Anda di halaman 1dari 7

ANALISA JURNAL

Disusun untuk memenuhi tugas imun dan hema I

Dosen Pembimbing :

Anna Kurnia.,S.Kep.,Ns.,M.Kep

Kelompok 2 :

Nama : Isyna Devi Wardhani

Kelas : 5A

Nim : 153210020

Prodi : S1 Keperawatan

PRODI S1 KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
INSAN CENDEKIA MEDIKA
JOMBANG
2017
Informasi Citasi Metodologi Penelitian
Pengarang : Widya Kardela, Yufri Aldi, Lokasi Penelitian : Pengambilan sampel
Rozi Efendi dilakukan di Kelurahan Gnung Sarik,
Tahun : 2017 Kecamatan Kuranji, Padang, Sumatera Barat
Judul Artikel : Uji Efek Anti Anafilaksis dan dilakukan penelitian di Herbarium
Kutan Aktif Dari Ekstrak Etanol Bunga Universitas Andalas Jurusan Biologi Fakultas
Kincung (Etlingera elatior (Jack) R. M Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Smith) Pada Mencit Putih Jantan (FMIPA) Universitas Andalas Padang.
Penerbit / Nama Judul : Jurnal Farmasi Variebel yang diteliti : Eksrak Etanol Bunga
Higea Kincung yang digunakan adalah daun, bunga,
Volume : 9 (sembilan) No 1 batang, dan rimpang
Issue / No : - Metode Pengumpulan Data : Kualitatif
Halaman : 11 Lembar metode uji yang digunakan adalah metode uji
statistik analisa variansi (ANOVA) satu arah
dan uji Kruskal Wallis (Jones, 2010).
Latar Belakang Hasil Penelitian
Indonesia kaya akan sumber bahan obat alam Pada penelitian ini digunakan bunga kincung
dan tradisional yang secara turun-temurun dan hasil identifikasi menunjukkan bahwa
telah digunakan sebagai ramuan obat sampel tersebut adalah (Etlingera elatior (Jack)
tradisional. Pengobatan tradisional dengan R. M. Simth dari famili zingiberaceace dan
tanaman obat diharapkan dapat dimanfaatkan mempunyai sinonim Phaeomeria magnifica
dalam pembangunan kesehatan masyarakat. (Roscoe).
Kemajuan pengetahuan dan teknologi Penelitian ini digunakan metode anafilaksis
modern tidak mampu menggeserkan peranan kutan aktif. Antigen yang digunakan adalah
obat tradisional, bahkan pada saat ini, putih telur ayam ras dan hewan percobaannya
pemerintah tengah menggalakkan pengobatan menggunakan mencit putih jantan. Mencit yang
kembali ke alam (back to nature) digunakan menjadi bahan percobaan akan
(Wijayakusuma, 1999). diaklimatisasi dalam kandang hewan terlebih
Kincung (Etlingera elatior (Jack) R. M. dulu selama satu minggu supaya mencit bisa
Smith) adalah salah satu tanaman dari famili beradaptasi dengan lingkungan baru dan
zingiberanceace yang multiguna. Secara mengontrol kesehatan. Dimana selisih berat
tradisional bunga kincung dimanfaatkan badan mencit sebelum aklimatisasi dan sesudah
untuk penambah citra rasa masakan dan aklimatisasi tidak menunjukkan perubahan
bahan kosmetik alami. Daun serta rimpang berat badan lebih dari 10 %, perubahan terbesar
dipakai untuk bahan campuran bedak. terjadi pada persentase 9,95 % dan terkecil 3,40
Sedangkan batangnya di gunakan pemberi %.
citra rasa pada masakan daging (Naufalin Pada hari pertama dilakukan sensitisasi dengan
2005). Menurut Rohkyani (2015) kincung menyuntikkan larutan putih telur ayam 10 %
mengandung senyawa alkaloid, saponin, sebanyak 0,2 mL secara intraperitoneal pada
tanin, fenolik, flavonoid, triterpenoid, steroid, semua hewan percobaan dengan tujuan untuk
vitamin, mineral dan glikosida yang berperan perkenalan pertama kali antigen dengan sistem
sebagai antimikroba dan antioksidan. imun.
Beberapa tahun terakhir ini, tanaman kincung Pada hari ke tujuh dan empat belas, dilakukan
(Etlingera etalior (Jack) R. M. Smith) pembosteran dengan larutan putih telur ayam 10
mendapat perhatian sangat besar karena % b/v sebanyak 0,1 mL secara subkutan dengan
berbagai penelitian membuktikan adanya tujuan untuk meningkatkan sensitifitas dari
aktivitas antibakteri dan antioksidan (Chan et sistem imun hewan terhadap antigen.
al., 2007). Selain itu kincung dapat Pada hari ke lima belas sampai dua puluh,
digunakan untuk mengobati penyakit kanker hewan percobaan kelompok I diberi pembawa
dan tumor (Habsah et al., 2005). Lingga et al sediaan uji (NaCMC 0,5 %) kelompok II, III
(2012) menjelaskan ekstrak bunga kincung dan IV diberi suspensi ekstrak bunga kincung
dapat mencegah infeksi saprolegnia sp pada dengan dosis 100 mg/kg, 300 mg/kg dan 900
telur lele sangkuriang. Disamping itu, mg/kg secara peroral. Sedangkan kelompok V
Rislyana et al (2015) melaporkan bahwa diberi pembanding yaitu Difenhidramin HCL
ekstrak batang kincung (Etlingera etalior dengan dosis 6,5 mg/kg BB secara intravena.
(Jack) R. M. Smith) memiliki sifat Pada hari ke dua puluh satu, hewan percobaan
biotermitisida terhadap rayap Coptotermes diberi larutan biru evans 0,25 % b/v sebanyak
curvignathus. Sp. Sedangkan taringan (2013) 0,1 mL secara intravena. Setengah jam
menjelaskan bahwa maserat bunga kincung kemudian dilakukan penantangan dengan
dapat digunakan sebagai bioinsektisida dengan menyuntikkan larutan putih telur ayam
terhadap nyamuk Aedes Ssp. 10 % b/v secara intrakutan pada punggung yang
Hipersensitivitas merupakan reaksi telah dicukur sehari sebelumnya. Selanjutnya
imunologik secara tidak wajar pada pada daerah penyuntikan tersebut timbul
seseorang yang sebelumnya pernah bentolan biru karena didalam darah sudah
tersensitisasi dengan antigen yang terdapat zat warna biru evans yang memiliki
bersangkutan sehingga menimbulkan reaksi afinitas sangat kuat dengan albumin. Bentolan
yang berlebihan yang bermanifestasi pada biru inilah yang akan menjadi parameter telah
rahang atau kerusakan jaringan. Pada terjadinya reaksi anafilaksis kutan aktif.
keadaan normal, mekanisme pertahanan Parameter yang diamati untuk melihat efek
tubuh baik humoral maupun seluler ekstrak etanol bunga kincung terhadap
tergantung dari aktivasi sel B dan sel T. anafilaksis yaitu waktu timbul bentolan biru.
Aktivasi berlebihan oleh antigen akan Hasil pengamatan waktu timbul bentolan biru
menimbulkan keadaan imunopatologi pada punggung mencit putih jantan setelah
(Kresno, 2001). pemberian ekstrak etanol bunga kincung
Pada reaksi hipersensitivitas cepat atau reaksi dengan dosis 100 mg/kg BB, 300 mg/kg BB,
anafilaksis yang berperan adalah IgE. Reaksi 900 mg/kg BB dan Difenhidramin HCL terjadi
ini ditandai dengan respons yang mendadak peningkatan waktu timbul bentolan. Ini
yang terjadi dalam tubuh beberapa menit membuktikan ekstrak etanol bunga kincung
setelah terpaparnya tubuh dengan antigen, dapat menghambat reaksi anafilaksis kutan
sehingga melepaskan mediator-mediator aktif, namun waktu timbul bentolan biru
yang terdapat pada sel seperti histamin, kelompok hewan yang diberikan suspensi
bradikinin, asam arakidonat dan ekstrak etanol bunga kicung memiliki waktu
prostaglandin. Lepasnya mediator-mediator timbul lebih cepat bila dibandingkan dengan
tersebut menyebabkan rinitis alergi, asma, kelompok hewan yang diberikan Difenhidramin
dermatis atropi, memerahnya kulit dan sesak HCL.
napas (Baratawidjaja & Rengganis, 2014). Pada uji analisa statistik ANOVA satu arah
Dalam penggunaan obat alergi saat ini menunjukkan Sig. 0.000 (P≤0,05) yang berarti
digunakan obat-obat sintesis yang jumlahnya adanya perbedaan nyata waktu timbul bentolan
sangat banyak. Diantaranya adalah golongan biru pada setiap kelompok, yang ditandai
antihistamin. Namun sangat disayangkan dengan peningkatan waktu timbul bentolan biru
obat-obat tersebut memiliki efek samping dengan meningkatnya dosis. Kemudian
yang tidak diinginkan. Untuk itu diperlukan dilanjutkan uji Duncan menunjukkan adanya
suatu usaha untuk menghindari atau pengaruh kekuatan dosis dalam memberikan
memperkecil efek samping yang tidak efek untuk menghambat reaksi anafilaksis kutan
diinginkan tersebut. Diantarnya adalah aktif.
menggunakan tumbuhan sebagai bahan obat Pada pengukuran diameter bentolan biru pada
sebagimana yang dianjurkan oleh pemerintah punggung mencit putih jantan yang mengalami
akhir-akhir ini (Soeparman, 1990). reaksi anafilaksis kutan aktif dilakukan
Sejauh ini belom ada penelitian mengenai pengamatan tiap 30 menit selama 6 jam.
pengaruh ekstrak etanol bunga kincung Kemudian dilanjutkan hasil pengamatan
terhadap efek anafilaksis kuan aktif. kelompok yang diberi dosis 100 mg/kg BB, 300
Berdasarkan latar belakang di atas maka mg/kg BB dan 900 mg/kg BB, menunjukkan
perlu di teliti pengaruh ekstrak etanol bunga hasil pada awal pengamatan terjadi peningkatan
kincung terhadap anafilaksis kutan aktif pada diameter bentolan biru dan menurun pada
mencit putih jantan. Parameter yang diamati waktu pengamatan ke 3,5. Selanjutnya pada
pada reaksi anafilaksis kutan aktif adalah kelompok pembanding yang di berikan injeksi
waktu timbul bentolan biru, diameter Difenhidramin HCL menunjukan hasil yang
bentolan biru dan intensitas warna biru yang paling bagus bila dibandingkan dengan
terjadi pada kulit punggung mencit putih kelompok lain, dimana dari awal sampai akhir
jantan. pengamatan terjadi penurunan diameter
bentolan biru.
Pada uji analisa statistik Kruskal Wallis
pengaruh kelompok hewan terhadap diameter
bentolan biru terlihat sig. 0,000 (P≤0,05) yang
berarti ada perbedaan nyata pada masing-
masing kelompok hewan dalam menghambat
diameter bentolan biru. Kemudian pada uji
statistik Kruskal Wallis pengaruh waktu
terhadap diameter terlihat Sig. 0,144 (P>0,05),
yang berarti tidak ada perbedaan nyata diameter
bentolan biru terhadap waktu pengamatan.
Hasil pengamatan intensitas warna pada
kelompok yang diberi dosis 100 mg/kg BB, 300
mg/kg BB dan 900 mg/kg BB, menunjukkan
hasil pada awal pengamatan terjadi peningkatan
intensitas warna bentolan dan menurun pada
waktu pengamatan ke 3,5. Hal ini terjadi karena
pada awal pengamatan efek dari ekstrak bunga
kincung belum mampu mempertahankan
perlepasan histamin dan selanjutnya pada
kelompok pembanding yang di berikan
Difenhidramin HCL menunjukan hasil yang
paling bagus bila dibandingkan dengan
kelompok lain, dimana dari awal sampai akhir
pengamatan terjadi penurunan intensitas warna
bentolan. Hal ini disebabkan karena
Difenhidramin HCL dapat menghambat
perlepasan histamin.
Pada uji statistik Kruskal Wallis pengaruh
kelompok hewan terhadap intensitas warna
terlihat Sig. 0,000 (P≤0,05) yang berarti ada
perbedaan nyata intensitas warna bentolan biru
pada masing-masing kelompok hewan. Ini
menunjukkan bahwa ekstrak etanol bunga
kincung dapat menghambat reaksi anafilaksis
kutan aktif.
Tujuan Penelitian Implikasi Penelitian
Untuk mengetahui Uji Efek Anti Anafilaksis Tidak ada jurnal pembanding
Kutan Aktif Dari Ekstrak Etanol Bunga
Kincung (Etlingera etalior (Jack) R. M.
Smith) Pada Mencit Putih Jantan
Pertanyaan Penelitian Kekuatan Penelitian
Apa yang dilakukan sebelum melakukan Metode ini pengerjaannya lebih mudah, tidak
tindakan penelitian pada mencit putih jantan memerluka perlakuan khusus dan tidak
? memerlukan panas sehinggadapa mencegah
terjadinya kerusakan zat termolabil akibat suhu
tinggi.
Desain Penelitian Keterbatasan Penelitian
Real Eksperimen Waktu pengerjaan penelitiannya lebih lama,
cairan penyari yang digunakan bahan-bahan
yang mempunyai tekstur keras seperti benzoin,
tiraks, dan lilin
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan ekstrak etanol bunga
kincung memiliki efek anti anafilaksis kutan aktif, ini di buktikan dengan peningkatan waktu
timbul bentolan biru, penurunan diameter dengan intensitas warna yang terbentuk pada
punggung mencit putih jantan

Anda mungkin juga menyukai