Anda di halaman 1dari 2

Bioteknologi berkembang karena kebutuhan masyarakat yang

semakin lama
semakin meningkat. Sebagai contoh di bidang pertanian,
pertambahan jumlah penduduk
tidak seimbang dengan produksi bahan pangan, sehingga diperlukan
usaha-usaha
untuk meningkatkan produksi pertanian untuk memenuhi kebutuhan
pangan manusia.
Banyak manfaat yang telah dirasakan oleh manusia dengan
berkembangnya
bioteknologi, walaupun di sisi lain juga mengundang pro dan kontra dari
berbagai
kalangan. Di bawah ini diuraikan kelebihan dan kekurangan penerapan
bioteknologi
konvensional dan bioteknologi modern.
Kelebihan bioteknologi konvensional adalah relatif murah,
teknologinya relatif
sederhana, dan pengaruh jangka panjang umumnya sudah
diketahui karena sistemnya
sudah mapan. Kekurangan bioteknologi konvensional adalah perbaikan
sifat genetik
tidak terarah, tidak dapat mengatasi masalah ketidaksesuaian
(inkompatibilitas) genetik,
hasilnya tidak dapat diperkirakan sebelumnya, memerlukan waktu
relatif lama untuk
menghasilkan galur baru, dan seringkali tidak dapat mengatasi kendala
alam dalam
sistem budidaya tanaman, misalnya
hama.
Kelebihan bioteknologi modern
adalah perbaikan sifat genetik
dilakukan secara
terarah, dapat mengatasi kendala ketidaksesuaian genetik, hasil dapat
diperhitungkan,
dapat menghasilkan jasad baru dengan sifat baru yang tidak ada pada
jasad alami,
dapat memperpendek jangka waktu pengembangan galur tanaman
baru, dan dapat
meningkatkan kualitas dan mengatasi kendala alam dalam sistem
budidaya tanaman.
Kekurangan bioteknologi modern antara lain relatif mahal, memerlukan
kecanggihan
teknologi, dan pengaruh jangka panjang belum diketahui.
Tumbuhan transgenik sejauh ini aman dikonsumsi. Hal tersebut
berdasarkan
pernyataan dari lembaga resmi internasional seperti WHO dan
FAO. Penduduk Amerika
Serikat sudah mengonsumsi kedelai transgenik sejak tahun 1996,
sedangkan
masyarakat Eropa yang awalnya menentang produk transgenik
sekarang sudah
menerima. Walaupun demikian ada juga yang berpendapat bahwa
terdapat beberapa
kemungkinan resiko mengonsumsi makanan transgenik ini, seperti
alergi atau
keracunan.
Teknologi
kloning
sebenarnya
penting untuk
menghasilkan
organisme
unggul.
Kemajuan kloning pada tumbuhan dan hewan disambut baik oleh umat
manusia. Akan
tetapi pada saat kloning ditujukan untuk kloning manusia, muncul
perdebatan di

kalangan ilmuwan, para politisi, dan masyarakat. Mereka ada yang


mendukung dan ada
yang tidak mendukung pengkloningan manusia. Kalangan yang
mendukung kloning pada
manusia lebih menitikberatkan pada produksi sel, jaringan, dan organ
untuk mengobati
penyakit, seperti diabetes, leukemia, dan yang lainnya.

Anda mungkin juga menyukai