Anda di halaman 1dari 10

ANALISA PENGGUNAAN BAHAN ALUMINIUM FOIL DAN STYROFOAM

PADA PENUTUP ALAT DISTILASI TERHADAP PRODUKSI AIR HASIL


DISTILASI JENIS BASIN SOLAR STILL

Hasanudin, Lagiyono, Tofik H.


Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik
Universitas Pancasakti Tegal

Abstrak

Sistem distilasi air tenaga surya merupakan alat alternatif ditengah krisisnya energi
dibumi ini. Alat distilasi jenis basin solar still merupakan alat yang berfungsi mengubah air laut
jadi air tawar dengan tenaga matahari. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui lebih besar
manakah air hasil distilasi antara alat distilasi dengan penutup dinding Styrofoam dan aluminium
foil jenis basin solar still. Basin solar still dengan panjang 50 cm dan lebar 36 cm, dengan
penutup kaca bening dengan tebal 3 mm yang membentuk sudut 30º terhadap dasar.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode komperatif yaitu suatu penelitian yang
bersifat membandingkan, dimana dalam penelitian ini yang dibandingkan air hasil distilasi yang
dihasilkan antara basin solar still dengan tutup Styrofoam dan basin solar still dengan tutup
aluminium foil dan untuk metode analisa data yang digunakan adalah metode deskriptif.
Parameter yang akan dianalisa adalah temperatur plat (Tp), temperatur kaca (Tg), temperatur air
(tw), temperatur ruang basin (Tsv), temperatur lingkungan (Ta) dan air hasil distilasi (AT).
Hasil penelitian menunjukan bahwa basin solar still yang menggunakan penutup
aluminium foil lebih banyak menghasilkan air distlilasi dibandingkan dengan penutup styrofoam
yaitu didapat nilai rata-rata air hasil distilasi selama tiga hari, dengan aluminium foil sebanyak
181,33 mililiter, sedangkan Styrofoam 64,66 mililiter.

Kata Kunci :Distilasi , Ramah lingkungan.

I. PENDAHULUAN dilihat Indonesia Negara yang dikelilingi


air. Dima na air merupakan kebutuhaan
A. Latar Belakang Masalah pokok manusia untuk hidup.
Semakin tingginya pertumbuhan
Indonesia merupakan Negara penduduk maka semakin tinggi pula
kepulauan yang terbesar didunia tingkat kebutuhan air bersih, disisi lain
Memiliki luas wilyah kurang lebih kebutuhan tempat tinggal semakin
5.193.252 km² dan dua pertiga luas banyak, sehingga menggeser tanah yang
wilayah Indonesia merupakan lautan, semula hutan sebagai penyimpan air
yaitu sekitar 3.288.683 km². Sehingga bersih berubah menjadi sawah ataupun
Indonesia juga mendapat julukan Negara perumahan maka dari itu kebutuhan air
maritim. Melihat Indonesia yang terletak bersih tidak tercukupi. Bagi masyarakat
ditegah kepungan air laut, akan tetapi yang tinggal di daerah pesisir pantai pun
kekurangan air bersih sangat banyak mempunyai permasalahan yang sama
menimpa masyarakan yang tinggal yaitu ketersediaan air bersih. Karena
dipesisir pantai hal ini sangat ironis jika kebanyakan air sumur yang ada di daerah

27
pantai itu airnya asin. Sehingga B. Rumusan Masalah
diperlukan upaya pengembangan alat Dari uraian materi diatas maka
alternatif untuk merubah air laut menjadi didapat rumusan masalah dari percobaan
air tawar. yang akan dilakukan yaitu sebagai berikut
Untuk memenuhi kebutuhan air 1. Apakah ada perbedaan bahan
bersih yang terus meningkat, khususnya aluminium foil dan styrofoam sebagai
di daerah-daerah pemukiman pantai atau penutup dinding alat distilasi jenis
pesisir maka perlu dibangun unit basin solar still terhadap suhu pada
pengolahan air bersih. Karena alat distilasi jenis basin solar still ?
keterbatasan sumber air tanah, maka air 2. Lebih banyak manakah air hasil
asin atau air laut merupakan harapan lain distilasi antara alat distilasi dengan
untuk dapat dimanfaatkan. Dengan penutup dinding styrofoam dan alat
teknologi pengolahan air laut sebagai distilasi dengan penutup dinding
sumber air minum, telah dirancang aluminium foil jenis basin solar still ?
bangun pengolahan air untuk memenuhi C. Tujuan Penelitian
kebutuhan tersebut. Teknologi tersebut Tujuan yang ingin dicapai dalam
telah diimplementasikan di beberapa penelitian ini adalah sebagai berikut:
negara yang kesulitan air bersih, terutama 1. Mengetahui perbedaan bahan
di daerah pantai/pesisir di beberapa aluminium foil dan styrofoam sebagi
negara Teluk Persia. Teknologi yang penutup dinding alat distilasi jenis
sering digunakan adalah dengan reverse basin solar still terhadap suhu pada
osmosis (R.O). Teknologi R.O adalah alat distilasi jenis basin solar still.
proses pengolahan air laut menjadi air 2. Dapat mengetahui lebih banyak
layak minum melalui sistem membran manakah air hasil distilasi antara alat
berlapis, namun teknologi tersebut relatif distilasi dengan penutup dinding
mahal harganya. Salah satu solusi untuk styrofoam dan alat distilasi dengan
mengatasi hal tersebut diatas, maka penutup dinding aluminium foil jenis
teknologi seperti desalinasi merupakan basin solar still.
pemilihan yang tepat dengan model D. Manfaat Penelitian
distilasi. Manfaat dari penelitian ini adalah :
Berbagai macam alat distilasi yang 1. Memberikan pengetahuan tentang
sudah banyak dikembangkan dan kami penggunaan bahan aluminium foil dan
kembangkan alat distilasi model basin styrofoam untuk penutup alat distilasi
solar still dengan menggunakan penutup jenis basin solar still terhadap suhu
dinding styrofoam dan penutup dinding alat distilasi jenis basin solar still.
aluminium foil sehingga kita dapat 2. Memberikan gambaran secara luas
menentukan mana yang lebih maksimal pada peneliti ataupun pemerhati
penggunaan penutup dinding tentang besar manakah air hasil
menggunakan aluminium foil dan distilasi antara alat distilasi dengan
stryrofoam dalam menghasilkan air hasil penutup dinding styrofoam dan alat
distilasi . distilasi dengan penutup dinding
aluminium foil jenis basin solar still
sehingga masyarakat bisa

28
menggunakan penuutup diniding alat terus sampai tercapai suatu keseimbangan
distilasi yang alternatif. temperatur diantara dua benda tersebut.
3. Hasil penelitian ini dapat dijadikan d. Efisiensi Basin Solar Still
bahan penelitian lebih lanjut. Efisiensi yang seketika didapat dari
solar still setiap saat didefinisikan sebagai
II. LANDASAN TEORI perbandingan dari perpindahan panas dalam
a . Energi dan Availibilitas solar still oleh evaporasi-kondensasi
Energi adalah sesuatu yang bersifat terhadap radiasi dalam solar still, dan untuk
abstrak yang sukar dibuktikan tetapi dapat mengetahui unjuk kerja dari sistem distilasi
dirasakan adanya dan energi bisa merupakan air laut ini digunakan persamaan yang telah
sesuatu kemampuan untuk melakukan kerja. dikembangkan oleh Beckmann dan Duffie .
Sedangkan availibilitas adalah kemampuan e. Pengaruh Penggunaan Pipa Kondensat
sistem untuk menghasilkan kerja yang Sebagai Heat Resevory pada basin type
berguna. Jadi keberadaan availibitas lebih solar still terhadap efisensi
realistis, mudah dibuat dan dapat dirasakan Sebuah desain dari solar powered
kegunaannya. Menurut Thermodinamika desalination (permukaan air laut tenaga
Pertama, energi bersifat kekal, tidak dapat matahari) tipe basin still (peralatan
diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan, pemurnian air berbentuk bejana) seperti
tetapi dapat dikonversi dari bentuk yang satu Gambat 2.8, dimodifikasi untuk dapat
ke bentuk yang lain.sedangkan availabilitas memanfaatkan panas laten hasil kondensasi.
adalah kemampuan sistem untuk Dengan memanfaatkan panas laten tersebut,
menghasilkan suatu pengaruh yang berguna diharapka uap air yang dihasilkan akan lebih
bagi kebutuhan manusia secara positif. banyak. Untuk mengubah uap air menjadi air
b. Solar Distilasi bersih tidak hanya menggunakan kaca
Proses penguapan air yang terjadi penutup sebagai media kondensasi tetapi
dipermukaan bumi diawali melalui proses juga menggunakan pipa kondesat yang
absorbsi radiasi surya yang datang ke dibenamkan dalam basin di bawah absorber.
permukaan air. Uap air yang terjadi diangkat Hal ini bertujuan agar panas laten yang
oleh arus udara, sehingga campuran udara dilepaskan pipa kondesat dari proses
dan uap air turun temperaturnya sampai kondensasi dapat digunakan untuk
mencapai temperatur pengembunan. memanaskan air laut dalam basin (Ketut, A.
c. Analisa Perpindahan Panas Pada Basin 2008).
Solar Still. f. Styrofoam
Perpindahan panas atau heat transfer Styrofoam yang memiliki nama lain
adalah merupakan perpindahan energi polystyren, begitu banyak digunakan oleh
sebagai akibat adanya perbedaan temperatur manusia dalam kehidupannya sehari hari.
diantara benda baik benda padat, cair Begitu Styrofoam diciptakan langsung
maupun gas. Energi yang berpindah tersebut marak digunakan di Indonesia. Banyak
dinamakan kalor atau panas (heat). Panas keunggulan pada styrofoam yang akan
akan berpindah dari benda yang bersuhu sangat menguntungkan bagi para penjual
lebih tinggi melalui sebuah medium ke suatu makanan seperti tidak mudah bocor, praktis,
benda yang suhunya lebih rendah. dapat mempertahankan suhu panas/dingin
Perpindahan panas ini akan berlangsung dan ringan sudah pasti lebih disukai sebagai
pembungkus makanan mereka.Bahkan kita
29
tidak dapat dalam satu hari saja tidak tidak seperti pembungkus dari plastik yang
menggunakan bahan polimer sintetik. lebih cepat dibuang.
Penggunaan plastik untuk kemasan makanan h. Standar Baku Air Minum
sudah meluas, bahkan sudah menjangkau Distilasi air laut adalah suatu proses
desa-desa terpencil. Bahan tersebut lebih mengubah air laut menjadi air tawar dengan
mudah didapat. Harganya relatif murah dan pemanasan system surya. Terjadinya air
praktis,sehingga mampu menyisihkan bahan tawar merupakan hasil penguapan dan
pembungkus makanan alami seperti daun kondensasi air laut dalam bejana yang
pisang, daun jati dan daun kelapa tertutup.
muda.Pengamatan Adrienne dan Vici
terhadap beberapa rumah makan dan METODE PENELITIAN
perusahaan pembungkus makanan di Jakarta A. Metode Penelitian
dan Yogyakarta menemukan bahwa Metode penelitian adalah cara
pemakaian kemasan makanan dariStyrofoam ilmiah untuk mendapatkan data dengan
bisa mencapai ratusan kotak tiap hari. Satu tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah
restoran saja bisa memiliki tumpukan didasarkan pada cirri-ciri keilmuan yaitu
Styrofoam sampai 120-130 meter kubik. rasional, emperis dan sistematis.
Banyaknya sampah kemasan makanan ini Kemudian untuk metode pengambilan
menjadi masalah karena Styrofoam bukan data pada penelitian ini digunakan adalah
barang yang bisa didaur ulang, seperti gelas, metode komparatif yaitu suatu penelitian
kertas, atau metal, yang dapat didaur ulang yang bersifat membandingkan. Perlakuan
menjadi material mentah untuk dibuat tersebut mengenai analisa penggunaan
kembali menjadi barang serupa. bahan alumunium foil dan styrofoam
g. Aluminium Foil pada penutup alat distilasi terhadap
Alumunium foil adalah lembaran produksi air hasil distilasi jenis basin
aluminium tipis yang dapat dipakai untuk solar still.
berbagai macam aplikasi memasak, poles B. Waktu dan Tempat Penelitian
garpu sendok ataupun lainnya. Salah satu Tempat untuk melakukan kegiatan
keuntungan dari menggunakan aluminium penelitian ini dilakukan di depan
foil adalah karena sifatnya yang dapat Laboratorium fakultas Teknik Universitas
digunakan kembali hingga beberapa kali. Pancasakti Tegal . Adapun waktu
Sebenarnya aluminium foil dapat di daur pelaksanaan penelitian mulai bulan
ulang seperti kaleng aluminium yang dapat November 2011 sampai dengan Desember
dilebur dan menjadi bahan aluminium yang 2011 dan pengujian dilaksanakan Tanggal
dapat digunakan kembali untuk membuat 29-31 Desember 2011 dimulai pukul 08.00-
berbagai produk mulai dari kuali, panci, dll. 16.00 WIB dengan pengambilan data setiap
Tetapi bila kaleng aluminium bekas dua jam sekali.
minuman sudah banyak ditampung dan di C. Instrumen Penelitian
daur ulang, aluminium foil lebih tidak Alat atau fasilitas yang digunakan
banyak di daur ulang karena kebanyakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar
adalah bekas pemakaian dapur sehingga pekerjaanya lebih mudah dan hasilnya lebih
lebih kotor, berminyak, dll walaupun secara baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan
bahan dapat diproses. Tetapi sifat aluminium sistematis sehingga lebih mudah diolah.
foil sendiri dapat digunakan berkali-kali,
30
Alat : b. Melakukan pengujian awal dalam
1. 2 buah distilator surya menentukan level variabel dalam alat
2. Styrofoam tersebut.
3. Aluminium Foil c. Menyiapkan penutup dinding kaca dan
4. Plat Tembaga penutup alat distilator basin solar still.
5. Gelas ukur d. Melakukan pengukuran suhu yang ada
6. Stopwatch didalam alat maupun diluar ruangan
7. Thermometer Digital dengan menggunakan thermometer
digital dengan selang waktu dua jam
Bahan : sekali.
1.Air Laut e. Melakukan pengukuran air yang
dihasilkan dengan menggunakan gelas
D. Teknik Pengumpulan Data ukur sesuai dengan waktu yang
Adapun metode – metode ditentukan.
pengumpulan data yang akan dilakukan f. Mengklasifikasikan data-data
antara lain adalah: banyaknya air yang dihasilkan sesuai
1. Persiapan alat dan bahan dengan sudut kemiringan kaca yang
Alat yang digunakan telah ditentukan dan penutup dinding
a. Distilator surya kaca.
Digunakan sebagai bak penampung air g. Melakukan pengolahan data dengan
laut. statistic untuk mengetahui pengaruh
b. Styrofoam yang signifikan dari beberapa variabel.
Digunakan sebagai penutup dinding h. Menganalisa penyebab dari perbedaan
alat distilasi respon dari kombinasi perlakuan.
c. Aluminium Foil i. Membuat hasil kesimpulan dari hasil
Digunakan sebagai penutup dinding penelitian.
alat distilasi 3. Proses Distilasi Air laut
d. Plat Tembaga
Digunakan sebagai penyerap panas
e. Gelas ukur
Digunakan sebagai tempat air hasil
distilasi dan untuk pengukur jumlah air
hasil distilasi
f. Thermometer Digital
Digunakan sebagi pengukur suhu baik
diluar atau didalam alat distilasi
g. Stopwatch Gambar 3.1 Alat distilasi jenis Basin Solar
Digunakan sebagai Pengukur lamanya Still
waktu pengujian Proses distilasi air laut ialah proses
Bahan yang digunkan pengubahan air laut menjadi air tawar
a. Air Laut dengan cara penguapan yaitu air laut
2. Proses pengujian Alat Distilasi didalam ruang basin terkena sinar matahari
a. Menyiapkan alat distilator basin solar sehingga suhu air akan naik, dengan suhu air
still yang sudah kita buat.
31
semakin tinggi maka terjadilah 1. Data Hasil Pengujian Selama Tiga Hari
penguapan(pengembunan), kemudian Dengan Penutup Dinding Styrofoam
uap(embun) tersebut ditampung diatap kaca dan Aluminium Foil
dan dialirkan kepenampungan air hasil a. Data pengujian tanggal 29,30 dan 31
distilasi atau gelas ukur Desember 2011
4. Proses pengambilan data Dari hasil penelitian pada tanggal
Pengambilan data dilakukan secara 29-31 Desember 2011 maka dapat
bersamaan pada alat distilasi dengan disimpulkan seperti pada tabel 4.1;4.2
penutup Styrofoam jenis basin solar still dan 4.3.
dan alat distilasi dengan penutup
Aluminium foil jenis basin solar still Table 4.1 . Hasil Pengukuran Suhu Alat
dengan waktu tiap dua jam sekali dimulai Distilasi Dengan Tutup Dinding Styrofoam
dari jam 08.00 sampai 16.00 dari tanggal Temperatur yang diukur (°C)
Pukul
29 Desember 2011 sampai 31Desember Tp Tg Tw Ta Tsv
2011. 10.00 45 35 45 32 42
5. Eksperimen 12.00 49 38 49 30 45
Membuat 2 buah alat distilasi jenis basin 14.00 46 36 46 29 40
solar still dengan membedakan penutup 16.00 40 31 40 30 36
dinding yaitu dengan penutup dinding
aluminium dan penutup dindding Table 4.2 . Hasil Pengukuran Suhu Alat
Styrofoam. Distilasi Dengan Tutup Dinding Styrofoam
Temperatur yang diukur (°C)
IV. HASIL PENELITIAN DAN pukul
Tp Tg Tw Ta Tsv
PEMBAHASAN 10.00 47 42 47 31 47
A . Data Hasil Penelitian 12.00 60 44 60 36 56
Pada penelitian yang telah 14.00 50 36 50 28 45
dilakukan ,didapat data-data yang 16.00 39 29 39 26 35
menunjukan data secara umum dari analisa
data praktek dilapangan, tepatnya didepan Table 4.3 . Hasil Pengukuran Suhu Alat
Laboratorium Fakultas Teknik Universitas Distilasi Dengan Tutup Dinding Styrofoam
Pancasakti Tegal. Dalam hal ini meliputi dua Temperatur yang diukur (°C)
alat distilasi basin solar still dengan sudut pukul
Tp Tg Tw Ta Tsv
30º dan menggunakan penutup dinding kaca
yang berbeda yaitu dengan alumunium foil 10.00 46 38 46 32 44
dan styrofoam dengan pengambilan sampel 12.00 53 38 53 30 50
setiap dua jam sekali sebanyak 4 kali dari 14.00 46 32 46 29 41
jam 08.00 sampai jam 16.00, dimana hal ini 16.00 41 32 41 30 37
dilakukan untuk mencari :
Tp = Temperatur Plat (ºC) b. Data pengujian tanggal 29,30 dan 31
Tg = Temperatur Permukaan Kaca (ºC) Desember 2011
Ta = Temperatur Lingkungan (ºC) Dari hasil penelitian pada tanggal 29-
Tw = Temperatur Air (ºC) 31 Desember 2011 maka dapat
Tsv = Temperatur Ruang Basin (ºC) disimpulkan seperti pada tabel 4.4;4.5
AT = Air Hasil Distilasi (ml) dan 4.6.
32
Table 4.4 . Hasil Pengukuran Suhu Alat Table 4.7. Air Hasil Distilasi Hari Pertama
Distilasi Dengan Tutup Dinding pukul Styrofoam Alumunium Foil
Aluminium Foil Jumlah Produksi Air (ml)
Temperatur yang diukur (°C) 10.00 0 0
pukul
Tp Tg Tw Ta Tsv 12.00 0 48
10.00 47 36 47 32 42 14.00 20 112
12.00 52 39 52 30 49 16.00 44 148
14.00 48 37 48 29 41
16.00 41 31 41 30 37 b. Air hasil distilasi pada tangggal 30
Desember 2011
Table 4.5 . Hasil Pengukuran Suhu Alat Hasil pengujian pada tanggal 30
Distilasi Dengan Tutup Dinding Desember 2011 didapat data
Aluminium Foil perbandingan air hasil distilasi dengan
Temperatur yang diukur (°C) Styrofoam air hasil distilasi dengan
pukul
Tp Tg Tw Ta Tsv Aluminium foil pada tabel 4.8.
10.00 47 43 52 31 50
12.00 60 49 62 36 57 Table 4.8. Air Hasil Distilasi Hari Kedua
14.00 51 37 51 28 46 pukul Styrofoam Alumunium Foil
16.00 40 30 39 26 37 Jumlah Produksi Air (ml)
10.00 4 15
Table 4.6 . Hasil Pengukuran Suhu Alat 12.00 28 91
Distilasi Dengan Tutup Dinding 14.00 66 195
16.00 94 236
Aluminium Foil
Temperatur yang diukur (°C)
pukul c. Air hasil distilasi pada tangggal 31
Tp Tg Tw Ta Tsv
10.00 47 39 51 32 47 Desember 2011
12.00 54 41 54 30 52 Hasil pengujian pada tanggal 31
14.00 49 33 47 29 43 Desember 2011 didapat data
16.00 42 33 41 30 39 perbandingan air hasil distilasi dengan
Styrofoam air hasil distilasi dengan
B. Pembahasan Aluminium foil pada tabel 4.9.
a. Air hasil distilasi pada tangggal 29
Desember 2011 Table 4.9. Air Hasil Distilasi Hari Ketiga
Hasil pengujian pada tanggal 29 pukul Styrofoam Alumunium Foil
Desember 2011 didapat data Jumlah Produksi Air (ml)
perbandingan air hasil distilasi dengan 10.00 0 25
12.00 25 84
Styrofoam air hasil distilasi dengan
14.00 50 144
Aluminium foil pada tabel 4.7.
16.00 56 160

d. Grafik hasil air distilasi selama tiga hari


Dari tabel 4.7, 4.8 dan 4.9, maka dapat
digambarkan dalam bentuk grafik 4.1.

33
5. Hasil rata-rata suhu selama penelitian
Grafik perbandingan hasil air distilasi dari
Styrofoam dan Aluminium foil Hasil pengujian selama penelitian
didapat data suhu seperti pada tabel 4.10
250
dan 4.11.
Air hasil distilasi (ml)

200
29 Des 2011
150 ( Styrofoam) Tabel 4.10. Hasil rata-rata penggunaan
100 styrofoam pada penutup dinding kaca
50 30 Des 2011 dengan sudut 30º pada alat distilasi jenis
0 (Styrofoam) Basin Solar Still.
Hari Tp Tg Tw Ta(°C) Tsv AT
(°C) (°C) (°C) (°C) (ml)
I 45 35 45 30,75 40,75 44
Waktu II 49 37,75 49 30,75 45,75 94
III 46,5 35 46,5 30.25 33,75 56
Jumlah 140,5 107,75 140,5 91,75 120,25 194
Gambar 4.1. Grafik Hasil Air Distilasi Rata- 46,83 35,92 46,83 30,58 40.08 64,66
rata
Selama Tiga Hari
Sementara itu pada alat distilasi dengan
Dari hasil pengujian kita dapat melihat
tutup aluminium foil didapat suhu sebagai
grafik 4.1, maka dapat disimpulkan sebagi
berikut :
berikut :
Tabel 4.11. Hasil rata-rata penggunaan
Produksi air hasil distilasi dengan penutup
Aluminium Foil pada penutup dinding kaca
dinding Styrofoam lebih sedikit
dengan sudut 30º pada alat distilasi jenis
dibandingkan hasil produksi alat distilasi
Basin Solar Still.
dengan penutup dinding aluminium foil, Hari Tp Tg Tw Ta(ºC) Tsv AT
dikarenakan suhu didalam alat distilasi (ºC) (ºC) (ºC) (ºC) (ml)
I 47 36 47 30,75 42,5 148
dengan penutup dinding aluminium foil II 51 39,75 51 30,75 47,5 236
lebih tinggi dikarenakan aluminium foil III 48 36,5 48,25 30,25 45,25 160
dapat memantulkan panas dengan baik dan Jumlah 146 112,25 146,25 91,75 135,25 544
Rata- 48,66 37,12 48,75 30,58 45,08 181,33
sebagi penghantar panas yang baik, rata
sehingga penguapan lebih cepat
dibandingkan dengan alat distilasi dengan Grafik perbandingan suhu Styrefoam dan Aluminium Foil
penutup dinding Styrofoam yang lebih
60
rendah suhunya karena Styrofoam tidak
50
dapat memantulkan cahaya dan bersifat
Suhu ( ºC )

40 y y==-1,37x + 46,148
-1,884x + 45,7 Styrefoam
mempertahankan suhu panas/dingin, yang R² = 0,074
30 R² = 0,1787
mengakibatkan penguapan akan lebih
lama, tetapi jika penelitian dilakukan 20 Aluminiu
dalam skala lebih besar dan dilakukan 10 m Foil
selama 24 jam bisa jadi alat distilasi jenis 0
basin solar stil dengan penutup dinding 0 2 4 6
Styrofoam akan lebih banyak dalam 1.Tp , 2.Tg, 3.Tw, 4.Ta, 5.Tsv
menghasilkan air tawar, karena sifat dari
Styrofoam adalah mempertahankan suhu
beda dengaan aluminium foil yang bersifat Gambar 4.2. Grafik Rata-Rata Suhu Selama
sebagai penghantar panas. Tiga Hari

34
Keterangan : 48,75 °C; Ta = 30,25 °C dan Tsv = 45 °C,
Tp = Temperatur Plat (ºC) dibandingkan dengan alat distilasi dengan
Tg = Temperatur Permukaan Kaca (ºC) penutup dinding Styrofoam lebih rendah
Ta = Temperatur Lingkungan (ºC) temperaturnya yaitu Tp = 46,83 °C; Tg =
Tw = Temperatur Air (ºC) 35,92 °C; Tw = 46,83 °C; Ta = 30,25 °C
Tsv = Temperatur Ruang Basin (ºC) dan Tsv = 43,17 °C sesuai dengan sifat
Dari hasil pengujian dapat melihat grafik material aluminium foil yaitu sebagai
4.2, maka dapat disimpulkan bahwa Suhu penghantar panas yang baik dan
alat distilasi dengan penutup dinding memantulkan cahaya dengan baik
Styrofoam lebih rendah dibandingkan sedangkan Styrofoam bersifat
dengan tutup aluminium foil hal ini sesuai mempertahankan suhu.
dengan teori material Styrofoam dan 2. Penggunaan bahan aluminium foil
aluminium foil, dimana aluminium foil sebagai penutup dinding alat distilasi
dapat memantulkan panas dengan baik dan jenis basin solar still lebih banyak
sebagi penghantar panas yang baik, sehingga menghasilkan air hasil distilasi yaitu
saat cuaca panas alat distilasi dengan tutup dengan rata-rata air hasil distilasi selama
aluminium foil model basin solar still tiga hari sebanyak 181,33 ml
suhunya akan lebih tinggi dibandingkan dibandingkan dengan penggunaan bahan
dengan penutup styrefoam yang tidak dapat Styrofoam sebagai penutup alat distilasi
memantulkan cahaya dan bersifat jenis basin solar still lebih sedikit yaitu
mempertahankan suhu panas/dingin. Akan dengan rata-rata air hasil distilasi selama
tetapi jika cuaca sedang mendung atau tiga hari sebanyak 64,67 ml, perbedaan
hujan, maka suhu yang terdapat pada alat air hasil distilasi dipengaruhi oleh
distilasi dengan penutup Styrofoam akan suhu/temperatur pada alat distilasi,
lebih tinggi dikarena sifat Styrofoam yaitu sehingga semakin tinggi suhu/temperatur
mempertahankan suhu tidak seperti sifat alat distilasi maka akan mempercepat
aluminium foil yang tidak dapat proses penguapan dan produksi air
mempertahankan suhu. distilasi akan semakin banyak.
V. PENUTUP B. Saran
A. Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang sudah kami
Berdasarkan hasil penelitian dan lakukan maka disarankan :
pembahasan tentang analisa penggunaan 1. Untuk membuat suatu kontruksi basin
bahan aluminium foil dan styrofoam pada solar still dengan skala yang lebih besar
penutup alat distilasi terhadap produksi air sehingga mampu memproduksi air hasil
hasil distilasi jenis basin solar still dapat distilasi lebih banyak.
disimpulkan sebagai berikut : 2. Diperlukan adanya penelitian berikutnya
1. Dari hasil pengujian didapat perbedaan dengan penggunaan penutup dinding
suhu antara alat distilasi dengan penutup yang berbeda sehingga mampu
dinding Aluminium foil jenis basin solar menambah produksi air hasil distilasi.
still dan alat distilasi dengan penutup 3. Dapat menggunakan bentuk distilator
dinding Styrofoam jenis basin solar still yang berbeda sehingga mampu
yaitu alat distilasi dengan penutup dinding menambah produksi air hasil distilasi.
Aluminium foil lebih tinggi temperaturnya
yaitu Tp = 48,17 °C; Tg = 37,33 °C; Tw =
35
VI. DAFTAR PUSTAKA

Anggito, DKK, 2008. Heat Transfer Pada Sistem Desalinasi Tenaga Surya Dengan Plat
Penyerap Berbasis Tembaga. Kawasan PUSPIPTEK Serpong Tangerang.

Bode Hartoyo, 2006. Buku Ajar Perpindahan Panas, Departemen Teknik Kimia Universitas
Sumatera Utara Medan.

Hikmet, 2005. Inclined Solar Water Distillation System.

Irfan, S. 2011.Pengaruh Sudut Kemiringan Atap Kaca Penutup Terhadap Produksi Air Distilasi.
Jenis Single Basin Solar Still.Universitas Pancasila, Jakarta.

Ketut Astawa, 2008, Pengaruh Penggunaan Pipa Kondensat Sebagai Heat Recovery Pada Basin
Type Still Terhadaap Efisiensi, Teknik Mesin Universitas Udayana, Bali.

Manurung, 2009. Styrofoam. www.styrofoam.com. Jam 09.00, 2 Januari 2012.

Men, Kes/Per/VII. 1977. Standar Baku Air Minum. www.air layak konmsumsi.com.

Mulyono, A. 2006.Karakteristik Basin still Dengan Penurunan Tekanan Ruang Basin Pada
Distilasi Air Laut Tenaga Matahari . Program Pascasarjana, Universitas Brawijaya.

Simbolon, H. 2009. Statistika.GRAHA ILMU 55511, Yogyakarta.

Sumardjo, N. P, 2002. Aluminium Foil. www.aluminium foil.com, Jam 09.00, 2 Januari 2012.

Tiwari, G. N. 2008, Solar Distillation Practice For Water Desalination System, ISBN: 978
1905740 888, Indian Institue of Tecnology, New Delhi, India.

T.V. Arjuna, 2009. A Study on Effect of Water Capacity on the Performance of a Simple Solar
Still, International Journal pf Applied of Enginering Research ISN 0973-4652 Vol.4 pp.2223-
2234, www.abscco.com.

36

Anda mungkin juga menyukai