System Sosial Budaya Indonesia
System Sosial Budaya Indonesia
UNIVERSITAS PASUNDAN
ADMINISTRASI NEGARA
2016/2017
KATA PENGANTAR
Assalamualikum Wr. Wb
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat, taufik dan
inayah-Nya serta nikmat sehat sehingga penyusunan makalah guna memenuhi tugas
mata kuliah System Sosial Budaya Indonesia ini dapat selesai sesuai dengan yang
diharapkan. Shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada baginda Nabi
Muhammad SAW dan semoga kita selalu berpegang teguh pada sunnahnya Amiin...
Makalah ini saya susun dengan tujuan sebagai informasi serta untuk menambah
wawasan khususnya mengenai “Perbandingan Ideologi Indonesia dengan Ideologi
Amerika ”.
Penyusun
DAFTAR ISI
COVER
DAFTAR ISI.................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan ......................................................................................
B. Saran ...............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Seperti yang telah kita ketahui bahwa di Indonesia terdapat berbagai macam suku
bangsa, adat istiadat hingga berbagai macam agama dan aliran kepercayaan. Dengan
kondisi sosiokultur yang begitu heterogen dibutuhkan sebuah ideologi yang netral
namun dapat mengayomi berbagai keragaman yang ada di Indonesia.
Sejak dahulu Pancasila yang merupakan pedoman bagi bangsa Indonesia, telah
menyatukan berbagai perbedaan-perbedaan bangsa. Pancasila merupakan ideologi
yang netral serta bersifat terbuka, sehingga sejak dahulu hingga sekarang tetap
menjadi acuan bagi bangsa Indonesia untuk mngatasi konflik dari dalam maupun dari
luar.
Dengan tetap berpegang teguh pada Pancasila dan UUD 45, bangsa kita dapat
menjadi bangsa yang besar, meskipun hal itu masih belum dapat diwujudkan karena
rendahnya penghargaan masyarakat Indonesia terhadap bangsanya sendiri maupun
Pancasila dan UUD 45.
B. Rumusan Masalah
PEMBAHASAN
A. Pengertian Ideologi
Ideologi berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari dua kata yaitu idea berarti
raut muka, perawakan, gagasan dan buah pikiran dan logia yang berarti ajaran.
Dengan demikian ideologi adalah ajaran atau ilmu tentang gagasan dan buah pikiran.
Pengertian ideologi secara umum adalah suatu kumpulan gagasan, ide, keyakinan
serta kepercayaan yang bersifat sistematis yang mengarahkan tingkah laku seseorang
dalam berbagai bidang kehidupan seperti:
1.Bidang Kebudayaan.
2.Bidang Keagamaan.
Maka ideologi negara dalam arti cita-cita negara menjadi dasar bagi sistem
kenegaraan untuk seluruh rakyat dan bangsa yang bersangkutan pada hakekatnya
merupakan asas kerohanian yang antara lain memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Mempunyai derajat yang tinggi sebagi nilai hidup kebangsaan dan kenegaraan.
2. Oleh karena itu mewujudkan suatu asas kerohanian, pandangan unia, pandangan
Ideologi terbagi dua yaitu ideologi secara fungsional dan ideologi secara
struktural. Ideologi secara fungsional adalah seperangkat gagasan tentang kebaikan
bersama atau tentang masyarakat dan negara yang dianggap paling baik. Ideologi
secara fungsional terbagi menjadi dua yaitu ideologi yang doktoriner dan ideologi
yang pragmatis. Ideologi yang doktoriner bagaimana ajaran-ajaran yang terkandung di
dalam ideologi itu dirumuskan secara sistematis dan pelaksananya diawasi secara
ketat oleh aparat partai atau aparat pemerintahan. Contohnya adalah komunisme.
Sedangkan ideologi pragmatis apabila ajaran-ajaran yang terkandung di dalam
ideologi tersebut tidak dirumuskan secara sistematis dan terinci. Ideologi itu
disosialisasikan secara fungsional melalui kehidupan keluarga, sistem pendidikan,
sistem ekonomi, kehidupan agama, dan sistem politik.
Kesimpulan ideologi adalah kumpulan gagasan-gagasan, ide-ide, keyakinan-
keyakinan yang menyeluruh dan sistematis, yang menyangkut berbagai bidang
kehidupan manusia. Ideologi negara dalam arti cita-cita negara atau cita-cita yang
menjadi dasar bagi suatu sistem kenegaraan untuk seluruh rakyat dan bangsa yang
bersangkutan pada hakikatnya merupakan asas kerokhanian yang memiliki ciri:
1. Mempunyai derajat yang tinggi
2. Mewujudkan suatu asas kerokhanian, pandangan dunia, pedoman hidup, pegangan
hidup yang dipelihara.
Ideologi dimaknai sebagai keseluruhan pandangan, cita-cita, nilai, dan keyakinan
yang ingin mereka wujudkan dalam kenyataan hidup yang nyata. Ideologi dalam
artian ini sangat diperlukan, karena dianggap mampu membangkitkan kesadaran akan
kemerdekaan.
Fungsi ideologi adalah membentuk identitas atau ciri kelompok atau bangsa.
Ideologi memiliki kecenderungan untuk “memisahkan” kita dari mereka. Ideologi
berfungsi mempersatukan sesama kita. Apabila dibandingkan dengan agama, agama
juga berfungsi mempersatukan orang dari berbagai pandangan hidup bahkan dari
berbagai ideologi.
Pengertian pancasila sebagai ideologi dan dasar negara artinya pancasila memiliki
nilai-nilai yang menjadi pandangan hidup bangsa Indonesia sehingga merupakan jati
diri bangsa Indonesia. Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia, hal ini
dimaksudkan bahwa pancasila merupakan gagasan, ide-ide maupun keyakinan yang
menyeluruh dan sistematis yang meliputi berbagai bidang kehidupan. Ideologi suatu
negara menjadi dasar sistem kenegaraan untuk seluruh rakyatnya dan juga bangsa
tersebut.
Pancasila sebagai ideologi negara sangat dibutuhkan karena ideologi tersebut
merupakan suatu pandangan, nilai, cita-cita dan juga keyakinan yang ingin
diwujudkan dalam kehidupan yang nyata. Ideologi tersebut mampu membangkitkan
kesadaran seluruh rakyat dengan kemerdekaan. Pendek kata, pengertian pancasila
sebagai ideologi dan dasar negara adalah konsep yang meliputi penanaman semangat
masyarakat untuk bergerak melawan penjajah dan mewujudkan kehidupan dalam
penyelenggaraan negara. Pancasila sebagai dasar negara dimaksudkan bahwa
pancasila merupakan landasan kehidupan bernegara. Dasar negara bagi negara
merupakan dasar yang digunakan untuk mengatur penyelenggaraan negara. Dengan
demikian pengertian pancasila sebagai ideologi dan dasar negara adalah pancasila
sebagai dasar untuk mengatur negara baik penyelenggaraannya sekaligus pancasila
merupakan suatu pandangan untuk meraih cita-cita bangsa Indonesia. Dasar negara
yaitu pancasila meliputi tujuan negara, cita-cita negara dan juga norma-norma dalam
bernegara. Begitu pentingnya pancasila bagi bangsa Indonesia sehingga semua
masyarakat wajib untuk mengetahui pancasila sebagai ideologi dan juga dasar negara.
Fungsi Pancasila
1. Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa
Pandangan hidup ini befungsi sebagai kerangka acuan baik untuk menata
kehidupan diri pribadi maupun dalam interaksi antar manusia dalam masyarakat
serta alam sekitarnya. Penuntun dan penunjuk arah bagi bangsa Indonesia dalam
semua kegiatan dan aktivitas hidup serta kehidupan di segala bidang.
2. Pancasila sebagai Dasar Negara Republik IndonesiaPancasila sebagai dasar negara
memberikan arti bahwa segala sesuatu yang berhubungan dengan kehidupan
ketatanegaraan Republik Indonesia harus berdasarkan Pancasila, karena Pancasila
merupakan sumber dari segala sumber hukum. Semua tindakan kekuasaan dalam
masyarakat harus berdasarkan peraturan hukum, sehingga Indonesia harus
dibangun menjadi sebuah negara hukum.
Kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dapat dirinci sebagi berikut:
Pancasila sebagai dasar negara adalah merupakan sumber dari segala sumber
hukum di Indonesia.
Pancasila merupakan asas kerohanian tertib hukum Indonesia yang dalam
pembukaan UUD 45 dijabarkan dalam 4 pokok pikiran, yang meliputi:
1. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia
2. Memajukan kesejahteraan umum
3. Mencerdaskan kehidupan bangsa
4. Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, keadilan
sosial, dan perdamaian abadi.
Mewujudkan cita-cita hukum dasar negara baik hukum dasar tertulis maupun
tidak tertulis. Pancasila mengandung norma yang mengharuskan UUD 45
mengandung isi yang mewajibkan pemerintah dan lain-lain penyelenggara negara
termasuk para penyelenggara partai dan golongan fungsional memegang teguh cita-
cita moral rakyat yang luhur. Pancasila merup[akan sumber semangat bgi UUD 45,
Penyelenggara Negara, Pelaksana Pemerintah termasuk penyelenggara partai dan
golongan fungsional.
3. Pancasila Sebagai Ideologi Bangsa
Sejarah Negara dan Bangsa Indonesia sejak merdeka 17 Agustus 1945 sampai hari
ini dipenuhi oleh berbagai pergolakan, bahkan pemberontakan, dan konflik (baik
terbuka maupun tertutup) sehingga sering mengancam keutuhan bangsa. Amanat yang
ditetapkan dalam Pembukaan UUD 1945 pada hakekatnya merupakan “Deklarasi
Pembukaan” dan ideologi negara untuk dicapai dan harus dilaksanakan. antara lain:
Meliputi ideologi negara kebangsaan yang berdasarkan Pancasila.
Pancasila merupakan tatanan nilai yang digali dari nilai-nilai dasar budaya bangsa
Indonesia yang sudah sejak ratusan tahun lalu tumbh dan berkembang dalam
masyarakat Indonesia. Kelima sila Pancasila merupakan kesatuan yang bulat dan utuh
sehingga pmahaman dan pengamatannya harus mencakup semua nilai yang
terkandung didalamnya.
Sila Ketuhanan Yang Maha Esa, mengandung arti spiritual, memberikan
kesempatan yang seluas-luasnya kepada semua pemeluk agama dan penganut
kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa untuk berkembang di Indonesia. Nilai
ini berfungsi sebsgai kekuatan mental spiritual dalam ketahanan nasional, dengan
demikian atheisme tidak berhak hidup di bumi Indonesia dalam kerukunan dan
Kedamaian hidup beragama.
Sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, mengandung nilai sama derajat, sama
kewajiban dan hak, cinta-mencintai, hormat-menghormati, keberanian membela
kebenaran dan keadilan, toleransi dan gotong royong.
Sila Persatuan Indonesia, mengandung arti bahwa pluralisme masyarakat
Indonesia masyarakat Indonesia memiliki nilai persatuan bangsa dan kesatuan
wilayah yang merupakan faktor pengikat, dan kesatuan wilayah yang merupakan
faktor pengikat, dan menjamin keutuhan nasional atas dasar Bhineka Tunggal Ika.
Nilai ini menempatkan kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara di atas
kepentingan pribadi atau golongan, sebaliknya kepentingan pribadi dan golongan
diserasikan dalam rangka kepentingan bangsa dan negara.
Sila Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam
Permusyawaratan/Perwakilan, mengandung nilai kedaulatan yang berda di tangan
rakyat (demokrasi) yang dijelmakan oleh persatuan nasional yang riil dan wajar. Nilai
ini mengutamakan kepentingan negara da bangsa dangan tetap menghargai
kepentingan pribadi dan golongan, musyawarah untuk mufakat dan menjunjung tinggi
harkat dan martabat serta nilai-nilai kebenaran dan keadilan.
Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indoneia, mengandung nilai sikap adil.
Menjaga keseimbangan anatar hak dan kewajiban, menghormati hak orang lain da
sikap gotong royong, dalam suasana kekeluargaan, suka memeberi pertolongan
kepada orang, suka bekerja keras dan bersama-samamewujudkan kemajuan yang
merata dan berkeadilan sosial.
Selain itu, posisi Pancasila sebagai Ideologi, termasuk ke dalam ideologi terbuka,
yaitu:
Pancasila memiliki ciri khas sebagai ideologi terbuka yaitu cita-cita dasar yang ingin
diwujudkan masyarakat bukan berasal dar luar masyarakat atau dipaksakan dari elit
penguasa tertentu.
Pancasila sebagai ideologi terbuka kepada perubahan-perubahan yang datang dari
luar, tetapi memiliki kebebasan dan integritas untuk menentukan manakah nilai-nilai
dari luar yang mempengaruhi dan mengubah nilai-nilai dasar yang selama ini sudah
ada dan manakah yang tidak boleh berubah.
Pancasila sebagai suatu ideologi tidak bersifat kaku dan tertutup, namun bersifat
reformatif, dinamis dan terbuka. Hal ini dimaksudkan bahwa ideologi Pancasila
adalah bersifat aktual, dinamis dan antisipatif dan senantiasa mampumenyesuaikan
engan perkembangan zaman, ilmu pengetahuan dan teknologi serta dinamika
perkembangan aspirasi masyarakat. Keterbukaan ideologi Pancasila bukan berarti
mengubah nilai-nilai dasar yang terkandung di dalamnya, namun menyebarkan
wawasannya secara lebih konkrit, sehingga memiliki kemampuan yang reformatif
untuk memecahkan masalah-masalah Aktual yang selalu berkembang.
Liberalisme adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi politik yang
didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan adalah nilai politik yang utama.
Liberalisme tumbuh dari konteks masyarakat Eropa pada abad pertengahan. Ketika itu
masyarakat ditandai dengan dua karakteristik berikut. Anggota masyarakat terikat satu
sama lain dalam suatu sistem dominasi kompleks dan kukuh, dan pola hubungan
dalam system ini bersifat statis dan sukar beruba