Tugas PKN
Tugas PKN
di Negara-Negara Eropa
Kelompok 4 :
Fei - Fei Rizki
Ghina Mudhi’ah A
Luthfia Faradina
Nur Tasya
Kelas : XII IPA 3
4. Timokrasi
Menurut Stanley Rosen, Timokrasi adalah jenis kekuasaan yang pernah
disebutkan oleh Sokrates, filosof Yunani. Timokrasi dirujuk Sokrates dalam
menggambarkan rezim pemerintahan negara kota Sparta. Konsep ini mengacu pada
“timocratic man”, yaitu seseorang yang gandrung akan kemenangan dan kehormatan.
Timokrasi terletak di posisi tengah antara Aristokrasi dan Oligarki. Juga disebutkan
Timokrasi adalah Aristokrasi yang tengah mengalami kemerosotan ke arah jenis
kekuasaan Oligarki.
Jika Aristokrasi adalah jenis pemerintahan ideal, penuh keberanian dan
kehormatan dalam pemerintahan. Namun, tatkala keberanian dan kehormatan dari
kekuasaan di tangan beberapa orang atau kelompok ini (aristokrasi) mulai diwarnai
motivasi kesejahteraan pribadi atau kelompok, maka dimulaikan Timokrasi.
Timokrasi bukan Oligarki, oleh sebab di dalam Timokrasi, menurut Sokrates, masih
meniru Aristokrasi. Barulah, tatkala proses peniruan kualitatif atas Aristokrasi tidak
lagi terjadi, Timokrasi merosot menjadi Oligarki.
5. Oklokrasi
Mirip dengan definisi Mobokrasi. Oklokrasi adalah situasi negara dalam
anarki massa. Pemerintahan ini tidak legal dan konstitusional. Namun, karena --
biasanya-- kelompok-kelompok massa tersebut punya senjata atau massa besar,
mereka memerintah memanfaatkan rasa takut. Amerika Serikat tahun 1930-an hampir
masuk ke dalam kategori ini, di mana keluarga-keluarga mafia mengendalikan negara
secara ilegal dan inkonstitusional.
6. Plutokrasi
Plutokrasi adalah jenis kekuasaan di mana negara “disetir” oleh orang-orang
kaya. Plutokrasi ini mirip dengan Oligarki. Namun, Plutokrasi terjadi tatkala tercipta
suatu kondisi ekstrim ketimpangan antara “kaya” dan “miskin” di dalam suatu negara.
Plutokrat (penguasa dalam Plutokrasi) tidak hanya menguasai sumber-sumber
ekonomi dan politik, melainkan juga sumber-sumber militer (pasukan, senjata,
teknologi). Dalam kondisi seperti ini, Plutokrat biasanya, secara de facto, lebih
berkuasa ketimbang pemerintah resmi.
7. Kleptokrasi
Kleptokrasi adalah jenis kekuasaan dimana pejabat publik menggunakan
kekuasaan publiknya untuk mencuri kekayaan negara (korupsi otomatis). Kleptokrasi
juga disebut sebagai korupsi yang dilakukan oleh para pejabat tingkat tinggi yang
secara sistematis menggunakan posisinya untuk mengalirkan dana publik ke dalam
kantong-kantong pribadinya. Semakin massal tindak korupsi oleh para pejabat publik,
maka semakin mendekati suatu negara menganut jenis pemerintahan Kleptokrasi.
Bentuk-Bentuk Negara
Bentuk-bentuk negara yang dikenal hingga saat ini terdiri dari tiga bentuk yaitu
Konfederasi, Kesatuan, dan Federal. Meskipun demikian, bentuk negara Konfederasi kiranya
jarang diterapkan di dalam bentuk-bentuk negara pada masa kini. Namun, untuk keperluan
analisis, baiklah di dalam materi kuliah ini dicantumkan pula masalah Konfederasi minimal
untuk lebih meluaskan wawasan kita mengenai bentuk-bentuk negara yang ada.
1. Negara Konfederasi
Bagi L. Oppenheim, “konfederasi terdiri dari beberapa negara yang berdaulat
penuh yang untuk mempertahankan kedaulatan ekstern (ke luar) dan intern (ke dalam)
bersatu atas dasar perjanjian internasional yang diakui dengan menyelenggarakan
beberapa alat perlengkapan tersendiri yang mempunyai kekuasaan tertentu terhadap
negara anggota Konfederasi, tetapi tidak terhadap warganegara anggota Konfederasi
itu.”
Menurut kepada definisi yang diberikan oleh L. Oppenheim di atas, maka
Konfederasi adalah negara yang terdiri dari persatuan beberapa negara yang
berdaulat. Persatuan tersebut diantaranya dilakukan demi mempertahankan kedaulatan
dari negara-negara yang masuk ke dalam Konfederasi tersebut. Pada tahun 1963,
Malaysia dan Singapura pernah membangun suatu Konfederasi, yang salah satunya
dimaksudkan untuk mengantisipasi politik luar negeri yang agresif dari Indonesia di
masa pemerintahan Sukarno. Malaysia dan Singapura mendirikan Konfederasi lebih
karena alasan pertahanan masing-masing negara.
Dalam Konfederasi, aturan-aturan yang ada di dalamnya hanya berefek kepada
masing-masing pemerintah (misal: pemerintah Malaysia dan Singapura), dengan tidak
mempengaruhi warganegara (individu warganegara) Malaysia dan Singapura.
Meskipun terikat dalam perjanjian, pemerintah Malaysia dan Singapura tetap
berdaulat dan berdiri sendiri tanpa intervensi satu negara terhadap negara lainnya di
dalam Konfederasi.
Miriam Budiardjo menjelaskan bahwa Konfederasi itu sendiri pada
hakekatnya bukan negara, baik ditinjau dari sudut ilmu politik maupun dari sudut
hukum internasional. Keanggotaan suatu negara ke dalam suatu Konfederasi tidaklah
menghilangkan ataupun mengurangi kedaulatan setiap negara yang menjadi anggota
Konfederasi. Untuk lebih jelasnya, mari kita lihat skema berikut:
2. Kesatuan
Negara Kesatuan adalah negara yang pemerintah pusat atau nasional
memegang kedudukan tertinggi, dan memiliki kekuasaan penuh dalam pemerintahan
sehari-hari. Tidak ada bidang kegiatan pemerintah yang diserahkan konstitusi kepada
satuan-satuan pemerintahan yang lebih kecil (dalam hal ini, daerah atau provinsi).
Dalam negara Kesatuan, pemerintah pusat (nasional) bisa melimpahkan
banyak tugas (melimpahkan wewenang) kepada kota-kota, kabupaten-kabupaten, atau
satuan-satuan pemerintahan lokal. Namun, pelimpahan wewenang ini hanya diatur
oleh undang-undang yang dibuat parlemen pusat (di Indonesia DPR-RI), bukan diatur
di dalam konstitusi (di Indonesia UUD 1945), di mana pelimpahan wewenang
tersebut bisa saja ditarik sewaktu-waktu.
Pemerintah pusat mempunyai wewenang untuk menyerahkan sebagian
kekuasaannya kepada daerah berdasarkan hak otonomi, di mana ini dikenal pula
sebagai desentralisasi. Namun, kekuasaan tertinggi tetap berada di tangan pemerintah
pusat dan dengan demikian, baik kedaulatan ke dalam maupun kedaulatan ke luar
berada pada pemerintah pusat.
Miriam Budiardjo menulis bahwa yang menjadi hakekat negara Kesatuan
adalah kedaulatannya tidak terbagi dan tidak dibatasi, di mana hal tersebut dijamin di
dalam konstitusi. Meskipun daerah diberi kewenangan untuk mengatur sendiri
wilayahnya, tetapi itu bukan berarti pemerintah daerah itu berdaulat, sebab
pengawasan dan kekuasaan tertinggi tetap berada di tangan pemerintah pusat.
Pemerintah pusat-lah sesungguhnya yang mengatur kehidupan setiap penduduk
daerah.
Keuntungan negara Kesatuan adalah adanya keseragaman Undang-Undang,
karena aturan yang menyangkut ‘nasib’ daerah secara keseluruhan hanya dibuat oleh
parlemen pusat. Namun, negara Kesatuan bisa tertimpa beban berat oleh sebab adanya
perhatian ekstra pemerintah pusat terhadap masalah-masalah yang muncul di daerah.
Penanganan setiap masalah yang muncul di daerah kemungkinan akan lama
diselesaikan oleh sebab harus menunggu instruksi dari pusat terlebih dahulu. Bentuk
negara Kesatuan juga tidak cocok bagi negara yang jumlah penduduknya besar,
heterogenitas (keberagaman) budaya tinggi, dan yang wilayahnya terpecah ke dalam
pulau-pulau. Untuk lebih memperjelas masalah negara Kesatuan ini, baiklah kami
buat skema berikut:
3. Federasi
Negara Federasi ditandai adanya pemisahan kekuasaan negara antara
pemerintahan nasional dengan unsur-unsur kesatuannya (negara bagian, provinsi,
republik, kawasan, atau wilayah). Pembagian kekuasaan ini dicantumkan ke dalam
konstitusi (undang-undang dasar). Sistem pemerintahan Federasi sangat cocok untuk
negara-negara yang memiliki kawasan geografis luas, keragaman budaya daerah
tinggi, dan ketimpangan ekonomi cukup tajam.
Berikut hirarki negara Federasi:
Dari tabel di atas dapat kita sama-sama lihat bahwa negara-negara dengan luas
wilayah besar (di atas 1 juta kilometer persegi), biasanya memilih bentuk negara
Federasi, kecuali Indonesia, Mesir, dan Bolivia.
Namun, antara Indonesia, Mesir dan Bolivia terdapat sejumlah perbedaan.
Indonesia terpecah ke dalam pulau-pulau di mana penduduk di masing-masing pulau
tersebut memiliki budaya yang saling berbeda. Sementara Mesir dan Bolivia seluruh
wilayahnya berada di daratan. Jumlah penduduk Bolivia dan Mesir pun jauh berada di
bawah jumlah penduduk Indonesia.
Bentuk Pemerintahan
Eksekutif dikepalai oleh presiden yang dipilih rakyat secara langsung dan ia
merupakan “kepala eksekutif.”
Posisi eksekutif dan legislatif didefinisikan secara jelas dan keduanya tidak saling
bergantung.
Presiden memilih dan mengarahkan kabinet dan punya sejumlah kewenangan
pembuatan legislasi yang diatur secara konstitusional.
4. Semi Presidensil
Shugart memuat pernyataan Maurice Duverger tahun 1980 tentang sistem
pemerintahan campuran. Sistem campuran ini ia sebut Semi-Presidensial. Lebih
lanjut, Shugart menyatakan bahwa ciri utama dari Semi-Presidensial adalah:
Presiden dipilih langsung oleh rakyat;
Presiden punya kewenangan konstitusional terbatas;
Terdapat pula Perdana Menteri dan Kabinet, yang merupakan kepanjangan tangan
dari mayoritas di parlemen.
5. Hybryd Lainnya
Selain Semi-Presidensial, terdapat pula model hybryd sistem pemerintahan
yang bukan parlementer, bukan presidensil, dan bukan Semi-Presidensial. Model
pemerintahan ini terdapat di Swiss di mana terdapat eksekutif yang dipilih dari
parlemen dan memiliki jangka waktu kekuasaan yang fix (tidak bisa diganggu oleh
parlemen). Model ini juga ada di Israel, di mana kepala eksekutif yang dipilih
langsung rakyat sekaligus punya posisi yang punya ketergantungan tinggi pada
parlemen.
6. Sistem Pemerintahan Referendum
Sebagai variasi dari kedua sistem pemerintahan parlementer dan presidensial
adalah sistem pemerintahan referendum. Di negara Swiss, di mana tugas pembuat
Undang-undang berada di bawah pengawasan rakyat yang mempunyai hak pilih.
Pengawasan itu dilakukan dalam bentuk referendum yang terdiri dari referendum
obligatoir, referandum fakultatif, dan referandum konsultatif.
a. Referandum Obligatoir, adalah referandum yang harus terlebih dahulu
mendapat persetujuan langsung dari rakyat sebelum suatu undang-undang tertentu
diberlakukan. Persetujuan dari rakyat mutlak harus diberikan dalam pembuatan suatu
undang-undang yang mengikat seluruh rakyat, karena dianggap sangat penting.
Contoh, adalah persetujuan yang diberikan oleh rakyat terhadap pembuatan undang-
undang dasar.
b. Referendum Fakultatif, adalah referandum yang dilaksanakan apabila
dalam waktu tertentu sesudah suatu undang-undang diumumkan dan dilaksanakan,
sejumlah orang tertentu yang punya hak suara menginginkan diadakannya
referandum. Dalam hal ini apabila referandum menghendaki undang-undang tersebut
dilaskanakan, maka undang-undang itu terus berlaku. Tetapi apabila undang-undang
itu ditolak dalam referandum tersebut, maka undang-undang itu tidak berlaku lagi.
c. Referandum Konsultatif, adalah referandum yang menyangkut soal-soal
teknis. Biasanya rakyat sendiri kurang paham tentang materi undang-undang yang
dimintakan persertujuaannya.
Denmark
Nama resmi: Kingdom of Denmark [Kongeriget Danmark]
Ibukota: Kopenhagen
Luas wilayah (km2): 43.096 + Faroe Islands 1.399 + 2.166.086 Greenland
Jenis kekuasaan: Monarki Konstitusional
Bentuk negara: Kesatuan. Denmark terdiri atas 5 region yaitu: Hovedstaden,
Midtjylland, Nordjylland, Sjaelland, dan Syddanmark. Sejak 1 Januari 2007 Denmark
melakukan fusi (penggabungan) dari 271 kabupaten menjadi 98 dan dari 13 region
menjadi 5.
Sistem pemerintahan: Parlementer
Parlemen: Unikameral (Folketinget)
Estonia
Nama resmi: Republic of Estonia [Eesti Vabariik]
Mantan Uni Sovyet
Ibukota: Tallinn
Luas wilayah (km2): 45.227
Jenis kekuasaan: Republik
Bentuk negara: Kesatuan. Estonia terdiri 15 maakond (county) yaitu: Harjumaa
(a.k.a. Tallinn), Hiiumaa (a.k.a. Kardla), Ida-Virumaa (a.k.a. Johvi), Jarvamaa
(a.k.a. Paide), Jogevamaa (a.k.a. Jogeva), Laanemaa (a.k.a. Haapsalu), Laane-
Virumaa (a.k.a. Rakvere), Parnumaa (a.k.a. Parnu), Polvamaa (a.k.a. Polva),
Raplamaa (a.k.a. Rapla), Saaremaa (a.k.a. Kuressaare), Tartumaa (a.k.a. Tartu),
Valgamaa (a.k.a. Valga), Viljandimaa (a.k.a. Viljandi), dan Vorumaa (a.k.a. Voru).
Sistem pemerintahan: Parlementer
Parlemen: Unikameral (Riigikogu)
Finlandia
Nama resmi: The Republic of Finland [Suomen tasavalta/Republiken Finland]
Ibukota: Helsinki
Luas wilayah (km2): 338.145
Jenis kekuasaan: Republik
Bentuk negara: Kesatuan. Finlandia terdiri atas 19 maakunta (region) yaitu:
Ahvenanmaa, Etela-Karjala, Etela-Pohjanmaa, Etela-Savo, Kanta-Hame, Kainuu,
Keski-Pohjanmaa, Keski-Suomi, Kymenlaakso, Lappi, Paijat-Hame, Pirkanmaa,
Pohjanmaa, Pohjois-Karjala, Pohjois-Pohjanmaa, Pohjois-Savo, Satakunta, Uusimaa,
dan Varsinais-Suomi.
Sistem pemerintahan: Parlementer
Parlemen: Unikameral (Eduskunta)
Inggris
Nama resmi: United Kingdom of Great Britain and Northern Ireland [apabila Great
Britain terdiri atas Inggris, Skotlandia, dan Wales]
Ibukota: London
Luas wilayah (km2): 244.820
Jenis kekuasaan: Monarki Konstitusional
Bentuk negara: Kesatuan. Inggris terdiri atas 2 komponen pembentuk. Pertama adalah
wilayah administratif. Kedua adalah wilayah dependen (negara yang operasinya
bergantung pada kewenangan kerajaan Inggris). WILAYAH ADMINISTRATIF -
Wilayah administratif terdiri atas Inggris, Irlandia Utara, Skotlandia, dan
Wales. Wilayah administratif Inggris terdiri atas: 27 two-tier county, 32 London
Borough dan 1 Kota London, 36 distrik metropolitan, 56 otoritas kesatuan (termasuk
4 single-tier county). Ke-27 two-tier county adalah: Buckinghamshire,
Cambridgeshire, Cumbria, Derbyshire, Devon, Dorset, East Sussex, Essex,
Gloucestershire, Hampshire, Hertfordshire, Kent, Lancashire, Leicestershire,
Lincolnshire, Norfolk, North Yorkshire, Northamptonshire, Nottinghamshire,
Oxfordshire, Somerset, Staffordshire, Suffolk, Surrey, Warwickshire, West Sussex,
dan Worcestershire. Ke-32 London Borough adalah: Barking and Dagenham,
Barnet, Bexley, Brent, Bromley, Camden, Croydon, Ealing, Enfield, Greenwich,
Hackney, Hammersmith and Fulham, Haringey, Harrow, Havering, Hillingdon,
Hounslow, Islington, Kensington and Chelsea, Kingston upon Thames, Lambeth,
Lewisham, City of London, Merton, Newham, Redbridge, Richmond upon Thames,
Southwark, Sutton, Tower Hamlets, Waltham Forest, Wandsworth, dan
Westminster. Ke-36 distrik metropolitan adalah: Barnsley, Birmingham, Bolton,
Bradford, Bury, Calderdale, Coventry, Doncaster, Dudley, Gateshead, Kirklees,
Knowlsey, Leeds, Liverpool, Manchester, Newcastle upon Tyne, North Tyneside,
Oldham, Rochdale, Rotherham, Salford, Sandwell, Sefton, Sheffield, Solihull, South
Tyneside, St. Helens, Stockport, Sunderland, Tameside, Trafford, Wakefield, Walsall,
Wigan, Wirral, dan Wolverhampton. Ke-56 otoritas kesatuan adalah: Bath and North
East Somerset, Blackburn with Darwen, Bedford, Blackpool, Bournemouth, Bracknell
Forest, Brighton and Hove, City of Bristol, Central Bedfordshire, Cheshire East,
Cheshire West and Chester, Cornwall, Darlington, Derby, Durham County*, East
Riding of Yorkshire, Halton, Hartlepool, Herefordshire*, Isle of Wight*, Isles of
Scilly, City of Kingston upon Hull, Leicester, Luton, Medway, Middlesbrough,
Milton Keynes, North East Lincolnshire, North Lincolnshire, North Somerset,
Northumberland*, Nottingham, Peterborough, Plymouth, Poole, Portsmouth,
Reading, Redcar and Cleveland, Rutland, Shropshire, Slough, South Gloucestershire,
Southampton, Southend-on-Sea, Stockton-on-Tees, Stoke-on-Trent, Swindon, Telford
and Wrekin, Thurrock, Torbay, Warrington, West Berkshire, Wiltshire, Windsor and
Maidenhead, Wokingham, dan York (* adalah single-tier county). Wilayah
Administratif Irlandia Utara terdiri atas: 26 area dewan distrik yaitu: Antrim,
Ards, Armagh, Ballymena, Ballymoney, Banbridge, Belfast, Carrickfergus,
Castlereagh, Coleraine, Cookstown, Craigavon, Derry, Down, Dungannon,
Fermanagh, Larne, Limavady, Lisburn, Magherafelt, Moyle, Newry and Mourne,
Newtownabbey, North Down, Omagh, dan Strabane. Wilayah Administratif
Skotlandia terdiri atas: 32 area dewan, yaitu: Aberdeen City, Aberdeenshire, Angus,
Argyll and Bute, Clackmannanshire, Dumfries and Galloway, Dundee City, East
Ayrshire, East Dunbartonshire, East Lothian, East Renfrewshire, City of Edinburgh,
Eilean Siar (Western Isles), Falkirk, Fife, Glasgow City, Highland, Inverclyde,
Midlothian, Moray, North Ayrshire, North Lanarkshire, Orkney Islands, Perth and
Kinross, Renfrewshire, Shetland Islands, South Ayrshire, South Lanarkshire, Stirling,
The Scottish Borders, West Dunbartonshire, dan West Lothian. Wilayah
Administratif Wales terdiri atas: 22 otoritas kesatuan, yaitu: Blaenau Gwent;
Bridgend; Caerphilly; Cardiff; Carmarthenshire; Ceredigion; Conwy; Denbighshire;
Flintshire; Gwynedd; Isle of Anglesey; Merthyr Tydfil; Monmouthshire; Neath Port
Talbot; Newport; Pembrokeshire; Powys; Rhondda Cynon Taff; Swansea; The Vale
of Glamorgan; Torfaen; dan Wrexham. WILAYAH DEPENDEN - Anguilla,
Bermuda, British Indian Ocean Territory, British Virgin Islands, Cayman Islands,
Falkland Islands, Gibraltar, Montserrat, Pitcairn Islands, Saint Helena, Ascension, and
Tristan da Cunha, South Georgia and the South Sandwich Islands, danTurks and
Caicos Islands
Sistem pemerintahan: Parlementer
Parlemen: Bikameral (House of Lords + House of Commons)
Irlandia
Nama resmi: Ireland [Eire]
Ibukota: Dublin
Luas wilayah (km2): 70.280
Jenis kekuasaan: Republik
Bentuk negara: Kesatuan (Sentralis). Irlandia terdiri atas 29 county dan 5 kota. Ke-
29 county adalah: Carlow, Cavan, Clare, Cork, Donegal,, Dun Laoghaire-Rathdown,
Fingal, Galway, Kerry, Kildare, Kilkenny, Laois, Leitrim, Limerick, Longford, Louth,
Mayo, Meath, Monaghan, North Tipperary, Offaly, Roscommon, Sligo, South Dublin,
South Tipperary, Waterford, Westmeath, Wexford, dan Wicklow. Sementara ke-
5 kota adalah Cork, Dublin, Galway, Limerick, dan Waterford.
Sistem pemerintahan: Parlementer
Parlemen: Bikameral (Dail + Seanad)
Islandia
Nama resmi: Republic of Iceland [Lydveldid Island]
Ibukota: Reykjavik
Luas wilayah (km2): 103.021
Jenis kekuasaan: Republik
Bentuk negara: Kesatuan (Sentralis). Islandia terdiri atas 8 region, yaitu: Austurland,
Hofudhborgarsvaedhi, Nordhurland Eystra, Nordhurland Vestra, Sudhurland,
Sudhurnes, Vestfirdhir, dan Vesturland.
Sistem pemerintahan: Presidensil
Parlemen: Unikameral (Althing)
Latvia
Nama resmi: Republic of Latvia
Mantan Uni Sovyet
Ibukota: Riga
Luas wilayah (km2): 64.589
Jenis kekuasaan: Republik
Bentuk negara: Kesatuan. Latvia terdiri atas 110 novads (kabupaten) dan 9 kota. Ke-
110 novads adalah: Adazu , Aglonas , Aizkraukles , Aizputes , Aknistes , Alojas ,
Alsungas , Aluksnes , Amatas , Apes , Auces , Babites , Baldones , Baltinavas , Balvu
, Bauskas , Beverinas , Brocenu , Burtnieku , Carnikavas , Cesu , Cesvaines , Ciblas ,
Dagdas , Daugavpils , Dobeles , Dundagas , Durbes , Engures , Erglu , Garkalnes ,
Grobinas , Gulbenes , Iecavas , Ikskiles , Ilukstes , Incukalna , Jaunjelgavas ,
Jaunpiebalgas , Jaunpils , Jekabpils , Jelgavas , Kandavas , Karsavas , Keguma ,
Kekavas , Kocenu , Kokneses , Kraslavas , Krimuldas , Krustpils , Kuldigas ,
Lielvardes , Ligatnes , Limbazu , Livanu , Lubanas , Ludzas , Madonas , Malpils ,
Marupes , Mazsalacas , Mersraga , Nauksenu , Neretas , Nicas , Ogres , Olaines ,
Ozolnieku , Pargaujas , Pavilostas , Plavinu , Preilu , Priekules , Priekulu , Raunas ,
Rezeknes , Riebinu , Rojas , Ropazu , Rucavas , Rugaju , Rujienas , Rundales ,
Salacgrivas , Salas , Salaspils , Saldus , Saulkrastu , Sejas , Siguldas , Skriveru ,
Skrundas , Smiltenes , Stopinu , Strencu , Talsu , Tervetes , Tukuma , Vainodes ,
Valkas , Varaklanu , Varkavas , Vecpiebalgas , Vecumnieku , Ventspils , Viesites ,
Vilakas , Vilanu , dan Zilupes . Ke-9 kota adalah: Daugavpils, Jekabpils, Jelgava,
Jurmala, Liepaja, Rezekne, Riga, Valmiera, dan Ventspils.
Lithuania
Nama resmi: Lithuania [Lietuvos Respublika]
Mantan Uni Sovyet
Ibukota: Vilnius
Luas wilayah (km2): 65.300
Jenis kekuasaan: Republik
Bentuk negara: Kesatuan. Lithuania terdiri atas 10 apskritis (county), yaitu: Alytaus,
Kauno, Klaipedos, Marijampoles, Panevezio, Siauliu, Taurages, Telsiu, Utenos, dan
Vilniaus.
Sistem pemerintahan: Semi-Presidensil
Parlemen: Unikameral (Seimas)
Norwegia
Nama resmi: Kingdom of Norway [Kongeriket Norge]
Ibukota: Oslo
Luas wilayah (km2): 386.958
Jenis kekuasaan: Monarki Konstitusional
Bentuk negara: Kesatuan (Sentralis). Norwegia terdiri atas 19 fylke (county), yaitu:
Akershus, Aust-Agder, Buskerud, Finnmark, Hedmark, Hordaland, More og
Romsdal, Nordland, Nord-Trondelag, Oppland, Oslo, Ostfold, Rogaland, Sogn og
Fjordane, Sor-Trondelag, Telemark, Troms, Vest-Agder, dan Vestfold.
Sistem pemerintahan: Parlementer
Parlemen: Unikameral (Storting). Namun kalamenjalankan fungsi legislatif menjadi 2
yaitu: Oldesting (3/4) + Lagting (1/4)
Swedia
Nama resmi: Kingdom of Sweden [Konungariket Sverige]
Ibukota: Stockholm
Luas wilayah (km2): 449.964
Jenis kekuasaan: Monarki Konstitusional ---- Konstitusi Swedia ada 4 yaitu
konstitusi tahun 1810, 1949, 1974, dan 1991. Seluruh konstitusi tersebut sesuai
dengan aspek kenegaraan modern, kecuali pada ketetapan yang menyebutkan
(dalam Act of Succession) "monark adalah penganut keyakinan evagelis yang murni."
Bentuk negara: Kesatuan ---- Sejak awal, Swedia selalu berbentuk negara yang
tersentralisasi secara penuh. Hingga saat ini. Swedia terdiri atas 21 lan (county),
yaitu: Blekinge, Dalarna, Gavleborg, Gotland, Halland, Jamtland, Jonkoping, Kalmar,
Kronoberg, Norrbotten, Orebro, Ostergotland, Skane, Sodermanland, Stockholm,
Uppsala, Varmland, Vasterbotten, Vasternorrland, Vastmanland, dan Vastra
Gotaland.
Sistem pemerintahan: Parlementer ---- Monark selaku kepala negara; Perdana
Menteri selaku kepala administrasi pemerintahan.
Parlemen: Unikameral (Riksdag) ---- Riksdag terdiri atas 349 anggota.
Pemilihannya dilakukan lewat asas luber setiap 4 tahun sekali, dilakukan di Minggu
ketiga bulan September. Dalam pemilihan, negara dibagi ke dalam 20 wilayan
pemilihan yang menghasilkan 310 anggota. Kursi dialokasikan bagi tiap wilayah
berdasarkan besar populasi dan partai politik peserta lewat sistem proporsional.
Akibatnya, dihasilkan 39 kursi penyesuaian yang didistribusikan kepada seluruh
partai partisipan pemilu (partai yang beroleh kursi penyesuaian yang mendapat 4%
suara total). Buntut dari sistem ini, Swedia kerap tidak memperoleh mayoritas di
dalam Riksdag. Perdana menteri merupakan representasi parlemen. Total partai yang
terepresentasi dalam Riksdag sekurangnya 7, juga terdapat sejumlah partai lain di
tingkat lokal.