Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

SYSTEM SOSIAL BUDAYA INDONESIA


“PERBANDINGAN IDEOLOGI INDONESIA DENGAN IDEOLOGI AMERIKA”
Dibuat untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah System Sosial Budaya Indonesia

Muhammad Rahadian Adhitama 162010069


Obay Gunawan 162010095
Gilang Rizky S 162010059
Rivvy Miftahul Fachrurozy 162010085
Kevin Aryando 162010080
Fahmi Martaputra 162010100
Reza Sukmadin 162010160
Muhammad Nizar 162010168
Aldi Kusnadi 162010167

Kelas: Administrasi Negara/B 2016

UNIVERSITAS PASUNDAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

ADMINISTRASI NEGARA

2016/2017
KATA PENGANTAR

Assalamualikum Wr. Wb

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat, taufik dan
inayah-Nya serta nikmat sehat sehingga penyusunan makalah guna memenuhi tugas
mata kuliah System Sosial Budaya Indonesia ini dapat selesai sesuai dengan yang
diharapkan. Shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada baginda Nabi
Muhammad SAW dan semoga kita selalu berpegang teguh pada sunnahnya Amiin...

Makalah ini saya susun dengan tujuan sebagai informasi serta untuk menambah
wawasan khususnya mengenai “Perbandingan Ideologi Indonesia dengan Ideologi
Amerika ”.

Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan sebagai sumbangsih


pemikiran khususnya untuk para pembaca dan tidak lupa kami mohon maaf apabila
dalam penyusunan makalah tentang “Perbandingan Ideologi Indonesia dengan
Ideologi Amerika ”, ini terdapat kesalahan baik dalam kosa kata ataupun isi dari
keseluruhan makalah ini. Saya sebagai penulis sadar bahwa makalah ini masih jauh
dari kata sempurna dan untuk itu kritik dan saran sangat saya harapkan demi kebaikan
saya untuk kedepannya.

Bandung, 14 Desember 2017

Penyusun
DAFTAR ISI

COVER

KATA PENGANTAR ..................................................................................

DAFTAR ISI.................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .................................................................................


B. Rumusan Masalah ............................................................................
C. Tujuan ...............................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Ideologi .........................................................................


B. Penjelasan Ideologi Indonesia dengan Ideologi Amerika ................
C. Perbandingan Ideologi Indonesia dengan Ideologi Amerika ...........

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ......................................................................................
B. Saran ...............................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Seperti yang telah kita ketahui bahwa di Indonesia terdapat berbagai macam suku
bangsa, adat istiadat hingga berbagai macam agama dan aliran kepercayaan. Dengan
kondisi sosiokultur yang begitu heterogen dibutuhkan sebuah ideologi yang netral
namun dapat mengayomi berbagai keragaman yang ada di Indonesia.
Sejak dahulu Pancasila yang merupakan pedoman bagi bangsa Indonesia, telah
menyatukan berbagai perbedaan-perbedaan bangsa. Pancasila merupakan ideologi
yang netral serta bersifat terbuka, sehingga sejak dahulu hingga sekarang tetap
menjadi acuan bagi bangsa Indonesia untuk mngatasi konflik dari dalam maupun dari
luar.

Dengan tetap berpegang teguh pada Pancasila dan UUD 45, bangsa kita dapat
menjadi bangsa yang besar, meskipun hal itu masih belum dapat diwujudkan karena
rendahnya penghargaan masyarakat Indonesia terhadap bangsanya sendiri maupun
Pancasila dan UUD 45.

B. Rumusan Masalah

Untuk membatasi penguraian pembahasan, maka penyusun membuat beberapa


rumusan masalah berupa pertanyaan yaitu:
1. Bagaimana Pengertian Ideologi ?
2. Penjelasan Ideologi di Negara Indonesia dan Amerika ?
3. Apa Saja perbandingan dari kedua Ideologi tersebut ?
4. Apa Saja kelebihan dan kekurangan dari kedua Ideologi tersebut ?
C. Tujuan

Sesudah membaca makalah ini pembaca diharapkan dapat:

a. Dapat memahami dan mengamalkan pancasila sebagai pedoman hidup


b. Dapat memahami perbandingan dari kedua Ideologi tersebut
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Ideologi

Ideologi berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari dua kata yaitu idea berarti
raut muka, perawakan, gagasan dan buah pikiran dan logia yang berarti ajaran.
Dengan demikian ideologi adalah ajaran atau ilmu tentang gagasan dan buah pikiran.
Pengertian ideologi secara umum adalah suatu kumpulan gagasan, ide, keyakinan
serta kepercayaan yang bersifat sistematis yang mengarahkan tingkah laku seseorang
dalam berbagai bidang kehidupan seperti:

1.Bidang Kebudayaan.

2.Bidang Keagamaan.

Maka ideologi negara dalam arti cita-cita negara menjadi dasar bagi sistem
kenegaraan untuk seluruh rakyat dan bangsa yang bersangkutan pada hakekatnya
merupakan asas kerohanian yang antara lain memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1. Mempunyai derajat yang tinggi sebagi nilai hidup kebangsaan dan kenegaraan.
2. Oleh karena itu mewujudkan suatu asas kerohanian, pandangan unia, pandangan

hidup, pedoman hidup, pegangan hidup yang dipelihara, dikembangkan,


diamalkan, dilestarikan kepada generasi berikutnya, diperjuangkan dan
dipertahankan dengan kesediaan berkoban.

Ideologi terbagi dua yaitu ideologi secara fungsional dan ideologi secara
struktural. Ideologi secara fungsional adalah seperangkat gagasan tentang kebaikan
bersama atau tentang masyarakat dan negara yang dianggap paling baik. Ideologi
secara fungsional terbagi menjadi dua yaitu ideologi yang doktoriner dan ideologi
yang pragmatis. Ideologi yang doktoriner bagaimana ajaran-ajaran yang terkandung di
dalam ideologi itu dirumuskan secara sistematis dan pelaksananya diawasi secara
ketat oleh aparat partai atau aparat pemerintahan. Contohnya adalah komunisme.
Sedangkan ideologi pragmatis apabila ajaran-ajaran yang terkandung di dalam
ideologi tersebut tidak dirumuskan secara sistematis dan terinci. Ideologi itu
disosialisasikan secara fungsional melalui kehidupan keluarga, sistem pendidikan,
sistem ekonomi, kehidupan agama, dan sistem politik.
Kesimpulan ideologi adalah kumpulan gagasan-gagasan, ide-ide, keyakinan-
keyakinan yang menyeluruh dan sistematis, yang menyangkut berbagai bidang
kehidupan manusia. Ideologi negara dalam arti cita-cita negara atau cita-cita yang
menjadi dasar bagi suatu sistem kenegaraan untuk seluruh rakyat dan bangsa yang
bersangkutan pada hakikatnya merupakan asas kerokhanian yang memiliki ciri:
1. Mempunyai derajat yang tinggi
2. Mewujudkan suatu asas kerokhanian, pandangan dunia, pedoman hidup, pegangan
hidup yang dipelihara.
Ideologi dimaknai sebagai keseluruhan pandangan, cita-cita, nilai, dan keyakinan
yang ingin mereka wujudkan dalam kenyataan hidup yang nyata. Ideologi dalam
artian ini sangat diperlukan, karena dianggap mampu membangkitkan kesadaran akan
kemerdekaan.
Fungsi ideologi adalah membentuk identitas atau ciri kelompok atau bangsa.
Ideologi memiliki kecenderungan untuk “memisahkan” kita dari mereka. Ideologi
berfungsi mempersatukan sesama kita. Apabila dibandingkan dengan agama, agama
juga berfungsi mempersatukan orang dari berbagai pandangan hidup bahkan dari
berbagai ideologi.

B. Penjelasan Ideologi Indonesia dengan Ideologi Amerika

1. Ideologi Pancasila di Negara Indonesia

 Pengertian Ideologi Pancasila

Pengertian pancasila sebagai ideologi dan dasar negara artinya pancasila memiliki
nilai-nilai yang menjadi pandangan hidup bangsa Indonesia sehingga merupakan jati
diri bangsa Indonesia. Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia, hal ini
dimaksudkan bahwa pancasila merupakan gagasan, ide-ide maupun keyakinan yang
menyeluruh dan sistematis yang meliputi berbagai bidang kehidupan. Ideologi suatu
negara menjadi dasar sistem kenegaraan untuk seluruh rakyatnya dan juga bangsa
tersebut.
Pancasila sebagai ideologi negara sangat dibutuhkan karena ideologi tersebut
merupakan suatu pandangan, nilai, cita-cita dan juga keyakinan yang ingin
diwujudkan dalam kehidupan yang nyata. Ideologi tersebut mampu membangkitkan
kesadaran seluruh rakyat dengan kemerdekaan. Pendek kata, pengertian pancasila
sebagai ideologi dan dasar negara adalah konsep yang meliputi penanaman semangat
masyarakat untuk bergerak melawan penjajah dan mewujudkan kehidupan dalam
penyelenggaraan negara. Pancasila sebagai dasar negara dimaksudkan bahwa
pancasila merupakan landasan kehidupan bernegara. Dasar negara bagi negara
merupakan dasar yang digunakan untuk mengatur penyelenggaraan negara. Dengan
demikian pengertian pancasila sebagai ideologi dan dasar negara adalah pancasila
sebagai dasar untuk mengatur negara baik penyelenggaraannya sekaligus pancasila
merupakan suatu pandangan untuk meraih cita-cita bangsa Indonesia. Dasar negara
yaitu pancasila meliputi tujuan negara, cita-cita negara dan juga norma-norma dalam
bernegara. Begitu pentingnya pancasila bagi bangsa Indonesia sehingga semua
masyarakat wajib untuk mengetahui pancasila sebagai ideologi dan juga dasar negara.

 Fungsi Pancasila
1. Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa
Pandangan hidup ini befungsi sebagai kerangka acuan baik untuk menata
kehidupan diri pribadi maupun dalam interaksi antar manusia dalam masyarakat
serta alam sekitarnya. Penuntun dan penunjuk arah bagi bangsa Indonesia dalam
semua kegiatan dan aktivitas hidup serta kehidupan di segala bidang.
2. Pancasila sebagai Dasar Negara Republik IndonesiaPancasila sebagai dasar negara
memberikan arti bahwa segala sesuatu yang berhubungan dengan kehidupan
ketatanegaraan Republik Indonesia harus berdasarkan Pancasila, karena Pancasila
merupakan sumber dari segala sumber hukum. Semua tindakan kekuasaan dalam
masyarakat harus berdasarkan peraturan hukum, sehingga Indonesia harus
dibangun menjadi sebuah negara hukum.
Kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dapat dirinci sebagi berikut:
Pancasila sebagai dasar negara adalah merupakan sumber dari segala sumber
hukum di Indonesia.
Pancasila merupakan asas kerohanian tertib hukum Indonesia yang dalam
pembukaan UUD 45 dijabarkan dalam 4 pokok pikiran, yang meliputi:
1. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia
2. Memajukan kesejahteraan umum
3. Mencerdaskan kehidupan bangsa
4. Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, keadilan
sosial, dan perdamaian abadi.
Mewujudkan cita-cita hukum dasar negara baik hukum dasar tertulis maupun
tidak tertulis. Pancasila mengandung norma yang mengharuskan UUD 45
mengandung isi yang mewajibkan pemerintah dan lain-lain penyelenggara negara
termasuk para penyelenggara partai dan golongan fungsional memegang teguh cita-
cita moral rakyat yang luhur. Pancasila merup[akan sumber semangat bgi UUD 45,
Penyelenggara Negara, Pelaksana Pemerintah termasuk penyelenggara partai dan
golongan fungsional.
3. Pancasila Sebagai Ideologi Bangsa
Sejarah Negara dan Bangsa Indonesia sejak merdeka 17 Agustus 1945 sampai hari
ini dipenuhi oleh berbagai pergolakan, bahkan pemberontakan, dan konflik (baik
terbuka maupun tertutup) sehingga sering mengancam keutuhan bangsa. Amanat yang
ditetapkan dalam Pembukaan UUD 1945 pada hakekatnya merupakan “Deklarasi
Pembukaan” dan ideologi negara untuk dicapai dan harus dilaksanakan. antara lain:
Meliputi ideologi negara kebangsaan yang berdasarkan Pancasila.
Pancasila merupakan tatanan nilai yang digali dari nilai-nilai dasar budaya bangsa
Indonesia yang sudah sejak ratusan tahun lalu tumbh dan berkembang dalam
masyarakat Indonesia. Kelima sila Pancasila merupakan kesatuan yang bulat dan utuh
sehingga pmahaman dan pengamatannya harus mencakup semua nilai yang
terkandung didalamnya.
Sila Ketuhanan Yang Maha Esa, mengandung arti spiritual, memberikan
kesempatan yang seluas-luasnya kepada semua pemeluk agama dan penganut
kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa untuk berkembang di Indonesia. Nilai
ini berfungsi sebsgai kekuatan mental spiritual dalam ketahanan nasional, dengan
demikian atheisme tidak berhak hidup di bumi Indonesia dalam kerukunan dan
Kedamaian hidup beragama.
Sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, mengandung nilai sama derajat, sama
kewajiban dan hak, cinta-mencintai, hormat-menghormati, keberanian membela
kebenaran dan keadilan, toleransi dan gotong royong.
Sila Persatuan Indonesia, mengandung arti bahwa pluralisme masyarakat
Indonesia masyarakat Indonesia memiliki nilai persatuan bangsa dan kesatuan
wilayah yang merupakan faktor pengikat, dan kesatuan wilayah yang merupakan
faktor pengikat, dan menjamin keutuhan nasional atas dasar Bhineka Tunggal Ika.
Nilai ini menempatkan kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara di atas
kepentingan pribadi atau golongan, sebaliknya kepentingan pribadi dan golongan
diserasikan dalam rangka kepentingan bangsa dan negara.
Sila Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam
Permusyawaratan/Perwakilan, mengandung nilai kedaulatan yang berda di tangan
rakyat (demokrasi) yang dijelmakan oleh persatuan nasional yang riil dan wajar. Nilai
ini mengutamakan kepentingan negara da bangsa dangan tetap menghargai
kepentingan pribadi dan golongan, musyawarah untuk mufakat dan menjunjung tinggi
harkat dan martabat serta nilai-nilai kebenaran dan keadilan.
Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indoneia, mengandung nilai sikap adil.
Menjaga keseimbangan anatar hak dan kewajiban, menghormati hak orang lain da
sikap gotong royong, dalam suasana kekeluargaan, suka memeberi pertolongan
kepada orang, suka bekerja keras dan bersama-samamewujudkan kemajuan yang
merata dan berkeadilan sosial.
Selain itu, posisi Pancasila sebagai Ideologi, termasuk ke dalam ideologi terbuka,
yaitu:
Pancasila memiliki ciri khas sebagai ideologi terbuka yaitu cita-cita dasar yang ingin
diwujudkan masyarakat bukan berasal dar luar masyarakat atau dipaksakan dari elit
penguasa tertentu.
Pancasila sebagai ideologi terbuka kepada perubahan-perubahan yang datang dari
luar, tetapi memiliki kebebasan dan integritas untuk menentukan manakah nilai-nilai
dari luar yang mempengaruhi dan mengubah nilai-nilai dasar yang selama ini sudah
ada dan manakah yang tidak boleh berubah.
Pancasila sebagai suatu ideologi tidak bersifat kaku dan tertutup, namun bersifat
reformatif, dinamis dan terbuka. Hal ini dimaksudkan bahwa ideologi Pancasila
adalah bersifat aktual, dinamis dan antisipatif dan senantiasa mampumenyesuaikan
engan perkembangan zaman, ilmu pengetahuan dan teknologi serta dinamika
perkembangan aspirasi masyarakat. Keterbukaan ideologi Pancasila bukan berarti
mengubah nilai-nilai dasar yang terkandung di dalamnya, namun menyebarkan
wawasannya secara lebih konkrit, sehingga memiliki kemampuan yang reformatif
untuk memecahkan masalah-masalah Aktual yang selalu berkembang.

2. Ideologi Liberalisme di Negara Amerika


 Pengertian Ideologi Liberalisme

Liberalisme adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi politik yang
didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan adalah nilai politik yang utama.
Liberalisme tumbuh dari konteks masyarakat Eropa pada abad pertengahan. Ketika itu
masyarakat ditandai dengan dua karakteristik berikut. Anggota masyarakat terikat satu
sama lain dalam suatu sistem dominasi kompleks dan kukuh, dan pola hubungan
dalam system ini bersifat statis dan sukar beruba

Pemikiran liberal (liberalisme) berkembang sejak masa Reformasi Gereja dan


Renaissans yang menandai berakhirnya Abad Pertengahan (abad V-XV). Disebut
liberal, yang secara harfiah berarti bebas dari batasan (free from restraint), karena
liberalisme menawarkan konsep kehidupan yang bebas dari pengawasan gereja dan
raja. Ini berkebalikan total dengan kehidupan Barat Abad Pertengahan ketika gereja
dan raja mendominasi seluruh segi kehidupan manusia.
Secara umum, liberalisme mencita-citakan suatu masyarakat yang bebas, dicirikan
oleh kebebasan berpikir bagi para individu. Paham liberalisme menolak adanya
pembatasan, khususnya dari pemerintah dan agama. Liberalisme menghendaki
adanya, pertukaran gagasan yang bebas, ekonomi pasar yang mendukung usaha
pribadi (private enterprise) yang relatif bebas, dan suatu sistem pemerintahan yang
transparan, dan menolak adanya pembatasan terhadap pemilikan individu. Oleh
karena itu paham liberalisme lebih lanjut menjadi dasar bagi tumbuhnya kapitalisme.
Dalam masyarakat modern, liberalisme akan dapat tumbuh dalam sistem demokrasi,
hal ini dikarenakan keduanya sama-sama mendasarkan kebebasan mayoritas.
Bandingkan Oxford Manifesto dari Liberal International: "Hak-hak dan kondisi ini
hanya dapat diperoleh melalui demokrasi yang sejati. Demokrasi sejati tidak
terpisahkan dari kebebasan politik dan didasarkan pada persetujuan yang dilakukan
dengan sadar, bebas, dan yang diketahui benar (enlightened) dari kelompok
mayoritas, yang diungkapkan melalui surat suara yang bebas dan rahasia, dengan
menghargai kebebasan dan pandangan-pandangan kaum minoritas.
Masyarakat yang terbaik (rezim terbaik), menurut paham liberalisme adalah yang
memungkinkan individu mengembangkan kemampuan-kemampuan individu
sepenuhnya. Dalam masyarakat yang baik semua individu harus dapat
mengembangkan pikiran dan bakat-bakatnya. Hal ini mengharuskan para individu
untuk bertanggung jawab atas tindakannya, dan tidak menyuruh seseorang melakukan
sesuatu untuknya atau seseorang untuk mengatakan apa yang harus dilakukan.

 Ciri-ciri ideologi liberalisme dari berbagai bidang adalah sebagai berikut:


a. Bidang Ekonomi Menganut paham kapitalisme. Perekonomian diserahkan kepada
kepentingan perorangan sehingga menimbulkan pertentangan dan ketimpangan
karena yang kaya makin kaya dan yang miskin makin bertambah miskin. Ekonomi
liberal-kapitalisme memberikan kemerdekaan dan kekayaan kepada sekelompok
kecil masyarakat saja, tidak kepada rakyat banyak.
b. Bidang Politik menonjolkan individu artinya bisa saja orang menuntut sesuatu
kepada negara atas dasar prinsip liberal. Keadaan itu menjadikan kehidupan
politik menjadi labil sehingga pemerintahan sering berganti. Selain itu didukung
serta adanya partai oposisi (partai yang kalah dalam pemilu) yang tugasnya
mengawasi dan mengevaluasi pemerintah (partai yang berkuasa).
c. Bidang Sosial Budaya, anggota masyarakatnya bersifat individual dan sangat
mementingkan prestasi pribadi.
d. Bidang Agama, mengenal paham sekuler, artinya negara tidak ikut campur atau
menomorduakan dalam urusan agama sebab agama adalah urusan masing-masing
pribadi dan lembaga keagamaannya.
 Ciri Khas Ideologi liberal sebagai berikut:
1. Demokrasi merupakan bentuk pemerintahan yang lebih baik
2. Anggota masyarakat memiliki kebebasan intelektual penuh, termasuk kebebasan
berbicara, kebebasan beragama dan kebebasan pers.
3. Pemerintah hanya mengatur kehidupan masyarakat secara terbatas. Keputusan
yang dibuat hanya sedikit untuk rakyat sehingga rakyat dapat belajar membuat
keputusan diri sendiri.
4. Kekuasaan dari seseorang terhadap orang lain merupakan hal yang buruk.
5. Semua masyarakat dikatakan berbahagia apabila setiap individu atau sebagian
terbesar individu berbahagia.
6. Hak-hak tertantu yang tidak dapat dipindahkan dan tidak dapat dilanggar oleh
kekuasaan manapun..
 Ideologi Liberaisme Terbentuk
Ajaran liberalisme ortodoks sangat mewarnai pemikiran para The Founding
Father Amerika seperti George Wythe, Patrick Henry, Benjamin Franklin, ataupun
Thomas Jefferson
 Negara yang menganut Ideologi Liberalisme
Beberapa Negara di Benua Amerika yang menganut ideology liberalisme Amerika
Serikat, Argentina, Bolivia, Brazil, Cili, Cuba, Kolombia, Ekuador, Honduras,
Kanada, Meksiko, Nikaragua, Panama, Paraguay, Peru, Uruguay dan Venezuela.
Sekarang ini, kurang lebih liberalisme juga danut oleh negara Aruba, Bahamas,
Republik Dominika, Greenland, Grenada, Kosta Rika, Puerto Rico dan Suriname.
Masih banyak lagi negara-negara yang menganut Ideologi Liberalisme di benua
lainnya.
C. Perbandingan Ideologi Indonesia dengan Ideologi Amerika
Dari pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Idiologi demokrasi Indonesia dan AS memiliki prinsip yang sama, yaitu prinsip
demokrasi, hanya saja berbeda dari etos kerja sosio historisnya. Indonesia lebih
mengedepankan musyawarahdan kebersamaan. Sedangkan Amerika Serikat lebih
mengedepankan kebebasan aktualisasi individu. Meskipun demikian, rasa
berserikat dan berkumpul masih dimiliki oleh bangsa Amerika, terbukti dari
terbentuknya federasi-federasi pada setiap negara bagian.
2. Demokrasi tidak berjalan semestinya di Indonesia dan tidak menjadikan bangsa
Indonesia meraih cita-cita bangsa dikarenakan Indonesia menggunakan prinsip
demokrasi barat yang individualistis yang nyatanya berbeda dengan etos kerja
gotong-royong bangsa Indonesia.
3. Amerika bukan merupakan bangsa Sekuler. Prinsip demokrasi Indonesia
memasukkan unsur agama kedalam sistem ketatanegaran dan dalam sistem
masyarakat, sedangkan AS tidak memasukkan unsur agama dalam sistem
ketatanegaraan, namun dalam sistem kemasyarakatan, agama menjadi unsur
penting dalam sejarah perkembangan bangsa Amerika Serikat.
4. Menurut Tocqueville, Sistem Demokrasi pada dasarnya menganut sistem
kesetaraan untuk mendapatkan kebebasan. Lebih lanjut Menurut Rawl dalam
(dalam Ujan, 2001), kebebasan dan kesamaan merupakan unsur utama dari teori
keadilan.
5. Sehingga dengan adanya demokrasi, dengan sendirinya akan menciptakan
keadilan bagi masyarakat.
6. Menurut Rawl, Prinsip keadilan ada dua, yaitu yang pertama setiap orang harus
memiliki hak yang sama atas kebebasan dasar yang paling luas, seluas kebebasan
yang sama bagi semua orang. Kedua, masalah kesejahteraan ekonomi dan sosial
harus diatur sedemikian rupa sehingga memberikan keuntungan bagi setiap
manusia
7. Teori Kedaulatan Rakya telah tampak dalam prinsip-prinsip Revolusi Prancis
tahun 1789 yang setelah itu dicantumkan pada Undang Undang Dasar Negara
Perancis, dimana pasal ke 6 dari pengumuman hak-hak tahun 1789 menegaskan
bahwa: “Undang-undang adalah ungkapan dari keinginan rakyat” . Dari uraian
yang diatas dapat jelaslah bahwa demokrasi pada intinya adalah kedaulatan
rakyat, dan bahwa kedaulatan ini pada dasarnya bermuara pada hak yang mutlak
dalam pembuatan hukum yang tidak tunduk terhadap kekuasaan yang lain.
8. Prinsip-prinsip demokrasi yaituadanya pembagian kekuasaan, pemilihan umum
yang bebas, kebebasan individu, pengakuan hak minoritas, pemerintahan yang
berdasarkan hukum, pers yang bebas, beberapa partai politik, konsensus,
pengawasan, perlindungan hak asasi, persaingan keahlian.
9. Hanya dalam masyarakat madani yang kuat demokrasi dapat ditegakkan dengan
baik dan hanya dalam suasana demokratislah masyarakat madani dapat
berkembang secara wajar. Masyarakat madani adalah masyarat yang beradab.
10. Menurut Tocqueville, budi pekerti masyarakat satu-satunya alat yang membuat
rakyat diseluruh mampu mendukung pemerintahan yang demokratis, dan
pengaruh budi pekertilah yang menghasilkan derajat-derajat keteraturan dan
kemakmuran di negara demokratis.
11. Dalam negara demokrasi dimana kebebasan akan mengakibatkaan setiap warga
negara dapat mempengaruhi satu sama lain, membentuk kelompok-kelompok dan
mengubah prinsip dasar hidup mereka, mengubah undang-undang serta perilaku
mereka.
12. Menurut Tocqueville (dalam Stone dan Menhell, 2005), ketika kesetaraan dalam
demokrasi mencapai tingkat terjauh, nantinya akan dikacaukan dengan kebebasan.
Pada prinsipnya, kesetaraan dan kebebasan adalah dua prinsip yang berbeda. Dan
inilan yaang menurut Tocqueville menjadi masalah bagi negara demokratis.
13. Dikarenakan Feodalisme di Eropa membatasi hak Individu mereka, pribadi
masyarakat Amerika Serikat yang berasal dari kaum imigran membuat sistem
sosial Amerika Serikat menjadi lebih individualistis dan demokratis, dimana
komunalisme berganti dengan Individualisme. Persamaan menjadi basis dari
sistem masyarakat di Amerika serikat.
14. Demokrasi Amerika memiliki keuntungan-keuntungan yang menyebabkan
Amerika Serikat menjadi negara demokrasi yang maju, yaitu berasal dari 3 fator.
Faktor tersebut adalah faktor geografi, sistem politik dan faktor adat-istiadat.
15. Sistem Demokrasi Amerika pada dasarnya menganut sistem kesetaraan untuk
mendapatkan kebebasan.
16. Sistem kesetaraan yang dianut oleh Amerika Serikat akan berdampak pada
seorang individu tidak memiliki kamampuan untuk mempengaruhi orang lain.
17. Masalah sistem demokrasi di Amerika terjadi dikarenakan Amerika Serikat hanya
menggunakan sistem dua partai. Sehingga banyak aspirasi masyarakat yang tidak
tertampung oleh idiologi ke dua partai tersebut dan menjadikan warga AS menjadi
apatis dengan politik.
18. Model demokrasi mayoritas Amerika Serikat akan berdampak pada kepentingan
dari sedikit individu harus dikorbankan bagi kepentingan dari banyak individu
(kepentingan umum).
19. Arus primordialisme pembentukan indentitas terus terakumulasi sampai pada
puncaknya pada pembuataan UUD 1945 (Tilaar, 2007). Dari arus Primordialisme
kebudayaan ini, munculah Pancasila yang menjadi idiologi negara.
20. Idiologi negara Indonesia memiliki esensi musyawarah untuk mencapai mufakat
yang sekarang dikenal sebagai demokrasi.
21. Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab jelas sekali menunjukkan pentingnya
Demokrasi Sosial. Sebab itu semua warga negara sama kedudukannya dalam
hukum dan semua harus menjunjung hukum dan pemerintahan tanpa memandang
tingkat kedudukannya dan asal golongannya.
22. Sebuah demokrasi Pancasila yang pada dasarnya merupakan bentuk tertulis dari
identitas bangsa yang memiliki prinsip-prinsip. Prinsip prinsip tersebut
diantaranya, Persamaan dan Keseimbangan antara hak dan kewajiban.
23. Prinsip demokrasi kesatuan dalam perbedaan. Oleh sebab itu pandangan
demokrasi bangsa Indonesia adalah bahwa hidup merupakan Kebersamaan atau
Kekeluargaan.
24. Demokrasi baru tumbuh pesat ketika masa reformasi.
25 .Dalam tatanan politik, Indonesia merupakan negara demokratis ke 3 dunia.
Dikarenakan memiliki banyak partai. Dan masing-masing partai mewakili
identitas dan idiologi masyarakat Indonesia yang majemuk.
26. Demokrasi indonesia pada masa reformasi masih membutuhkan fase
pendewasaan. Di masa transisi reformasi yang dialami Indonesia sekarang ini,
sebagian besar orang hanya mengerti demokrasi dalam kebebasan untuk berbicara,
beraspirasi, berdemonstrasi. Kebebasan yang berlebihan, apalagi yang mutlak,
justru mengundang perpecahan dan konflik antara warga. Hal itu akan malahan
menjauhkan masyarakat dan bangsa dari kemajuan yang diinginkan.
27. Demokrasi yang sesuai dengan etos kerja dan kondisi sosio-historis bangsa
Indonesia adalah demokrasi musyawarah dan konsensus untuk mencapai mufakat.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ideologi merupakan cerminan cara berfikir orang atau masyarakat yang
sekaligus membentuk orang atau masyarakat itu menuju cita-cita yang mereka
inginkan. Ideologi merupakan sesuatu yang dihayati dan diresapi menjadi suatu
keyakinan. Ideologi merupakan suatu pilihan yang jelas membawa komitmen
(keterikatan) untuk mewujudkannya. Semakin mendalam kesadaran ideologis
seseorang, maka akan semakin tinggi pula komitmennya untuk melaksanakannya.
Komitmen itu tercermin dalam sikap seseorang yang meyakini ideologinya
sebagai ketentuan yang mengikat, yang harus ditaati dalam kehidupannya, baik dalam
kehidupan pribadi ataupun masyarakat. Ideologi berintikan seperangkat nilai yang
bersifat menyeluruh dan mendalam yang dimiliki dan dipegang oleh seseorang atau
suatu masyarakat sebagai wawasan atau pandangan hidup mereka. Melalui rangkaian
nilai itu mereka mengetahui bagaimana cara yang paling baik, yaitu secara moral atau
normatif dianggap benar dan adil, dalam bersikap dan bertingkah laku untuk
memelihara, mempertahankan, membangun kehidupan duniawi bersama dengan
berbagai dimensinya. Pengertian yang demikian itu juga dapat dikembangkan untuk
masyarakat yang lebih luas, yaitu masyarakat bangsa.
B. Saran
Penulisan menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak
kekurangannya, maka dari itu penulis sangat terbuka untuk menerima kritikan dan
saran dari pembaca agar dalam pembuatan makalah berikutnya menjadi lebih baik
lagi.

Anda mungkin juga menyukai