4.1
4.2 Pirolisis
Pirolisis adalah suatu proses penguraian material organik secara thermal pada
temperatur tinggi tanpa adanya oksigen [4]. Pirolisis berasal dari bahasa yunani “pyr”
artinya api dan “lysis” artinya memisahkan.Produk pirolisis umumnya terdiri dari tiga jenis,
yaitu padatan, minyak dan gas.Padatan memiliki struktur seperti grafit. Padatan tersusun
atas karbon murni pada temperatur tinggi.Struktur ini bisa juga ditemukan pada membran
fuel cell. Minyak yang dihasilkan pada proses pirolisis dapat dibandingkan dengan minyak
tanah dan minyak ini merupakan sumber dari bahan kimia yang berharga misalnya
alkohol, asam organik, eter, keton, alipatik dan hidrokarbon aromatik. Dan gas yang
dihasilkan berupa Cox, NOx, H2 dan Alkana [8].
Dengan menggunakan konsep pirolisis, sampah plastik dipanaskan pada suhu
sekitar 500 derajat Celcius sehingga berubah fase menjadi gas, kemudian akan terjadi
proses perengkahan (cracking). Selanjutnya gas tersebut dikondensasikan sehingga
menjadi fase cair.Hasil kondensasi inilah yang bisa digunakan sebagai bahan bakar cair
yang setara dengan bensin dan solar.
Teknologi pirolisis ini dapat dikatakan sebagai metode yang ramah lingkungan
sebab produk akhirnya menghasilkan CO2 dan H2O, yang merupakan gas non toksik.
Proses pirolisis menghasilkan senyawa-senyawa hidro-karbon cair mulai dari C1 hingga
C4 dan senyawa rantai panjang seperti parafin dan olefin [10].
4.3 Insenerator
Incenerator ini memiliki ruang pembakaran, tempat sampah yang akan dibakar.
Pada chamber terdapat saluran untuk mengalirkan bahan bakar juga dilengkapi saluran
untuk mengalirkan udara dari blower, yang diperlukan pada proses pembakaran,
pembakaran ini dilakukan pada chamber tertutup, untuk menghindari bahaya toksin
maupun infeksi dari sampah yang akan dimusnahkan. Proses pembakaran ini
memerlukan waktu yang bervariasi, tergantung jenis sampahnya serta volume sampah
yang akan dimusnahkan. Pada incinerator, biasanya memiliki dua buah ruang
pembakaran untuk membakar obyek dan membakar asap sebelum difilter, sehingga sisa
– sisa karbon dari pembakaran yang terbawa asap akan semakin berkurang, sehingga
gas CO yang dihasilkan juga semakin berkurang, dan tidak membahayakan bagi
lingkungan.
Jenis insinerator yang biasanya digunakan untuk limbah rumah sakit adalah jenis
controlled-air ,yang dikenal di pasaran sebagai pembakaran secara starved air atau
secaramodular atau secara pyrolytic. Sistem ini disebut demikian karena jenis ini
dioperasikan dengandua ruangan yang bekerja secara seri. Ruangan pertama (bagian
limbah padat) difungsikan padakondisi substoichiometris (beberapa jenis dijumpai juga
pada model kiln), sedang ruangan kedua (bagian limbah gas) di fungsikan pada kondisi
udara yang berlebih.
1. Tahapan pertama adalah membuat air dalam sampah menjadi uap air, hasilnya
limbah menjadi kering dan siap terbakar.
2. Selanjutnya terjadi proses pirolisis, yaitu pembakaran tidak sempurna, dimana
temperature belum terlalu tinggi.
3. Fase berikutnya adalah pembakaran sempurna. Ruang bakar pertama digunakan
sebagai pembakar limbah, suhu dikendalikan antara 400 OC-600OC.
Ruang bakar kedua digunakan sebagai pembakar asap dan bau dengan suhu
antara antara 600OC-1200OC.
Suplay oksigen dari udara luar ditambahkan agar terjadi oksidasi sehingga materi-materi
limbah akan teroksidasi dan menjadi mudah terbakar, dengan terjadi proses pembakaran
yg sempurna, asap yg keluar dari cerobong menjadi transparan.
Proses Pemusnahan pada incenerator yang kita gunakan seperti pada gambar dibawah
ini :
4.4 Kondensor
4.4.1 Pengertian Kondensor
Kondensor adalah salah satu jenis mesin penukar kalor (heat exchanger) yang
berfungsi untuk menurunkan suhu dari uap atau vapor sampai ke suhu cair dengan
menyerahkan panasnya kepada fluida yang lain, biasanya air yaitu air tawar ataupun air
laut.
4.4.2 Fungsi Utama Kondensor
· Merubah uap bekas dari turbin menjadi air embun.
· Dengan vakum kondensor yang bagus, maka efisiensi turbin bagus.
· Menampung dan mengontrol air kondensat.
· Mengeluarkan udara atau gas yang tidak terkondensasi. [15].
c.
1. Horizontal condenser
a. Dapat dibuat dengan pipa pendingin bersirip sehingga relatif berukuran kecil
dan ringan
b. Pipa pendingin dapat dibuat dengan mudah
c. Bentuk sederhana dan mudah pemasangannya
d. Pipa pendingin mudah dibersihkan
2. Vertikal condenser
a. Harganya murah karena mudah pembuatannya.
b. Kompak karena posisinya yang vertikal dan mudah pemasangan
c. Bisa dikatakan tidak mungkin mengganti pipa pendingin, pembersihan
b. Direct-contact condenser
Direct-contact condenser prinsipnya mencampur uap dan air pendingin
yang di semprotkan kan dalam satu tabung sehingga terbentuk air kondensat.
Produk
Pada proses pirolisis sampah plastik, produk yang dihasilkan adalah Heavy Oil dan Light
Oil. Heavy Oil disebut sebagai minyak berat karena mempunyai kerapatan atau berat jenis yang
lebih tinggi dari minyak mentah ringan (Light Oil), dan juga memiliki kadar kekentalan (viscosity)
yang lebih tinggi. Minyak berat adalah jenis minyak mentah yang sangat kental, yang berarti
bahwa itu tidak mengalir dengan mudah. Sifat karakteristik umum dari minyak berat adalah:
gravitasi spesifik yang tinggi, hydrogen rendah untuk rasio karbon, residu karbon tinggi, logam
berat, sulfur dan nitrogen.
Dari 1 kg sampah plastik, dapat diperoleh 0.8 liter BBM. Pada perhitungan pirolisis,
persentase sampah plastik yang dapat didaur ulang (PP, PE, HDPE) 95% dengan total sampah
plastik perhari sebesar 31317 kg/hari. Sehingga sampah yang dapat diolah pada proses pirolisis
sebesar 29751.15 kg/hari. Jam operasi Incenerator 8 jam perhari yaitu 29751.15kg/hari : 8 jam =
3718.96875 kg/jam. Berdasarkan dimensi Incenerator pirolisis (Diameter 2,3 m dan tinggi 4 m),
maka volume sampah yang dapat masuk yaitu sebesar 1304.875kg/jam. Maka proses pirolisis
menjadi 3 kali dalam 1 jam/20menit. Sehingga hasil BBM per hari dari proses pirolisis sebesar
173548.375 Liter = 1091.58 Barells
BAB V. PENGOLAHAN SAMPAH ORGANIK
Komponen Utama
• Gilingan
• Roda transmisi
• Mesin diesel
• Silinder/tabung sampah
• Kerangka besi
• Bangunan Penaung dan lantai dudukan
Dari data yang kita dapatkan, dalam satu hari kita dapat mengumpulkan
sampah sebanyak 66.7 ton (333.5 M3) sampah organic , sehingga dalam seharinya
kita memerlukan waktu sekitar 23 jam untuk mencacah sebanyak 333.5 M3.
b. Desain Bioreaktor
Jumlah sampah organic : 114,39 ton/hari
Asumsikan efisiensi pengomposan 95% maka sampah umpan ke
bioreaktor : 108.670 ton/hari
Densitas umpan : 0.343 ton/m3
Volume umpan : 108,67 ton : 0.343 ton/m3 = 316,82 m3/hari =
1000.5 m3/batch
Desain bio reactor : tabung dengan diameter 15 m dan tinggi 7 m
(Volume : 1237m3) x 8 unit
Berikut adalah perhitungan hasil pembangkitan listrik dari biogas yang telah
dimurnikan :
Q biogas : 167.5 – 234.5 m3/hari (70% CH4 dan 30% CO2)
Q methane : 117.25 – 164.15 m3/hari.
Nilai kalori methane : 9100 kcal/m3 setara 10.92 kWh/m3
Total listrik yang dapat dihasilkan : 1280.37 – 1792.52 kWh perhari jika dengan
melepas CO2.
Bab VI Pengolahan Sampah Kertas, Karet dan Kayu
(m3/hari)
Potensi nilai kalor = timbunan sampah (kg/hari) x referensi nilai kalor (kcal/kg).
Berat jenis sampah 155676,1 (kg/hari) menghasilkan potensi nilai kalor
679916089,2 (kcal/hari) = 28447689172.128 (kj/hari)
Potensi kalor per kg : 679916089,2 (kcal/hari) / 155676,1 (kg/hari) = 4367,5
(kcal/kg) = 18273.62 (kj/kg) = 18273620 (j/kg). Untuk pirolisis dibutuhkan nilai kalor
907920 (j/kg) = 907,920 (kj/kg) = 216,998 (kcal/kg).
Referensi : RDF – 5 dihasilkan dari fraksi sampah yang dapat dibakar yang
kemudian dipadatkan menjadi 600kg/m3 menjadi bentuk pellet, slag, cubbete,
briket, dll. Diameter briket 5 cm.
Volume bola : 4/3 π r^3 = 4/3 π 5^3 =523,8 cm3
600 kg/m3 = 0,6 gr/cm3
0,6 gr/cm3 x 523,8 cm3 = 314,28 gr = 300 gr/briket
Untuk pirolisis dibutuhkan nilai kalor 907920 kj/kg = 216,998 (kcal/kg) sehingga
sisa briket dari jumlah keseluruhan yaitu 4367,5 (kcal/kg) – 216,998 (kcal/kg) =
4150,502 (kcal/kg) = 4150,502 (kal/g).
BAB VII Perhitungan Biaya dan Pendapatan
JUMLAH