Kancil yang sedang enak-enak berjemur sambil menikmati manisnya buah apel jadi
kaget. Kemudian setelah tahu apa yang telah terjadi maklumlah dia. Rupanya ada
cicak badung yang berulah menyerobot potongan apel yang di bawa para semut.
Setelah berpikir sejenak, Si Kancil yang sangat bijaksana ini membisikkan suatu
rencana pada para semut. Sontak setelah mendengar kata-kata yang dibisikkan, para
semut serentak tertawa terpingkal-pingkal.
Para semut saling berpandang-pandangan dan mengakui bahwa mereka tidak bisa
menahan diri untuk tidak tertawa. Pastilah si pencuri mendengar tawa itu dan jadi
curiga. Para semut memang tidak bisa berpura-pura, mereka selalu jujur dalam
bertindak dan berkata-kata. “Pencurinya adalah si Cicak. Biarlah nanti aku datang ke
rumahnya sambil membawa sekeranjang strawberry dan sedikit nasehat. Biar dia tidak
mencuri lagi” kata Si Kancil.
Tak terasa, Si Cicak meneteskan air mata mendengar semua kata-kata Si Kancil.
Rupanya Sang Kancil mengganti cabe dengan apel bukan saja karena para semut tidak
bisa menahan tawa, tapi juga karena dia sayang pada Cicak kecil. Buktinya Sang
Kancil akan datang ke rumahnya sambil membawa sekeranjang strawberry. Diam-
diam Cicak kecil merasa dirinya telah melakukan perbuatan hina dina pada makhluk-
makhluk yang baik hati.
Pesan Moral Cerita Dongeng Kancil, Semut dan Cicak adalah : Jangan kita balas
kejahatan dengan kejahatan. dengan kita berbuat baik pada orang yang telah menjahati
kita, maka orang tersebut akan berfikir dan kemungkinan besar akan menyadari
kesalahannya. Berbuat baik adalah perbuatan mulia.
Kunang. “Bawakan akau buah manggis kesukaanku, ku beri kau seutas tali,”
Jawab si Amang
Tanpa buang waktu Kunang mendekati pohon manggis. “Paman, bolehkah aku
minta buah manggis itu?” pinta Mas Kunang.
“Tentu boleh, tetapi lebih dulu katakan pada si Gagak agar tidak membeuat
gaduh di pohon ini, Jawab pohon Manggis.
Cepat-cepat Kunang menemui si Gagak. “Wahai Gagak yang budiman,
janganlah membuat kegaduhan di batang pohon manggis,” Katanya.
“Ooo..... boleh! Tapi carikan dulu sebutir telur,” Sahut si Gagak.
Kunang kemudian datang ke tempat Bibi Kotek si Ayam Betina. “Bibi berilah
aku sebutir telur agar akau dapat menolong si semut!”.
“Oh! Boleh! Tapi carikan dulu aku seuntai padi.”
Pergilah Mas Kunang Ke Nenek Lumbung.
“Hai Nenek Lumbung... bolehkah aku minta seuntai padi yang nanti berguna
untuk menolong kawanku si Semut?”
“Nanti kau ku beri seuntai padi, tapi tolong katakan pada si tikus agar jangan
merusak padi, tapi tolong katakan pada si Tikus agar jangan merusak padi
KUNANG DAN SEMUT SAHABAT SEJATI dalam lumbungku ini.”
Adik-adik, kali ini kita baca dongeng anaeh. Kalau tidak aneh bukan dongeng Tanpa mengenal lelah didatanginya pula kediaman si Tikus Cuit-Cuit.
namanya. Inilah persahabatan Kunang-kunang dan seekor Semut. Kunang dan “Sahabatku, mulai kini kuharap kau tidak lagi merusak padi milik Nenek
Semut adalah dua sahabat yang sangat akrab sekali. Kemanapun mereka selalu Lumbung,” kata Mas Kunang.
berdua. Pada suatu hari di pojok sebuah kebun tampak dua sahabat itu sedang “Baiklah, aku setuju saranmu, tapi kau harus mencegah si Meong tidak
bersepakat untuk mengadakan rekreasi. Wajah masing-masing memancarkan mengejar-ngejar aku lagi!”
kegembiraan. Tak lama kemudian berangkatlah keduanya. Mereka berjalan Sesaat kemudian si Kunang terbang ke rumah si kucing Meong. “ Hai sahabat,
sambil bercanda. “Kemana kita, Mut?” tanya Kunang. “ Ya, terserah saja! Yang ku harap kau tidak memusuhi si Cuit-cuit lagi. Kasihan doong...”
penting kita nanti dapat bergembira sepuas-puasnya.” Jawab Semut. “Aauuww! Baik! Asal kau beri aku secawan susu, akan aku terima usulmu itu”
Tetapi ketika hendak melewati sebuah sungai kecil, timbulah kesulitan di jawab si Kucing Meong.
antara mereka. Kemudian ditemuinya Sapi Betina oleh Kunang untuk minta secawan susu.
“Mut, kita harus menyeberangi parit ini. Tentang aku, bisa melompat ke “Hmm, kasihan sahabatmu si Semut itu. Tolong ambailkan aku rumput dulu,
seberang, tapi kamu bagaimana?” Kata Kunang. nanti kau ku beri susu!” kata Sapi Betina. Apapun yang harus di kerjakan, ia
“Ah, aku pun bisa toh!” Sahut Semut “Ya, jangan kuatir, aku bisa!” lakukan dengan sempurna demi menolong sahabatnya. Kunang kemudian
“Baiklah ayo kita melompat bersama!” mencabuti rumput untuk di serahkan kepada Sapi Betina sebagai penukar
Kemudian Kunang melompat ke seberang dan sampai dengan mudah. Si Semut secawan susu.
menirunya, tapi malang..... lompatannya tak sejauh Kunang. Semutpun Lalu susu itu di serahkan kepada si kucing, setelah itu ia ke tempat Nenek
tercebur ke sungai. Sejenak Mas Kunang kebingungan, tak tahu apa yang harus Lumbung untuk mengambil seuntai padi. Mas kunang kemudian menemui
di perbuatnya, “Aduh sahabatku, apa yang harus kulakukan?” Ayam Betina, Si burung Gagak dan Pohon Manggis, dan akhirnya ke tempat si
Tetapi setelah terpikir satu cara, segera ia terbang ke rumah si Amang. “Mang. Amang untuk mengambil tali. Kunang kemudian menuju parit.
Pinjami aku seutas tali untuk menolong si Semut, dia kecebur ke sungai,” kata Sesaat kemudian dengan uluran tali itu si Semut akhirnya dapat naik ke darat.
“Terima kasih, Nang. Budimu tak akan kulupakan.” Kata si Semut. “Aku senang
sekali punya kawan seperti kau, Namg. Kau sahabat setia.”
“Setia adalah syarat mutlak persahabatan” sahut Mas kunang. “Dan menolong
kawan jangan setengah-setengah.”
Memang demikianlah adik-adik. Hidup di dunia harus berkawan. Janganlah
hidup menyendiri tanpa teman. Bila kita menolong seseorang janganlah
stengah-setengah, lakukanlah hingga sempurna. Setia kawan adalah bekal yang
abadi hidup di dunia.
Cerita Anak Nusantara : Petani dan Angsa Bertelur Emas Sejak saat itu, angsa terns mengeluarkan satu telur emas setiap hari. Si
petani sangat gembira. Namun, rupanya ia masih merasa belum cukup. Ia
Seorang petani sedang berjalan pulang pada sore hari setelah beraktivitas di membatin, "Seandainya angsa ini mengeluarkan lebih dari satu telur emas
kebunnya. Ia bersiul-siul dengan riang. Entah kenapa ia begitu senang, ia setiap hari, maka aku pasti akan semakin kaya raya."
sendiri pun tidak tahu. Ia seperti merasa keberuntungan akan
menghampirinya pada sore itu. Petani memaksa angsa untuk mengeluarkan Iebih dari satu telur setiap
hari. Tak disangka, si angsa bisa melakukannya. Setiap hari ia
Dalam perjalanan, tiba-tiba ia melihat seekor angsa yang tampak Ielah. mengeluarkan dua telur emas. Kekayaan si petani pun semakin melimpah.
Petani menangkap angsa itu dengan hati-hati, lalu membawanya pulang. Tapi, rupanya ia masih belum puas juga. Ia ingin lebih kaya lagi, meskipun
Sesampainya di rumah, ia Iangsung memberi makan angsa itu dalam sebenarnya saat itu ia sudah sangat kaya berkat telur emas yang dihasilkan
jumlah yang cukup banyak. Rupanya si angsa benar-benar lapar. Ia oleh angsa ajaib.
menyantap habis semua makanan itu. Kemudian pak tani menaruhnya di
belakang rumah. Malam itu si angsa tidur dengan nyaman di sana. "Angsa itu benar-benar hebat," batin petani." "Ia bisa mengeluarkan dua
telur emas setiap hari. Aku ingin cepat kaya. Aku tidak ingin menunggu
Keesokan paginya, petani hendak memberi makan si angsa. Betapa kagetnya besok. Aku akan menyembelih angsa itu dan mengambil seluruh emas yang
ia tatkala melihat sebuah telur emas di dekat angsa. ada dalam tubuhnya."
Wow, rupanya angsa itu menelurkan emas! Si petani benar-benar melaksanakan rencananya itu. Ia menyembelih si
angsa tanpa berpikir panjang. Sayang sekali, ambisinya tidak terwujud. Di
"Apakah emas ini asli?" batin petani, ragu-ragu. Maka setelah memberi
dalam tubuh angsa itu rupanya tidak ada emas sama sekali.
angsa makan, ia segera pergi ke tukang emas langganannya, sekadar untuk
memastikan keaslian telur emas yang dihasilkan oleh si angsa. "Ke mana emasnya?" seru si petani, panik. Ia memeriksa sekali Iagi tubuh
"Ini emas murni, dan harganya sangat mahal karena ukurannya besar," kata angsa yang sudah disembelih. Namun, ia sama sekali tidak menemukannya.
Kini ia hanya bisa menyesali kebodohan dan keserakahannya sendiri.
si tukang emas sambil mengamati telur emas yang dibawa oleh si petani.
Kontan saja si petani melonjak gembira mendengar perkataan si tukang "Seandainya aku bisa bersabar dan tidak serakah, pasti saat ini angsa itu
emas. Petani Iangsung menjual telur emas tersebut saat itu juga, dan masih terus mengeluarkan telur emas," keluh petani. "Sayang, aku telah
kemudian membawa pulang uang yang sangat banyak. bertindak gegabah. Keserakahan telah membutakan pikiranku."
Hikmah yang dapat diambil dari Cerita Anak Nusantara : Angsa Bertelur
Emas adalah
Demikianlah, keserakahan hanya akan membuat manusia hancur. Karena
itu, berhati-hatilah dan hindarilah sifat buruk ini. Syukurilah setiap nikmat
yang kita punya. Hal ini akan membuat hati kita lebih tenang, lapang, dan
bahagia