Anda di halaman 1dari 3

Jenis-Jenis Hipotesis

1. Hipotesis Nol (Ho)


Hipotesis nol (H0) adalah hipotesis yang menyatakan tidak adanya hubungan antara variabel
independen (X) dan variabel dependen (Y). Artinya, dalam rumusan hipotesis, yang diuji
adalah ketidakbenaran variabel (X) mempengaruhi (Y). Ex: “tidak ada hubungan antara warna
baju dengan kecerdasan mahasiswa”.
2. Hipotesis Kerja (H1)
Hipotesis Kerja (H1) adalah hipotesis yang menyatakan adanya hubungan antara variabel
independen (X) dan variabel dependen (Y) yang diteliti. Hasil perhitungan H1 tersebut, akan
digunakan sebagai dasar pencarian data penelitian.

Jenis-jenis Hipotesis :
1. Hipotesis dilihat dari kategori rumusannya
Dibagi menjadi dua bagian yaitu (1) hipotesis nihil yang biasa disingkat dengan Ho (2)
hipotesis alternatif biasanya disebut hipotesis kerja atau disingkat Ha.
Hipotesis nihil (Ho) yaitu hipotesis yang menyatakan tidak ada hubungannya atau
pengaruh antara variabel dengan variabel lain. Contohnya: Tidak ada hubungan antara tingkat
pendidikan orang tua dengan prestasi belajar siswa SD.
Hipotesis alternatif (Ha) adalah hipotesis yang menyatakan adanya hubungan atau
pengaruh antara variabel dengan variabel lain. Contohnya: Ada hubungan antara tingkat
pendidikan orang tua dengan prestasi belajar siswa SD.
Hipotesis alternatif ada dua macam, yaitu directional Hypotheses dan non directional
Hypotheses (Fraenkel and Wallen, 1990:42 ; Suharsimi Arikunto, 1989:57).
Hipotesis terarah adalah hipotesis yang diajukan oleh peneliti, dimana peneliti sudah
merumuskan dengan tegas yang menyatakan bahwa variabel independen memang sudah
diprediksi berpengaruh terhadap variabel dependen. Misalnya: Siswa yang diajar dengan
metode inkuiri lebih tinggi prestasi belajarnya, dibandingkan dengan siswa yang diajar dengan
menggunakan metode curah pendapat.
Hipotesis tak terarah adalah hipotesis yang diajukan dan dirumuskan oleh peneliti
tampak belum tegas bahwa variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen.
Fraenkel dan Wallen (1990:42) menyatakan bahwa hipotesis tak terarah itu menggambarkan
bahwa peneliti tidak menyusun prediksi secara spesifik tentang arah hasil penelitian yang akan
dilakukan.
Contoh: Ada perbedaan pengaruh penggunaan metode mengajar inkuiri dan curah
pendapat terhadap prestasi belajar siswa.
2. Hipotesis dilihat dari sifat variabel yang akan diuji.
Dilihat dari sifat yang akan diuji, hipotesis penelitian dapat dibedakan menjadi dua
macam, yaitu (1) hipotesis tentang hubungan dan (2) hipotesis tentang perbedaan.
Hipotesis tentang hubungan yaitu hipotesis yang menyatakan tentang saling hubungan
antara dua variabel atau lebih, mengacu ke penelitian korelasional.
Hubungan antara variabel tersebut dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu: (a) hubungan
yang sifatnya sejajar tidak timbal balik, (b) hubungan yang sifatnya sejajar timbal balik, (c)
hubungan yang menunjuk pada sebab akibat tetapi timbal balik.
a) Hubungan yang sifatnya sejajar tidak timbal balik, contohnya: Hubungan antara kemampuan
fisika dengan kimia.
Nilai fisika mempunyai hubungan sejajar dengan nilai kimia, tetapi tidak merupakan sebab
akibat dan timbal balik. Nilai fisika yang tinggi tidak menyebabkan nilai kimia yang tinggi,
dan sebaliknya. Keduanya memiliki hubungan mungkin disebabkan karena faktor lain,
mungkin kebiasaan berpikir logik (tentang ke IPA-an) sehingga mengakibatkan adanya
hubungan antara keduanya.
b) Hubungan yang sifatnya sejajar timbal balik. Contohnya: Hubungan antara tingkat kekayaan
dengan kelancaran berusaha. Semakin tinggi tingkat kekayaan, semakin tinggi tingkat
kelancaran usahanya, dan sebaliknya.
c) Hubungan yang menunjuk pada sebab-akibat, tetapi tidak timbal balik. Contohnya hubungan
antara waktu PBM, dengan kejenuhan siswa. Semakin lama waktu PBM berlangsung, siswa
semakin jenuh terhadap pelajaran yang disampaikan.
Sedangkan hipotesis tentang perbedaan, yaitu hipotesis yang menyatakan perbedaan dalam
variabel tertentu pada kelompok yang berbeda. Hipotesis tentang perbedaan ini mendasari
berbagai penelitian komparatif dan eksperimen.
Contoh (1): Ada perbedaan pretasi belajar siswa SMA antara yang diajar dengan metode ceramah
+ tanya jawab (CT) dan metode diskusi (penelitian eksperimen).
Contoh (2): Ada perbedaan prestasi belajar siswa SMA antara yang berada di kota dan di desa
(penelitian komparatif).
3. Jenis Hipotesis yang dilihat dari keluasan atau lingkup variabel yang diuji.
Ditinjau dari keluasan dan lingkupnya, hipotesis dapat dibedakan menjadi hipotesis
mayor dan hipotesis minor. Hipotesis mayor adalah hipotesis yang mencakup kaitan seluruh
variabel dan seluruh objek penelitian, sedangkan hipotesis minor adalah hipotesis yang terdiri
dari bagian-bagian atau sub-sub dari hipotesis mayor (jabaran dari hipotesis mayor).
Contoh: Hipotesis Mayor
“Ada hubungan antara keadaan sosial ekonomi (KSE) orang tua dengan prestasi belajar
siswa SMP”.
Contoh: Hipotesis Minor.
1. Ada hubungan antara tingkat pendidikan orang tua dengan prestasi belajar siswa SMP.
2. Ada hubungan antara pendapatan orang tua dengan prestasi belajar siswa SMP.
3. Ada hubungan antara kekayaan orang tua dengan prestasi belajar siswa SMP.

Anda mungkin juga menyukai