Anda di halaman 1dari 22

Ukuran Pemusatan dan Penyebaran Data

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Statistik

Dosen pengampu : Sukemi Kamto Sudibyo, S.Kom., M.Si

KELOMPOK 5 :

1. Anjar Muhammad SKB 15 D.2


2. Ahmad Wan Azizul SKB 15 D.2
3. Imron Rosadi SKB 15 D.2
4. Miftahul Arifin SKA 15 D.2
5. Nurkholis SKA 15 D.2

Sekolah Tinggi Elektronika dan Komputer

Kendal 2017

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan pembuatan makalah kami yang berjudul
“Ukuran Pemusatan dan Penyebaran Data”. Alhamdulillah, kami membuat
makalah ini tanpa suatu kendala apapun, karena materi yang kami buat menjadi
makalah ini mudah untuk dipahami.
Dalam makalah ini, kami memberikan beberapa penjelasan mengenai
pemusatan data dan penyebaran data, yaitu pengertian, macam-macam, rumus-
rumus, dan beberapa contoh.
Harapan kami setelah menyelesaikan makalah statistik ini, pembaca akan
lebih mudah dalam memahami materi statistik, khususnya pada materi ukuran
pemusatan dan penyebaran data. Dan kemudian dengan mudah dapat menerapkan
ilmu yang telah dipelajari. Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi para
pembacanya.

Kendal,

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar .................................................................................................................... ii


Daftar Isi ............................................................................................................................ iii
BAB I - PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................................................ 2
B. Rumusan Masalah ................................................................................................... 2
C. Tujuan ..................................................................................................................... 2
BAB II - PEMBAHASAN
Ukuran Pemusatan dan Penyebaran Data ........................................................................... 2
A. Ukuran Pemutusan Data ......................................................................................... 2
1. Rata-Rata Hitung (Mean/Arhitmetic Mean) ....................................................... 2
2. Rata-Rata Ukur (Geometric Mean) ..................................................................... 4
3. Rata-Rata Harmonik ........................................................................................... 6
4. Modus ................................................................................................................. 7
5. Median ................................................................................................................ 8
B. Ukuran Penyebaran Data ........................................................................................ 9
1. Jangkauan Data (Range) ..........................................................................10
2. Jangkauan Antar Kuartil dan Simpangan Kuartil ............................................. 12
3. Simpangan Rata-Rata........................................................................................ 14
4 Simpangan Baku (Standar Deviasi) .................................................................. 15
BAB III - PENUTUP
Kesimpulan ....................................................................................................................... 18
Daftar Pustaka ................................................................................................................... 19

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Perlu diketahui bahwa Pengetahuan kita tentang berbagai macam ukuran


sangat diperlukan agar kita dapat memperoleh gambaran lebih lengkap dalam
memahami data-data yang telah terkumpul . Seiring berjalannya mata kuliah
Statistika ini, ada beberapa macam ukuran akan kita pelajari, yaitu: Ukuran
Pemusatan data dan Ukuran Penyebaran.

Oleh karena itu, di samping kedua ukuran diatas, maka dalam kesempatan ini,
kami akan menyusun makalah yang berkaitan dengan ukuran pemutusan dan
penyebaran data dalam dunia statistik. Ukuran ini digunakan sebagai bahan
pegangan dalam menafsirkan suatu gejala yang akan diteliti berdasarkan hasil
pengolahan data yang anda kumpulkan dan juga menggambarkan bagaimana
terpencarnya sekumpulan data kuantitatif atau bilangan – bilangan.

Dalam makala yang mengenai ukuran pemusatan dan pembebasan data ini,
ada beberapa macam yang akan kami bahas yaitu: Pada ukuran pemusatan data
terdiri dari Rata-Rata Hitung (Mean/Arhitmetic Mean), Rata-Rata Ukur
(Geometric Mean), Rata-Rata Harmonik, Modus, dan Median. Dan pada ukuran
pembebasan data terdiri dari Jangkauan Data (Range), Jangkauan Antar Kuartil
dan Simpangan Kuartil, Simpangan Rata-Rata, dan Simpangan Baku (Standar
Deviasi)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, supaya pembahasan dalam makalah ini


tidak melebar maka bisa dirumuskan suatu rumusan masalah sebagai berikut:

1. Apa pengertian dari ukuran Pemusatan dan Penyebaran Data ?


2. Apa kegunaan dari Ukuran Pemusatan dan Penyebaran Ini?
3. Seperti apa macam-macam dari ukuran penyebaran data ini ?
4. Serta bagamana cara penghitungan masing-masing ukuran ini?

C. Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah di atas, diperoleh beberapa tujuan dari


pembuatan makalah ini. Yaitu sebagai berikut:

1. Dapat memahami mengenai ukuran pemusatan dan penyebaran data.


2. Dapat mengetahui macam-macam ukuran pemusatan dan penyebaran data
serta cara penyelesaian soal mengenai ukuran tersebut.

1
BAB II
PEMBAHASAN
UKURAN PEMUSATAN DAN PENYEBARAN DATA

Statistika adalah pengetahuan yang berkaitan dengan metode, teknik atau cara
mengumpulkan data, mengolah data, menganalisis data, menyajikan data dalam
bentuk kurva atau diagram, menarik kesimpulan, menafsirkan data, sertamenguji
hipotesis yang didasarkan pada hasil pengolahan data.

Macam-macam ukuran yang dikenal dalam dunia statistika antara lain ukuran
pemusatan, ukuran letak, dan ukuran penyebaran data. Pada makalah ini, akan
dibahas tentang ukuran pemusatan dan penyebaran data.

A. Ukuran Pemusatan Data


Ukuran pemusatan data adalah ukuran yang banyak dipakai sebagai alat atau
parameter untuk digunakan sebagai bahan pegangan dalam menafsirkan suatu
gejala yang akan diteliti berdasarkan hasil pengolahan data yang anda kumpulkan
(H.M. Akib Hamid, 2007: Modul 4).

Ukuran pemusatan terdiri dari:


 Rata-rata hitung
 Rata-rata ukur
 Rata-rata harmonik
 Modus
 Median

1. Rata-Rata Hitung (Mean/Arhitmetic Mean)


Rata-rata merupakan nilai yang mewakili kumpul data yaitu nilai yang kurang
dari nilai itu, nilai yang lebih dari nilai itu dan nilai itu sendiri.
Contoh:
- Ani cantik
- Rina tidak cantik Kesimpulannya rata-rata perempuan itu
- Dini sangat cantik cantik

Mean dari sekumpulan data adalah jumlah dari kumpulan bilangan dibagi
banyak bilangan tersebut.

Untuk data tunggal seperti: x1, x2, x3,.....,xn. Maka:

∑ 𝑥𝑖
𝑥̅ =
𝑛
Keterangan: 𝑥̅ = Rataan Hitung

2
n = banyak data
xi = data ke-i
Contoh Tentukan rata-rata dari nilai siswa sebagai berikut: 70, 69, 45, 80
dan 56!

∑ 𝑥𝑖 70+69+45+80+56
𝑥̅ = = = 64
𝑛 5

Untuk data daftar distribusi frekuensi tunggal seperti:


xi fi xi menyatakan nilai ujian dan fi menyatakan frekuensi untuk
70 5 nilai xi yang bersesuaian.
69 6
45 3 ∑𝑓 𝑥
80 1 𝑥̅ = ∑ 𝑖 𝑖
𝑓𝑖
56 1

Untuk mencari rata-rata tabel diatas, akan lebih mudah bila dibuat tabel
penolong seperti berikut:
xi fi fixi Dari tabel, ∑ 𝑓𝑖 𝑥𝑖 = 1035 dan ∑ 𝑓𝑖 = 16.
70 5 350 Sehingga:
69 6 414
45 3 135 ∑ 𝑓𝑖 𝑥𝑖 1035
80 1 80 𝑥̅ = ∑ 𝑓𝑖
= = 64,6
16
56 1 56
Jumlah 16 1035 Rataan hitung nilai tersebut adalah 64,6.

Untuk data daftar distribusi frekuensi kelompok rumus yang digunakan sama
∑ 𝑓 𝑖 𝑥𝑖
dengan data daftar distribusi frekuensi tunggal yaitu 𝑥̅ = . Hanya
∑ 𝑓𝑖
saja, karena ada pengelompokan kelas maka xi yang dirumus merupakan titik
𝐵𝑎𝑡𝑎𝑠 𝐵𝑎𝑤𝑎ℎ+𝐵𝑎𝑡𝑎𝑠 𝐴𝑡𝑎𝑠
tengah dari kelas tersebut. 𝑥𝑖 =
2
Contoh: tabel nilai ujian 80 Mahasiswa (I)
Kelas fi xi fixi Dari tabel, dapat kita lihat ∑ 𝑓𝑖 𝑥𝑖 = 6130
31 – 40 1 35,5 35,5 dan ∑ 𝑓𝑖 = 80. Sehingga:
41 – 50 2 45,5 91
51 – 60 5 55,5 277,5 ∑ 𝑓𝑖 𝑥𝑖 6130
61 – 70 15 65,5 982,5 𝑥̅ = ∑ 𝑓𝑖 = 80 = 76,62
71 – 80 25 75,5 1887,5
81 – 90 20 85,5 1710
Rataan hitung nilai ujiannya adalah
91 – 100 12 95,5 1146
76,62.
Jumlah 80 - 6130

3
Untuk mencari rataan hitung data distribusi frekuensi kelompok dapat
digunakan cara lainnya yaitu cara sandi atau cara singkat. Untuk memakai
cara ini maka gunakan langkah-langkah berikut
 Ambil salah satu titik tengah kelas, namakan x0.
 Untuk titik tengah x0 diberi nilai sandi c = 0
 Titik tengah yang nilainya kurang dari x0 berturut-turut diberi harga-harga
sandi c = −1, c = −2, c = −3, dan seterusnya.
 Titik tengah yang nilainya lebih dari x0 berturut-turut diberi harga-harga
sandi c = +1, c = +2, c = +3, dan seterusnya.
 p merupakan panjang kelas dimana setiap kelas memiliki panjang kelas
yang sama.
∑ 𝑓𝑖 𝑐𝑖
 Gunakan rumus: 𝑥̅ = 𝑥0 + 𝑝 ( )
∑ 𝑓𝑖

Contoh: Tabel nilai ujian 80 mahasiswa (II)

Nilai fi xi ci fici Dari tabel, dapat kita lihat ∑ 𝑓𝑖 𝑐𝑖


31 – 40 1 35,5 −4 −4 = 9 dan ∑ 𝑓𝑖 = 80. Panjang
41 – 50 2 45,5 −3 −6 kelasnya adalah 10. Sehingga:
51 – 60 5 55,5 −2 −10 ∑ 𝑓𝑖 𝑐𝑖
61 – 70 15 65,5 −1 −15 𝑥̅ = 𝑥0 + 𝑝 ( )
71 – 80 25 75,5 0 0 ∑ 𝑓𝑖
81 – 90 20 85,5 1 20
91 – 100 12 95,5 2 24 9
= 75,5 + 10 ( )
Jumlah 80 - - 9 80
= 76,62
Rataan hitung nilai ujiannya adalah 76,62.

2. Rata-Rata Ukur (Geometric Mean)


Jika perbandingan tiap dua data berurutan tetap atau hampir tetap, untuk
mencari rata-ratanya lebih baik dipakai rata-rata ukur daripada rata-rata
hitung.

Untuk data x1, x2, x3,.....,xn. Maka:


𝐺 = 𝑛√𝑥1 . 𝑥2 . 𝑥3 … . 𝑥𝑛
Keterangan: G = Rataan Ukur
n = banyak data
xi = data ke-i

Contoh Hitunglah rata-rata ukur 3 buah data berikut: x1 = 2, x2 = 4 dan x3 =


8!

4
3
𝐺 = 3√𝑥1 . 𝑥2 . 𝑥3 = √2.4.8 = 4

Untuk bilangan-bilangan bernilai besar, lebih baik digunakan logaritma yang


dirumuskan sebagai berikut
∑ log 𝑥𝑖
log 𝐺 =
𝑛

Sebagai contoh saja, kita gunakan soal “hitunglah rata-rata ukur 3 buah data
berikut: x1 = 2, x2 = 4 dan x3 = 8 ! ” .

log 2+log 4+log 8


log 𝐺 =
3
0,301 + 0,6021 + 0,9031
log 𝐺 =
3
log 𝐺 = 0,6021
log 𝐺 = log 4
G=4

Untuk data yang telah disusun dalam daftar distribusi frekuensi, digunakan
rumus sebagai berikut:
∑(𝑓𝑖 log 𝑥𝑖 )
log 𝐺 =
∑ 𝑓𝑖
Keterangan : G = Rataan Ukur
xi = Titik tengah kelas
fi = frekuensi yang bersesuaian dengan xi

Contoh : tabel nilai ujian 80 mahasiswa (III)


Nilai fi xi 𝐥𝐨𝐠 𝒙𝒊 𝒇𝒊 𝐥𝐨𝐠 𝒙𝒊 Dari tabel, dapat kita lihat
31 – 40 1 35,5 1,5502 1,5502 ∑ 𝑓𝑖 log 𝑥𝑖 = 150,1782 dan
41 – 50 2 45,5 1,658 3,316 ∑ 𝑓𝑖 = 80.
51 – 60 5 55,5 1,7443 8,7215
61 – 70 15 65,5 1,8162 27,243 ∑(𝑓𝑖 log 𝑥𝑖 )
log 𝐺 =
71 – 80 25 75,5 1,8779 46,9475 ∑ 𝑓𝑖
81 – 90 20 85,5 1,932 38,64 log 𝐺 =
150,1782
= 1,8772
91 – 100 12 95,5 1,98 23,76 80
Jumlah 80 - - 150,1782 G = 75,37

Nilai ujian itu memiliki rata-rata ukur 75,37.

5
3. Rata-Rata Harmonik
Rata-rata harmonik merupakan kebalikan dari rataan hitung dengan
bilangannya merupakan kebalikan dari kumpulan bilangan tersebut. Dalam
seperangkat data x1, x2, x3,.....,xn. Maka rataan harmoniknya dirumuskan
sebagai berikut:
𝑛
𝐻=
1
∑( )
𝑥𝑖

Keterangan: H = Rataan Harmonik

n = banyak data
xi = data ke-i

Contoh: Hitung rata-rata harmonik untuk kumpulan data: 3, 5, 6, 6, 7, 10, 12!

𝑛 7
𝐻= 1
= 1 1 1 1 1 1 1 = 5,87
∑( ) + + + + + +
𝑥𝑖 3 5 6 6 7 10 12

Untuk data dalam daftar distribusi frekuensi digunakan rumus:

∑ 𝑓𝑖
𝐻=
𝑓
∑( 𝑖)
𝑥𝑖
Keterangan : H = Rataan Harmonik
xi = Titik tengah kelas
fi = frekuensi yang bersesuaian dengan xi

Contoh: tabel nilai ujian 80 mahasiswa (IV)


Kelas fi xi 𝒇𝒊⁄ 𝑓
𝒙𝒊 Dari tabel, dapat kita lihat ∑ (𝑥𝑖 ) =
𝑖
31 – 40 1 35,5 0,0282 1,0819 dan ∑ 𝑓𝑖 = 80. Sehingga:
41 – 50 2 45,5 0,044
51 – 60 5 55,5 0,0901 ∑ 𝑓𝑖 80
61 – 70 15 65,5 0,229 𝐻= =
𝑓 1,0819
71 – 80 25 75,5 0,3311 ∑( 𝑖)
𝑥𝑖
81 – 90 20 85,5 0,2339
= 73,91
91 – 100 12 95,5 0,1256
Jumlah 80 - 1,0819
Rataan harmonik nilai ujiannya
adalah 73,91.
Dari tabel nilai ujian 80 mahasiswa (I – IV), telah dihitung nilai rataan
hitung, rataan ukur dan rataan harmoniknya yaitu:

6
𝑥̅ = 76,62
G = 75,37 Dapat kita simpulkan bahwa H ≤ 𝑈 ≤ 𝑥̅
H = 73,94

4. Modus
Modus merupakan nilai yang paling banyak muncul dalam suatu kumpulan
data atau bila dilihat dalam data berbentuk tabel modus merupakan nilai
dengan frekuensi terbanyak dalam suatu data.

Contoh Berapakah modus dari data 12, 34, 14, 34, 28, 34, 34, 28, 14 !
Bila diubah dalam bentuk tabel maka:
xi fi
12 1
14 2
28 2
34 4
Modus dari data tersebut adalah 34

Untuk menentukan modus dalam data yang sudah disusun dalam bentuk
daftar distribusi frekuensi kelompok lakukan langkah-langkah berikut:

 Tentukan kelas modus yakni kelas yang memiliki frekuensi terbesar


dibandingkan kelas-kelas lainnya
 Hitung panjang kelas yang disimbolkan p
 Hitung batas bawah kelas yang disimbolkan b
 Frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas dengan titik tengah
yang kurang dari (sebelum) titik tengah kelas modus yang disimbolkan d1
 Frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas dengan titik tengah
yang lebih dari (sesudah) titik tengah kelas modus yang disimbolkan d2
 Masukkan nilai yang telah dihitung kedalam rumus:
𝑑1
𝑀𝑜 = 𝑏 + 𝑝 ( )
𝑑1 + 𝑑2

Contoh: Tabel nilai ujian 80 Mahasiswa (V)


Nilai fi xi  Kelas modus = 71 – 80
31 – 40 1 35,5  b = 70,5
41 – 50 2 45,5  p = 10
51 – 60 5 55,5
 d1 = 25 – 15 = 10
61 – 70 15 65,5
71 – 80 25 75,5  d2 = 25 – 20 = 5
81 – 90 20 85,5 𝑑1
91 – 100 12 95,5 𝑀𝑜 = 𝑏 + 𝑝 ( )
Jumlah 80 - 𝑑1 + 𝑑2

7
10
= 70,5 + (10) ( ) = 77,17
10 + 5
Modus dari tabel tersebut adalah 77,17.

5. Median
Median adalah nilai tengah dari kumpulan data yang sudah diurutkan
berdasarkan bilangan terkecil ke terbesar. Untuk lebih memahami diagram
berikut:

Untuk data tunggal dengan banyak datanya ganjil.

𝑥1 𝑥2 𝑥3 𝑥4 𝑥5

Median

Untuk data tunggal dengan banyak datanya genap.

𝑥1 𝑥2 𝑥3 𝑥4 𝑥5 𝑥6

𝑥3 + 𝑥4
𝑀𝑒 =
2

Untuk mencari median pada daftar distribusi frekuensi kelompok maka


lakukan langkah berikut:
 Temukan letak kelas median dengan cara melihat kelas mana yang
mencapai setengah dari jumlah frekuensi.
 Hitung batas bawah kelas yang disimbolkan b
 Hitung panjang kelas yang disimbolkan p
 Tambahkan kolom tabel frekuensi kumulatif karena dalam rumus akan
ada frekuensi kumukatif sebelum kelas median yang disimbolkan fk
 Perhatikan frekuensi pada kelas median yang disimbolkan fm
 Rumus yang digunakan yaitu:
𝑛
− 𝑓𝑘
𝑀𝑒 = 𝑏 + 𝑝 (2 )
𝑓𝑚

8
Contoh: tabel nilai ujian 80 mahasiswa (VI)
Nilai fi fk  Kelas median: 71 – 80
31 – 40 1 1  b = 70,5
41 – 50 2 3  p = 10
51 – 60 5 8
 fk = 23
61 – 70 15 23
71 – 80 25 48  fm = 25
81 – 90 20 68 𝑛
− 𝑓𝑘 40 −23
91 – 100 12 80 𝑀𝑒 = 𝑏 + 𝑝 ( 2
) = 70,5 + (10)( ) =
𝑓𝑚 25
Jumlah 80 -
77,3

Jadi, Mediannya adalah 77,3

B. Ukuran Penyebaran Data


Selain ukuran pemutusan data, juga terdapat ukuran penyebaran data. Ukuran
ini berguna untuk menunjukkan seberapa jauhnya suatu data menyebar dari rata-
ratanya. Misalnya kita hendak membandingkan tingkat produktivitas dua
perusahaan Tempe. Seumpama kita telah mendapatkan data bahwa kedua
perusahaan tersebut memiliki rata-rata produksi 300 Tempe sehari, namun kita
tidak dapat menyimpulkan bahwa kedua perusahaan tersebut memiliki tingkat
produktivitas yang sama karena mungkin saja salah satu perusahaan cenderung
lebih homogen, dalam arti jumlah produksi tidak jauh dari kisaran rata-rata
sedangkan prusahaan lainnya cenderung heterogen, dalam arti jumlah produkis
jauh dan sangat beragam dari kisaran rata-rata.
Untuk itu, diperlukan ukuran penyebaran data untuk meneliti tingkat
produktivitas kedua perusahaan Tempe tersebut. Ukuran penyebaran data terdiri
dari:
 Jangkauan Data (Range)
 Jangkauan Antar Kuartil
 Simpangan Kuartil
 Simpangan Rata-Rata
 Simpangan Baku (Standar Deviasi)

9
1. Jangkauan Data (Range)
Dengan menggunakan range maka dapat diketahui gambaran secara kasar
tentang variasi suatu distribusi data. Nilai range ini sangat kasar karena tidak
mempertimbangkan nilai-nilai yang lain selain nilai ekstrimnya. (Rohmad dan
Supriyanto, 2015:76). Jangkauan data merupakan selisih antara nilai maksimum
dan nilai minimun pada suatu data.

 Untuk data tunggal

Xmin .... .... Xmax

𝑅 = 𝑋𝑚𝑎𝑥 − 𝑋𝑚𝑖𝑛

Contoh: Hitung jangkauan data dari data: 6, 7, 9, 8, 3, 5

𝑅 = 𝑋𝑚𝑎𝑥 − 𝑋𝑚𝑖𝑛 = 9 – 3 = 6

Jadi, jangkauan datanya adalah 6

 Untuk data Kelompok


Untuk menghitung jangkauan data yang disajikan dalam daftar distribusi
frekuensi kelompok maka ada 2 cara:
1. menghitung nilai tengah tiap kelas dengan nilai terkecil dan terbesar.
Jangkauan datanya adalah selisih antara nilai tengah pada kelas
dengan nilai terbesar dan nilai tengah pada kelas dengan nilai
terkecil.
𝑅 = 𝑥𝑖 (max) − 𝑥𝑖 (𝑚𝑖𝑛)

10
2. Menghitung batas bawah kelas dengan nilai terendah dan batas atas
dengan nilai tertinggi kelas pada data tersebut. Jangkauan datanya
adalah selisih antara batas bawah kelas dengan nilai terendah dan
batas atas dengan nilai tertinggi.

𝑅 = 𝐵𝐴𝑖 (max) − 𝐵𝐵𝑖 (𝑚𝑖𝑛)

Keterangan:
i = kelas
BB = Batas Bawah
BA = Batas Atas
xi = nilai tengah suatu kelas
Contoh:
Daftar berat badan 100 mahasiswa
Berat Badan (kg) Banyak Mahasiswa (f)
60 – 62 5
63 – 65 18
66 – 68 42
69 – 71 27
72 – 74 8

Hitunglah jangkauan data dari data tersebut!


Cara I:
Kelas dengan nilai tertinggi : 72 – 74
72 + 74
𝑥𝑖 (max) = = 73
2
Kelas dengan nilai terendah : 60 – 62
60 + 62
𝑥𝑖 (min) = = 61
2
Jangkauan datanya:
𝑅 = 𝑥𝑖 (max) − 𝑥𝑖 (𝑚𝑖𝑛) = 73 − 61 = 12

11
Cara II:
Kelas dengan nilai tertinggi : 72 – 74
𝐵𝐴𝑖 (max) = 74,5
Kelas dengan nilai terendah : 60 – 62
𝐵𝐵𝑖 (𝑚𝑖𝑛) = 59,5
Jangkauan datanya :
𝑅 = 𝐵𝐴𝑖 (max) − 𝐵𝐵𝑖 (𝑚𝑖𝑛) = 74,5 − 59,5 = 12

2. Jangkuan Antar Kuartil dan Simpangan Kuartil


Jangkauan antar kuartil merupakan selisih antara kuartil atas dan kuartil
bawah sedangkan Simpangan kuartil adalah setengah dari jangkauan antar kuartil.
Simpangan kuartil merupakan transformasi dari jangkauan kuartil yang digunakan
untuk menjelaskan variabilitas karena semi kuartil lebih terfokus pada
pertengahan atau 50% dari distribusi, sehingga kondisi kurang dipengaruhi oleh
skor yang ekstrim.

𝑥1 𝑥2 𝑥3 𝑥4 𝑥5 𝑥6

𝑄1 𝑄3

𝑄2

𝑄𝑅 = 𝑄3 − 𝑄1

1
𝑄𝑑 = (𝑄 − 𝑄1 )
2 3
12
Keterangan:
QR = jangkauan antar kuartil
Qd = simpangan kuartil
 Untuk data tunggal
Contoh: nilai ujian 10 mahasiswa : 6, 7, 8, 9, 6, 8, 6, 5, 4, 9. Tentukan
jangkauan kuartil dan simpangan kuartilnya.

- Urutkan data tersebut: 4, 5, 6, 6, 6, 7, 8, 8, 9, 9.


𝑄1 = 6 dan 𝑄3 = 8
𝑄𝑅 = 𝑄3 − 𝑄1 = 8 − 6 = 2
1 1
𝑄𝑑 = (𝑄3 − 𝑄1 ) = (8 − 6) = 1
2 2
Jadi, jangkauan kuartilnya adalah 2 dan simpangan kuartilnya adalah 1.

 Untuk data kelompok


Contoh: Tentukan jangkauan kuartil dan simpangan kuartil dari data
berikut!
Tabel nilai ujian 80 mahasiswa
Nilai fi fk 3(80+1)
 𝐿𝑒𝑡𝑎𝑘 𝑄3 = = 60,75
4
31 – 40 1 1
 Kelas kuartil 3: 81 – 90
41 – 50 2 3
 b = 80,5
51 – 60 5 8
 p = 10
61 – 70 15 23
 fk = 48
71 – 80 25 48
 fQ = 20
81 – 90 20 68
91 – 100 12 80
Jumlah 80 -

3𝑛
− 𝑓𝑘 60 −48
4
𝑄3 = 𝑏 + 𝑝 ( ) = 80,5 + (10) ( ) = 86,5
𝑓𝑄 20

1(80+1)
 𝐿𝑒𝑡𝑎𝑘 𝑄1 = = 20,25
4

13
 Kelas kuartil 3: 61 – 70
 b = 60,5
 p = 10
 fk = 8
 fQ = 15
1𝑛
− 𝑓𝑘 20 −8
4
𝑄1 = 𝑏 + 𝑝 ( ) = 60,5 + (10) ( ) = 68,5
𝑓𝑄 15

𝑄𝑅 = 𝑄3 − 𝑄1 = 86,5 − 68,5 = 18
1 1
𝑄𝑑 = (𝑄3 − 𝑄1 ) = (86,5 − 68,5) = 9
2 2
Jadi, Jangkauan kuartilnya adalah 18 dan simpangan kuartilnya adalah 9.

3. Simpangan Rata-Rata
Simpangan rata-rata adalah rata-rata hitung nilai absolut simpangan. Untuk
menutup kekurangan dari nilai range maka bisa dihitung nilai simpangan rata-
rata. Simpangan rata-rata memperhitungkan nilai-nilai lain selain nilai ekstrim
distribusi data.

∑|𝑥𝑖 − 𝑥̅ | ∑(𝑓|𝑥𝑖 − 𝑥̅ |)
𝑆𝑅 = atau 𝑆𝑅 =
𝑛 𝑛

Untuk daftar distribusi frekuensi


Keterangan:
SR = simpangan rata-rata
𝑥𝑖 = nilai data ke-i
𝑥̅ = mean/rata-rata
n = banyak data
f = frekuensi data ke-i

Untuk data yang disajikan dalam bentuk daftar distribusi frekuensi kelompok
maka 𝑥𝑖 nya adalah nilai tengah dari kelas i.

14
Contoh: Tentukan simpangan rata-rata dari data berikut!
Daftar berat badan 100 mahasiswa
Berat Badan (kg) Banyak Mahasiswa (f)
60 – 62 5
63 – 65 18
66 – 68 42
69 – 71 27
72 – 74 8

- Cari nilai tengah dari data tersebut


Berat Badan f 𝑥𝑖 𝑓𝑖 𝑥𝑖 |𝑥𝑖 − 𝑥̅ | f|𝑥𝑖 − 𝑥̅ |
(kg)
60 – 62 5 61 305 6,45 32,25
63 – 65 18 64 1152 3,45 62,1
66 – 68 42 67 2814 0,45 18,9
69 – 71 27 70 1890 2,55 68,85
72 – 74 8 73 584 5,55 44,4
Jumlah 100 6745 226,5

- Hitung rata-rata data tersebut.


∑ 𝑓𝑖 𝑥𝑖 6745
𝑥̅ = = = 67,45
∑ 𝑓𝑖 100
- Dari tabel bantuan diatas maka dapat dihitung simpangan rata-ratanya.
∑(𝑓|𝑥𝑖 − 𝑥̅ |) 226,5
𝑆𝑅 = = = 2,265
𝑛 100
Jadi, simpangan rata-ratanya adalah 2,265.

4. Simpangan Baku (Standar Deviasi)


Simpangan baku ini paling banyak digunakan dalam ukuran penyebaran data.
Dengan menggunakan simpangan rata-rata hasil pengamatan penyebaran sudah
memperhitungkan seluruh nilai yang ada pada data. Namun, karena dalam

15
perhitungan menggunakan nilai absolut maka tidak diketahui arah penyebarannya.
Sehingga, perlu digunakan simpangan baku karena simpangan baku memuat nilai
pangkat 2 dari skor simpangan. Simpangan baku merupakan ukuran penyebaran
yang paling teliti.

∑(𝑥𝑖 − 𝑥̅ )2
𝑆𝐵 = √
𝑛 −1

Atau untuk daftar distribusi frekuensi maka :

∑ 𝑓𝑖 (𝑥𝑖 − 𝑥̅ )2
𝑆𝐵 = √
𝑛 −1

Untuk daftar distribusi frekuensi kelompok maka 𝑥𝑖 nya merupakan nilai tengah
dari kelas i.

Dalam simpangan baku dikenal istilah ragam/variasi. Sebenarnya yang


merupakan ukuran simpangan adalah simpangan baku. Namun, karena variasi
merupakan ukuran pangkat dua dari simpangan baku maka variasi pun dianggap
sebagai ukuran penyebaran data.
𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑠𝑖 = 𝑆𝐵 2

Untuk mempermudah dalam menghitungkan simpangan baku, maka perlu disusun


suatu tabel yang mengandung simpangan setiap skor dengan rata-ratanya dan
kuadrat simpangan setiap skor dengan rata-rata.

Contoh: Tentukan simpangan baku dan variasi dari data berikut!


Daftar berat badan 100 mahasiswa
Berat Badan (kg) Banyak Mahasiswa (f)
60 – 62 5
63 – 65 18
66 – 68 42

16
69 – 71 27
72 – 74 8

- Cari nilai tengah dari data tersebut


Berat Badan f 𝑥𝑖 𝑓𝑖 𝑥𝑖 (𝑥𝑖 − 𝑥̅ ) ̅ )2
(𝑥𝑖 − 𝑥 ̅ )2
𝑓𝑖 (𝑥𝑖 − 𝑥
(kg)
60 – 62 5 61 305 − 6,45 41,6025 208,0125
63 – 65 18 64 1152 − 3,45 11,9025 214,245
66 – 68 42 67 2814 − 0,45 0,2025 8,505
69 – 71 27 70 1890 2,55 6,5025 175,5675
72 – 74 8 73 584 5,55 30,3025 242,42
Jumlah 100 6745 848,75

- Hitung rata-rata data tersebut.


∑ 𝑓𝑖 𝑥𝑖 6745
𝑥̅ = = = 67,45
∑ 𝑓𝑖 100
- Dari tabel bantuan diatas maka dapat dihitung simpangan rata-ratanya.

∑ 𝑓𝑖 (𝑥𝑖 − 𝑥̅ )2 848,75
𝑆𝐵 = √ =√ = 2,93
𝑛 −1 100−1

Jadi, simpangan rata-ratanya adalah 2,93.

17
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

Statistika adalah pengetahuan yang berkaitan dengan metode, teknik atau


cara mengumpulkan data, mengolah data, menganalisis data, menyajikan data
dalam bentuk kurva atau diagram, menarik kesimpulan, menafsirkan data,
sertamenguji hipotesis yang didasarkan pada hasil pengolahan data.

Macam-macam ukuran yang dikenal dalam dunia statistika antara lain


ukuran pemusatan, ukuran tata letak, dan ukuran penyebaran.

Ukuran pemusatan data adalah ukuran yang banyak dipakai sebagai alat
atau parameter untuk digunakan sebagai bahan pegangan dalam menafsirkan suatu
gejala yang akan diteliti berdasarkan hasil pengolahan data yang anda kumpulkan.
Ukuran pemusatan terdiri dari, Rata-Rata Hitung (Mean/Arhitmetic Mean), Rata-
Rata Ukur (Geometric Mean), Rata-Rata Harmonik, Modus, dan Median.

Ukuran penyebaran data berguna untuk menunjukkan seberapa jauhnya


suatu data menyebar dari rata-ratanya. Ukuran penyebaran data terdiri dari
Jangkauan Data (Range), Jangkauan Antar Kuartil dan Simpangan Kuartil,
Simpangan Rata-Rata, dan Simpangan Baku (Standar Deviasi)

18
DAFTAR PUSTAKA

Dalimah. (2013). Bahan Belajar Matematika Kelas XI IPA SMA/MA Semester


Ganjil. Palembang: SMA Negeri 18.Hlm. 57 - 65
Herrhyanto, N., & Hamid, A. H. (2007). Statistika Dasar. Jakarta: Universitas
Terbuka. Hlm. 4 dan 4.2 - 4.10
Indra (2016). Statistika Ukuran Pemusatan Data, Rumus dan Contoh Soal.
http://www.pelajaran.co.id/2016/12/ukuran-pemusatan-data-mean-median-
modus-rumus-dan-contoh-soal.html.
Indra (2016). Sataistika Ukuran Penyebaran Data, Rumus dan Contoh Soal.
http://www.pelajaran.co.id/2016/14/statistika-ukuran-penyebaran-data-rumus-
dan-contoh-soal-jangkauan-simpangan-ragam.html

19

Anda mungkin juga menyukai