan mayoritas yang diberikan secara bebas dari rakyat dewasa.
d. Philippe C. Schmitter dan Terry Lynn Karl berpendapat bahwa demokrasi sebagai suatu sistem
pemerintah ketika pemerintah dimintai tanggung jawab atas tindakan-tindakan mereka di
wilayah publik oleh warga negara, yang bertindak secara tidak langsung melalui kompetisi dan
kerja sama dengan para wakil mereka yang telah terpilih.

Budaya demokrasi adalah kemampuan manusia yang berupa sikap dan kegiatan yang
mencerminkan nilai – nilai demokrasi seperti menghargai persamaan, kebebasan, dan peraturan.

2. Prinsip-Prinsip Budaya Demokrasi


Prinsip – prinsip demokrasi yang telah diterapkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
sehingga menjadi suatu budaya demokrasi.
a. Robert A. Dahl berpendapat bahwa terdapat tujuh prinsip yang harus ada dalam sistem
demokrasi yaitu kontrol atas keputusan presiden, pemilihan yang teliti dan jujur, hak memilih,
hak dipilih, kebebasan menyatakan pendapat tanpa ancaman, kebebasan mengakses informasi,
dan kebebasan berserikat.
b. Franz Magnis-Suseno berpendapat bahwa prinsip – prinsip budaya demokrasi terdiri atas negara
hukum, pemerintah berbeda di bawah kontrol nyata masyarakat, pemilihan umum yang bebas,
prinsip mayoritas, dan adanya jaminan terdahadap hak – hak demokratis.
c. Masykuri Abdillah berpendapat bahwa prinsip – prinsip demokrasi terdiri atas prinsip
persamaan, kebebasan, dan pluralisme.
d. Miriam Budiardjo, seorang pakar ilmu politik berpendapat bahwa prinsip – prinsip budaya
demokrasi sebagai berikut.
1) Perlindungan konstitusional, dalam arti bahwa konstitusi selain menjamin hak – hak individu,
harus menentukan pula prosedur untuk memperoleh perlindungan atas hak – hak yang
menjamin.
2) Badan kehakiman yang bebas dan tidak memihak
3) Pemilihan umum yang bebas
4) Kebebasan umum untuk menyatakan pendapat
5) Kebebasan untuk berserikat/berorganisasi dan beroprasi
6) Pendidikan kewarganegaraan

Beberapa prinsip demokrasi yang berlaku secara universal

a. Keterlibatan Warga Negara dalam Pembentukan Keputusan Politik


Dalam pembentukan keputusan politik, rakyat atau warga negara selalu dilibatkan baik secara
langsung maupun tidak langsung. Dalam pelaksanaan prinsip ini, pemilihan umum dipercaya
sebagai salah satu istrumen penting guna memungkinkan berlangsungnya suatu proses
pembentukan pemerintahan yang baik (demokratis).

b. Tingkat Persamaan (Kesetaraan) di antara warga Negara


Dengan prinsip persamaan, setiap orang dianggap sama, tanpa dibeda – bedakan dan
memperoleh akses serta kesempatan sama untuk mengembangkan diri sesuai dengan potensinya.
Pada umumnya tingkat persamaan yang dituju antara lain persamaan politik, persamaan di
hadapan hukum, persamaan kesempatan, persamaan ekonomi, dan persamaan sosial atau
persamaan hak.

c. Kebebasan atau Kemerdekaan yang Diakui dan Dipakai warga Negara


Kebebasan dan persamaan adalah fondasi, demokrasi. Kebebasan dianggap sebagai sarana
mencapai kemajuan dengan memberikan hasil maksimal dari usaha orang tanpa adanya
pembatasan dari pengusaha. Demokrasi adalah sitem politik yang melindungi kebebasan
warganya sekaligus memberi tugas kepada pemerintah untuk menjamin kebasan tersebut :
Contoh kebebasan warga negara yang diakui oleh negara seperti berikut
1) Kebebasan untuk menyatakan pendapat, berkumpul atau berkelompok, dan berserikat
2) Kebebasan yang menyangkut hak-hak asasi manusia (seperti hak politik, ekonomi, kesetaraan di
depan hukum dan pemerintah, ekspresi kebudayaan, dan dak pribadi).

d. Supremasi Hukum
Prinsip supremasi hukum adalah semua masalah diselesaikan dengan hukum sebagai pedoman
tertinggi. Penguasa maupun warga negara harus mengedepankan hukum. Artinya, penguasa dan
rakyat pemerintah mempunyai kedudukan yang sama di hadapan hukum, tanpa kecuali. Dengan
demikian, keadilan dan ketaatan terhadap hukum merupakan salah satu syarat mendasar bagi
terwujudnya masyarakat yang demokratis.

e. Pemilu Berkala
Pemilu merupakan salah satu instrumen penting guna memungkinkan berlangsungnya suatu
proses pembentukan pemerintah yang baik (demokratis). Dapat dikatakan bahwa pelaksanaan
pemilu mencerminkan adanya sistem budaya demokrasi.

PENGERTIAN BUDAYA DEMOKRASI

1. Budaya Demokrasi, adalah pola pikir, pola sikap, dan pola tindak warga masyarakat yang
sejalan dengan nilai-nilai kemerdekaan, persamaan dan persaudaraan antar manusia yang
berintikan kerjasama, saling percaya, menghargai keanekaragaman, toleransi,
kesamaderajatan, dan kompromi.
2. International Commision of Jurist (ICJ), demokrasi adalah suatu bentuk pemerintahan dimana
hak untuk membuat keputusan-keputusan politik diselenggarakan oleh wn melalui wakil-wakil
yg dipilih oleh mereka dan bertanggung jawab kepada mereka melalui suatu proses pemilihan
yg bebas.
3. Abraham Lincoln, demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat.
4. Giovanni Sartori, memandang demokrasi sebagai suatu sistem di mana tak seorangpun dapat
memilih dirinya sendiri, tak seorangpun dapat menginvestasikan dia dgn kekuasaannya,
kemudian tidak dapat juga untuk merebut dari kekuasaan lain dengan cara-cara tak terbatas
dan tanpa syarat.
5. Ensiklopedi Populer Politik Pembangunan Panca-sila, demokrasi adalah suatu pola
pemerintahan dalam mana kekuasaan untuk memerintah berasal dari mereka yang diperintah.
Unsur-unsur budaya demokrasi adalah :

1. Kebebasan, adalah keleluasaan untuk membuat pilihan terhadap beragam pilihan atau
melakukan sesuatu yang bermamfaat untuk kepentingan bersama atas kehendak sendiri tanpa
tekanan dari pihak manapun. Bukan kebebasan untuk melakukan hal tanpa batas. Kebebasan
harus digunakan untukhal yang bermamfaat bagi masyarakat, dengan cara tidak melanggar
aturan yang berlaku.
2. Persamaan, adalah Tuhan menciptakan manusia dengan harkat dan martabat yang sama. Di
dalam masyarakat manusia memiliki kedudukan yang sama di depan hukum,politik,
mengembangkan kepribadiannya masing-masing, sama haknya untuk menduduki jabatan
pemerintahan.
3. Solidaritas, adalah kesediaan untuk memperhatikan kepentingan dan bekerjasama dengan
orang lain. Solidaritas sebagai perekat bagi pendukung demokrasi agar tidak jatuh kedalam
perpecahan.
4. Toleransi, adalah sikap atau sifat toleran. Toleran artinya bersikap menenggang (menghargai,
membiarkan, membolehkan) pendirian (pendapat, pandangan, kepercayaan, kebiasaan,
kelakuan, dll) yang bertentangan atau berbeda dengan pendirian sendiri.
5. Menghormati Kejujuran, adalah keterbukaan untuk menyatakan kebenaran, agar hubungan
antar pihak berjalan baik dan tidak menimbulkan benih-benih konplik di masa depan.
6. Menghormati penalaran, adalah penjelasan mengapa seseorang memiliki pandangan tertentu,
membela tindakan tertentu,dan menuntut hal serupa dari orang lain. Kebiasaan
memberipenalaran akan menumbuhkan kesadaran bahwa ada banyakalternatif sumber
informasi dan ada banyak cara untuk mencapai tujuan.
7. Keadaban, adalah ketinggian tingkat kecerdasan lahir-batin atau kebaikan budi pekerti. Perilaku
yang beradab adalah perilaku yang mencerminkan penghormatan terhadap dan
mempertimbangkan kehadiran pihak lain yang tercermin dalam sopan santun, dan beradab.

Prinsip-prinsip demokrasi secara umum meliputi :

a. Kekuasaan suatu negara sebenarnya berada di tangan rakyat atau kedaulatan ada di tangan
rakyat.
b. Masing-masing orang bebas berbicara, mengeluarkan pendapat, beda pendapat, dan tidak ada
paksaan.

Prinsip-prinsip demokrasi Pancasila adalah :

a. Kedaulatan di tangan rakyat


b. Pengakuan dan perlindungan terhadap hak asasi manusia
c. Pemerintahan berdasar hukuk (konstitusi)
d. Peradilan yang bebas dan tidak memihak
e. Pengambilan keputusan atas musyawarah
f. Adanya partai plitik dan organisasi sosial politik
g. Pemilu yang demkratis.
Ciri pemilu yang demokratis menurut Austin Ranney, adalah :

1. Hak pilih umum, pemilu disebut demokratis manakala semua warga negara dewasa menikmati
hak pilih pasif dan aktif. Hak pilih pasif, yaitu hak warga negara untuk dapat dipilih menjadi wakil
rakyat yang akan duduk di lembaga perwakilan rakyat. Hak pilih aktif, yaitu hak setiap warga
negara untuk dapat memilih atau menggunakan hak pilihnya dalam pemilu untuk memilih
wakilnya yang akan mewakilinya di lembaga perwakilan rakyat.
2. Kesetaraan bobot suara, suara tiap-tiapemilih diberi bobot yang sama, artinya tidak boleh ada
sekelompok warga negara, apapun kedudukan, sejarah kehidupan, dan jasa-jasanya, yang
memperoleh lebih banyak wakildari warga lainnya. Contoh bila harga sebuah kursi parlemen
adalah 420.000 suara,msaka haruis ada jaminan bahwa tak ada sekelompok warga negarapun
yang kurang dari kuota tersebut mendaatkan satu atau bahkan lebih di parlemen.
3. Tersedianya pilihan yang signifikan, para pemilih harus dihadapkan pada pilihan-pilihan atau
calon-calon wakil rakyat atau partai politik yang berkualitas.
4. Kebebasan nominasi, Pilihan-pilihan itu harus datang dari rakyat sendiri melalui organisasi atau
partai politik yang telah diseleksi untuk memdapatkan calon yang mereka pandang mampu
menerjemahkan kebijakan organisasi dalam penyelenggaraan pemerintahan negara.
5. Persamaan hak kampanye, melalui kampanye mereka memperkenalkan program kerja kepada
rakyat pemilih, pemecahan masalah yang ditawarkan, serta program kesejahteraan, dll.
6. Kebebasan dalam memberikan suara, para pemilih dapat menentukan pilihannya secara bebas,
mandiri, sesuai dengan pertimbangan-pertimbangan hati nuraninya.
7. Kejujuran dalam penghitungan suara, kecurangan dalam penghitungan suara akan
menggagalkan upaya menjelmakan rakyat ke dalam badan perwakilan rakyat. Pemantau
independen dapat menopang perwujudan kejujuran dalampenghitungan suara.
8. Penyelenggaraan secara periodik, pemilu tidak bolrh dimajukan atau diundurka sekehendak
hati penguasa. Pemilu tidak boleh digunakan oleh penguasa untuk melanggengkan
kekuasaannya. Tapi pemilu digunakan untuk sarana penggantian kekuasaan secara damai dan
terlembaga.

MACAM-MACAM DEMOKRASI

1. Dari segi idiologi, demokrasi ada 2 macam :

a. Demokrasi konstitusional (demokrasi liberal), yaitu kekuasaan pemerintahan terbatas dan tidak
banyak campur tangan serta tidak bertindak sewenang-wenang terhadap warga
negaranya. Kekuasaan dibatasi oleh konstitusi. Penganut demokrasi ini adalah Negara-negara
eropa barat, Amerika serikat, India, pPakistan, Indonesia, Filipina, Singapura.
b. Demokrasi Rakyat (Proletar) adalah demokrasi yang berlandaskan ajaran komunisme dan
marxisme. Demokrasi ini tidak mengakui hak asasi warga negaranya. Demokrasi ini
bertentangan dengan demokrasi konstitusional. Demokrasi ini mencita-citakan kehidupan
tanpa kelas sosial dan tanpa kepemilikan pribadi. Negara adalah alat untuk mencapai
komunisme yaitu untuk kepentingan kolektifisme.
2. Berdasarkan titik perhatiannya demokrasi ada 3 macam :

1. Demokrasi Formal ( negara-negara liberal), demokrasi menjunjung tinggi persamaan dalam


bidang politik, tanpa upaya untuk mengurangi kesenjangan ekonomi.
2. Demokrasi material (negara-negara komunis), menitikberatkan pada upaya-upaya
menghilangkan perbedaann pada bidang ekonomi, kurang persamaan dalam bidang politik
bahkan kadang dihilangkan.
3. Demokrasi gabungan (negara-negara nonblok), demokrasi yang menghilangkan kesenjangan
ekonomi dan sosial, persamaan dibidang politik, hukum.

Pengelompokan Demokrasi :

Demokrasi ada 2 macam :

1. Konstitusional a. Negara Liberalis dan Komunis/Sosialis


b. Indonesia : 1. Demokrasi Liberal
2. Demokrasi Terpimpin
3. Demokrasi Pancasila

2. Komunis/Marxisme atau Demokrasi Proletar

PRINSIP BUDAYA DEMOKRASI

Banyak negara mengaku sebagai negara demokrasi, tapi belum tentu menerapkan
prinsip demokrasi dengan baik dan benar. Prinsip-prinsip demokrasi antar lain :

1. Adanya jaminan hak asasi manusianya, merupakan hak dasar yang melekat sejak lahir
merupakan anugerah Tuhan YME yang tidak boleh dirampas oleh siapapu termasuk oleh
negara.
2. Persamaan kedudukan di depan hukum, agar tidak tewrjadi diskriminasi dan ketidakadilan,
siapapun melanggar hukum harus mendapat sanksi menurut hukum yang berlaku, dan
sebaliknya.
3. Pengakuan terhadap hak-hak politik, seperti berkumpul, beroposisi, berserikat dan
mengeluarkanpendapat.
4. Pengawasan atau kontrol rakyat terhadap pemerintah, melalui demokrasi itu sendiri.
5. Pemerintahan berdasar konstitusi, agar pemerintgah tidak menyalahgunakan kekuasaan
seweang-wenang terhadap rakyat.
6. Adanya saran atau kritik rakyat terhadap kinerja pemerintah melalui media massa sebagai alat
penyalur aspirasi rakyat.
7. Pemilihan umum yang bebas dan jujur serta adil.
8. Adanya kedaulatan rakyat.

Budaya Demokrasi
 Asal kata dari Yunani:
Demos rakyat
Cratein pemerintah
Demokrasi : pemerintahan rakyat
kedaulatan tertinggi di tangan rakyat
 Pertama kali dilaksanakan di Polis Athena masa pemerintahan Solon

Model Pelaksanaan Demokrasi


 Demokrasi Langsung
 Rakyat langsung memilih calon pemimpin
 Ideal dilaksanakan di wilayah dengan penduduk terbatas
 Contoh : pemilihan RT, Ketua kelas dll
 Demokrasi Tidak langsung
 Rakyat memilih wakilnya untuk duduk di parlemen,wakil inilah yang nanti atas nama
rakyat memilih pemimpin
 Dilaksanakan karena pertambahan penduduk yang pesat, dan urusan masyarakat yang
makin komplek
 Contoh : pemilu zaman Orde Baru

CIRI-CIRI SUATU NEGARA DEMOKRASI


1. Adanya pengakuan HAM
Pengakuan ini ditunjukkan dalam konstitusi negara
1. Adanya lembaga penyalur aspirasi rakyat
2. Lembaga ini disebut “Parlemen”, di Indonesia namanya DPR
3. Adanya pertisipasi dan dukungan rakyat dalam pemerintahan.
Partisipasi terlihat dalam pelaksanaan pemilu yang diadakan. Semakin banyak partisipasi dalam
pemilu maka demokrasi dianggap berhasil
MACAM-MACAM DEMOKRASI

Demokrasi Liberal Demokrasi Demokrasi


Komunis Pancasila

Pengakuan HAM mutlak, Pengakuan HAM Pengakuan HAM mutlak,


pelaksanaan mutlak mutlak, pelaksanaan pelaksanaan disesuaikan
terhambat dengan masyarakat

Kebebasan penuh dalam Terkungkung Bebas terbatas (bebas


segala hal bertanggung jawab)

Individualis Kolektivitas Kebersamaan

Keputusan dengan voting Ditentukan penguasa Musyawarah mufakat

Dalam perekonomian Semua sektor Perekonomian sistem


berlaku persaingan produksi dikuasai kekeluargaan
bebas negara

Pemilu multi partai Monopartai Multi partai

Perkembangan Demokrasi di Indonesia


1. Demokrasi Pancasila (1945 – 1949)
 Era perjuangan menegakkan kemerdekaan
 Demokrasi terlihat dari munculnya parpol-parpol
 Sistem pemerintahan yang dipakai presidensial(Agustus – Nov 45)dan parlementer (Nov
45 – Agust 49)
2. Demokrasi Liberal ( 1949 – 1959)

 Masa 1949 – 1950


 Bentuk negara RIS, tuntutan kembali ke kesatuan
 Lembaga legislatif senat dan DPR
Sistem pemerintahan parlementer
 Masa 1950 – 1959
 Kondisi negara labil karena sering terjadi pergantian kabinet
 Kehidupan demokrasi terlihat dengan keberhasilan pemilu I (1955)
 Penerapan demokrasi liberal dengan Sistem pemerintahan parlementer
3. Demokrasi Terpimpin (1959 – 1966)
 Politik luar negeri condong ke blok timur/komunis
 Konfrontasi Indonesia – Malaysia
 Sistem pemerintahan yang dianut adalah terpimpin dengan kekuasaan Soekarno yang
sangat besar
4. Demokrasi Pancasila ( 1966 – skr)
 Masa 1966 – 1998 (dikenal dengan Orde Baru)
 Penyederhanaan parpol yang hanya 3 saja
 Penerapan asas demokrasi dengan musyawarah mufakat
 Sistem pemerintahan yang dianut adalah presidensial
 Masa 1999 – skr (masa Reformasi)
 Demokrasi terlihat dengan model pemilu multi partai
 Adanya tekad untuk lebih mengedepankan pengakuan HAM
Kebebasan lebih nyata bagi rakyat mengeluarkan pendapat

Anda mungkin juga menyukai