Anda di halaman 1dari 11

MATERI NARKOBA

A. Definisi
Narkoba adalah narkotik dan obat-obatan berbahaya yang disebut juga Napza (Narkotik,
Alkoholdan Zat Aktif).
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan
tanaman, baik sintesismaupun semi sintesis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan
kesadaran, hilangnyarasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat
menimbulkan ketergantungan(Martono, 2000)
Narkotika menurut UU No. 22 tahun 1997 adalah zat atau obat berbahaya
yang berasal daritanaman atau bukan tanaman baik sintesis maupun semi sintesis
yang dapat menyebabkanpenurunan maupun perubahan kesadaran, hilangnya rasa,
mengurangi sampai menghilangkanrasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan (Wresniwiro
dkk. 1999).
Menurut Kepmenkes RI No. 996/MENKES/SK/VIII/2002, psikotropika adalah zat atau
obat, baiksintesis maupun semisintesis yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif
pada susunansaraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku.
Zat adiktif lainnya adalah zat, bahan kimia, dan biologi dalam bentuk tunggal maupun
campuranyang dapat membahayakan kesehatan lingkungan hidup secara langsung dan tidak langsung
yangmempunyai sifat karsinogenik, teratogenik, mutagenik, korosif, dan iritasi
NAPZA (Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif lain) adalah bahan/ zat/ obat yang bila
masukkedalam tubuh manusia akan mempengaruhi tubuh terutama otak/ susunan saraf pusat,
sehinggamenyebabkan gangguan kesehatan fisik,psikis, dan fungsi sosialnya krn trjd
kebiasaan, ketagihan,dan ketergantungan.
Penyalahgunaan narkoba adalah penggunaan narkoba yang dilakukan tidak untuk maksud
pengobatan, tetapi ingin menikmati pengaruhnya, dalam jumlah berlebih yang secara
kurangbteratur dan berlangsung cukup lama, sehingga menyebabkan gangguan fisik, mental,
dankehidupan sosialnya (Joewono, 2004).
B. Faktor-Faktor Penyebab Penyalahgunaan NARKOBA
Terdapat 3 faktor (alasan) yang dapat dikatakan sebagai “ pemicu” seseorang dalam
penyalahgunakan narkoba. Ketiga faktor tersebut adalah faktor diri, faktor lingkungan, dan
faktor kesediaan narkoba itu sendiri.
1. Faktor Diri
a. Keingintahuan yang besar untuk mencoba, tanpa sadar atau brfikir panjang tentang
akibatnya dikemudian hari.
b. Keinginan untuk mencoba-coba kerena penasaran.
c. Keinginan untuk bersenang-senang.
d. Keinginan untuk dapat diterima dalam satu kelompok (komunitas) atau lingkungan
tertentu.
e. Workaholic agar terus beraktivitas maka menggunakan stimulant (perangsang).
f. Lari dari masalah, kebosanan, atau kegetiran hidup.g.Mengalami kelelahan dan
menurunya semangat belajar.h.
g. Menderita kecemasan dan kegetiran.
h. Kecanduan merokok dan minuman keras. Dua hal ini merupakan gerbang ke arah
penyalahgunaan narkoba.
i. Karena ingin menghibur diri dan menikmati hidup sepuas-puasnya.
Kecanduan merokok dan minuman keras. Dua hal ini merupakan gerbang ke arah
penyalahgunaan narkoba.
j. Karena ingin menghibur diri dan menikmati hidup sepuas-puasnya.
k. Upaya untuk menurunkan berat badan atau kegemukan dengan menggunakan obat
penghilang rasa lapar yang berlebihan.
l. Merasa tidak dapat perhatian, tidak diterima atau tidak disayangi, dalam lingkungan
keluargaatau lingkungan pergaulan.
m. Ketidakmampuan menyesuaikan diri dengan lingkungan
n. Ketidaktahuan tentang dampak dan bahaya penyalahgunaan narkoba.
o. Pengertian yang salah bahwa mencoba narkoba sekali-kali tidak akan menimbulkan
masalah.
p. Tidak mampu atau tidak berani menghadapi tekanan dari lingkungan atau kelompok
pergaulanuntuk menggunakan narkoba.
q. Tidak dapat atau tidak mampu berkata TIDAK pada narkoba.
2. Faktor Lingkungan
a. Keluarga bermasalah atau broken home.
b. Ayah, ibu atau keduanya atau saudara menjadi pengguna atau penyalahguna atau
bahkanpengedar gelap nrkoba.
c. Lingkungan pergaulan atau komunitas yang salah satu atau beberapa atau bahkan
semuaanggotanya menjadi penyalahguna atau pengedar gelap narkoba.
d. Sering berkunjung ke tempat hiburan (café, diskotik, karoeke, dll.)
e. Mempunyai banyak waktu luang, putus sekolah atau menganggur.
f. Lingkungan keluarga yang kurang / tidak harmonis.
g. Lingkungan keluarga di mana tidak ada kasih sayang, komunikasi, keterbukaan,
perhatian, dansaling menghargai di antara anggotanya.
h. Orang tua yang Otoriter.
i. Orang tua/keluarga yang permisif, tidak acuh, serba boleh, kurang/tanpa pengawasan.
j. Orang tua/keluarga yang super sibuk mencari uang/di luar rumah.
k. Lingkungan sosial yang penuh persaingan dan ketidakpastian.
l. Kehidupan perkotaan yang hiruk pikuk, orang tidak dikenal secara pribadi, tidak ada
hubunganprimer, ketidakacuan, hilangnya pengawasan sosial dari masyarakat,
kemacetan lalu lintas,kekumuhan, pelayanan public yang buruk, dan tingginya tingkat
kriminalitas.
m. Kemiskinan, pengangguran, putus sekolah, dan keterlantaran.
3. Faktor Ketersediaan Narkoba.
Narkoba itu sendiri menjadi faktor pendorong bagi seseorang untuk memakai narkoba
karena :
a. Narkoba semakin mudah didapat dan dibeli.
b. Harga narkoba semakin murah dan dijangkau oleh daya beli masyarakat.
c. Narkoba semakin beragam dalam jenis, cara pemakaian, dan bentuk kemasan.
d. Modus Operandi Tindak pidana narkoba makin sulit diungkap aparat hukume.
e. Masih banyak laboratorium gelap narkoba yang belum terungkap.
f. Sulit terungkapnya kejahatan computer dan pencucian uang yang bisa membantu.
g. Bisnis perdagangan gelap narkoba.
h. Semakin mudahnya akses internet yang memberikan informasi pembuatan narkoba.
i. Bisnis narkoba menjanjikan keuntugan yang besar.
j. Perdagangan narkoba dikendalikan oleh sindikat yagn kuat dan professional.
C. Penggolongan Narkoba
Karena bahaya ketergantungan, penggunaan, dan peredaran narkoba diatur dalam
undang-undang,yaitu undang-undang Nomor 22 tahun 1997 tentang narkotika, undang-
undang Nomor 5 tahun 1997tentang psikotropika. Penggolongan jenis-jenis narkoba
didasarkan pada peraturan perundang-undangan adalah sebagai berikut:
1. Narkotika
Menurut undang-undang Nomor 22 tahun 1997, narkotika dibagi menurut potensi yang
menyebabkan ketergantungannya adalah sebagai berikut :
 Narkotika Golongan I : berpotensi sangat tinggi menyebabkan ketergantungan, tidak
digunakan untuk terapi (pengobatan). Contoh : heroin, kokain dan ganja. Putauw
adalah heroin tidak murniberupa bubuk.
 Narkotikan Golongan II : berpotensi tinggi menyebabkan ketergantungan, digunakan
pada terapisebagai pilihan terakhir. Contoh : morfin, petidin dan metadon.
 Narkotika Golongan III : berpotensi ringan menyebabkan ketergantungan dan banyak
digunakandalam terapi. Contoh : kodein.
2. Psikotropika
Menurut undang-undang Nomor 5 tahun 1997 psikotropika dibagi menurut potensi yang
dapatmenyebabkan ketergantungan antara lain :
 Psikotropika Golongan I : amat kuat menyebabkan ketergantungan dan tidak
digunakan dalamterapi. Contoh : MDMA (ekstasi)-Psikotropika Golongan II : kuat
menyababkan ketergantungan, digunakan terbatas pada terapi.Contoh : amfetamin,
metamfetamin (sabu), fensiklidin, dan ritalin.
 Psikotropika Golongan III : potensi sedang menyebabkan ketergantungan, banyak
digunakandalam terapi. Contoh : pentobarbital dan flunitrazepam.
 Psikotropika Golongan IV : potensi ringan menyebabkan ketergantungan dan sangat
luasdigunakan dalam terapi. Contoh : diazepam, klobazam, fenobarbital, barbital,
klorazepam,klordiazepoxide, dan nitrazepam (nipam, pil KB/koplo)
3. Zat psiko-aktif lain
Tidak tercantum dalam peraturan perundang-undangan tentang narkotika dan
psikotropika. Yang sering disalah gunakan adalah :
 Alkohol, yang terdapat pada berbagai jenis minuman keras.
 Inhalasia/sovel, yaitu gas atau zat yang mudah menguap yang terdapat pada berbagai
keperluan pabrik, kantor dan rumah tangga.
 Nikotin yang terdapat pada tembakau
 Kafein pada kopi, minuman penambah energi dan obat sakit kepala tertentu.
Penggolongan narkotiba, psikotropika, dan zat adiktik lainnya menurut WHO didasarkan
atas pengaruhnya terhadap tubuh manusia antara lain :
 Opioida : mengurangi rasa nyeri dan menyebabkan mengantuk atau turunnya
kesadaran.Contoh : opium, morfin, heroin dan petidin.
 Ganja : menyebabkan perasaan riang, meningkatkan daya khayal, dan perubahan
perasaanwaktu. Contoh : mariyuana, hasis.
 kokain dan daun koka, tergolong stimulansia (meningkatkan aktivitas otak/fungsi
organ tubuh lain).
 Golongan amfetamin, tergolong stimulansia. Contoh : ekstasi, sabu.
 Alkohol, yang terdapat pada minuman keras.
 Halusinogen, memberikan halusinasi (khayal). Contoh : Lysergic Acid (LSD) sering
disebut acid,red dragon, blue heaven, sugar cuber, trips dan tabs.
 Sedativa dan Hipnotika (obat penenang/obat tidur, seperti pil BK, MG)
 Solven dan inhalasi : gas atau uap yang dihirup. Contoh : tiner dan lem
 Nikotin, terdapat pada tembakau (termasuk stimulansia).
 Kafein, terdapat dalam kopi, berbagai jenis obat penghilang rasa sakit atau nyeri, dan
minumankola (termasuk stimulansia)
D. Cara Kerja Narkoba Dan Pengaruhnya Pada Otak
Narkoba berpengaruh pada bagian otak yang bertanggung jawab atas kehidupan perasaan
yangdisebut sistem limbus. Hipotalamus merupakan pusat kenikmatan pada otak adalah
bagian dari sistemlimbus. Narkoba menghasilkan perasaan ”High” dengan mengubah
susunan biokimia molekul pada selotak yang disebut neurotransmitter. Otak dilengkapi alat
untuk menguatkan rasa nikmat danmenghindarkan rasa sakit atau tidak enak, guna membantu
kita memenuhi kebutuhan dasar manusiaseperti rasa lapar, haus, rasa hangat dan tidur.
Mekanisme ini merupakan mekanisme pertahanan diri.Jika kita lapar, otak menyampaikan
pesan agar mencari makanan yang kita butuhkan, kita berupayamencari makanan itu dan
menempatkat diatas segala-galanya, kita rela meninggalkan pekerjaan dankegiatan lain demi
memperoleh makanan itu.Yang terjadi pada adiksi adalah semacam pembelajaran sel-sel otak
pada pusat kenikmatan(hipotalamus), jika mengonsumsi narkoba, otak akan membaca
tanggapan kita jika nikmat otak akanmenngeluarkan neurotransmitter yang menyampaikan
pesan ”zat ini berguna bagi mekanismepertahanan tubuh, jadi ulangi pemakaiannya” jika
memakai narkoba lagi, kita kembali merasa nikmatseolah-olah kebutuhan kita terpuaskan.
Otak akan merekamnya sebagai suatu yang harus dicarisebagai prioritas akibatnya otak
membuat program salah, seolah-olah kita memang memerlukanyasebagai mekanisme
pertahanan diri maka terjadilah kecanduan.
E. Pengaruh Berbagai Jenis Narkoba Pada Tubuh
1. Opioida
a. Pengaruh jangka pendek : hilangnya rasa nyeri, ketegangan berkurang, rasa nyaman
(eforik)diikuti perasaan seperti mimpi dan rasa mengantuk.
b. Pengaruh jangka panjang : ketergantungan (gejala putus zat, toleransi) dan meninggal
duniakarena over dosis. Dapat menimbulkan komplikasi seperti sembelit, gangguan
mentruasi danimpotensi. Karena pemakaian jarum suntik tidak steril timbul abses dan
tertulas hepatitis B/Catau penyakit HIV/AIDS.
2. Ganja (mariyuana, cimeng, gelek, dan hasis)
a. Pengaruh jangka pendek : segera setelah pemakaian akan timbul rasa cemas, gembira,
banyakbicara, tertawa cekikikan, halusinasi, dan berubahnya perasaan waktu (lama
dikira sebentar)dan ruang (jauh dikira dekat), peningkatan denyut jantung, mata
merah, mulut dan tenggorokankering, selera makan meningkat.
b. Pengaruh jangka panjang : daya pikir berkurang, motivasi belajar turun, perhatian ke
sekitarnyaberkurang, daya tahan terhadap infeksi menurun, aliran darah ke jantung
berkurang danperubahan pada sel-sel otak.
3. Kokain
a. Pengaruh jangka pendek : rasa percaya diri meningkat, banyak bicara, rasa lelah
hilang,kebutuhan tidur berkurang, minat seksual meningkat, halusinasi visual dan
taktil (seperti adaserangga merayap), waham curiga dan waham kebesaran.
b. Pengaruh jangka panjang : kurang gizi, anemia, sekat hidung rusak/berlubang, dan
gangguan jiwa psikotik.
4. Alkohol
a. Pengaruh jangka pendek : alkohol dapat menyebabkan mabuk, jalan sempoyongan,
bicara cadel, kekerasan atau perbuatan merusak, ketidakmampuan belajar dan
mengingat dan menyababkan kecelakaan karena mengendarai dalam keadaan mabuk.
b. Pengaruh jangka panjang : menyebabkan kerusakan pada hati, kelenjar getah
lambung, saraf tepi, otak, gangguan jantung, meningkatkan risiko kanker, dan bayi
lahir cacat dari ibu pecandualkohol.
5. Golongan amfetamin
a. Pengaruh jangka pendek : tidak tidur (terjaga), rasa riang, perasaan melambung (fly),
rasanyaman, meningkatkan keakraban. Namun setelah itu timbul rasa tidak enak,
murung, nafsumakan hilang, berkeringat, rasa haus, rahang kaku dan bergerak-gerak,
badan gemetar, jantungberdebar dan tekanan darah meningkat.
b. Pengaruh jangka panjang : kurang gizi, anemia, penyakit jantung, dan gangguan
jiwa.Pembuluh darah otak dapat pecah sehingga mengalami stroke atau gagal jantung
yang dapatmenyebabkan kematian.
6. Halusinogen (lysergic acid)
a. Pengaruh jangka pendek : pengaruh LSD tak dapat diduga dimana sensasi dan
perasaanberubah secara dramatis, mengalami flasbacks dan bad trips (halusinasi)
secara berulang tanpaperingatan sebelumnya, pupil melebar, tidak dapat tidur, selera
makan hilang, suhu tubuhmeningkat, berkeringat, denyut nadi dan tekanan darah
meningkat.
b. Pengaruh jangka panjang : merusak sel otak, gangguan daya ingat, dan pemusatan
perhatian,meningkatnya resiko kejang, kegagalan pernafasan dan jantung.
7. Sedativa dan hipnotika (obat penenang dan obat tidur).
a. Pengaruh jangka pendek : perasaan tenang dan otot-otot mengendur. Pada dosis lebih
besar dapat terjadi gangguan bicara (pelo), persepsi terganggu, dan jalan
sempoyongan, untuk dosislebih tinggi mengakibatkan tertekannya pernafasan, koma,
dan kematian.
b. Pengaruh jangka panjang : gejala ketergantungan.
8. Solven dan inhalasi
a. Pengaruh jangka pendek : dapat mengakibatkan kematian mendadak karena otak
kekuranganoksigen atau karena ilusi, halusinasi dan persepsi salah (merasa bisa
terbang sehingga matiketika terjun dari tempat tinggi).
b. Pengaruh jangka panjang : kerusakan otak, paru-paru, ginjal, sumsum tulang dan
jantung.
9. Nikotin
a. Menyebabkan kanker paru, penyempitan pembuluh darah, penyakit jantung dan
tekanan darah tinggi.
F. Akibat Penyalahgunaan Narkoba
1. Bagi diri sendiri
a. Terganggunya fungsi otak dan perkembangan normal remaja seperti :
1) Daya ingat sehingga mudah lupa
2) Perhatian sehingga sulit berkonsentrasi
3) Perasaan sehingga tidak dapat bertindak rasional dan impulsive
4) Persepsi sehingga memberi perasaan semu/khayal
5) Motivasi sehingga keinginan dan kemampuan belajar merosot, persahabatan
rusak, minatdan cita-cita semula padam.
b. Intoksikasi (keracunan)Yaitu gejala yang timbul akibat pemakaian narkoba dalam
jumlah yang cukup berpengaruh pada tubuh dan perilakunya. Gejalanya tergantung
jenis, jumlah dan cara penggunaannya.
c. Over dosisDapat menyebabkan kematian karena terhentinya pernafasan (heroin) atau
perdarahan otak(amfetamin,sabu). Over dosis terjadi karena toleransi maka perlu
dosis yang lebih besar, ataukarena sudah lama berhenti pakai, lalu memakai lagi
dengan dosis yang dahulu digunakan.
d. Gejala putus zatYaitu gejala ketika dosis yang dipakai berkurang atau dihentikan
pemakiannya. Berat ringangejala bergantung jenis zat, dosis dan lama pemakaian.
e. Berulang kali kambuhYaitu ketergantungan yang menyebabkan craving (rasa rindu
pada narkoba), walau telah berhenti pakai. Narkoba dan perangkatnya seperti kawan-
kawan sesama pemakai, suasanadan tempat-tempat penggunaannya dahulu
mendorong untuk memakai narkoba kembali. Itu sebabnya pecandu akan berulang
kali kambuh.
f. Gangguan perilaku/mental-sosialSikap acuh tak acuh, sulit mengendalikan diri,
mudah tersinggung, menarik diri dari pergaulan,hubungan dengan keluarga dan
teman terganggu, terjadi perubahan mental diantaranyagangguan pemusatan
perhatian, motivasi belajar/bekerja lemah, ide paranoid, gejala Parkinson.
g. Gangguan kesehatanYaitu kerusakan atau gangguan fungsi organ tubuh seperti hati,
jantung, paru, ginjal, kelenjar endokrin, alat reproduksi, infeksi hepatitis B/C,
HIV/AIDS, penyakit kulit dan kelamin, kurang gizidan gigi berlubang.
h. Kendornya nilai-nilaiMengendornya nilai-nilai kehidupan agama, sosial, budaya
seperti perilaku seks bebas denganakibatnya (penyakit kelamin, kehamilan yang tidak
diinginkan), sopan santun hilang, menjadiasosial, mementingkan diri sendiri dan tidak
memperdulikan kepentingan orang lain.
i. Keuangan dan hukumYaitu keuangan menjadi kacau karena harus memenuhi
kebutuhan akan narkoba. Itu sebabnyaia akan mencuri, menipu dan menjual barang-
barang milik sendiri atau orang lain. Jika masihsekolah,uang sekolah digunakan untuk
membeli narkoba sehingga akan terancam putussekolah. Dapat juga malakukan
tindakan kriminal sehingga bisa terkena sanksi hukum (ditahan,dipenjara atau
didenda).
2. Bagi keluarga
Suasana hidup nyaman dan tentram menjadi terganggu, membuat keluarga resah
karena barang-barang berharga di rumah hilang. Anak berbohong, mencuri, menipu,
bersikap kasar, acuh takacuh dengan urusan keluarga, tidak bertanggung jawab, hidup
semaunya dan asosial.Orang tua menjadi malu karena memiliki anak pecandu, merasa
bersalah, tetapi juga sedih danmarah. Perilakunya ikut berubah sehingga fungsi keluarga
terganggu. Orang tua menjadi putus asakarena masa depan anak tidak jelas, stres
meningkat dan membuat kehidupan ekonomi morat-marit, pengeluaran uang meningkat
karena pemakaian narkoba atau karena harus berulang kalidirawat dan bahkan mungkin
mendekam di penjara.
3. Bagi sekolah
Narkoba merusak disiplin dan motivasi yang sangat penting bagi proses belajar.
Siswapenyalahguna narkoba mengganggu suasana belajar-mengajar di kelas dan prestasi
belajar turundrastis. Penyalahgunaan narkoba juga berkaitan dengan kenakalan dan putus
sekolah,kemungkinan siswa penyalahguna narkoba membolos lebih besar dari siswa
lain.Penyalahgunaan narkoba juga berhubungan dengan kejahatan dan perilaku asosial
lain yangmengganggu suasana tertib dan aman, perusakan barang-barang milik sekolah,
meningkatnyaperkelahian. Mereka juga menciptakan iklim acuh tak acuh dan tidak
menghormati pihak lain. Banyak diantara mereka menjadi pengedar atau pencuri barang
milik teman atau karyawansekolah.
4. Bagi masyarakat, bangsa dan Negara
Mafia perdagangan gelap selalu berusaha memasok narkoba. Terjalin hubungan
antarapengedar/bandar dan korban sehingga tercipta pasar gelap. Oleh karena itu, sekali
pasar terbentukakan sulit memutus mata rantai peredarannya. Masyarakat yang rawan
narkoba tidak memiliki dayatahan, sehingga kesinambungan pembangunan terancam.
Negara menderita kerugian karenamasyarakatnya tidak produktif dan tingkat kejahatan
meningkat, belum lagi sarana dan prasarana yang harus disediakan.

G. Peran Orang Tua Dalam Mencegah Dan Menanggulangi Penyalahgunaan Narkoba.


Orang tua dapat berperan dalam mencegah dan menanggulangi penyalahgunaan narkoba
dengan jalan melaksanakan tugas sebagai berikut:
1. Mengajarkan standar perilaku benar/salah dan baik/buruk serta menunjukkan keteladanan
dalamstandar perilaku tersebut dengan cara :
a. Menjadi contoh yang baik bagi anak dan tidak memakai narkoba.
b. Menjelaskan sedini mungkin kepada anak sampai remaja bahwa penyalahgunaan
narkoba tidakdapat dibenarkan dan berbahaya.
c. Mendisiplinkan anak dengan memberi tugas harian untuk melatih tanggung jawab
atas kegiatandan perilakunya sehari-hari.
d. Mendorong anak agar berdiri teguh jika menghadapi tekanan kelompok sebaya untuk
memakainarkoba.
2. Membantu anak menolak tekanan kelompok sebaya untuk memakai narkoba, mengawasi
kegiatan,mengetahui teman-teman anak dan berbicara dengan mereka mengenai minat
danpermasalahannya dengan cara :
a. Mengetahui kegiatan anak sehari-hari dan teman-temannya
b. Meningkatkan komunikasi keluarga dan mendengarkan anak secara aktif
c. Membahas hal-hal yang berhubungan dengan penyalahgunaan narkoba
d. Bersikap selektif terhadap acara televisi dan film yang ditonton anak.
3. Memiliki pengetahuan tentang narkoba dan tanda-tanda penyalahgunaannya, jika
menemukangejala segera mengambil langkah yang diperlukan, dengan cara :
a. Mempelajari luasnya permasalahan penyalahgunaan narkoba di lingkungannya dan di
sekolah anaknya.
b. Terampil mengenal tanda-tanda penyalahgunaan narkoba.
c. Jika anak diduga menyalahgunakan narkoba membahas hal itu dengan tenang
bersama anak,tidak pada saat anak memakai narkoba, membuat peraturan yang dapat
menjauhkan anak darilingkungan yang memungkinkan terjadinya penyalahgunaan
narkoba.
d. Bersama para orang tua membahas masalah penyalahgunaan narkoba di
sekolah,menciptakan mekanisme informasi mengenai penyalahgunaan narkoba.
4. Mendukung kebijakan sekolah bebas narkoba dengan :
a. Mendukung mereka yang giat dibidang penanggulangan penyalahgunaan narkoba.
b. Membantu sekolah memonitor kehadiran siswa, merencanakan dan mendukung
kegiatan-kegiatan yang disponsori sekolah.
c. Berkomunikasi teratur dengan sekolah perihal perilaku anaknya

Anda mungkin juga menyukai