Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Banyak orang yang menganggap ilmu matematika itu sulit. Matematika


menuntut banyak analisa dan perhitungan sehingga banyak orang yang hanya
menghafalkan ilmu tersebut daripada memahaminya. Salah satu ilmu yang
dipelajari dalam ilmu matematika adalah aljabar moderen. Aljabar moderen
adalah salah satu ilmu matematika yang mempelajari struktur aljabar seperti
Ring Pembagi (Division Ring) dan field(Lapangan).

Gagasan utama dalam mempelajari Struktur Aljabar adalah salah satunya


mengenai Ring Pembagi (Division Ring) dan field(Lapangan). Namun, sekarang
ini masih banyak yang belum memahaminya secara sepenuhnya termasuk
dalam meninjau dari berbagai aspek, sehingga kaitan antara Defenisi, Teorema,
dan penggunaannya dalam menyelesaikan masalah belum nampak jelas.

Oleh karena itu, kami mencoba membahas secara lebih mendalam


mengenai Ring Pembagi (Division Ring) dan field(Lapangan) yang disertai
dengan pembuktian dan contoh dari beberapa Teorema agar dapat lebih mudah
mengetahui konsep yang dikandung dalam teorema tersebut.

Dengan adanya makalah ini penulis berharap bisa menambah


pengetahuan dan bermanfaat bagi para pembaca.

B. Rumusan masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan Ring Pembagi (Division Ring)?
2. Bagaimana contoh dari Ring Pembagi (Division Ring)
3. Apakah yang dimaksud dengan Field (Lapangan)?
4. Bagaimana contoh Field (lapangan)?

1
C. Tujuan
1. Dapat memahami konsep ring pembagian
2. Dapat memahami konsep lapangan
3. Memberikan contoh lapangan yang unsur – unsurnya bukan bilangan
4. Memberikan contoh ring tanpa pembagi nol dan ring dengan nol

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. RING PEMBAGIAN (DIVISION RING)

Definisi D-1 :
Suatu ring dikatakan ring pembagian atau division ring jika :
1. Banyak unsurnya lebih dari satu
2. Memiliki unsur kesatuan (dilambangkan dengan I)
3. ∀𝑥 ≠ 0 ∈ 𝑅∃𝑥 −1 ∈ 𝑅 sedemikian sehingga 𝑥𝑥 −1 = 𝑥 −1 𝑥 = 1

Ring pembagian juga dapat dikatakan sebagai ring dengan unsur kesatuan yang
setiap elemen tak nolnya adalah unit.

Contoh:

𝑎 + 𝑏𝑖 𝑐 + 𝑑𝑖
1. Himpunan 𝑀2 (𝐶) = {[ ] | 𝑎, 𝑏, 𝑐, 𝑑 ∈ 𝑅, 𝑖 = √−1}
−𝑐 + 𝑑𝑖 𝑎 − 𝑏𝑖
Tunjukkan bahwa 〈𝑀2, , +, ∙〉 merupakan grup pembagi
Penyelesaian:
 Menunjukkan matrik 〈𝑀2 (𝐶), +, ∙〉 merupakan ring.
1. 𝑀2 merupakan grup pada operasi penjumlahan.
a. Sifat tertutup
𝑎 + 𝑏 ∈ 𝑀2 ∀ 𝑎, 𝑏 ∈ 𝑀2 (𝐶)
b. Sifat Asosisatif
𝑎 + (𝑏 + 𝑐) = (𝑎 + 𝑏) + 𝑐 , ∀ 𝑎, 𝑏, 𝑐 ∈ 𝑀2 (𝐶)
Ambil sembarang 𝑋, 𝑌, 𝑍 ∈ 𝑀2 (𝐶)
𝑎 + 𝑏𝑖 𝑐 + 𝑑𝑖 𝑘 𝑙 𝑝 𝑞
𝑋=[ ],𝑌 = ⌊ ⌋,𝑍 = ⌊ ⌋
−𝑐 + 𝑑𝑖 𝑎 − 𝑏𝑖 𝑚 𝑛 𝑟 𝑠
Akan ditunjukkan (X+Y)+Z = X(Y+Z)
𝑎 + 𝑏𝑖 𝑐 + 𝑑𝑖 𝑘 𝑙 𝑝 𝑞 𝑎 + 𝑏𝑖 + 𝑘 𝑐 + 𝑑𝑖 + 𝑙 𝑝 𝑞
([ ]+ ⌊ ⌋) + ⌊ ⌋=[ ]+⌊ ⌋
−𝑐 + 𝑑𝑖 𝑎 − 𝑏𝑖 𝑚 𝑛 𝑟 𝑠 −𝑐 + 𝑑𝑖 + 𝑚 𝑎 − 𝑏𝑖 + 𝑛 𝑟 𝑠

3
𝑎 + 𝑏𝑖 + 𝑘 + 𝑝 𝑐 + 𝑑𝑖 + 𝑙 + 𝑞
=[ ]
−𝑐 + 𝑑𝑖 + 𝑚 + 𝑟 𝑎 − 𝑏𝑖 + 𝑛 + 𝑠

𝑎 + 𝑏𝑖 𝑐 + 𝑑𝑖 𝑘+𝑝 𝑙+𝑞
=[ ]+⌊ ⌋
−𝑐 + 𝑑𝑖 𝑎 − 𝑏𝑖 𝑚+𝑟 𝑛+𝑠
𝑎 + 𝑏𝑖 𝑐 + 𝑑𝑖
= [ ]
−𝑐 + 𝑑𝑖 𝑎 − 𝑏𝑖
𝑘 𝑙 𝑝 𝑞
+ (⌊ ⌋+⌊ ⌋)
𝑚 𝑛 𝑟 𝑠
Maka terbukti (X+Y)+Z = X+(Y+Z)
c. Mempunyai elemen identitas
∃𝑒 ∈ 𝑀2 (𝐶) ∋ 𝑎 + 𝑒 = 𝑒 + 𝑎 = 𝑎, ∀𝑎 ∈ 𝑀2 (𝐶)
0 0
Elemen identitas 𝑀2 (𝐶) adalah 𝐼 = ⌊ ⌋
0 0
d. Mempunyai invers
∀𝑎 ∈ 𝑀2 (𝐶), ∃𝑎−1 + 𝑎 = 𝑎−1 + 𝑎 = 𝑒
𝑎 + 𝑏𝑖 𝑐 + 𝑑𝑖 – 𝑎 − 𝑏𝑖 −𝑐 − 𝑑𝑖
Invers dari [ ] 𝑦𝑎𝑖𝑡𝑢 [ ]
−𝑐 + 𝑑𝑖 𝑎 − 𝑏𝑖 𝑐 − 𝑑𝑖 −𝑎 + 𝑏𝑖
e. Sifat komutatif
𝑋 + 𝑌 = 𝑌 + 𝑋 , ∀𝑋, 𝑌 ∈ 𝑀2 (𝐶)
𝑎 + 𝑏𝑖 𝑐 + 𝑑𝑖 𝑘 𝑙
𝑋+𝑌 =[ ]+ ⌊ ⌋
−𝑐 + 𝑑𝑖 𝑎 − 𝑏𝑖 𝑚 𝑛
𝑎 + 𝑏𝑖 + 𝑘 𝑐 + 𝑑𝑖 + 𝑙
=[ ]
−𝑐 + 𝑑𝑖 + 𝑚 𝑎 − 𝑏𝑖 + 𝑛
𝑘 + 𝑎 + 𝑏𝑖 𝑙 + 𝑐 + 𝑑𝑖
=[ ]
𝑚 + (−𝑐 + 𝑑𝑖) 𝑛 + 𝑎 − 𝑏𝑖
𝑘 𝑙 𝑎 + 𝑏𝑖 𝑐 + 𝑑𝑖
=⌊ ⌋+[ ]
𝑚 𝑛 −𝑐 + 𝑑𝑖 𝑎 − 𝑏𝑖
=Y+X

Maka terpenuhi bahwa 〈𝑀2 (𝐶), +〉 merupakan grup komutatif

 Sifat asosiatif pada perkalian


Ambil sembarang 𝑋, 𝑌, 𝑍 ∈ 𝑀2 (𝐶)
𝑎 + 𝑏𝑖 𝑐 + 𝑑𝑖 𝑘 𝑙 𝑝 𝑞
𝑋=[ ],𝑌 = ⌊ ⌋,𝑍 = ⌊ ⌋
−𝑐 + 𝑑𝑖 𝑎 − 𝑏𝑖 𝑚 𝑛 𝑟 𝑠
Akan ditunjukkan X(YZ) = (XY)Z

4
𝑎 + 𝑏𝑖 𝑐 + 𝑑𝑖 𝑘 𝑙 𝑝 𝑞 𝑎 + 𝑏𝑖 𝑐 + 𝑑𝑖 𝑘𝑝 + 𝑙𝑟 𝑘𝑞 + 𝑙𝑠
[ ] . (⌊ ⌋⌊ ⌋) = [ ]⌊ ⌋
−𝑐 + 𝑑𝑖 𝑎 − 𝑏𝑖 𝑚 𝑛 𝑟 𝑠 −𝑐 + 𝑑𝑖 𝑎 − 𝑏𝑖 𝑚𝑝 + 𝑙𝑟 𝑚𝑞 + 𝑙𝑠
(𝑎 + 𝑏𝑖)(𝑘𝑝 + 𝑙𝑟) + (𝑐 + 𝑑𝑖)(𝑚𝑝 + 𝑙𝑟) (𝑎 + 𝑏𝑖)(𝑘𝑞 + 𝑙𝑠) + (𝑐 + 𝑑𝑖)(𝑚𝑞 + 𝑙𝑠)
=[ ]
(−𝑐 + 𝑑𝑖)(𝑘𝑝 + 𝑙𝑟) + (𝑎 − 𝑏𝑖)(𝑚𝑝 + 𝑙𝑟) (−𝑐 + 𝑑𝑖)(𝑘𝑞 + 𝑙𝑠) + (𝑎 − 𝑏𝑖)(𝑚𝑞 + 𝑙𝑠)
((𝑎 + 𝑏𝑖)𝑘 + (𝑐 + 𝑑𝑖)𝑚)𝑝 + ((𝑎 + 𝑏𝑖)𝑙 + (𝑐 + 𝑑𝑖)𝑛)𝑟 ((𝑎 + 𝑏𝑖)𝑘 + (𝑐 + 𝑑𝑖)𝑚)𝑞 + ((𝑎 + 𝑏𝑖)𝑙 + (𝑐 + 𝑑𝑖)𝑛)𝑠
=[ ]
((−𝑐 + 𝑑𝑖)𝑘 + (𝑎 − 𝑏𝑖)𝑚)𝑝 + ((−𝑐 + 𝑑𝑖)𝑙 + (𝑎 − 𝑏𝑖)𝑛)𝑟 ((−𝑐 + 𝑑𝑖)𝑘 + (𝑎 − 𝑏𝑖)𝑚)𝑞 + ((−𝑐 + 𝑑𝑖)𝑙 + (𝑎 − 𝑏𝑖)𝑛)𝑠
(𝑎 + 𝑏𝑖)𝑘 + (𝑐 + 𝑑𝑖)𝑚 (𝑎 + 𝑏𝑖)𝑙 + (𝑐 + 𝑑𝑖)𝑛 𝑝 𝑞⌋
=[ ] ⌊
(−𝑐 + 𝑑𝑖)𝑘 + (𝑎 − 𝑏𝑖)𝑚 (−𝑐 + 𝑑𝑖)𝑘 + (𝑎 − 𝑏𝑖)𝑚 𝑟 𝑠
𝑎 + 𝑏𝑖 𝑐 + 𝑑𝑖 𝑘 𝑙 𝑝 𝑞
= ([ ]⌊ ⌋) ⌊ ⌋
−𝑐 + 𝑑𝑖 𝑎 − 𝑏𝑖 𝑚 𝑛 𝑟 𝑠
=(XY)Z
 Distribusi
X.(Y+Z) = X.Y +X.Z

𝑎 + 𝑏𝑖 𝑐 + 𝑑𝑖 𝑘 𝑙 𝑝 𝑞
[ ] . (⌊ ⌋+⌊ ⌋)
−𝑐 + 𝑑𝑖 𝑎 − 𝑏𝑖 𝑚 𝑛 𝑟 𝑠

𝑎 + 𝑏𝑖 𝑐 + 𝑑𝑖 𝑘 + 𝑝 𝑙+𝑞
=[ ].⌊ ⌋
−𝑐 + 𝑑𝑖 𝑎 − 𝑏𝑖 𝑚 + 𝑟 𝑛+𝑠

(𝑎 + 𝑏𝑖)(𝑘 + 𝑝) + (𝑐 + 𝑑𝑖)(𝑚 + 𝑟) (𝑎 + 𝑏𝑖)(𝑙 + 𝑞) + (𝑐 + 𝑑𝑖)(𝑛 + 𝑠)


=[ ]
(−𝑐 + 𝑑𝑖)(𝑘 + 𝑝) + (𝑎 − 𝑏𝑖)(𝑚 + 𝑟) (−𝑐 + 𝑑𝑖)(𝑙 + 𝑞) + (𝑎 − 𝑏𝑖)(𝑛 + 𝑠)

(𝑎 + 𝑏𝑖)𝑘 + (𝑐 + 𝑑𝑖)𝑚 + (𝑎 + 𝑏𝑖)𝑝 + (𝑐 + 𝑑𝑖)𝑟 (𝑎 + 𝑏𝑖)𝑙 + (𝑐 + 𝑑𝑖)𝑛 + (𝑎 + 𝑏𝑖)𝑞 + (𝑐 + 𝑑𝑖)𝑠


=[(−𝑐 ]
+ 𝑑𝑖)𝑘 + (𝑎 − 𝑏𝑖)𝑚 + (−𝑐 + 𝑑𝑖)𝑝 + (𝑎 − 𝑏𝑖)𝑟 (−𝑐 + 𝑑𝑖)𝑙 + (𝑎 − 𝑏𝑖)𝑛 + (−𝑐 + 𝑑𝑖)𝑞 + (𝑎 − 𝑏𝑖)𝑠

(𝑎 + 𝑏𝑖)𝑘 + (𝑐 + 𝑑𝑖)𝑚 (𝑎 + 𝑏𝑖)𝑙 + (𝑐 + 𝑑𝑖)𝑛 (𝑎 + 𝑏𝑖)𝑝 + (𝑐 + 𝑑𝑖)𝑟 (𝑎 + 𝑏𝑖)𝑞 + (𝑐 + 𝑑𝑖)𝑠


=[(−𝑐 + 𝑑𝑖)𝑘 + (𝑎 − 𝑏𝑖)𝑚 (−𝑐 + 𝑑𝑖)𝑙 + (𝑎 − 𝑏𝑖)𝑛
]+[
(−𝑐 + 𝑑𝑖)𝑝 + (𝑎 − 𝑏𝑖)𝑟 (−𝑐 + 𝑑𝑖)𝑞 + (𝑎 − 𝑏𝑖)𝑠
]

= X.Y +X.Z

Dengan cara yang sama dapat ditunjukkan (X+Y) . Z = X.Z + Y.Z

Karena mamenuhi sifat-sifat ring, maka terpenuhi bahwa 〈𝑀2 (𝐶), +, ∙〉 merupakan
ring

Akan ditunjukkan bawah 〈𝑀2 (𝐶), +, ∙〉 ring pembagi

1. Mempunyai unsur lebih dari satu


Unsur 𝑀2 (𝐶) lebih dari satu yaitu 𝑎, 𝑏, 𝑐, 𝑑 ∈ 𝑅, 𝑖 = √− 1
2. Memiliki unsur kesatuan

5
1 0
Matrik 2x2 mempunya unsur kesatuan pada perkalian yaitu 𝐼 = [ ]
0 1
𝑎 + 𝑏𝑖 𝑐 + 𝑑𝑖
3. Ambil sebarang 𝐴 = [ ] ∈ 𝑀2 (𝐶) terdapat 𝐴−1 =
−𝑐 + 𝑑𝑖 𝑎 − 𝑏𝑖
1 𝑎 + 𝑏𝑖 𝑐 + 𝑑𝑖
[ ] ∈ 𝑀2 (𝐶) sedemikian sehingga 𝐴𝐴−1 =
𝑎2 +𝑏 2 +𝑐 2 +𝑑2 −𝑐 + 𝑑𝑖 𝑎 − 𝑏𝑖

𝐴−1 𝐴 = 1

Terbukti 𝑀2 (𝐶) merupakan suatu ring pembagian.

2. Buktikan bahwa 𝑍5 = {0,1,2,3,4,} operasi penjumlahan dan perkalian modulo 5


merupakan suatu ring pembagi
Penyelesaian :
Akan ditunjukkan bawah 〈𝑍5 , +〉
1. Akan ditunjukkan bahwa 〈𝑍5 , +〉 merupakan grup komutatif
Tabel Cayley

+ 0 1 2 3 4

0 0 1 2 3 4

1 1 2 3 4 0

2 2 3 4 0 1

3 3 4 0 1 2

4 4 0 1 2 3

Dari tabel di atas, maka diperoleh:

a. Sifat tertutup, 𝑎 + 𝑏 ∈ 𝑀2 ∀ 𝑎, 𝑏 ∈ 𝑍5
b. Sifat Asosisatif, 𝑎 + (𝑏 + 𝑐) = (𝑎 + 𝑏) + 𝑐 , ∀ 𝑎, 𝑏, 𝑐 ∈ 𝑍5
c. Mempunyai elemen identitas, ∃𝑒 ∈ 𝑀2 (𝐶) ∋ 𝑎 + 𝑒 = 𝑒 + 𝑎 = 𝑎, ∀𝑎 ∈ 𝑍5
Yaitu 0
d. Mempunyai invers, ∀𝑎 ∈ 𝑍5 , ∃𝑎−1 + 𝑎 = 𝑎−1 + 𝑎 = 𝑒, yaitu 1 inversnya 4,
2 inversnya 3, 3 inversnya 2 dan 4 inversnya 4
e. Sifat komutatif,

6
Setiap unsur 𝑍5 memenuhi 𝑎 + 𝑏 = 𝑏 + 𝑎, ∀𝑎, 𝑏 ∈ 𝑍5 , contoh 1 + 4 = 4 + 1
=0

Maka terbukti bahwa 〈𝑍5 , +〉 merupakan grup komutatif

Tabel Cayley
. 0 1 2 3 4

0 0 0 0 0 0

1 0 1 2 3 4

2 0 2 4 1 3

3 0 3 1 4 2

4 0 4 3 2 1

Dari tabel di atas maka diperoleh:

2. Sifat asosiatif pada perkalian


Sifat asosiatif perkalian dipenuhi ∀ 𝑎, 𝑏, 𝑐 ∈ 𝑍5 𝑏𝑒𝑟𝑙𝑎𝑘𝑢 (𝑎 ∙ 𝑏) ∙ 𝑐 = 𝑎 ∙ (𝑏 ∙
𝑐)
3. Sifat distribusi kiri dan kanan depenuhi ∀ 𝑎, 𝑏, 𝑐 ∈ 𝑍5 𝑏𝑒𝑟𝑙𝑎𝑘𝑢 𝑎 ∙
(𝑏 + 𝑐) = 𝑎 ∙ 𝑏 + 𝑎 ∙ 𝑐 𝑑𝑎𝑛 (𝑎 + 𝑏) ∙ 𝑐 = 𝑎 ∙ 𝑐 + 𝑏 ∙ 𝑐

Karena memenuhi sifat-sifat ring, maka 𝑍5 merupakan ring.

Kemudian akan ditunjukkan bahwa 𝑍5 merupakan ring pembagi

1. Mempunyai unsur lebih satu, yaitu {0,1,2,3,4}


2. Mempunyai unsur kesatuan, yaitu I = 1
3. Memliki invers , ∀𝑎 ≠ 0 ∈ 𝑍5 ∃𝑎−1 ∈ 𝑍5 𝑠𝑒𝑑𝑖𝑚𝑖𝑘𝑖𝑎𝑛 𝑠𝑒ℎ𝑖𝑛𝑔𝑔𝑎 𝑎. 𝑎 −1 =
𝑎−1 . 𝑎 = 1, yaitu 1 inversnya 1, 2 inversnya 3 dan 4 inversnya 4

Maka , 𝑍5 merupakan ring pembagi.

7
3. Buktikan bahwa ring 𝑍3 = {0,1,2} operasi penjumlahan dan berkalian modulo 3
adalah ring pembagian
Penyelesaian:
Menurut Definisi A-4, maka 𝑍3 mempunyai unit yaitu 1 dan 2
Berdasarkan definisi ring pamebagi, 𝑍3 merupakan ring pembagi karena 𝑍3
merupakan ring dengan unsur kesatuan yang setiap elemen tak nolnya adalah
unit.

B. LAPANGAN (FIELD)

Definisi D-2 :

Suatu ring pembagian yang komutatif disebut lapangan atau field

Contoh:
1. Buktikan bahwa 𝑍5 = {0,1,2,3,4,} operasi penjumlahan dan perkalian modulo 5
merupakan suatu lapangan
Penyelesaian :
Pertama, akan ditunjukkan bahwa 𝑍5 = {0,1,2,3,4,} merupakan ring pembagi.
Berdasarkan contoh ring pembagian di atas (2), maka 𝑍5 merupakan ring
pembagi.
Kemudian, akan ditunjukkan bahwa 𝑍5 merupakan ring komutatif
Tabel Cayley

. 0 1 2 3 4

0 0 0 0 0 0

1 0 1 2 3 4

2 0 2 4 1 3

3 0 3 1 4 2

4 0 4 3 2 1

8
Berdasarkan tabel Cayley di atas maka berlaku sifat komutatif pada perkalian
untuk setiap elemen 𝑍5
Maka, 𝑍5 merupakan lapangan atau field
2. Himpunan 𝑍3 = {0,1,2} dengan operasi penjumlahan dan perkalian modulo 3.
Dapat ditunjukkan bahwa 1 dan 2 adalah unit. Karena dalam perkalian bersifat
komutatif maka 𝑍3 merupakan sebuah lapangan.
𝑎 + 𝑏𝑖 𝑐 + 𝑑𝑖
3. Buktikan bahwa 𝑀2 (𝐶) = {[ ] | 𝑎, 𝑏, 𝑐, 𝑑 ∈ 𝑅, 𝑖 = √−1}
−𝑐 + 𝑑𝑖 𝑎 − 𝑏𝑖
terhadap operasi penjumlahan dan perkalian biasa(contoh ring pembagi 1)
merupakan lapangan.
Penyelesaian :
Akan ditunjukkan bahwa 〈𝑀2 (𝐶), +, ∙〉 adalah ring pembagi
Dan berdasarkan contoh sebelumnya, terbukti bahwa 〈𝑀2 (𝐶), +, ∙〉 merupakan
ring pembagi
Kemudian,
𝑎 + 𝑏𝑖 𝑐 + 𝑑𝑖
Ambil sembarang 𝑋, 𝑌 ∀ 𝑋, 𝑌 ∈ 𝑀2 dimana 𝑋 = [ ] , 𝑑𝑎𝑛
−𝑐 + 𝑑𝑖 𝑎 − 𝑏𝑖
𝑘 𝑙
𝑌= ⌊ ⌋
𝑚 𝑛
Akan ditunjukkan sifat komutatif pada perkalian X.Y =Y.X
Karena perkalian pada matriks tidak berlaku sifat komutatif maka 𝑋 ∙ 𝑌 ≠ 𝑌 ∙ 𝑋
Sehinnga 〈𝑀2 (𝐶), +, ∙〉 bukan merupakan sebuah lapangan atau field.

Selanjutnya akan diberikan sebuah lemma yang dapat menjamin bahwa setiap
ring pembagian adalah RTPN

Lemma D-1 :
Andaikan R adalah ring dengan unsur kesatuan 1. Jika 𝑎 ∈ 𝑅 adalah suatu unit maka a
bukan suatu pembagi nol.

Bukti :
Ambil sembarang 𝑎 ∈ 𝑅 dengan 𝑎 adalah suatu unit dari R. Akibatnya terdapat 𝑎−1 ∈ 𝑅
sedimikan sehingga 𝑎 ∙ 𝑎−1 = 𝑎−1 ∙ 𝑎 = 1

9
Jika terdapat 𝑏 ∈ 𝑅 sehingga 𝑎 ∙ 𝑏 = 0 maka 𝑏 = 1 ∙ 𝑏 = (𝑎−1 ∙ 𝑎) ∙ 𝑏 = 𝑎−1 ∙ (𝑎 ∙ 𝑏) =
𝑎−1 ∙ 0 = 0. Karena 𝑏 = 0 maka 𝑎 bukan pembagi nol

Akibat D-2:

Setiap ring pembagianadalah RTPN

Bukti diserahkan kepada pembaca

Perhatikan kembali Definisi D-1. Syarat nomor 2 dan 3 pada definisi tersebut
mengandung arti bahwa ring tanpa unsur nol terhadap operasi kedua (perkalian) harus
berupa grup (asosiatif telah terbukti dari sifat ring). Teorema berikut menjamin hal
tersebut.

Teorema D-3 :

Suatu ring adalah ring pembagian jika dan hanya jika

(R – {0},.) merupakangrup

Bukti :

Ada dua pertanyaan yang akan dibuktikan yaitu :

1. Jika (R, +,.)merupakan ring pembagian maka (R – {0},.) grup


2. Jika R merupakan ring dan (R – {0),.) adalah grup maka (R,+,.) merupakan ring
pembagian

Bukti yang pertama :

Andaikan ( R, +,.) merupakan ring pembagian.

Akan ditunjukkan bahwa (R – {0},.) merupakan grup.

Dari Teorema D-1 diperoleh R adalah RTPN, akibatnya berlaku sifat

10
∀ a ≠ 0, b≠0 ∈ R maka a b ≠ 0 (aksioma pertama dipenuhi)

1 ∈ R- {0} karena unsurnya lebih dari satu.

∀a ∈ R Ǝ a-1∃ R Ǝ a . a-1 = a-1.a = 1 (R merupakan ring pembagian, hal ini juga berlaku
untuk setiap unsur di (R – {0},.)

Artinya : ∀a ∈ R – {0}∃ a-1∈ R ∃ a . a-1 = a-1.a = 1, tetapi masih menjadi pertanyaan a-1
≠ 0?

Andaikan a-1 = 0 maka a a-1 = a-1a = 0 ≠ 1, hal ini tidak mungkin haruslah a-1 ≠ 0 dengan
kata lain a-1∈ R – {0} (aksioma keempat grup dipenuhi). Dengan dipenuhi aksioma 1
dan 4 maka terbuktilah bahwa (R – {0},.) merupakan grup.

Bukti yang kedua :

Andaikan R ring dan (R – {0},.) merupakan grup

Akan ditunjukkan R adalah ring pembagian artinya pada R harus dipenuhi :

1. Banyaknya unsur lebih dari satu


2. Memiliki unsur kesatuan
3. Setiap unsur yang tidak nol memiliki invers.

Diketahui (R – {0},.) merupakan grup. Akibatnya telah dipenuhi bahwa pada R unsur
yang R tidak nol memiliki invers (syarat dipenuhi) dan memiliki unsur kesatuan yang
tidak sama dengan nol. Karena terdapat unsur kesatuan yang tidak sama dengan nol itu
berarti bahwa memiliki unsur yang lebih dari satu.

Untuk lebih memahami tentang ring pembagian dan lapangan, berikut ini diberikan
beberapa contoh lainnya

Contoh 17 :

1. R = {0,1,2,3,4,5,6} dengan operasi penjumlahan dan perkalian bilangan bulat


modulo 7 merupakan ring pembagian. Dapat ditunjukkan bahwa (R,+,.)

11
merupakan ring dengan 0 merupakan unsur nol. Selanjutnya perhatikan table
Cayley untuk operasi perkalian pada R – {0}berikut :
. 1 2 3 4 5 6

1 1 2 3 4 5 6

2 2 4 6 1 3 5

3 3 6 2 5 1 4

4 4 1 5 2 6 3

5 5 3 1 6 4 2

6 6 5 4 3 2 1

Dari table didapat :


a. Memenuhi sifat tertutup 𝑎. 𝑏 ∈ 𝑍7 ∀ 𝑎, 𝑏 ∈ 𝑍7
b. Memenuhi sifat asosiatif
𝑎. (𝑏𝑐) = (𝑎𝑏)𝑐 , ∀ 𝑎, 𝑏, 𝑐 ∈ 𝑀 7

c. Mempunyai elemen identitas


∃𝑒 ∈ 𝑍7 , 𝑎. 𝑒 = 𝑒. 𝑎 = 𝑎, ∀𝑎 ∈ 𝑍7
Elemen identitas 𝑍7 operasi perkalian yaitu 1
d. Mempunyai invers
∀𝑎 ∈ 𝑍7 , ∃𝑎−1 . 𝑎 = 𝑎−1 . 𝑎 = 𝑒
1 inversnya 1, 2 inversnya 4, 3 invernya 5, 4 invernya 2, 5 inversnya 3, 6
inversnya 6.
Maka R-{0} merupakan suatu grup.

Sehingga, menurut teorema D-3 maka 𝑍7 merupakan grup pembagi.

2. Himpunan R adalah himpunan bilangan real dengan operasi penjumlahan dan


operasi perkalian. Dapat ditunjukkan bahwa (R,+,.) merupakan ring pembagi.
Penyelesaian :

12
Kita akan membuktikan bahwasannya (R,+,.) merupakan ring pembagi dengan
menggunakan teorema D-3.
Akan ditunjukkan R-{0} merupakan grup
a. Maka, Memenuhi sifat tertutup 𝑎. 𝑏 ∈ 𝑅 ∀ 𝑎, 𝑏 ∈ 𝑅
b. Memenuhi sifat asosiatif
𝑎. (𝑏𝑐) = (𝑎𝑏)𝑐 , ∀ 𝑎, 𝑏, 𝑐 ∈ 𝑅
c. Mempunyai elemen identitas
∃𝑒 ∈ 𝑅, 𝑎. 𝑒 = 𝑒. 𝑎 = 𝑎, ∀𝑎 ∈ 𝑅
Elemen identitas R operasi perkalian yaitu 1
d. Mempunyai invers
∀𝑎 ∈ 𝑅, ∃𝑎−1 . 𝑎 = 𝑎−1 . 𝑎 = 𝑒
Maka R-{0} merupakan suatu grup.

Sehingga, menurut teorema D-3 maka 𝑅 merupakan grup pembagi.

3. Diketahui 𝑍3 [𝑖] = {𝑎 + 𝑏𝑖|𝑎, 𝑏 ∈ 𝑍3


= {0,1,2, 𝑖, 1 + 𝑖, 2 + 𝑖, 2𝑖, 1 + 2𝑖, 2 + 2𝑖}

Dimana 𝑖 2 = −1. Dioperasikan penjumlahan dan perkalian bilangan kompleks


modulo 3. Khususnya -1=2 merupakan ring pembagi.

Penyelesaian :

Akan ditunjukkan bahwasannya 𝑍3 − {0} pada operasi perkalian merupakan


grup

. 1 2 i 1+𝑖 2+𝑖 2𝑖 1 + 2𝑖 2 + 2𝑖

1 1 2 𝑖 1+𝑖 2+𝑖 2𝑖 1 + 2𝑖 2 + 2𝑖

2 2 1 2𝑖 2 + 2𝑖 1 + 2𝑖 𝑖 2+𝑖 1+𝑖

𝑖 𝑖 2𝑖 2 2+𝑖 2 + 2𝑖 1 1+𝑖 2+𝑖

1+𝑖 1+𝑖 2 + 2𝑖 2+𝑖 2𝑖 1 1 + 2𝑖 2 𝑖

2+𝑖 2+𝑖 1 + 2𝑖 2 + 2𝑖 1 𝑖 1+𝑖 2𝑖 2

2𝑖 2𝑖 𝑖 1 1 + 2𝑖 1+𝑖 2 2 + 2𝑖 2+𝑖

13
1 + 2𝑖 1 + 2𝑖 2+𝑖 1+𝑖 2 2𝑖 2 + 2𝑖 𝑖 1

2 + 2𝑖 2 + 2𝑖 1+𝑖 1 + 2𝑖 𝑖 2 2+𝑖 1 2𝑖

Dari tabel di atas, dapat dinyatakan bahwa 𝑍3 [𝑖] –{0} merupakan grup.

Sehingga, menurut teorema D-3 terbukti bahwa 𝑍3 [𝑖] merupakan ring pembagi.

4. Dikerahui R ={0,1,2,3,4,5} dengan operasi penambahan dan perkalian bilangan


bulat modulo 6 merupakan suatu ring. Apakah R merupakan ring pembagian?
Untuk membuktikan R adalah ring pembagian, menurut Teorema D-2 cukup
ditunjukkan apakah (R – {0},.) adalah suatu grup.
Perhatikan table Cayley (R – {0},.) :
. 1 2 3 4 5

1 1 2 3 4 5

2 2 4 0 2 4

3 3 0 3 0 3

4 4 2 0 3 2

5 5 4 3 2 1

Dari table diatas diperoleh bahwa , R tidak grup. Karena, R tidak memnuhi sifat
tertutup pada grup R. Misal 2 x 3 = 0. 0 bukan merupakan anggota dari R-{0}.

Menurut Teorema D-3 (R – {0},+,.) bukan merupakan ring pembagian.

14
Teorema Fermat
Jika 𝑎 ∈ 𝑍 𝑑𝑎𝑛 𝑝 = 𝑏𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑝𝑟𝑖𝑚𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝐻𝑎𝑏𝑖𝑠 𝑚𝑒𝑚𝑏𝑎𝑔𝑖 𝑎 𝑚𝑎𝑘𝑎
𝑎𝑝−1 − 1 = 𝑝 𝑍 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑎𝑝−1 = 1(𝑚𝑜𝑑 𝑝).
𝑎𝑘𝑖𝑏𝑎𝑡 ∶ 𝑎 ∈ 𝑍 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝑎𝑝 = 𝑎(𝑚𝑜𝑑 𝑝), ∀ 𝑝 𝑏𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑝𝑟𝑖𝑚𝑎

Contoh:
1. Buktikan bahwa 211213 – 1 tidak habis dibagi 11
Bukti:
Diketahui 𝑎 = 2 𝑑𝑎𝑛 𝑝 = 11 (𝑝𝑟𝑖𝑚𝑎)
Dari teorema Fermat maka 210 = 1 (mod 11)
211213 – 1 = (210)1121 . 23 – 1
= 11121 23 – 1
=8–1
=7
Karena 211213 – 1 = 7 (mod 11) atau (211213 – 1) : 11 bersisa 7 maka 211213 – 1
tidak habis dibagi 11.

2. Buktikan bahwa 538 = 4 (mod 11)


Bukti:
Diketahui 𝑎 = 5 𝑑𝑎𝑛 𝑝 = 11
Dari teorema Fermat maka 510 = 1 (mod 11)
Maka
5 38 = 510.3+8
= (510)3(52)4
= 1.34(mod 11)
= 4 (mod 11)
Maka terbukti, 538 = 4 (mod 11)

15
BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
 Suatu ring dikatakan ring pembagian atau division ring jika :
3. Banyak unsurnya lebih dari satu
4. Memiliki unsur kesatuan (dilambangkan dengan I)
5. ∀x ≠ 0 ∈ R∃x −1 ∈ R sedemikian sehingga xx −1 = x −1 x = 1
 Contoh ring pembagian antara lain : 〈𝑅, +,∙〉, 〈𝑄, +,∙〉, 〈𝐶, +,∙〉
 Suatu ring pembagian yang komutatif disebut lapangan atau field
 Contoh dari fieild atau lapangan yaitu : 〈𝑅, +,∙〉, 〈𝑄, +,∙〉, 〈𝐶, +,∙〉, Himpunan
𝑍3 = {0,1,2} dengan operasi penjumlahan dan perkalian modulo 3.

B. Saran
Adapun saran dari makalah yang kami buat adalah sebagai berikut:
1. Hendaknya pembaca tidak sekedar mampu mengetahui dan mengaplikasikan
Teorema Ring Pembagi (Division Ring) dan field (Lapangan) dalam Struktur
Aljabar tapi mereka harus mengetahui tentang bagaimana proses ditemukannya.
2. Sebaiknya buku mengenai Struktur Aljabar terutama mengenai Ring Pembagi
(Division Ring) dan field (Lapangan) lebih diperbanyak lagi di perpustakaan.

16
DAFTAR PUSTAKA

Galian, Joseph A. 1998. Cotemporary Abstract Algebra Fourth Edition. New York:
Houghton Mifflin Company.

Kronodiharjo, Kusno. 1988. Materi Pokok Struktur Aljabar. Jakarta : Karunika


Jakarta Universitas Terbuka.

Saragih, Sahat Dkk. 2015. Struktur Aljabar 2. Medan: Unimed Press.

https://www.academia.edu/8821797struktur_Aljabar (Diakses pada tanggal 12 Februari


2018)

17

Anda mungkin juga menyukai