Kelas : s1/4b
Nim :13.20.071
BENCANA DI kawasan hunian baru yang pada dengan teknologi, dapat ditingkatkan
KABUPATEN SERANG akhirnya kawasan tersebut akan menjadi perlindungan. Mitigasi aktif
PROVINSI BANTEN terus berkembang dan menyebar adalah usaha agar mitigasi pasif dapat
hingga mencapai wilayah-wilayah terlaksana yaitu melibatkan masyarakat.
marginal yang tidak aman (Pusat Dengan demikian kegiatannya meliputi
Manajemen bencana, ITB, 2008) diantaranya pendidikan masyarakat dan
dari POKJA AMPL Kabupaten birokrasi akan bencana, penyesuaian
Serang, seiring pertambahan infrastruktur sesuai aturan, relokasi
tahun kawasan budidaya yang penduduk, diversifikasi kegiatan
didominasi areal persawahan telah ekonomi, penyesuaian tatguna lahan.
banyak berubah fungsi menjadi Selain itu jenis persiapan lainnya adalah
lahan pemukiman dan industri perencanaan tata ruang yang
yang tentunya akan menjadi menempatkan lokasi fasilitas umum dan
daerah potensial banjir. Selain hal fasilitas sosial di luar zona bahaya
tersebut, saat ini terbentuk pola bencana (mitigasi non struktur), serta
banyak perbukitan dan hutan yang usaha-usaha keteknikan untuk
ditebang secara liar sehingga membangun struktur yang aman
menyebabkan tanah tak bisa terhadap bencana dan melindungi
terlalu banyak menyerap air struktur akan bencana (mitigasi struktur).
sehingga menimbulkan banjir dan Penguatan kelembagaan, baik
longsor pemerintah, masyarakat, maupun swasta
terlihat bahwa titik lemah dalam merupakan faktor kunci dalam upaya
bacaan di atas adalah dalam mitigasi bencana.
Siklus Manajemen Bencana
adalah pada tahapan sebelum/pra
bencana, sehingga hal inilah yang
perlu diperbaiki dan ditingkatkan
untuk menghindari atau
meminimalisasi dampak bencana
Nama : Stephanie Iriawan
Kelas : s1/4b
Nim :13.20.071
yang terjadi
Pemerintah cenderung
menerapkan pendekatan ”atas ke
bawah(top down)” dalam
perencanaan manajemen bencana
dimana kelompok sasaran diberi
solusi-solusi yang dirancang
untuk mereka oleh para perencana
dan bukannya dipilih oleh
masyarakat sendiri. Pendekatan
seperti itu cenderung
mendekatkan tindakan-tindakan
manajemen bencana fisik
dibandingkan perubahan-
perubahan sosial untuk
masyarakat karena pemerintah
bertindak atas gejala-gejala dan
bukan atas penyebabnya, dan
gagal merespon kebutuhan riil dan
tuntutan dari masyarakat.
membangun sumberdaya dari
kelompok yang rentan. Jarang
tercapai tujuan.
3 Mita Jurnal MANAJEMEN Bencana alam gempa bumi dan Hasil didapatkan:
Widyastuti Madani Edisi BENCANA: KAJIAN tsunami yang terjadi di Nangroe Manajemen bencana perlu
II/Nopember DAN RUANG Aceh disosialisasikan
2005 LINGKUP Darusalam (NAD) telah secara terus-menerus
membukakan dengan melibatkan sebanyak mungkin
mata kita bahwa manajemen komponen masyarakat. Penyebaran
Nama : Stephanie Iriawan
Kelas : s1/4b
Nim :13.20.071