Break Even Stripping Ratio adalah perbandingan antara biaya penggalian batubara
dengan biaya pengupasan tanah penutup (overburden) atau merupakan
perbandingan biaya penambangan bawah tanah dengan penambangan terbuka.
Break Even Stripping Ratio ini disebut juga overall stripping ratio, yang dapat
dinyatakan sebagai berikut :
BESR1 = A – B/C
Dimana :
A = Biaya penambangan bawah tanah per ton batubara
B = Biaya penambangan terbuka per ton batubara
C = Biaya pengupasan tanah penutup per ton
Untuk memilih system penambangan digunakan istilah BESR-1 bagi open pit yaitu
overall stripping ratio.
Setelah ditentukan bahwa akan digunakan metoda tambang terbuka, maka dalam
rangka pengembangan rencana penambangan digunakan BESR2 dengan rumusan
sebagai berikut :
BESR 2= D-E/C
Dimana :
D = Nilai recovery per ton batubara
E = Biaya produksi per ton batubara
C = Biaya pengupasan tanah penutup per ton
BESR-2 = Recovable Value - Poduction Cost / Stripping Cost dalam ton/ore
BESR-2 untuk menentukan maksimal berapa ton waste yang disingkirkan untuk
memperoleh 1 ton ore agar tahap penambangan ini masih memberikan keuntungan
(max allowable stripping ratio) dan untuk menentukan batas pit (pit limit).
BESR2 ini disebut sebagai economic stripping ratio yang artinya berapa besar
keuntungan yang dapat diperoleh bila endapan batubara tersebut ditambang secara
tambang terbuka. Pada dasarnya, jika terjadi kenaikan harga batubara di pasaran,
maka akan dapat mengakibatkan perluasan tambang sehingga cadangan akan
bertambah, sebaliknya jika harga batubara turun, maka jumlah cadangan akan
berkurang.
2. Konsep ekonomis/keuntungan
http://tambangunsri.blogspot.co.id/2011/02/analisa-stripping-ratio.html
http://info-pertambangan.blogspot.co.id/2012/10/definisi-pertambangan.html